Aura adalah gadis desa yang terpaksa putus sekolah karena masalah ekonomi keluarga,ayahnya sakit sakitan dan ibunya membanting tulang untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya,Aura memiliki seorang adik perempuan bernama Nia yang masih sekolah SMA,Aura memilih putus sekolah dan mencari kerja di kota besar,Hingga membawanya jatuh cinta kepada orang kota yag ternyata mantan pacar ibunya dulu,
Bagaimana kelanjutan cerita ini,dan bagaimana bisa kekasih ibunya bisa menjadi kekasih anaknya,ikuti terus ya novel ini😍😍🙏🏻🙏🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Sudah genap sebulan Aura bekerja dirumah bu Helena Nathan semakin pandai dia sudah mulai bisa berjalan dan berbicara sepatah dua patah.Hubungan Bara dan Aura masih saling canggung berbeda dengan bu Helena dia sudah menganggap Aura sebagai anaknya bukan pengasuh cucunya.Siang itu Tuan Bara pulang membawa seorang wanita yang sangat cantik elegan dan modis Aura sampai bengong melihatnya.
"Ra Nathan mana?"Tanya Bara saat tiba dirumahnya.
"Den Nathan sudah tidur siang Tuan,ada apa ya?"Jawab Aura dengan balik bertanya.
"Oh ya sudah biarkan saja,oh iya kenalkan ini Kinar dia,,,"Belum sempat menyelesaikan ucapanya sudah diserobot Kinar.
"Calon tunangannya Bara,"Jawab Kinar dengan angkuhnya.
"Sa saya Aura pengasuh den Nathan,"Jawab Aura gugup dia mengulurkan tangan tetapi Kinar tidak mau menjabatnya.
Bara berdehem kepada Kinar dan akhirnya Kinar mau menjabat tangan Aura meski sedikit saja seperti jijik.
"Aura tolong buatkan saya kopi ya,dan untuk Kinar buatkan jus buah saja,"Ucap Bara
"Baik Tuan saya permisi,"Pamit Aura menuju dapur.
Sampai di dapur Aura masih ngedumel membuat bi Surti heran"Ra kamu kenapa kok ngedumel terus,"Tanya Bi Surti
"Itu bi ada calon tunangannya tuan Bara cantik seh tapi sombongnya minta ampun,Tuan Bara kok mau ya sama perempuan seperti itu,"Jawab Aura sewot
"Hus jangan bicara begitu,sebaiknya kamu jangan cari masalah sama non Kinar Ra,dia memang seperti itu salah sedikit saja marahnya melebihi singa,"Bisik bi Surti
"Benarkah?pantas saja bi,kalau begitu aku mau cepat cepat membuat jus dan kopi bi jangan sampai kena omel,"Jawab Aura
"Iya cepetan bibi mau membuat makan siang dulu,"Bi Surti melanjutkan mencuci daging yang akan dimasak.
Selesai membuat Jus dan kopi Aura lalu mengantarkannya ke ruang tamu ternyata disana sudah ada bu Helena juga yang sudah mengobrol dengan Kinar.
"Ini minumnya nona dan Tuan,"Ucap Aura sambil meletakkan gelas didepan Kinar.
"Terimakasih Aura,"Jawab Bara dan semua itu tak luput dari perhatian Kinar yang merasa Bara berbeda dalam memperhatikan Aura.
Bu Helena pamit ingin istirahat dan Aura juga sudah kembali ke dapur,tinggal Kinar dan Bara yang masih mengobrol di ruang tamu.
"Sayang aku gak suka kamu terlalu baik sama pengasuh Nathan itu,"Ucap Kinar
"Maksud kamu apa Kin,dia itu pengasuh anakku dia yang merawat dan menjaga anakku dengan penuh kasih sayang bisa bisanya kamu bilang jangan terlalu baik,kamu gila ya?"Marah Bara yang tidak terima.
"Bu bukan begitu sayang,maaf tapi sikap kamu itu berlebihan gak harus seramah itu juga aku cemburu,"Jawab Kinar sedikit takut dengan Bara.
"Cemburu kamu itu gak masuk akal,dulu aku menyuruh kamu menjaga Nathan kamu yang gak sanggup dan setelah aku mencari pengasuh kamu gak suka lalu mau kamu apa Kin?"Jawab Bara
"Kamu kan bisa mencari pengasuh yang lebih tua jangan yang muda begitu,"Ucap Kinar
"Bukannya kamu tahu sebelumnya pengasuh Nathan seperti apa nyatanya dia gak sanggup menjaga Nathan kan?kalau ada yang muda dan bisa membuat Nathan diam kenapa tidak?"Jawab Bara merasa kesal.
"Terserah kamu saja Bara,awas saja kalau sampai kamu jatuh cinta sama dia,"Ancam Kinar dan ditertawakan oleh Bara
"Hahahaha Kinar,Kinar kamu gak lihat Aura usia berapa mana mungkin aku suka anak kecil Kinar,pikir dong,jangan hanya cemburu saja "Tawa Bara belum berhenti membuat Kinar kesal.
