Duda Istimewa Ku

kedai kopi Babe

Vevey sibuk mencuci dan mengelap gelas-gelas kecil kopi.

"Vey, sepertinya kita memiliki tetangga baru di sebelah, nanti kamu antar roti lapis dan kopi ke sana ya!, salam perkenalan untuk kedai kita,hihi sekalian promosi!"ujar babe Vevey ketawa kecil.

"siap komandan!!" Vevey memang anak penurut apapun perintah ayahnya pasti dilaksanakan.

setelah selesai,

Vey bergegas kedapur mengambil kue lapis

dan mebuat kopi untuk di antar ke tetangga baru.

Vevey memencet bel rumah

tingtung tingtung

"masuk saja tidak dikunci!"sahut dari dalam.

Vevey segera masuk,saat masuk Vevey terbelalak dengan pemandangan di depan matanya.

laki-laki berperawakan gagah seperti tentara dari belakang

hanya mengenakan sehelai handuk di pinggang terlihat otot-otot kekar dan sexy

kulit yang eksotis membuat Vevey menelan ludah, baru pertama kali Vevey melihat laki-laki telanjang dada.

yang benar saja selama berpacaran Vevey pun tak pernah berciuman apalagi menghadapi hal seperti ini...mungkin itu yang membuat vevey dikhianati. (Mungkin)

" kenapa lama sekali baru datang!!" tanya lelaki di hadapan Vevey

Vevey masih sangat susah untuk bicara,Vevey mencoba membuka mulut tapi seakan terkunci.

lelaki itu berpaling,dan terkejut melihat wujud Vevey yang membatu tak bisa berkata-kata.

"nona!, apa yang kamu lakukan di sini?" tanya lelaki dihadapan Vevey yang tak lain adalah Jovan Pratama.

"ah, maa,,,ma..ma..af kakak, Vevey ingin mengantar kue dan kopi ini untuk tetangga baru yang tinggal di sini,Vevey tidak melihat apa-apa kok kak, bener deh serius" ujar Vevey sambil menunduk, gemetaran dan menaruh bawa'anya di meja.

kenapa kakak tampan ada di sini? apakah tetangga baru itu kakak tampan? Vevey bertanya-tanya dalam hati.

" kakak Vevey balik dulu" Vevey lari kerumahnya dengan wajah yang merah, Vevey merasa wajahnya sangat panas.

Vevey segera berlari menuju kamarnya dia tidak mempedulikan ayahnya memanggilnya saat berpapasan dengan vevey di depan kamar, Vevey bergegas masuk kamar.

babe sangat bingung dengar tingkah laku anaknya.

" ada apa denganya? barusan baik-baik saja"...gumam babe Vevey

"ya sudah nanti juga cerita sendiri!" Babe Vevey kembali beraktivitas.

sementara Jovan masih terkikik mengingat wajah Vevey yang begitu menggemaskan tadi...

"ah, anak kucing sepertinya itu pengalaman pertama mu melihat hal yang menakjubkan seperti ini, ahahahahhaha" Jovan merasa sangat puas.

dalam kamar Vevey guling-guling di ranjang

" memalukan sekali,astaga pasti kakak mengira aku wanita mesum, ah tidak-tidak!,

kenapa kakak ada dirumah sebelah? apa dia tetangga barunya?"

"ahhhhh bagaimana nanti setiap hari bertemu itu sangat memalukan!" Vevey masih sibuk perang batin.

Jovan mulai beraksi.

"Bram, ngopi yuk di kedai sebelah!"ajak Jovan

" maksudnya tuan ke tempat nona Vevey?" Bram lebih memperjelas.

Jovan mengangguk.

mereka bergegas berjalan menuju rumah Vevey yang berada disebelah.

" malam pak, trimakasih kue lapis dan kopinya sangat enak!" ujar Jovan ke babe Vevey.

"hanya kopi dan kue saja nak, jangan sungkan!, duduklah bapak buatkan kopi..." Babe vevey tersenyum ramah.

"vey...vey..".panggil babe vevey...

Vevey segera keluar dengan baju oblong, dan celana pendek ,terlihat paha mulus kaki yang panjang putih bercahaya dan rambutnya terurai panjang sepinggang,wajah nya begitu bercahaya tanpa pulasan make up sama sekali dan bibirnya tipis berwarna merah muda.

Jovan dan Bram ternganga melihat pemandangan cantik bagai bidadari turun dari langit.

"Bram, jangan melihat lebih jauh lagi!, gaji satu tahun hangus!!" tegas Jovan seakan tidak rela berbagi pemandangan yang indah.

Bram langsung menunduk.

"ada apa sih be... udah mau tutup kan...?,iya udah babe istirahat saja biar vevey yang bereskan..!" Vevey tak menyadari kehadiran dua orang di depannya.

"iya mau tutup tapi masih ada 2 orang pelanggan baru ,tolong dilayani dulu setelah itu kamu tutup kedainya..." ujar babe Vevey.

vevey melihat ke arah yang di maksud babenya

" astaga kakak!" Vevey langsung melihat tubuhnya dan berlari masuk.

