Definisi pernikahan menurut Alya yaitu saling mencintai dan menerima kelebihan serta kekurangan masing-masing, akan tetapi Bagaimana jika pernikahan itu hanya menguntungkan pasangan sedangkan kita merasa dirugikan?
Belum lagi suami yang dipilih oleh orang tuanya adalah Pria beristri bahkan tidak tanggung-tanggung istrinya itu sampai ketiga yaitu Alya, hanya karena menginginkan anak cowok sebab kedua istrinya yang lain yaitu hanya bisa memberikan dirinya anak cowok membuat Bagas mau tidak mau memilih pasangan hidup satu lagi.
jika kata orang istri muda bakalan selalu disayang tetapi sepertinya kata orang itu hanya kebohongan, karena buktinya Bagas tidak pernah menghampiri istri mudanya itu lagi ketika mengetahui Alya sudah hamil Jadi untuk apa sering bersama jika hasilnya sudah terlihat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mima ah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Teman Lama
Nina dengan semangat 45 nya pergi membeli semua yang ia tahu bahwa itu merupakan kesukaan Aulia agar bisa bertemu dengan temannya itu membahas soal masa depan mereka yang terlihat sepertinya hanya berhenti di tengah jalan itu menurut Nina, entah nanti apa responnya ketika tahu bahwa Sebenarnya teman karibnya itu sudah sold out alias sudah Belah Duren dan durennya itu sudah habis dimakan sama sang pemiliknya jadi jangan ditanya lagi rasanya kayak gimana soalnya sudah lupa kecuali kalau mengulanginya lagi Itupun kalau Aliyah mengizinkan.
"sepertinya Semua pesanan Aulia sudah ada tinggal OTW menuju ke hotel yang ia maksud tadi, Awas aja kalau sampai di sana ternyata dia membohongiku karena aku bakalan langsung memandang beratnya dan mengajaknya pergi ke pedalaman Afrika biar susah sama-sama! "gumam Nina yang terlihat begitu semangat karena kalau setiap kali bertemu dengan Aulia mereka berdua itu bakalan rela bergadang hanya untuk ngomong ngalor ngidul kemana-mana sampai-sampai sesuatu yang tidak perlu dibahas pun harus mereka bahas Saat ketemu seperti begitu seolah hari esok itu sudah tidak ada lagi karena dunia bakalan berhenti hari ini juga.
Aulia terlihat biasa saja tidak ada niatan untuk pergi menjemput Nina di lobby hotel tersebut karena menurutnya yaitu sama saja membuat dirinya bisa segera terciduk oleh Bagas, jadi daripada terjadi suatu hal yang tidak diinginkan lebih baik mewaspadai saja dari awal Bukankah Nina itu sudah besar punya dua kaki yang bisa digunakan untuk berjalan dan juga punya ponsel untuk menghubunginya.
Derth derth derth
Baru saja Aulia memikirkan tentang Nina Ternyata wanita itu sudah menelponnya lebih dulu membuat Aulia hanya bisa menggelengkan kepalanya sebab ternyata sahabatnya itu memang dari dulu tidak pernah berubah, yaitu gerakannya selalu cepat dan juga tidak pernah menunggu terlalu lama karena nyatanya nanti bakalan membuat dirinya pusing dan memikirkan hal yang aneh-aneh nantinya.
"Iya kenapa? kalau masih jauh tidak usah menelponku deh Tetapi kalau sudah di depan ya sudah tinggal langsung ke nomor kamarku saja, tingkah kamu itu sudah seperti orang di Gunung saja tahu tidak masalahnya seperti begitu saja susah harus dibilang dan menyebutkan dengan detail Nomor kamar hotel yang aku tempati saat ini?"tanya Aulia kesal sampai-sampai membuat wanita itu tidak sadar jika Sebenarnya bukan Nina yang menelponnya.
"Kamu sedang apa sampai-sampai bisa berada di kamar hotel dan menyuruh orang untuk langsung masuk ke sana, memangnya siapa yang kamu ajak untuk masuk Hotel berduaan sampai-sampai lupa kalau sebenarnya status kamu itu sudah menikah ? "tanya Bagas dengan intonasi yang begitu meninggi sebab dirinya yang dari tadi cemas berusaha mendapatkan nomor telepon wanita itu sampai-sampai menyuruh Dimas yang bertindak tetapi kini ketika panggilannya sudah terhubung malah mendengar kata-kata yang tidak ingin Ia dengarkan.
