NovelToon NovelToon
A World Without You

A World Without You

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Rebirth For Love
Popularitas:11.7k
Nilai: 5
Nama Author: Tiwie Sizo

Arthazia sangat membenci Arslan, lelaki yang menjadi suaminya selama lebih dari tiga tahun belakangan. Segala cara dia lakukan agar bisa terbebas dari lelaki tak berperasaan itu, termasuk bekerja sama dengan musuh Arslan, hingga akhirnya surat cerai pun berhasil Arthazia dapatkan. Tapi siapa sangka, langkah itu justru membuat Arthazia berada dalam bahaya.

Saat semua telah berada di ujung tanduk, satu-satunya sosok yang datang untuk menyelamatkan Arthazia justru Arslan. Lelaki itu bahkan rela berkorban nyawa untuk sang mantan istri. Setelahnya, kebenaran akan perasaan Arslan untuk Arthazia pun terungkap. Arthazia sungguh menyesal karena tak pernah memahami bahasa cinta yang Arslan tunjukkan padanya selama ini.

Namun, saat Arthazia merasa tak mampu melanjutkan hidupnya lagi, tiba-tiba waktu kembali ke masa Arthazia belum bercerai. Lalu akankah kali ini semuanya menjadi berbeda?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiwie Sizo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gugatan Kedua

Arthazia menaiki sebuah taksi dan langsung menuju ke suatu tempat. Di sana dia singgah dan mengganti pakaiannya, baru kemudian melanjutkan perjalanannya menggunakan taksi yang berbeda. Meski sepertinya tidak ada yang membuntuti, tetap saja dirinya berjaga-jaga. Sebelumnya, Arthazia sempat khawatir Arslan akan menahan kepergiannya, tetapi rupanya tidak. Hampir saja dia batal kabur.

Di pinggiran kota, Arthazia kembali turun dari taksi. Di sana telah ada anak buah Logan yang menjemput Arthazia dan mengantarnya ke sebuah tempat yang katanya telah dipersiapkan untuk Arthazia. Tempat itu tak lain sebuah vila yang terletak sangat terpencil, dikelilingi hutan dan anak sungai yang memiliki air yang jernih.

Sebenarnya, ada rasa takut yang menyusup di hati Arthazia selama perjalanan menuju ke vila tersebut. Jika Logan memiliki niat buruk, maka akan sangat sulit bagi Arthazia untuk meminta pertolongan. Akan tetapi, keinginannya yang begitu kuat untuk terlepas dari Arslan membuat Arthazia bertindak tanpa berpikir panjang, bahkan cenderung gegabah. Yang ada dalam benaknya hanyalah bagaimana dia bisa secepatnya melarikan diri dari Arslan.

"Selamat datang, Kakak Ipar." Rupanya Logan sendiri yang menyambut kedatangan Arthazia. Lelaki itu memperlihatkan sikap yang begitu ramah dan bersahabat.

"Terima kasih. Maaf merepotkan," sahut Arthazia. Demi sopan santun, tentu dia juga harus bersikap baik. Akan tetapi, dirinya tahu jika Logan tidaklah seramah kelihatannya. Sedikit banyak Arthazia mengetahui sejarah kelam hubungan Logan dan Arslan, meski tak begitu detil. Satu-satunya alasan Arthazia bekerja sama dengan Logan adalah karena kelicikan lelaki itu.

Arthazia tahu jika langkah yang diambilnya saat ini sudah amat sangat jauh. Pasti ada konsekuensi besar yang akan dia tanggung, tetapi dirinya sudah benar-benar tak tahan lagi hidup bersama Arslan. Tanpa bantuan orang licik seperti Logan, akan sangat sulit rasanya bercerai dari suaminya itu. Bahkan, meski Arthazia berselingkuh sekalipun rasanya Arslan hanya akan melenyapkan lelaki selingkuhannya saja, tetapi tetap menahan Arthazia.

Seorang pelayanan perempuan datang, membuyarkan lamunan Arthazia. Pelayan itu langsung membantu membawakan koper milik Arthazia. Logan memberi tahu jika pelayan tersebut adalah orang yang akan melayani Arthazia selama tinggal di vila itu.

"Tidak perlu sungkan selama tinggal di sini, Kakak Ipar. Anggap saja rumah sendiri," ujar Logan setelah mengantar Arthazia sampai ke depan kamarnya.

"Ya, sekali lagi terima kasih atas bantuannya," sahut Arthazia berbasa-basi. Tumpangan tempat tinggal sementara seperti ini bukan apa-apa jika dibandingkan nilai megaproyek yang didapatkan oleh Logan karena bantuan Arthazia. Tapi sekali lagi, Arthazia harus bersikap baik demi untuk mencapai tujuan.

