NovelToon NovelToon
Suratan Hati Ismalia

Suratan Hati Ismalia

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Duda / Cinta setelah menikah / Ibu Pengganti / Beda Usia / Romansa
Popularitas:18.6k
Nilai: 5
Nama Author: Idha_Whaty18

Mengisahkan seorang gadis Mengisahkan seorang gadis cantik bernama Ismalia Ragil Aprilyani yang baru menginjak kelas 12 di salah satu sekolah SMA ternama di Indonesia dengan keterbelakangan keluarga yang cukup sederhana yang kemudian memilih dijodohkan oleh sahabat karibnya yang bernama Erika Dwi Bramantio untuk menjadi ibu sambungnya. Berbagai cara yang dilakukan Erika untuk mendekatkan sahabatnya dengan sang ayah yaitu Mandala Putra Bramantio.

Akankah Erika berhasil mendekatkan sahabatnya dengan papanya yang memiliki sifat yang super dingin?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Idha_Whaty18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 35

Happy Reading 🤗

...🌹🌹🌹...

Rencana pertunangan antara Ismalia dan Mandala yang dipercepat oleh Rita serta telah disetujui oleh Ismalia dan orangtuanya. Kini hanya tinggal meminta pendapat dari Mandala nya saja. Mendengar rencana dari Rita, Mandala merasa hal pertunangan tersebut begitu cepat. Rita mencoba menjelaskan semua ke Mandala mengenai wanita penggoda seperti Sofia.

Lama merenungi ucapan Rita, Mandala akhirnya berubah pikiran. Awalnya ia kekeh tidak menyetujui pertunangan tersebut sehingga membuat wajah Erika dan Rita jadi sedih. Lalu Mandala kembali meralat ucapannya bahwa ia ingin merubah rencana pertunangan menjadi lamaran. Dengan kata lain bahwa Mandala ingin mempercepat acara pernikahannya.

"Ma-maksud kamu apa, Man?" tanya Rita bingung.

"Iya, maksud ayah apa? Bukankah waktu itu kita sudah melamar Ismalia?"

"Lamaran kali berbeda, ayah ingin lamaran kali ini untuk mempercepat pernikahan ayah dan Ismalia." ucap Mandala.

"APA...." ujar serentak kaget rasanya tidak percaya dengan ucapan Mandala.

"Kenapa? Hubungi keluarga Ismalia secepatnya. Besok aku akan mengurus masalah dekor acara akadnya dan surat-suratnya. Untuk pakaian, make-up, dan lain sebagainya saya serahkan ke kalian."

"Untuk hal tamunya, kita hanya mengundang para kerabat terdekat dan keluarga saja. Selebihnya setelah Ismalia selesai Ujian Kelulusan." sambung Mandala langsung meninggalkan mereka yang masih terbengong ke atas menuju kamar.

"Nek, ayah habis makan apa? Atau memang telinga aku yang salah ya?" ujar Erika sambil mengorek telinganya.

"Tidak, Rik. Kita gak salah dengar, itu asli dari mulut ayah kamu. Kalau begitu syukur Alhamdulillah, akhirnya Nenek akan punya menantu secepatnya." ujar Rita nada senang.

"Alhamdulillah ya, Nek. Akhirnya..."

"Oh ya, Nek. Kita harus cepat kasi tau ke Ismalia dan keluarganya nih." ujar Erika berdiri hendak menuju ke kamar bersiap-siap ke rumah Ismalia.

"Eh, kamu mau kemana?" dicegat Rita.

Langkah Erika terhenti berbalik badan menoleh ke Rita yang masih di meja makan

"Mau ke rumah Is rasa gak sabar ngabarin berita baik ini?"

"Gak usah, besok siang sepulang kamu dari sekolah kita ke rumah Is saja. Tapi saat kamu di sekolah jangan kasi tau dia dulu. Nanti tidak surprise jadi."

