Aliyha Sutesja, wanita 18 tahun yang hamil di luar nikah, hingga dia usir dari rumahnya. Pria yang menghamilinya hilang bak di telan bumi, Aliyha tak menemukannya lagi.
Sembilan tahun setelah melahirkan seorang anak laki-laki, putranya kini tumbuh dengan IQ di atas rata-rata hingga dalam dua tahun pelajaran kini Darel menduduki kelas 5 Sd.
Di usia yang baru menginjak 9 tahun, Darel sudah mengusai ilmu teknik komputer dan berbagai hal lainnya. Dengan kemampuan yang dimilikinya, Darel berusaha mencari keberadaan ayah kandungnya.
Apakah Darel akan menemukan ayah kandungnya? Apakah Darel akan di terima setelah bertemu dengan ayahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yanti Topato, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.35 ~Di rumah Aliyha
Di rumah Rahman. Seorang pria tengah berkunjung ke sana. Daniel mengetuk-ngetuk pintu rumah itu, berharap Aliyha yang akan membuka pintu.
Tok tok tok tok
klek
Salma menatap Daniel intens, dari kaki hingga ujung rambut. Seorang pria berjas, terlihat sangat berwibawa di hadapannya. Siapa orang ini? Pikir salma.
Tak seperti yang di harapkan oleh Daniel, seorang wanita tua berdiri di hadapannya.
"Mungkin ibunya Aliyha," Batin Daniel.
"Slamat siang, Bu," sapa Daniel.
"Anda siapa?" tanya Salma dengan terheran-heran.
"Siapa, Bu?" tanya seorang pria dari dalam rumah dan itu adalah Rahman, bapak Aliyha.
"Ada tamu, Pak!" jawab Salma dengan setengah berteriak.
Rahman keluar untuk melihat siapa yang datang.
"Silahkan masuk," ajak Rahman setelah melihat Daniel.
"Anda ini siapa? Dan ada perlu apa datang ke rumah kami?" tanya Rahman setelah mempersilahkan Daniel untuk duduk.
"Saya Daniel, dari Jakarta. Saya datang untuk menemui Aliyha," jawab Daniel.
"Apa! Siapa Anda, yang mencari putriku hingga ke sini?" tanya Rahman lagi.
"Saya, ayah dari cucu Anda, Pak." jawab Daniel lagi. Dia mengira Rahman sudah mengetahui tentang Aliyha dan putranya, padahal Rahman tak pernah sekali pun melihat cucunya atau bahkan mendengar kabar mereka setelah pergi dari rumah itu.
"Jadi! Kau yang mengh*mili putriku, Aliyha?" tanya Rahman dengan emosi yang membludak.
"Pak, saya datang untuk bertanggung jawab dengan perbuatan saya. Saya mengakui saya salah, tapi sekarang saya ingin menebusnya," ujar Daniel seraya berdiri di hadapan Rahman.
"Apa kau tahu, yang kami alami setelah kejadian itu? Dan sekarang kau ingin menebusnya katamu!" kata Rahman dengan berkoar-koar.
Tanpa mereka sadari dua orang tengah berdiri di depan pintu rumah itu. Satya dan Regina telah sampai di rumah Aliyha saat ini.
Sebelum Daniel datang ke rumah orangtua Aliyha, dia pergi mencari hotel untuknya menginap dan melanjutkan perjalanan ke cabang perusahaan yang berada di Surabaya. Sedangkan Satya dan Regina langsung menuju rumah orangtua Aliyha ketika tiba di Surabaya. Itulah kenapa, Satya dan Regina sampai setelah beberapa saat Daniel tiba di rumah orangtua Aliyha.
"Kalian siapa?" tanya Salma yang melihat sepasang wanita dan Pria di depan pintu.
"Maaf, Bu. Kami dari Jakarta," jawab Regina.
Daniel memalingkan wajahnya saat mendengar suara yang dikenalnya.
"Kalian!" kejut Daniel.
"Kau juga di sini?" tanya Regina ketus.
Daniel hanya memalingkan wajah saat pertanyaan Regina di tujukan padanya.
"Untuk apa kau ke datang ke sini? Kau ingin menyakiti Aliyha lagi?" ujar Regina ketus.
"Ada apa ini sebenarnya?" tanya Salma yang bingung dengan mereka semua yang datang mencari Aliyha, padahal yang di cari tidak berada di rumah itu.
"Maaf, Bu. Kami kemari untuk menemui Aliyha," jawab Satya.
"Ada apa lagi kalian? Kalian sama-sama dari Jakarta. Datang untuk mencari Aliyha dan bertengkar di rumahku!" ucap Rahman emosi.
"Pak, saya ingin bertanggung jawab kepada Aliyha dan anak saya, Pak." ucap Daniel lagi.
"Jangan mau dengan orang seperti dia!" ketus Regina.
"Lebih baik kalian masuk, sekarang." ajak Salma lalu menutup pintu setelah Satya dan Regina masuk ke dalam rumah.
"Sekarang jelaskan. Apa yang sebenarnya terjadi dengan Aliyha, putriku? Jelaskan satu-persatu dari kalian!" pinta Salma yang ikut duduk bersama mereka.