"Baraaaaa jangan ketawa,"Jawab Kinar dengan wajah cemberut karena kesal dan Bara justru semakin tertawa.
Tawanya berhenti disaat Nathan datang dengab memanggil papa,Aura menggendongnya saat tahu ada ayahnya Nathan meminta turun dan berlari ke arah ayahnya.
"Pa pa,"Kata Nathan mendekat ke Bara
"Halo jagoan papa,sudah bangun yah?sini sayang papa gendong,"Jawab Bara merentangkan kedua tangannya untuk menyambut Nathan
"Te pegi pegi,"Kata Nathan menyuruh Kinar pergi
"Hai ganteng sini sama tante,"Ucap Kinar
"No,no,"Nathan geleng geleng dan dia melempar botol susu ke wajah Kinar membuatnya spontan marah dan membentak membuat Bara terkejut.
"Auuuuuhh sakit nakal ya kamu,"Bentak Kinar sedetik kemudian membungkam mulutnya yang kelepasan tetapi Nathan sudah terlanjur menangis karena takut.
"Huaaaaaa pa pa atut atut,"Ucap Nathan yang masih cadel.
"Cup cup sayang sini sama mbak saja,"Aura mengambil alih Nathan dari gendongan ayahnya dan membawanya pergi Aura yakin pasti akan ada perang dunia antara Bara dan Kinar.
"Bara maafkan aku,aku gak sengaja ta tadi spontan saja,"Ucap Kinar ketakutan
"Ternyata kamu gak berubah sikap pemarah kamu membuat aku berfikir ulang untuk melanjutkan hubungan kita,"Jawab Bara
"Bara aku mohon maafkan aku,aku benar benar keceplosan Bar,plissss maaf ya aku janji gak akan marah lagi,"Mohon Kinar dengan air mata mulai menetes dan inilah kelemahan Bara tidak bisa melihat perempuan menangis hatinya langsung luluh apa lagi orang yang dia cintai.
"Ya aku maafkan,jangan kamu ulangi lagi,"Kata Bara
"Terimakasih Sayang,aku makin cinta sama kamu,"Jawab Kinar bahagia.
Mereka makan siang bersama setelah itu Bara mengantarkan Kinar kembali kerumahnya tetapi sebelum itu sudah pasti Kinar mengajak belanja Bara barang barang mahal.Dikediaman Bara bu Helena yang mendapat tamu mengantar sebuah amplop yang ternyata isinya kertas tagihan kartu kredit Bara yang melonjak naik.
"Apa apaan ini,kenapa tagihannya sebanyak ini,Bara belanja apaan aja ya?selama ini dia gak pernah belanja deh kebutuhan Nathan aku yang belanja,jangan jangan Kinar yang belanja sebanyak ini,"Gumam Bu Helena
Hingga malam tiba Bara baru pulang bu Helena masih menunggu anak semata wayangnya tersebut,dia ingin menanyakan kenapa tagihan kartu kreditnya sampai sebesar itu.Penjelasan Bara membuat bu Helena marah dari awal hubungan Bara dan Kinar sudah tidak begitu suka di hati Bu Helena tapi Bara kekeh mencintai wanita itu.
Aura yang belum tidur mendengar pertengkaran ibu dan anak tersebut tetapi dia memilih diam tidak mau ikut campur dia yang tadinya ingin ke dapur tidak jadi dan memilih ke taman belakang dan Bara melihat Aura yang berbelok ke taman.
"Sudah ma aku capek mau istirahat aku yakin Kinar akan berubah,"Ucap Bara menghentikan pertengkaran mereka.
"Terserah kamu Bara mama sudah ingatkan,mama gak akan merestui kalian jika Kinar belum berubah,"Ancam bu Helena lalu meninggalkan Bara yang masih duduk diruang tamu.
Selepas ibunya pergi Bara menyusul Aura ke taman belakang,ternyata dia sedang memandang bintang di langit,memang cuaca sedang cerah dan banyak bintang bertaburan.
"Ngapain kamu malam malam begini disini?"Tanya Bara menghampiri Aura
"Eh tuan,maaf saya hanya mencari udara segar saja saya tidak bisa tidur tuan,"Jelas Aura menunduk.
"Ini minumlah aku tahu kamu akan ke dapur dan tidak jadi karena mendengar aku dan mama berantem kan?"Tebak Bara membuat Aura memandang Bara.
"Ma maafkan saya Tuan,saya tidak bermaksud menguping,"Aura kembali menunduk.
"Bisa tidak jika bicara sama saya jangan menunduk saya didepan kamu,tatap aku Aura,"Ucap Bara
"I iya tuan maaf,"Ucap Aura terbata..
"Angin malam gak bagus untuk kesehatan kenapa kamu suka sekali melamun disini?"Tanya Bara yang sebenarnya sering melihat Aura diluar
"Saya sudah terbiasa tuan di kampung saya sering bermain saat malam tiba,"Jelas Aura
"Dikota dengan kampung berbeda Ra,jangan kamu samakan,"Jawab Bara
Mereka mengobrol ringan tentang kehidupan mereka,Bara merasa nyaman ngobrol dengan Aura dia menjadi terhibur karena adanya Aura yang polos.