"Ya udah, Rika pegi ke kamar dulu aja mau bobok. Selamat malam, Nek."

"Selamat malam sayang."

Langkah Erika menuju ke kamarnya. Erika membaringkan badannya sambil menatap langit-langit mengingat ucapan dari sang Ayah Mandala mengenai acara pernikahannya. Rasanya seperti mimpi karena Ismalia yang selama ini berstatus sahabatnya kini akan sebentar lagi akan berubah menjadi status Ibu Sambungnya.

Karena mata sulit sekali dipejamkan, Erika akhirnya membuka aplikasi online melihat-lihat gaun brukat yang akan ia gunakan untuk acara bahagia sahabatnya dan ayahnya. Tidak lupa juga ia memilih pakaian yang sama untuk keluarga Ismalia. Sedang untuk pakaian pengantin akad nikah Ismalia akan memilih secara langsung ke butik ternama langganan keluarganya.

Make up yang dipilih juga bukan perias yang asal-asalan. Ia memboking dari sekarang tukang rias MUA dari kalangan kelas atas yang biasa para artis Indonesia gunakan. Walaupun harganya juga bikin mata melotot dan bikin tulang reog. Yang penting hasil riasannya memuaskan tidak mengecewakan. Baginya dan keluarga harga segitu tidak ada bandingannya serta masih terbilang kecil.

Setelah selesai memilih dan memboking untuk acara pernikahan antara Ismalia dan Mandala selesai. Tinggal pakaian akad dan konsumsinya saja yang belum. Biarlah sang Nenek dan Ismalia saja yang memutuskan. Cukup lama memainkan mengetik ponselnya Erika akhirnya memutuskan untuk tidur karena besok pagi ia harus ke sekolah.

Keesokan paginya, mereka semua sudah berada di meja makan untuk sarapan pagi bersama. Erika dan Rita begitu sibuk memilih beberapa ia butuhkan sehingga sedikit mengabaikan Mandala yang tengah sarapan sesekali menatap tingkah cucu dan nenek tersebut hingga menggelengkan kepala.

Selesai Rita mengalihkan pandangan ke Mandala untuk bertanya mengenai penetapan tanggal acara akad nikah.

"Oh ya, Man. Untuk tanggal akad nikahnya apa sudah menentukannya? Atau biar kami dan keluarga Ismalia saja yang menentukan?" tanya Rita ke Mandala yang tengah menyeruput teh.

"Soal itu, Aku serahkan saja ke kalian bagaimana baiknya. 4 hari dari sekarang juga tidak apa-apa. Lebih cepat lebih baik" jawab santai Mandala bikin tambah bengong Erika dan Rita.

"Kamu beneran, Man. Untuk acara akadnya perlu persiapan matang loh." ucap Rita.

"Itu cuma saran aku, Bu. Bagaimana baiknya terserah kalian. Baiklah aku pamit, Assalamualaikum." pamit Mandala menyalami tangan Rita dan Erika.

"Nek, apa nenek merasa gak ada aneh dengan ayah. Bagaimana bisa Ayah yang begitu dingin dan tertutup terhadap wanita bisa memutuskan dengan mudah? Pasti ada yang Ayah sembunyikan deh, Nek?" ujar Erika curiga.

"Ya juga sih. Kok tiba-tiba ya. Padahal Ayah kamu sendiri yang memutuskan bahwa baik acara pertunangan dan akad dilaksanakan setelah kalian lulus."

"Betul tu..."

Erika melirik ke jam tangannya hampir mendekati pukul 7 hanya tinggal 10 menit lagi akan masuk kelas. Ia pun berpamitan tidak lupa menyalami tangan Rita.

...🌹🌹🌹...

Setiba Mandala dikantor, para karyawan dan staf menyapa dengan senyum dan sopan. Memasuki lift menuju ruangannya, sesampainya Mandala memasuki ruangan sudah tampak Ridwan di kursi sofa sedang mengetik sesuatu dan memeriksa berkas-berkas. Kedatangan Mandala sempat mengagetkan Ridwan yang begitu serius. Mandala menduduki kursi kebesarannya sembari membuka komputer dihadapannya.

