Rina dan Tiyo, dua siswa yang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas ternyata sama-sama memiliki perasaan yang sama.
"Kenalkan ini Jasmine, kekasihku" Dengan mudahnya Tiyo berkata seperti itu didepan Rina. kecewa dan marah yang Rina rasakan. dan Tiyo tidak bisa berbuat apapun, dia menerimanya karena perjodohan dari sang Ayah. Dengan meluapkan rasa kecewa dan emosinya, Tiyo mengikuti balap liar dan mengalami kejadian yang mengenaskan.
Sosok seseorang yang tiba-tiba mengaku dirinya sebagai Tiyo pun muncul di hadapan Rina.
Bagaimana sikap Rina? Dan apakah Rina percaya dia adalah Tiyo nya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karina Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Pram menyaksikan kedua wanita yang di cintainya berinteraksi dengan baik. Ia yakin bahwa mamanya pasti akan menyetujui hubungan mereka.
Menuntun kembali calon menantu nya untuk kembali ke tempat tidurnya. Dan meminta pram untuk menjelaskan bagaimana Rina bisa masuk ke Rumah sakit.
"Untung kan kamu gk jadi nikah sama rubah betina itu. Kamu sih ngeyel ajah." Kata sang mama.
"Perasaan dari tadi aku sebagai lelaki salah terus. Memang wanita itu selalu benar " Ucap Pram dalam hati
"Iya ma, untung aku sama dia. Kalau aku jadi nikah sama dia aku gk bakalan dapat warisan dari papa." Jawab Pram cengar cengir.
"Dasar kamu itu. Sudah kamu ke kantor sana. Mama yang akan jagain Rina." Usir sang mama.
"Mama ngusir aku? Aku gk berdiam diri di sini maa" Balas Pram sambil menunjukkan pekerjaan lewat gadget nya.
"Mama gk mau tau kamu kembali ke kantor. Papa mu udah uring uringan gk ada yang membantu" Rani tetap mengusir Pram agar ke kantor.
Rina hanya melihat interaksi antara ibu dan anak itu. Iri ? Jelas Rina iri kepada Pram karena masih memiliki orang tua. Tapi Rina masih bersyukur karena ia masih memiliki seorang nenek.
"Iya deh , aku ke kantor. kamu gak apa kan di sini sayang ?" Tanya Pram sambil mengelus rambut Rina.
"Pram, Rina itu sama mama. Jadi kamu tenang ajah. Di luar juga ada bodyguard. Sudah sana berangkat." Rani mendorong Pram yang mendekat ke Rina.
"Iya aku berangkat ma." Pram mencium pipi sang mama dan menuju sang kekasih "Aku berangkat sayang. Kalau ada apa apa kabari aku ya!" Pinta pram sambil mencium kening sang kekasih.
"Baiklah pram" Jawab Rina sambil tersenyum ke arahnya.
Pram akhirnya meninggalkan kedua wanita yang paling ia cintai untuk segera ke kantor.
Sesampainya di kantor ..
ceklek .. Pram membuka pintu dan melihat sang papa berkutat dengan laporannya.
"Kamu masuk pram ? " Tanya Dani tanpa melihat ke arah Pram.
"Bukannya papa menyuruhku untuk bekerja hari ini ?" Tanya Pram kembali tanpa menjawab pertanyaan dari sang papa.
"Siapa yang mengatakannya Pram?" Dani menghentikan aktivitasnya sambil menunggu jawaban dari sang putra.
"Mama, mama yang menyuruhku datang ke sini. Katanya papa membutuhkanku." Jawab Pram sambil memakan camilan di meja sang ayah.
"Mamamu yamg menyuruhmu Pram ?" Tanya Dani lagi.
Pram menghentikan makan nya, dan langsung melihat sang ayah.
"Papa tidak mengatakan ke mama kalau papa membutuhkanku?" Tanya Pram, Dani hanya menggelengkan kepalanya mendengar pertanyaan Pram.
"Berarti ini ulah mama sendiri pa." Pram mengatakan itu dan hendak pergi.
"Biarkan saja Pram. Papa yakin mamamu tidak ada maksud apa apa dengan wanitamu. Mamamu hanya ingin mengenal calon menantunya. Mamamu tidak ingin kejadian yamg sebelumnya menimpamu terulang lagi. jadi, biarkan mereka berdua bersama." Ucap Dani menjelaskan ke sang putra.
"Baiklah pa. Aku berharap mama dan papa menyetujui kami." Pram mengatakan itu sang menatap wajah sang ayah.
"Papa menyetujuinya, papa tau bagaimana sifat karyawanku itu. Jadi, kamu tenang saja." Kata Dani enteng.
"Its ok pa." Balas Pram. "Aku berharap mama bisa menerima Rina, semoga saja Rina bisa mengambil hati mama." Pram bermonolog sendiri di hatinya. Dia cuma bisa berharap kepada Rina, karena pram tau bahwa Rani orang yang sangat sensitif apabila itu berkaitan dengannya
Semoga bisa ya Rin, ambil hatinya si camerrr author doain ya...
