Aisyah Hadirah Nazifa seorang gadis cantik yang sering di sapa Aish datang ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan di salah satu Universitas ternama. Tetapi, saat hari pertama kuliah harus dipertemukan oleh pria dewasa berwajah bule bernama Malvyn Carlson Abraham dalam sebuah kejadian yang mengharuskan Aisyah masuk ke dalam penjara pria itu.
Penjara yang tidak mampu membuat Aish keluar begitu saja.
Mau tahu kelanjutan nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Windii Riya FinoLa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
BRAK
"Kau mau merusak mobilku lagi?" tanya Malvyn dingin ketika Aisyah menutup mobil dengan kasar.
Aisyah menelan saliva dengan kasar. "Bu-bukan begitu, pak. Saya terburu-buru kesini karena baca pesan bapak."
Malvyn tidak menjawab. Ia menyuruh Mario ke sebuah restoran karena sudah jam makan siang.
Setiba sudah di Restoran, Aisyah hanya memesan spaghetti karena hanya makanan itu yang dikenalnya dari daftar menu.
Beruntung aku sering buat spaghetti yang sering aku beli dari minimarket.
Tidak ada yang mengeluarkan suara hingga membuat Aisyah merasa bosan. Bahkan kedua pria bersamanya ini fokus pada iPad dan ponsel saja.
Mereka sedang apa ya? masa iya main Facebook atau Instagram? atau mungkin tiktok? iihh.. jijay.
Aisyah memerhatikan Mario yang tengah bermain ponsel sambil tersenyum tipis. Ah, semakin terlihat manisnya.
Kemudian beralih memerhatikan Malvyn yang sibuk bermain iPad nya dengan ekspresi wajah sangat datar.
Pesanan mereka telah datang dan disajikan. Aisyah memakan makanan itu tanpa rasa jaim sedikitpun. Yang terpenting teratur dan tidak berantakan. Itulah yang dikatakan papi Askar padanya.
"Dua Minggu lagi kita akan ke Medan menemui keluargamu!" seru Malvyn setelah menyelesaikan makan siangnya.
Aisyah melebarkan mata lalu mengerjap beberapa kali. "Jadi ucapan bapak kemarin serius?"
"Saya tidak suka mengulang apa yang telah saya ucapkan," sahut Malvyn masih dingin dan datar.
Aisyah menggaruk tengkuk leher yang tak gatal.
"Atau kamu bisa ganti rugi dengan nominal yang telah diberitahu sebelumnya," imbuh Malvyn lagi membuat tubuh Aisyah menegang.
"Baiklah!" ucap Aisyah pasrah.
"Tapi saya harus bilang apa pada papi dan mami? masa iya, baru sebulan di Jakarta sudah dapat calon suami? bahkan kita gak pernah saking kenal sebelumnya," ungkap Aisyah pelan.
"Kita akan saling mengenal setelah menika!" tegas Malvyn entah apa tujuan nya menikahi Aisyah.
*
*
"Aku sedang gak ingin, Jes!" desis Malvyn kepada Jesica.
Keduanya sedang berada di sebuah klub malam, ruangan yang telah di reservasi sebelumnya.
Hingga sekarang belum ada niat sedikitpun untuk menjalani sebuah hubungan serius kepada wanita. Walau kenyataan nya, publik mengetahui Malvyn dan Jesica adalah pasangan serasi.
Malvyn meminum minuman mengandung alkohol itu hingga tandas. Pikiran nya melayang dimana gadis muda yang akan ia jerat untuk beberapa hari lagi.
Bukan hanya karena kejadian tempo hari, ada sesuatu yang harus dilakukan nya.
Malvyn menatap Jesica dengan tatapan datar dimana wanita itu sudah membuka blazer dan menyisakan halter tank top hitam yang membuat penampilan nya semakin terlihat seksii.
Jesica mengitari sofa dan berdiri tepat di belakang Malvyn. Wanita itu membungkuk, mengecup daun telinga bagian belakang milik Malvyn.
"Aku merindukan sentuhan mu, Vyn. Buat aku tak berdaya seperti biasa kamu lakukan," bisik Jesica dengan suara sensualnya.
Malvyn terpejam merasakan gaiirahnya membuncah. Bahkan membiarkan Jesica menari dan meliuk-liuk kan badan di pangkuan nya.
Seperti biasa, ia tidak akan mau mencium bibir Jesica. Ia akan menikmati tubuh wanita itu dari leher hingga ke tempat yang diinginkan saja.
Tanpa melepaskan kain yang melekat dalam tubuh, Malvyn membiarkan Jesica memimpin permainan. Kedua tangan terentang di sandaran sofa dengan kepala menengadah menikmati tarian dari Jesica.
Hingga beberapa saat kemudian, tubuh Jesica terkulai lemas di pangkuan nya.
"Jangan lagi merayuku, Jes!" ia memberi peringatan kepada Jesica yang sedang memperbaiki penampilan nya.
Jesica terkekeh. Wanita itu tahu bila Malvyn memiliki iman yang lemah dan naffsu yang kuat. Terbukti selalu merasa puas atas perlakuan Malvyn padanya.
"Aku harus pergi."
malvyn emang genderuwo bule nyebelin ..bilangnya cinta tapi terus menyakiti Aisyah ..