Kisah seorang anak perempuan yang harus menelan pahitnya kehidupan demi bisa menghidupi dirinya dan juga keluarga nya ..
perjalanan liku hidupnya membawa ia menuju dunia malam, demi bisa menyekolahkan adik nya dan juga melunasi hutang-hutangnya keluarganya ia rela melakukan apapun termasuk kehilangan masa-masa remajanya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka manga toon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CWP Part 34...
Putri duduk terdiam seraya menatap kosong kearah jalan raya , saat ini ia tengah berada di sebuah halte bus seraya berdiam diri menatap kendaraan yang tengah berlalu lalang namun pikirannya terus tertuju kearah kejadian-kejadian yang selalu menimpa dirinya.
setelah perdebatan panjang dengan sang Madam ia pun memutuskan pergi meninggalkan ruangan itu dengan marahnya.
kini pikiran wanita itu terasa penuh dan dadanya pun terasa sesak saat mengingat kejadian tersebut.
seketika ia benar-benar merasa marah dengan takdir yang begitu kejam terhadapnya, dan dengan seketika bayangan sang ibu dan adiknya pun melintas dalam pikiran wanita itu.
" ya Tuhan apa yang harus aku lakukan ?? " ucap Putri putus asa
Seketika ucapan sang madam pun terlihat di dalam benak wanita itu.
Flashback on...
" bagaimana , jika kau pergi meninggalkan kota ini untuk sementara waktu ! " ucap sang madam memberi saran hingga membuat Putri terkejut saat mendengarnya
" aku akan mengurus semua kebutuhan mu nanti " sambung nya
" tidak .. " tolak Putri hingga membuat sang Madam mengerutkan keningnya
" aku tidak bisa meninggalkan kota ini , bagaimana dengan ibu dan adikku " ucap Putri takut
" kau bisa membawa mereka , Putri " ucap sang Madam namun Putri hanya terdiam seraya menggelengkan kepalanya
saat ini Putri benar-benar bingung dan takut , ia bingung harus berbuat apa di sisi lain ia takut ibu Chandra akan menemui ibunya jika ia tak meninggalkan kota ini namun di sisi lain ia juga tak bisa pergi meninggalkan kota ini dengan membawa sang ibu pasalnya Putri merasa takut jika sang ibu tau pekerjaan nya yang sesungguhnya itu.
flashback off...
Putri pun bangkit dari duduknya seraya berjalan menyusuri jalan setapak yang ada di sisi jalan, saat ini ia benar-benar merasa seperti kehilangan arah.
ia pun menghentikan salah satu taksi dan menyebutkan alamat yang akan wanita itu tuju saat ini.
Putri terus menatap kosong kearah jalan saat mobil taksi mulai menyusuri jalan raya tersebut.
setelah menempuh perjalanan panjang akhirnya taksi pun berhenti di salah satu rumah yang sangat ia rindukan itu.
" ibu aku pulang " ucap Putri saat masuk kedalam rumah tersebut
" nak kau pulang , mengapa tidak memberi tahu ibu jika kau ingin pulang " ucap sang ibu terkejut saat melihat anak perempuan nya kembali
tanpa menjawab ucapan sang ibu Putri pun langsung memeluk tubuh wanita paruh baya itu seolah tengah menumpahkan sedikit beban yang kini tengah ia pikirkan itu.
sang ibu yang mendapat perlakuan tersebut pun sedikit terkejut pasalnya ini kali pertamanya Putri terlihat rapuh di matanya , selama ini Putri tak pernah memperlihatkan bebannya sedikit pun pada sang ibu.
" ada apa " tanya sang ibu dengan suara lembutnya seraya mengelus pelan punggung sang anak namun Putri hanya terdiam
" apa kau memiliki masalah ?? " tanya sang ibu lagi namun lagi-lagi Putri hanya terdiam seraya menggelengkan pelan kepalanya
ia benar-benar tak berani mengucapkan sepatah katapun pada sang ibu tentang masalah yang tengah ia hadapi saat i ini, Putri benar-benar merasa takut jika sang ibu merasa kecewa padanya.
" aku hanya merindukan ibu dan Chalisa " ucap Putri berbohong seraya menatap sang ibu tanpa melepaskan pelukannya agar sang ibu tidak merasa khawatir
" benarkah ?! " tanya sang ibu tak yakin namun Putri hanya menganggukkan kepalanya membenarkan ucapnya itu
" apa nak Chandra tau kau pulang ke rumah ? " tanya sang ibu seketika mengingatkan Putri hingga membuat Putri sedikit bingung harus menjawab apa
" ya dia tahu " ucap Putri berbohong
" syukurlah " ucap sang ibu merasa lega
" apa kau sudah makan ?? " tanyanya dan Putri pun menggelengkan kepalanya
" kemarilah , hari ini ibu tak sengaja memasak makanan kesukaan mu " ucap sang ibu seraya membawa Putri ke arah meja makan dan mendudukkan nya di sana
" wow ... sepertinya aku tengah beruntung saat ini " ucap Putri antusias
seketika beban yang tengah ia pikul pun sedikit menghilang saat ia menemui sang ibu walaupun masalah itu belum sepenuhnya teratasi setidaknya ia bisa merasakan sedikit lega saat bersama dengan sang ibu.
" makanlah dengan pelan nak " ucap sang ibu saat melihat Putri menyantap makanan kesukaan nya dengan lahap nya seolah ini adalah terakhir kalinya ia menyatakan makan tersebut.