NovelToon NovelToon
Terlahir Kembali Untuk Menjadi Pengusaha

Terlahir Kembali Untuk Menjadi Pengusaha

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem / Mengubah Takdir / Keluarga / Menjadi Pengusaha
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: FlowerNing

Uang, Rumah, Mobil, tiga benda itu tidak pernah dimiliki oleh Gaffi. Besar di jalanan tanpa perlindungan dan pengasuhan orang tua, Gaffi yang ditinggalkan di jalanan harus bertahan hidup dengan cara mengemis.

Melihat kehidupan orang-orang beruntung yang lewat, Gaffi duduk di pinggir trotoar. Suaranya pelan, mengiba agar ada yang memberinya uang recehan untuk makan hari ini.

Jika takdir hidupku begitu buruk..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FlowerNing, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kampung Halaman

Perjalanan menggunakan becak berlangsung hampir selama setengah jam. Sampai di tujuan, Bayu menurunkan semua barang bawaan, merogoh uang di kantong depan kemeja yang dia pakai, Gaffi semakin menyukai dunia sekarang. Perjalanan begitu lama dan melelahkan hanya menghabiskan uang sebesar lima ratus rupiah.

penasaran dengan sekelilingnya, Gaffi menyadari bahwa rumah-rumah yang dibangun di desa adalah rumah dari anyaman bambu.

"Ayah, rumah kita.."

Bayu segera menunjuk ke arah rumahnya. "Itu, rumah kita adalah yang punya halaman paling luas."

Gaffi menyipitkan mata. Rumah yang ditunjuk oleh Bayu sedikit kotor, beberapa lumpur mengotori dinding dan pintu. Jendela rumahnya juga terlihat usang dan sewaktu-waktu bisa patah.

Warga desa yang mengetahui ada pendatang yang memasuki desa segera mencari kepala desa. Melihat ke arah mana pendatang itu pergi, semua orang menjadi bersemangat. Itu Bayu. Sudah dua tahun tidak pernah kembali sejak ayahnya meninggal dan dimakamkan di kuburan belakang bukit, akhirnya anak itu mau kembali dan mengunjungi kerabat.

Kepala desa tahu akan tugasnya dan menyapa. Bayu yang sudah lama tidak pernah kembali tidak berani mengundang masuk kepala desa untuk menghirup debu di dalam rumah.

"Pak Yanto, lama tidak bertemu." Bayu mencium tangan pak Yanto, lalu mendorong Gaffi untuk melakukan hal yang sama. "Gaffi, ini temen kakek kamu. Salim nak."

Gaffi patuh, dia mencium tangan orang yang dipanggil pak Yanto dan mendapatkan dua permen susu. Nyengir lebar, Gaffi membuka salah satu bungkus permen dan makan. Benar saja, perbedaan antara permen asam dan susu sangat jauh beda. Yang pertama sangat asam dan yang ini sangat enak! Mata Gaffi berbinar puas.

"Bawaan mu banyak sekali Bayu, kamu rencana tinggal berapa lama memangnya?" Pak Yanto bertanya karena penasaran setelah menyadari ada lebih dari dua tas yang dibawa oleh Bayu.

"Saya berencana menetap pak. Saya sudah tidak bekerja lagi di kota, terus ingat ayah wariskan rumah dan tanah di kampung, jadi Bayu disini sekarang."

Yanto sumringah. "Serius kamu? Alhamdulillah kalau kamu mau tinggal disini." Buka apa-apa, semakin pesatnya perkembangan perekonomian semakin sering anak-anak muda memilih merantau dan enggan kembali untuk tinggal di desa. Contoh Bayu adalah yang pertama kali.

Bayu mengangguk. "Nanti tolong bantu saya ya pak kalau saya sering tanya-tanya tentang pertanian."

"Tentu saja bapak akan bantu. Yasudah, bapak pulang dulu. Kalau ada perlu bantuan Bapak, cari saja bapak ke rumah." Yanto mencubit ringan wajah Gaffi lalu beranjak pergi ke arah dia datang sebelumnya.

Bayu menghela nafas lega. Senang disambut ramah tanpa ada pertanyaan yang menyindir atau menyinggung. Bayu menyeret koper dan tas masuk ke dalam rumah. Mengaitkan pintu pagar dari bambu agar tidak terbuka oleh angin, Bayu menepuk-nepuk ke dua tangan untuk memberi semangat.

Berjongkok di depan putranya yang selalu diam, "Gaffi bantu ayah beberes rumah ya?"

Gaffi setuju. Menaruh boneka beruang yang selalu dia pegang ke atas koper. Gaffi mengikuti Bayu yang berjalan ke sisi samping rumah. Ada satu bangunan dengan tembok setinggi satu meter setengah.

Membuka pintu, rupanya itu adalah kamar mandi yang terpisah dari rumah. Pertama kali melihat sumur, Gaffi kebingungan. Lalu menjadi kagum ketika melihat Bayu melempar ember yang terikat tali ke dalam sumur, ditarik kembali, air segar yang jernih di taruh ke dalam ember yang sudah di cuci bersih.

