Sebuah alam yang penuh kekacauan menunggu seorang pemimpin yang di
ramal kan. Dia yang akan terlahir, mencabut segala segel, dan kutukan. Serta segala alam akan terhubung segala dimensi akan tersambung, dia juga termasuk kekasih Sang Pengantar Tulisan, juga sang pewaris empat naga kuno. apa? dia bisa menaklukkan dua alam, yaitu Alam Eheiwha dan Alam Armanaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MAHLEILI YUYI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6. Gelang Lopus
Bisa meluluh kan Hati Tuan Putri, ternyata Hongli, begitu hebat nya Tuan Putri selama ini menyembunyikan dari kami." Balasan WA nya lagi.
"Apa internet!" Ucap Yuyi sambil membuka berita laman terkini Wuserhu.
"Heh, brengsek! ini pasti kerjaan kamu bukan?". Tanya Yuyi pada orang yang di samping nya, sambil memperlihat kan acara berita Terkini Whuseru.
"Bagus lah, aku jadi terkenal siapa laki-laki di benua ini yang tidak bangga, bisa berjalan dengan Tuan Putri." Jawab Hongli tersenyum lebar.
"Heh, bajingan tolong di hapus berita kotor mu ini di segala akses Internet Whuseru oke!". Ucap Yuyi sangat marah.
"Apa kamu lupa, pemilik kekuasaan segala nya di benua utara ini?". Ucap Hongli menatap Yuyi, Yuyi cuma terdiam, dengan merebah kan punggung nya secara kasar ke sandaran mobil.
Berbagai pemandangan dalam perjalanan yang mereka lihat, perjalanan jauh yang sangat melelah kan.
Hampir jam satu dini hari. Di hari ke sembilan, iringan berbagai macam kendaraan mereka, sampai di gerbang perbatasan antara Utara dan Selatan, mereka langsung ke hotel Mamoru yang telah di pesan Berapa hari yang lalu, mereka langsung menuju kamar masing-masing.
Memang benar lautan manusia begitu ramai, bagi yang tidak dapat penginapan mereka tidur di sepanjang jalan, milyaran mobil terparkir kiri kanan jalan raya. Sudah hampir enam hari ini dari berbagai negara berdatangan, ingin mencari dan mendapat kan anugerah itu. Dalam catatan kuno, anugrah itu pernah turun beberapa ribu tahun yang lalu, entah siapa yang mendapat kan nya. Dan sekarang turun lagi, siapa pun tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.
\*\*\*\*\*\*\*
Seorang pemuda dari siang tadi mondar-mandir di sebuah kota, perbatasan Wuxian dan fabao. Mencari penginapan, setelah puluhan hotel dia datangi.
Saat hampir malam baru dia mendapat kan sebuah Hotel bernama Ozu, hotel lumayan besar karena ini hotel juga milik bagian dari keluarga nya, yang terletak di perbatasan Fabao dan Wuxian Deping'an.
Pemuda itu kira-kira berumur dua puluh tahun paling tinggi dia masih belum juga tidur, karena melihat langit malam dan keindahan kota Wuxian Deping'an karena ini baru pertama kali nya dia ke sana.
Di lihat dari penampilan nya mungkin orang-orang mengatakan dia dari kelas terendah, tidak akan ada yang menyangka. Dia Tuan Muda putra dari Aksagi Widia Ningrat dan Risa Fabao Chan keluarga inti pemilik benua selatan, Admiko Bao Winingrat.
Tidak ada yang mewah dari penampilan nya tapi jika di lihat dari wajah, hanya hitungan jari yang hampir bisa menyaingi nya.
Dia salah satu yang di juluki Wajah Agung Dewa Selatan bintang jatuh ke tanah fabao, harta idaman gadis-gadis selatan. Walaupun hanya memakai pakaian pengemis sekali pun, tidak bisa menutupi wajah nya yang ganteng, tubuh nya yang bagus. Jika bisa bidadari turun ke alam Eihewha mungkin dia akan melamar pemuda ini.
"Tok, tok, tok, tok." Suara ketukan pintu kamar nya.
"Masuk, tidak di kunci!" Ucap Admiko.
"Maaf sebelum nya mengganggu anda." Ucap pegawai hotel itu dengan nada arogan.
"Ya,ada apa.?" Tanya Admiko ringkas.