Aulia memastikan nomor telepon yang sekarang menghubunginya karena posisi sama dengan yang Nina yaitu nomornya baru dan tidak terdaftar di kontak teleponnya membuat wanita itu mengira yang tadi menghubunginya merupakan wanita itu, Namun ternyata dugaannya meleset jauh sebab orang yang ingin Ia hindari malah sekarang sedang menghubunginya dan lebih parahnya lagi dirinya tadi sempat keceplosan mengatakan keberadaannya untuk saat ini ada di mana.
"kamu dapatkan nomor ponselku dari mana ? Awas ya kalau sampai kamu menaruh mata-mata di setiap gerakanku karena aku bakalan bikin perhitungan dengan kamu sampai kamu menyesal telah melakukan hal itu kepadaku, karena aku menikah itu bukan untuk dikekang ataupun dibatasi ruang geraknya karena aku menikah aku ingin bebas dan melakukan selama ini yang seperti aku lakukan waktu masih sendiri! "ancam Aulia yang benar-benar sedang tidak ingin diajak kompromi karena dirinya Bagaimana tidak emosi Bagas datang mengganggunya saat ia bertemu dengan Abizar .
lalu parahnya lagi pria itu malah menurunkannya di tengah jalan yang jelas-jelas tidak mungkin ke rumah Abah maupun kembali ke cafenya Abidzar, dan akhirnya dirinya banting setir menuju ke arah hotel untuk menginap Eh malah di hotel terjadi drama yang begitu tak terduga dan sekarang posisinya sedang terciduk.
"kamu jangan pernah membantah apa yang aku katakan ya sebelum kamu menyesal dengan semua yang sudah kamu lontarkan kepadaku selama ini, aku sudah cukup sabar menghadapi kamu jangan tambah kamu tunjukkan keras kepalamu agar aku tunduk di bawahmu karena itu tidak akan pernah terjadi! "tegas Bagas sebab menurutnya seorang wanita mau bagaimanapun kondisinya apapun pangkatnya dan bagaimanapun posisinya dirinya adalah istri yang harus tunduk kepada suami.
"Oh jadi ceritanya kesabaran kamu sudah habis, Jadi ceritanya kamu mau marah-marah nih kepadaku karena terlalu membangkang? Ya sudah seingin kamu sajalah melakukan hal itu soalnya aku juga tidak ingin repot dengan semua urusan kamu yang tidak jelas itu, hanya satu yang aku inginkan dari kamu saat ini yaitu tidak usah mengganggu kegiatanku di manapun dan jangan pernah mencari tahu tentang keberadaanku! "Aulia pun tak kalah tegas dari Bagas sebab menurutnya dari dulu sudah cukup wanita itu selalu dibawa sekarang woman on top adalah gaya yang paling keren.
"Kamu pikir aku seorang Bagas Sanjaya bakalan kesusahan mencari tahu Posisi kamu di ada di mana, Sepertinya kalau sampai hal itu terjadi artinya kamu belum mengenal betul Bagaimana suami kamu yang sebenarnya? "pertanyaan Bagas itu terdengar seperti ada nada mengejek di dalamnya.
Tok tok tok
Entah ini karena bantuan Dewi Fortuna atau karena nasib sial yang sedang menghampiri Aulia dari depan pintu terdengar ketukan pertanda ada tamu yang hendak masuk, dan Aulia yakin kalau itu merupakan Nina yang jelas-jelas tadi sudah ia share loc lokasi kamarnya yang jelasnya ada di bagian mana.
Bagas menajamkan kembali pendengarannya karena tadi dirinya tidak salah dengar ada orang yang mengetuk pintu dan ia yakin itu adalah orang yang sudah disuruh Aulia tadi untuk langsung masuk ke dalam kamarnya, membuat pria itu meremas ponselnya begitu kuat sebab tidak menyangka ternyata istri ketiganya itu merupakan wanita liar di luaran sana dan Hal itu membuat dirinya tidak terima karena sama saja sudah menginjak harga dirinya.
"cepat katakan kamu sekarang ada di mana dan dengan siapa kalian bertemu, Jangan sampai aku yang mencari tahu sendiri maka Aku pastikan Selingkuhan kamu itu bakalan ku buat berhenti bernapas dan kamu yang bakalan menjadi tersangkanya! "perintah Bagas dengan nada yang tidak terdengar main-main.