"Ambil embernya ke depan. Kamu bantu ayah lap bagian depan rumah." Bayu hanya mengisi kurang dari setengah air ke dalam ember Gaffi agar anak itu kuat mengangkatnya.

Karena rumah sudah lama dibiarkan kosong dan tidak ada yang datang untuk membersihkan, debu di dalam pasti sangat tebal. Khawatir Gaffi kambuh asmanya, Bayu akan membersihkan seluruh bagian dalam rumah dan belakang. Sedangkan bagian Gaffi, akan dirinya kerjakan ulang besok.

Gaffi yang cerdik mencari kain handuk dari dalam tas yang dibawa, menemukan handuk kecil dia cemplung kan ke dalam ember dan memeras air agar tidak terlalu basah. Karena pendek dan sulit mengenai bagian atas dinding ataupun jendela, Gaffi hanya membersihkan lantai semen di depan rumah.

***

Tubuh kecil Gaffi kelelahan dan lapar. Bayu menggendong Gaffi untuk mandi bersama, lalu memasak air di dapur yang berada di belakang rumah dekat dengan sumur.

berjongkok di depan kompor yang menggunakan kayu bakar sebagai bahan pembakaran, Gaffi diminta duduk lebih jauh dari kompor agar tidak terkena asap. Di rumah tidak ada apapun selain satu panci yang sudah agak penyok, menaruh di atas tungku api, Bayu memasak air lalu mengganti air baru setelah mendidih. Hari ini makan malam mereka adalah dua bungkus mie yang dia beli di warung di depan pintu masuk desa.

Gaffi yang keroncongan mencium aroma mie, ngiler karena terlalu lapar. Setelah mie matang, ayah dan anak makan dari panci. Rumah di desa belum dialiri listrik seperti di kota, menyalakan lampu minyak, ruangan tidak terlalu terang namun lebih baik daripada gelap gulita.

Gaffi yang makan tanpa mengeluh tentang keadaan rumah baru mereka yang kosong tanpa perabot membuat Bayu merasa bersalah. "Gaffi, kamu tidak sedih kan kita tinggal di desa?"

Gaffi membuat ekspresi bingung. Anak tiga tahun tahu apa tentang hidup susah? Gaffi yang tidak tahu harus menjawab apa ditertawakan oleh Bayu.

"Ayah janji akan membangun ulang rumah kita dengan batu bata merah, terus akan ada listrik dan kran air biar kamu mudah kalau ingin ke kamar mandi."

Meninggalkan panci yang kosong, ayah dan anak itu masuk ke dalam kamar. Tidak ada kasur empuk yang ada hanya dipan kayu yang terlihat rapuh. Gaffi bertanya-tanya, akankah benda itu kuat menampung mereka berdua?

Naik ke atas dipan, suara kayu yang menjerit terdengar tapi tidak ada tanda-tanda akan patah. Mengenakan piyama berwarna biru muda, Gaffi kini sangat bersyukur.

Pada era ini, orangtua tidak sembarangan menelantarkan anak-anak mereka. Walau kesulitan ekonomi, kebanyakan dari orangtua memilih lebih bekerja keras untuk menghasilkan uang atau memikirkan cara lain.

Tidur miring, Gaffi melihat ayah dari tubuh asli ini sudah tertidur. Mungkin kelelahan setelah perjalanan panjang dan membersihkan area rumah yang berdebu. Rumah bilik adalah hal biasa di pedesaan. Hanya orang kaya baru atau salah satu sanak keluarga yang merantau dan menghasilkan uang yang akan memperbaiki rumah bilik dengan batu bata.

Kemungkinan kakek dari pihak ayahnya tidak berencana kembali ke desa dan membiarkan bentuk rumah asli, berpikir rumah tua di desa tidak akan ada yang menggunakannya. Ternyata setelah jalan memutar yang panjang, keturunan kakek masih harus kembali ke desa untuk bertahan hidup.

1
nur laela
Luar biasa
FlowerNing: Terimakasih
total 1 replies
... Silent Readers
⭐⭐⭐⭐⭐
FlowerNing: terimakasih
total 1 replies
deria
👍👍👍👍👍 lanjutkan thor ..
deria
yo gaffi suka yang polos🤭🤭🤭 yang meriah banyak gambar terlalu menyakitkan mata kalo liatnya🤣🤣🤣
deria
lanjutkan thor . apalagi latar ceritanya tahun 85👍👍👍👍
deria: oke thor
FlowerNing: sudah di up ya satu bab baru. dibaca yawww
total 2 replies
deria
weleh sibuk ya thor ampek belum up juga
FlowerNing: Sibuk kerja hiks
total 1 replies
deria
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 memanfaatkan anak tapi boleh juga asal jangan sering2😂😂😂😂
FlowerNing: gak sering-sering kok
total 1 replies
Salsabila Arman
lanjut
Andira Rahmawati
lanjuttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!