"Oh ya Ridwan, apa ada agenda pertemuan saya hari ini dan 4 hari kedepannya dengan klien?" tanya Mandala mata melihat ke layar komputer.

"Pertemuan untuk hari ini dan seterusnya tidak ada, Tuan. Tapi lusa kita akan mengadakan meeting sesama karyawan dan staf kita mengenai anggaran tahunan saja." jawab Ridwan sembari melihat buku catatan agenda.

"Kalau soal itu, tolong batal saja untuk sementara waktu. Karena saya hal sangat penting pada hari itu."

"Baiklah."

"Oh ya, Ridwan. Bisa kamu membantu saya, tapi pekerjaan ini berhubungan diluar kantor."

"In Syaa Allah bisa, Tuan."

"Tolong kamu cari ahli dekor terbaik untuk acara akad dan tolong urus surat berkas mengenai syarat nikah antara saya dan calon istri saya." ujar Mandala.

Ridwan menjadi terperanjat kaget mendengar kata dekor nikah dan calon istri.

"Maksud tuan. Tuan akan segera menikah, kapan?" tanya penasaran Ridwan.

"Ya, 3 hari kedepan. Apa kamu bisa, soal upahnya kamu tenang saja saya gaji dua kali lipat dari gaji kamu." ujar Mandala menatap Ridwan yang sedikit bingung.

"Bi-bisa, Tuan. Sekarang akan saya hubungi ahli dekor seperti yang tuan pinta dan besok saya akan ke rumah tuan untuk meminta berkas syarat nikah tuan berserta calon istri tuan."

"Baiklah, terima kasih. Nanti akan saya transfer sebagai DP-nya. Dan kalau sudah ketemu ahli dekornya langsung bawa saja kediaman saya."

"Baik, Tuan." ucap Ridwan berpamitan keluar sembari membawa berkas dan laptopnya ke ruangannya.

Saat berada di luar ruangan Mandala, Ridwan merasa antara bingung dan senang dengan bosnya. Senangnya akhirnya bosnya menikah juga dan yang bikin ia bingung mengapa begitu mendadak. Setahunya Mandala tidak pernah dekat dengan wanita manapun diluar sana bagaimana bisa tiba-tiba ia akan menikah. Apakah Mandala dijodohkan oleh Ibu Rita pikirnya. Ridwan menghiraukan pikirannya lalu kembali melanjutkan tugas yang diperintahkan oleh Mandala untuknya.

Ditengah pekerjaannya, Mandala menghubungi sang Ibu yaitu Rita.

Tut Tut tut

Mandala

"Assalamualaikum, Bu.

Rita

"Wa'alaikumussalam. Ya, Man."

Mandala

"Apa Ibu akan ke rumah Ismalia hari ini?"

Rita

"Ya, memangnya kenapa?"

Mandala

"Nanti bilang sama keluarga Ismalia saya tidak bisa hadir karena ada pekerjaan yang harus saya selesaikan sebelum cuti. Dan untuk tanggal penentuannya bilang ke mereka bahwa akadnya akan dilaksanakan 4 hari lagi dari sekarang."

Rita

"Baiklah, akan Ibu bicarakan sama mereka. Mudahan mereka setuju, nanti pandai-pandai Ibu saja membuat alasan supaya mereka setuju."

Mandala

"Terima kasih, Bu. Dan sepulang Ibu dan Rika dari rumah Ismalia jangan lupa beli segala keperluan untuk hantaran pernikahan. Untuk cincin dan baju pengantin biar saya dan Ismalia yang akan pilih."

Rita

"Baiklah, nanti kami akan singgah beli kebutuhan hantaran pernikahan. Untuk konsumsi, makeup, dan pakaian keluarga kamu jangan khawatir itu sudah selesai."