"kamu sudah dengarkan kalau tadi tamuku mau datang dan Kasihan deh kalau sudah mengetuk pintu Sudah beberapa kali tapi tidak ada yang merespon, masa iya aku harus mendengarkan kepada kamu suara-suara aneh kamu itu tidak mungkin juga nanti kamu bakalan ingin lagi!"Aulia terdengar begitu sengaja mengatakan semua itu karena dirinya ingin sekali melihat Respon yang diberikan oleh Bagas.
Prang
Hancur sudah benda pipih yang dipegang oleh Bagas di dinding padahal benda itu dibeli pakai uang loh bukan dengan daun dan sudah begitu ponsel tersebut juga keluaran terbaru masa iya langsung dibanting begitu saja, sekiranya pinjamkanlah kepada orang-orang yang membutuhkan Siapa tahu dunia ini bakalan berubah menjadi cerah karena warga +62 pengen update status.
"kurang ajar! Kenapa dia berani-beraninya melakukan hal ini di belakangku bahkan terang-terangan pergi dengan selingkuhannya itu di hotel seolah aku ini adalah pria yang tidak berguna sama sekali, Kenapa tidak kemarin aku melakukan hal itu sampai buat dia tidak bisa berjalan karena mungkin dengan begitu dia tidak bakalan kemana-mana hanya menetap di dalam kamar sampai makan pun tidak bisa? "Bagas merutuki kebodohannya yang terlihat begitu halus dalam memperlakukan Aulia padahal sebenarnya layaknya wanita itu harus dikasari karena kalau tidak bakalan terus ngelunjak dan seolah ingin menang sendiri.
"Dimas, kamu hentikan semua pekerjaan kamu yang tidak ada artinya itu dan cepat cari tahu sebenarnya Nyonya ketiga ada di mana? Dan ingat cari tahu juga soal selingkuhannya jangan sampai pria itu di atas level dariku karena aku tidak bakalan terima dan juga jangan sampai dia di bawah levelku karena itu sama saja membuat aku malu, setelah mendapatkan posisi mereka yang jelas cepat laporkan kepadaku karena aku bakalan asam bertindak untuk menghancurkan mereka sebab seorang Bagas tidak terima yang namanya kekalahan!"perintah Bagas yang tidak peduli apa yang sedang dilakukan oleh Dimas saat ini.
Dimas menatap tak percaya ke arah majikannya itu karena hari ini sungguh disuguhkan drama yang berbagai macam model dan pemerannya hanya satu saja, Setidaknya kalau menyuruhnya ya satu kali saja tidak perlu harus mengulang seperti begini karena hanya membuang tenaga dan juga waktunya yang berharga.
"Tapi...
"Apa kamu mau membantahku atau menolak yang aku katakan tadi, Memangnya kamu berani melakukannya Coba saja Aku ingin mendengarkan!" Bagas berkomentar karena dari tadi tidak melihat pergerakan sedikitpun dari asistennya itu membuat ia yakin kalau pria itu sebenarnya menolak perintah yang ia katakan tadi.
"Bukan seperti itu...
"ya kalau bukan seperti itu lakukan saja perintahku tadi Apa susahnya sih semua fasilitas sudah disediakan tinggal kamu bergerak saja, jangan gara-gara kamu yang terlalu lama membuat mereka akhirnya kehilangan jejak dan tidak bisa ditemukan jika sampai hal itu terjadi kamu yang bakal menanggung akibatnya. "Bagas benar-benar tersulut emosinya ketika melihat orang yang ia bayar yang harusnya meringankan pekerjaannya malah berbuat seolah-olah perintahnya itu tidak perlu harus diikuti cukup didengarkan saja.
meskipun ingin menolak sebab sangat tidak masuk akal tetapi mau bagaimana lagi dirinya juga memerlukan pekerjaan sebab zaman sekarang itu mencari pekerjaan dengan posisi yang seperti dirinya itu sangat susah , Jadi kalau sudah ada seperti begini lebih baik dijaga baik-baik Takutnya nanti kalau diambil orang tidak akan pernah dikembalikan lagi.
Dimas memilih langsung pergi ke rumah orang tuanya Aulia saja karena Siapa tahu di sana dirinya bisa menemukan petunjuk tentang keberadaan istri dari Bosnya itu, sebab Kalau mencari sesuatu tanpa ada kepastian itu sama saja mencari jarum ditumpukan jerami Bendanya ada tetapi kesulitan yang dihadapi bukan kaleng-kaleng saja.