"Oh, iya, apakah Anda sudah menyiapkan berkas-berkas untuk kembali mengajukan gugatan perceraian?" Logan kembali bertanya.

"Ya, saya sudah sudah menyiapkan semuanya. Ada di dalam koper yang saya bawa," sahut Arthazia.

"Baguslah. Kalau semuanya sudah siap, kita bisa memasukkan gugatan ke pengadilan secepatnya." Logan mengulas sebuah senyuman yang terlihat berbahaya.

"Saya berharap kali ini benar-benar bisa bercerai dari Arslan, apapun caranya," ujar Arthazia dengan penuh tekad. Sudah sejauh ini, dirinya tak akan mungkin bisa kembali lagi, jadi tujuannya harus tercapai.

"Tentu saja, Anda tidak perlu khawatir. Bukankah saya sudah bilang, kalau saya sendiri yang akan menjadi kuasa hukum Anda."

Arthazia mengangguk. Tak ada pilihan baginya selain percaya pada apa yang Logan katakan.

"Silakan beristirahat, Kakak Ipar. Saya harus pergi karena ada urusan yang mesti saya selesaikan." Logan berpamitan. "Oh iya, setelah ini kita akan sering bertemu. Tampaknya kita akan menjadi lebih dekat satu sama lain."

Senyuman berbahaya kembali tersungging di bibir Logan.

"Saya tidak yakin, karena saya tidak mudah dekat dengan sembarang orang. Lagipula, bukankah saya sudah membayar di awal untuk semua bantuan Anda saat ini?" Kali ini Arthazia tak bisa untuk tak menyanggah. Tak akan ada kedekatan apapun antara dirinya dan Logan di masa depan.

Logan terdiam sejenak, tak menyangka Arthazia akan mendorongnya menjauh seperti ini, bahkan sebelum benar-benar didekati.

"Baiklah, Kakak Ipar. Sepertinya saya yang berharap terlalu banyak. Sayang sekali Anda sudah menutup diri, padahal saya, sangat ingin dekat dengan Anda," ujar Logan.

Arthazia meremang. Dia Kehabisan kata-kata dan hanya bisa menatap waspada ke arah Logan tanpa mengatakan apapun. Ketegangan di wajah Arthazia membuat Logan terkekeh, sebelum akhirnya benar-benar pergi dari tempat itu.

Setelah Logan menghilang dari pandangan matanya, Arthazia baru bisa menghela napas lega. Dia kemudian masuk ke dalam kamarnya dan mengeluarkan berkas-berkas yang dibutuhkan untuk mengajukan gugatan perceraian. Semua harus berjalan cepat, agar cepat pula urusannya dengan Logan selesai. Arthazia tak ingin ada interaksi apapun lagi dengan lelaki itu jika dirinya telah berhasil bercerai dari Arslan.

Sementara itu, malam harinya di kediaman Edbert, Arslan tampak begitu risau di ruang kerjanya karena nomor kontak Arthazia tiba-tiba tak bisa dihubungi. Ditambah lagi, asisten pribadinya juga belum melaporkan apapun terkait penyelidikan yang diperintahkan.

"Pergi ke mana sebenarnya kamu, Zia?" gumam Arslan sembari menghela napas panjang. Perasaannya menjadi sangat risau sejak panggilan teleponnya untuk Arthazia tak tersambung sejak siang tadi.

Sesaat kemudian, perhatian Arslan teralihkan karena ponselnya berdering. Juan–asisten pribadi Arslan rupanya yang menghubungi. Segera Arslan menerima panggilan telepon tersebut.

"Bagaimana?" Arslan langsung bertanya tanpa basa-basi.

"Saya sudah mencari tahu sedetail mungkin, Tuan, tetapi Nyonya sama sekali tak berhubungan dengan teman-temannya belakangan ini. Terakhir kali Nyonya berinteraksi dengan mereka adalah saat reuni sekolah, sekitar enam bulan yang lalu," ujar Juan memberikan laporannya.

"Jadi, dia tidak pergi berlibur bersama teman-temannya seperti yang dia katakan?" Arslan bergumam dengan wajah memegang.

"Sepertinya tidak, Tuan. Entah Nyonya pergi seorang diri atau bersama orang lain, yang jelas bukan bersama teman-temannya," sahut Juan.

"Apa kau sudah tahu ke mana dia pergi?" tanya Arslan.