"Bu, saya adalah ayah dari anak Aliyha. Dan untuk itu, saya ingin bertanggung jawab padanya. Saya ingin menikahinya," ujar Daniel menjelaskan maksudnya pada orangtua Aliyha.
Rahman kini hanya bisa mendengarkan, tanpa bisa berkata-kata. Dia tak tahu keadaan putrinya saat ini. Sudah sepuluh tahun Aliyha tak memberi mereka kabar, dan entah di mana dia sekarang.
"Apa kau tahu, apa yang kami alami? Aliyha di usir oleh bapaknya sendiri, dia pergi entah kemana! Seorang diri, tanpa kenal siapapun , tanpa sodara. Hiks..." Salma menangis menangis mengingat nasib putrinya.
"Dan apa kamu tahu? Kami di celah orang-orang dan Aliyha di hina dan cemoh. Kamu tahu itu!" lanjut Salma.
"Dan kalian! Apa yang kalian inginkan di sini?" tanya Rahman pada Regina dan Satya.
"Saya Regina, sahabat Aliyha, Pak dan ini, Satya," ucap Regina memperkenalkan.
"Saya kekasih Aliyha, Pak," ujar Satya mantap.
"Kamu kekasihnya?" tanya Rahman dengan terkejut.
"Iya, Pak."
"Apa kamu tahu, apa yang Aliyha alami? Kamu tahu? Sekarang saja ada laki-laki yang datang dan mengaku sebagai ayah dari anaknya!" ujar Rahman pada Satya.
"Saya tahu semuanya, Pak. Bahkan saya mengenal Aliyha semasa dia masih hamil hingga sekarang kami sudah menjadi sepasang kekasih." jelas Satya.
"Lalu dimana Aliyha sekarang? Kalian datang mencarinya di sini, sedangkan dia sudah sepuluh tahun tak kembali ke rumah ini!" tutur Salma.
Satya dan Regina tetkejut dan saling pandang dengan penuturan ibu Salma. Mereka tak menyangka jika Aliyha tak berda di rumah itu. Dan Daniel tak kalah terkejutnya dengan mereka, di menyangka jika Aliyha berada dalam rumah dan tak ingin keluar untuk menemuinya.
"Ini semua karena dia, Bu!" ujar Regina dengan menunjuk Daniel. "Aliyha pergi dari kontrakan kami setelah bertengkar dengannya, karena dia ingin merebut Darel dari Aliyha." lanjut Regina.
"Darel? Jadi cucuku laki-laki," ucap Salma dengan antusias dan mendapat anggukan dqri Satya dan Regina.
"Pak! Cucu kita, Pak!" ujar Salma bahagia mendengar dia mempunyai seorang cucu laki-laki.
"Lalu, jelaskan apa yang terjadi dengan Aliyha hingga di pergi!" pinta Rahman.
"Maaf, Pak." ucap Daniel menunduk dan mulai menceritakan kejadian awal sejak dia bertemu Aliyha di Jakarta yang bekerja di perusahaannya lalu bertemu Darel dan melakukan tes dna secara diam-diam dan bertengkar dengan Aliyha di kantor, lalu Aliyha kabur bersama Darel.
"Saya mengira dia kembali ke sini, tapi ternyata tidak. Saya tau, saya bersalah dan untuk itu saya ingin menebusnya." lanjut Daniel setelah menceritakan semuanya pada mereka.
"Tidak. Aku yang akan menikahi Aliyha!" bantah Satya pada Daniel.
"Tapi, aku ayah dari Darel!" jawab Daniel.
"Di mana kamu, saat Aliyha melewati masa-masa sulitnya. Kamu nggak pernah sedikit pun untuk mau mengetahui keadaan Aliyha, bahkan kamu memblokir nomor dan akun Aliyha!" ucap Satya ketus.
"Dan aku ingin menebusnya!" ujar Daniel lantang.
"Sudah!" ucap Regina lantang. "Sekarang lebih baik kita fokus untuk mencari Aliyha. Untuk kalian berdua, biar itu jadi keputusan Aliyha. Kalian tidak bisa memaksanya!" lanjut Regina.
"Nak Regina benar. Keputusan itu hanya bisa di ambiloleh Aliyha, kalian tidak bisa memaksanya," ujar Rahman membenarkan perkataan Regina.
"Sepertinya ibu tau di mana Aliyha." ucap Salma tiba-tiba.
"Di mana, Bu?" tanya mereka bersamaan.
"Ikut ibu sekarang," ajak Salma seraya keluar dari dalam rumah dan di ikuti oleh mereka.
"Tunggu, Bu." panggil Rahman, suaminya.
Salma berbalik menatap Rahman, yang dia pikir akan menghentikannya mencari Aliyha.
"Bawahlah Aliyha ke sini, setelah bertemu. Dan sebaiknya kedua pria ini menunggu di rumah ini, biarkan Nak Regina dan ibunya Aliyha yang pergi mencarinya!" pinta Rahman.
Daniel dan Satya saling tatap, dengan tatapan yang tidak suka satu sama lain.
"Baik, Pak. Re, kamu bawah mobil aja," ujar Satya seraya menyerahkan kunci mobilnya pada Regina dan disambut dengan baik oleh Regina.
.
.
.
.
Jangan lupa, simpan di favorit kalian, ya♥️
🤗🤗🤗