"Begini, ada seorang Tuan Muda putra dari Guru Alchemist utama Negara Dutao, dia tidak kebagian tempat penginapan karena itu kami ingin pengertian dari Anda, agar Anda mau dengan besar hati memberikan ruang VIP ini kepada Tuan Muda Raiden." Ucap pegawai hotel itu agak sinis.
"Apa hotel ini hanya memiliki satu ruang VIP ini saja?." Tanya Admiko dengan tenang.
"Semua ruang di tingkat ini semua nya VIP, tapi telah di isi oleh para bangsawan kelas atas dari benua selatan." Jawab Pegawai itu tersenyum merendah kan.
"Jika aku tidak mau." Ucap Admiko lagi.
"Terpaksa kami menggunakan kekerasan, atau mengusir Tuan dengan alasan mengganggu penginap lain." Jawab nya makin sinis.
"Aku ingin Istirahat tolong pergi dari hadapan ku!" Ucap Admiko.
"Apa perlu aku panggil kan satpam untuk mengusir anda." Ucap pegawai itu lagi sambil mengeluarkan ponsel menghubungi satpam hotel.
"Apa seperti ini aturan hotel Ozu selama ini?." Tanya Admiko sambil melangkah mendekati pegawai hotel itu.
"Yang punya uang yang menang, hotel kami tidak boleh mengecewakan Tuan Muda Raiden, apa lagi ayah dan kakek nya mempunyai latar belakang yang tidak boleh di remeh kan." Jawab pegawai hotel itu dengan tenang.
Saat mereka berdua terus berbincang terdengar suara sepatu begitu ramai menuju kamar Admiko.
Dua orang Satpam, satu orang Manajer dan sepasang muda mudi, kalau di lihat dari penampilan nya dan pakaian pasangan muda itu, memang dari keluarga bangsawan tertinggi dan pasti dari keluarga terhormat, apa lagi wanita nya berkulit putih seperti giok tampa cacat, bagaikan hamparan salju, mata nya yang bisa menyaingi purnama yang bisa meredup kan matahari.
Setiap lekuk di tubuh nya bisa meninggal kan kehampaan pada orang yang melihat nya, dan meninggal kan niat yang ingin memiliki diri nya.
Tambah lagi di lengan nya sebuah gelang dari cangkang Lopus yang telah mengkristal, gelang yang berukiran naga dan bunga okina.
Lopus kristal ini hanya berada di tempat misterius Laut Barat Negara Sun Chi, memliki khasiat pembawa berkah penolak segala bencana.
Walaupun tidak sebagus mutiara Teratai Danau Pelangi serta air suci atau Mustika Naga dan juga Bulu Emas Phoenix, salah satu karya tangan Ea, Ea ialah julukan para pengukir dari Negara An Zaman. Benda ini tidak bisa di palsukan, termasuk benda langka dengan bahan kelas tinggi, sebab Lopus itu cuma berada di satu laut penuh misteri.
"Mengurus pemuda miskin ini saja kamu tidak becus!" Bentak manajer itu dengan marah.
"Maaf tuan, dia keras kepala sulit di beri tahu." Ucap pegawai hotel itu dengan menundukkan setengah badan.
"Heh, apa perlu kami menyeret kamu keluar!" Tanya manajer itu dengan marah.
"Maaf Tuan Raiden mungkin pemuda ini bodoh tidak tahu dunia luar, dia tidak kenal siapa Anda." Ucap manajer itu sambil hormat dan membukukan setengah badan pada Raiden.
Sambil mendorong manager itu kesamping lalu Raiden melangkah ke hadapan Admiko.
Apa kamu tidak mengenali ku?" Tanya Raiden.
"Aku tidak kenal dengan orang bodoh seperti mu." Jawab Admiko tenang.
"Apa yang kamu ucap kan, coba ulangi lagi?" Tanya Raiden.
"Selain bodoh kamu juga tuli, aku tidak kenal dengan orang bodoh seperti mu!" Jawab Admiko setengah teriak.
"Lancang! apa kamu sudah bosan hidup di benua selatan ini?" Tanya Manager itu dengan wajah memerah.
"Heh bodoh, apa kamu hidup di gua sehingga kamu tidak mengenali Tuan Muda Raiden ini?" Tanya pegawai hotel itu dengan angkuh.
"Aku kira
Bersambung*******