"babe, vevey ganti pakaian dulu" sambil berlari ke kamar

si babe bengong melihat tingkah anaknya yang di luar wajar.

"maaf ya nak, anak saya kurang sopan..." ujar babe vevey

" santai aja kali pak, hehehe" jawab Jovan semakin gemas melihat vevey yang tadi.

"anak bapak cantik ya pak? sudah punya kekasih belum pak?" Tanya Jovan

mencari bahan pembicaraan dan sedikit mengorek informasi secara langsung meskipun Jovan sudah tahu banyak.

" ah, soal kekasih sebenarnya bapak tidak menyarankan untuk anak saya pacaran nak, bapak slalu meminta anak bapak untuk menjaga dirinya, agar tidak terjerumus di pergaulan bebas! dia sudah tidak punya ibu sejak umur 14tahun, dan harus menggantikan ibunya mengurus adek-adeknya, dari umur 15 tahun. bapak selalu berpesan bahwa kelak jangan mudah memberikan dirinya pada laki-laki yang belum sah menjadi suaminya..!,

sampai sekarang dia belum mengenalkan satu laki-laki pun ke bapak, terkadang bapak juga takut jika dia jadi perawan tua! hehehehe " ujar babe sedikit terkikih.

"bapak membesarkan anak bapak tanpa ibu pasti sangat berat ya pak?!, saya tahu rasanya jadi bapak".ujar Jovan pada babe Vevey.

"maksudnya nak?"tanya babe vevey

"iya pak saya juga duda anak satu istri saya meninggal saat melahirkan anak saya!" kata jovan agak berkaca-kaca.

"wah, di umur semuda ini kamu sudah menduda...pasti sangat berat untukmu nak,

ya sudah jangan berlarut - larut dalam kesedihan, jalani saja utamakan kebahagiaan anakmu dan berusahalah membuka hati karna anakmu juga butuh belaian ibu!"

" sepertinya saya ada tertarik dengan gadis muda pak, tapi gak tahu dia gimana sama saya yang duda satu anak ini! umur saya juga jauh lebih tua 10th dari dia.heheheh

tapi saya masih berusaha memenangkan hatinya dan akan membahagiakanya!" ujar Jovan menggebu-nggebu

" wah beruntung sakali nak wanita itu bapak doakan semoga sukses mendapatkan hatinya! ujar babe vevey tersentuh

sementara vey masih di kamar dan mondar-mandir kaya sletika Karna dia sangat malu dengan kejadian hari ini.

"ah bodoh amat "Vevey mengganti pakaian dan bergegas keluar.

"be sudah mau tutup kan?, babe istirahat aja be biar vevey yg beresin!" pinta vevey pada babenya

" tapi masih ada pelanggan nak ...biar mereka habiskan kopinya dulu! ujar babe Vevey

"oh iya be biar Vevey tunggu,oh Be besok kan Sabtu aku sama Bella Bima mau ke pasar malam ya? jadi Vevey gak bantuin babe dulu ya?" ujar Vevey

"iya nak, babe masuk ya !, mari nak bapak istirahat dulu! " babe berpamitan pada Jovan dan Bram.

Jovan langsung memberi kode ke Bram.

" ah tuan saya lupa ada janji, saya bisa duluan gak tuan?!" Bram mengedipkan mata pada Jovan

"okelah,biar aku yang bayar "Jawab Jovan

Bram pergi dan tinggal mereka berdua.

"hai little cat" sapa Jovan.

vevey tak memperdulikan.

"hai apa kamu tuli???" tanya Jovan kesal.

"maaf anda berbicara pada saya?" tanya Vevey

" memang ada orang lain selain kita disini?" Jovan melihat ke sekitar

" oh tapi nama saya Vierra Salsabila bukan little cat"

jawab vevey sambil manyun.

"oh baiklah nona vevey" ujar Jovan

" kedai sudah tutup silahkan tuan bayar dan bisa pulang" ujar Vevey dengan nada ketus.

"aku bantu ya tutup kedainya?" Jovan sambil membereskan gelas-gelas.

"tuan letakan saja ini bukan gaya anda...! ujar Vevey

Jovan tidak menggubris perkataan Vevey segera membereskan gelas , menata kursi dan meja.

vevey pun membiarkan Jovan semaunya saja.

ternyata sedari tadi babe Vevey memperhatikan dari sela jendela

"anakku sudah mampu menarik perhatian duda anak satu" babe Vevey senyam senyum sendiri

"biar kulihat seberapa besar tekatmu untuk memenangkan hati anakku" gumam babe Vevey

" terimakasih tuan sudah membantu, anda bisa segera pulang!"pinta vey pada Jovan

"baiklah nona Vevey, besok saya antar ke pasar malam ya..?" ujar Jovan

" tidak perlu, terimakasih!"jawab Vevey singkat.

" aku belum pernah kesana,bolehkah aku pergi dengan kalian?! " jovan memasang tampang sedih.

"baiklah besok jam 7 yah jika terlambat ku tinggal" ujar Vevey.

"baiklah selamat malam" ucap Jovan melambaikan tangan.

"iya malam" vevey masuk ke dalam rumah.