Mandala

"Syukur lah. Kalau begitu Man akan lanjutkan kembali pekerjaan. Salam untuk keluarga Ismalia."

Rita

"Ya, In Syaa Allah akan Ibu sampaikan."

Mandala

"Hem... Assalamualaikum."

Rita

"Wa'alaikumussalam."

Mereka pun saling menutup panggilan melanjutkan aktivitasnya masing-masing.

...🌹🌹🌹...

Di sekolah waktu sudah menunjukkan jam pulang. Temannya yang lain berpamitan dengan Erika dan Ismalia.

"Apa kamu sudah di jemput Pak Ahmad?" tanya Ismalia ikutan menunggu menemani Erika.

"Sudah, bentar lagi juga sampe kok. Lo pulang aja, gue nunggu gak papa kok." ucap Erika.

"Beneran nih, gak papa."

"Iya beneran."

"Ya udah deh. Kalau begitu aku duluan ya."

"Ya, hati-hati."

Ismalia pun beranjak mengayuh sepedanya hingga punggungnya tidak kelihatan lagi. Tidak lama juga mobil jemputan mendekati Erika. Seperti kesepakatan bahwa Nenek Rita yang ikutan jemput sekalian pergi ke Mall belanja keperluan hantaran pernikahan untuk Ismalia. Dari peralatan shalat, make-up, mandi, sepatu, pakaian, dan lainnya.

Berada di Mall Erika dan Rita memasuki satu persatu toko yang mereka butuhkan. Hingga di toko kedua yang berisi pakaian wanita tanpa sengaja melihat baju dengan kain yang sangat terawang dan transparan yaitu Lingerie dengan berbagai macam warna dan model berbeda. Erika dan Rita saling memandang dan tersenyum seolah mereka memiliki pikiran yang sama.

Ya mereka akhir juga membeli 5 helai baju lingerie dengan warna dan model berbeda. Selanjutnya ia akan memasuki pakaian pria dan ke toko berikutnya. Serasa sudah cukup keperluan para karyawan Mall ikut membantu membawa barang belanjaan mereka yang sudah di tata rapi dan secantik rupa dengan bernuansa serba putih dan gold ke dalam mobil yang mereka sewa.

Sebelum pulang, mereka akan singgah sebentar kediaman Ismalia untuk memberitahukan kabar gembira ini. Sedangkan semua barang sudah dihantar kediaman. Cukup lama dalam perjalanan disertai lelah juga, mobil mereka sudah tiba didepan jalan menuju rumah Ismalia. Mereka turun menelusuri jalan sempit hingga sampai didepan rumahnya.

Tok tok tok

"Assalamualaikum."

Tanpa sahutan mengetuk kembali

Tok tok tok

"Assalamualaikum."

Akhirnya terdengar suara langkah kaki mendekati pintu.

"Wa'alaikumussalam." sahut Mastiara sembari membuka pintu.

"Eh, Bu Rita. Silahkan masuk, maaf lama membuka pintunya kami semua sedang di dapur jadi gak terlalu kedengeran. Mari duduk."

"Oh ya. Nak Is sudah pulang?"

"Sudah, sebentar ya saya panggilkan." ujar Mastiara.

Keluarlah Ayah Ismalia yaitu Mardian. Menyalami Rita dan Erika.

"Eh, Bu Rita. Maaf saya tadi ke belakang rumah. Bu Rita dan Erika saja, Tuan Mandala gak ikut?" tanya Mardian.

"Tidak, Pak Mardian. Tadi Mandala habis hubungi saya katanya ia gak bisa ikut karena ada pekerjaan yang harus ia kerjakan segera. Dan Mandala hanya titip salam buat Bapak dan sekeluarga."

"Wa'alaikumussalam."