"Belum, Tuan. Nyonya tidak terdeteksi meninggalkan kota ini, baik dari jalur darat, laut atapun udara. Saat saya mencoba melacak keberadaan Nyonya lewat ponselnya, saya justru menemukan ponsel tersebut di sebuah tong sampah pinggir jalan. Sepertinya saat ini Nyonya menggunakan nomor baru, tapi kemungkinan masih berada di kota ini."

Laporan dari Juan tak membuat Arslan lega sama sekali, justru semakin khawatir. Selama ini, Arthazia tak pernah berbohong meski dalam keadaan semarah apapun, itulah kenapa Arslan percaya saat istrinya itu mengaku hendak pergi berlibur bersama teman-temannya. Arslan tak menyangka jika Arthazia berniat menghilang seperti ini.

Beberapa hari berlalu, Arslan semakin kebingungan karena Arthazia tak juga kembali dan masih tidak bisa dihubungi. Lelaki itu bahkan sudah bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk mencari tahu keberadaan Arthazia, tetapi hasilnya tetap nihil. Di tengah kekalutan itu, Juan akhirnya melaporkan pada Arslan jika dia berhasil mendapatkan nomor kontak Arthazia yang baru. Namun, bersamaan dengan itu, Arslan juga harus dikejutkan dengan kedatangan surat pemberitahuan dari pengadilan yang isinya gugatan perceraian dari Arthazia. Gugatan yang kedua kalinya, setelah yang pertama tak membuahkan hasil.

Bersambung ....

1
Reader
tuu hayoooh?ada yg kepikiran gini??ga kan!Makanya sangat dpt dimengerti perasaan Zia selama ni...sefatal itu memang akibat ketidakterbukaan Arslan
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
setuju kakTiw, tapi tetap sisakan nafas terakhir ya. supaya bisa ketemu arslan
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
inilah balasan atas Tekadmu dulu artazia
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
mungkin akan lebih simpel, jika zia membuat pers conference yg membantah tentang semua fitnahan pada Arslan dari pada harus ketemu logan di apartemen nya. bahaya banget
Dewi Sariyanti
Karna gk punya vote lagi jd tk kasib ☕ sama iklan kak 🤭
Dewi Sariyanti: sama sama 👍👍👍
Dewi Sariyanti: sama sama 👍👍👍
total 3 replies
Dewi Sariyanti
Ya begitu lah arslan, yg namanya pasangan harus saling terbuka, kalo di tutup tutupi yg ada kesalahpahaman terus yg terjadi. Namanya pasangan susah senang ya di tanggung berdua, kalo kamu kasih senang doang gk kamu kasih tahu susahnya, bs jadi 2 kemungkinan, istri menuntut kesenangan terus tanpa mau tahu susahnya suami, nanti kalo susah dikit suami di tinggalin, yg kedua istri merasa gk di percaya dan gk di hargai kayak yg zia rasakan.
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
nah setelah ini, apakah para wartawan akan meminta keterangan pada zia?
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
cinta itu masih ada zia. sadarilah...
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
agak ngeri liat logan. zia janda kaya, selain semua kompensasi perceraian tadi, bukankah zia dulu punya usaha toko bunga warisan keluarganya, kan ya? masih adakah?
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
memang sakit. membacanya saja sudah sakit. andai masih bisa diperbaiki. 🥺🥺🥺🥺
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Arslan. kuat ya... semoga kalian bisa bersama lagi.
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Arslan datang karena ingin ditemani tiup lilin... 🥺🥺🥺
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
karena pernikahan memang tidak hanya tentang cinta 2 hati. tapi ada keluarga inti, keluarga besar, kerabat, sahabat & lingkungan yg pada akhirnya menyita tempat dalam rasa & pikiran kita.. terkadang itu menjadi sangat melelahkan.
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
pasti gak enak banget perasaan zia saat itu. wajar jika dia Sekecewa ini.
aku tunggu erik & shelin kak. 🙏🙏🙏🙏
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Arslan benar-benar merelakan zia tapi tidak dengan logan.
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
lepaskan saja zia, Arslan. biar dia rasakan bagaimana hidup tanpamu.
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
zia bener2 sangat keterlaluan. nanti pasti akan sangat menyesal
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
yg kuat Arslan. terserah mau mempertahankan atau melepas zia. yg jelas saat ini banyak hal yg harus kamu pikirkan
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
arthazia sengaja masuk kandang ular demi berpisah dari Arslan. sangat tidak cerdas.
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
ternyata Arslan sendirian di dunia ini. tanpa saudara, hanya dengan ibu tiri yg merupakan bagian dari wasiat ayahnya. istri yg berubah benci karena tak tau apa yg dirasakan suaminya. kasian Arslan, 🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!