Tak lama Mastiara keluar membawa nampan berisi air minum dan cemilan juga Ismalia yang keliatan habis selesai mandi. Ismalia pun menyalami Rita, Erika, dan sang sopir Pak Ahmad lalu duduk disamping sang Ibu sebelah kiri. Rita langsung saja memberitahu inti maksud kedatangannya ke Ismalia dan keluarga.

"Begini Ibu Mastiara dan Pak Mardian. Maksud kedatangan kami ini hanya menyampaikan pesan Mandala dimana sebelumnya kita sudah sepakat 2 hari lagi akan diadakan pertunangan diantara mereka. Namun terjadi perubahan, bahwa Mandala ingin langsung melamar Nak Is untuk menjadi istrinya." ucap Rita.

Ismalia, Mastiara, dan Mardian kaget mendengar ucapan dari Rita yang begitu mendadak.

"Mengapa begitu mendadak Bu Rita?" tanya Mardian.

"Yang pasti salah satunya menghindari perbuatan yang tidak diinginkan. Bu Mastiara sudah tahu pasti yang kemarin saya bicarakan. Jadi tidak mau wanita sembarang masuk dan menjadi anggota keluarga saya. Saya menginginkan wanita yang baik, sopan, dan Sholeh seperti Ismalia menikahi Mandala." jelas Rita.

"Mandala semakin lama ia sendiri begitu juga banyak pula wanita luar sana yang menggodanya. Apalagi wanita yang tidak bener. Maka dari itu saya mengutarakan niat ingin melaksanakan acara pernikahan secepatnya untuk mereka."

"Untuk keperluan akad dan lainnya. Kalian tidak usah khawatir sudah kami persiapkan semuanya. Kalian tinggal hadir saja ke acara yang akan diadakan di kediaman kami. Dan untuk tamu undangan, kita hanya mengundang kerabat dan keluarga terdekat saja. Selebihnya pada saat resepsi yang akan dilaksanakan selesai Ismalia lulus nanti." jelas Rita kembali.

Mastiara dan Mardian tampak berpikir sembari menoleh ke Ismalia juga tampak berpikir.

"Begini Bu Rita. Kami sebagai orangtua Ismalia tidak bisa memutuskan setuju atau tidaknya karena itu semua ada pada Ismalia sendiri. Kami hanya bertugas mendoakan dan menginginkan yang terbaik untuk anak kami. Kalau Ismalia setuju maka kami tidak bisa berbuat apa-apa begitu juga sebaliknya." ucap Mardian.

"Kalau begitu bagaimana, Is?" tanya Erika menatap Ismalia yang masih berpikir.

"Kamu pikirkan saja baik-baik, Nak. Jangan terburu-buru." ucap Mastiara.

Semua mata tertuju ke Ismalia yang masih memikirkan jawabannya.

...Bersambung ........

Jangan lupa like, vote, komen, follow, dan subscribe ya readers🤗❤️

Baca juga

Semaian Dua Arah Cinta ✅

Takdir Tak Sejalan ✅

1
Ella Ella
seperti membaca buku cerita Thor ,blm Nemu percakapannya yg bkin greget
Rini Maryani
lanjut thooor
Rini Maryani
lanjut naziir semangat thooor
Mukmini Salasiyanti
panjang juga ya thor pendahuluannya...
😁😄💪
Mukmini Salasiyanti
percakapannya banyakin, thor.. m
0v¥
yang di tunggu tak kunjung up2
Supiah Susilawati
Luar biasa
0v¥
lanjut thor mau lihat mandala manja 2 sama is, semangat thor
0v¥
thor up lagi dong, ceritanya balik awal nih, pada hal sdh senang cerita diawal tinggal menunggu detik detik kebucinan semangat thor
IW: Memang cerita balik awal karena mau ganti judul. Judul awal gak bisa diubah sama sekali. Jadi nanti akan penyalinan semua, otomatis judul awal akan dihapus akak 😊 In Syaa Allah setelah penyalinan akan sering up. Sekarang lagi fokus ke novel saya yang lain 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!