"yang memiliki hutang itu ibu, kenapa aku harus ikut andil dalam penderitaan ini?" tanya seorang gadis yaitu Keyna, dengan air mata yang membanjiri kedua pipi nya.
"ibu mengutang untuk biaya sekolah mu Keyna,ibu mohon mau lah menikah dengan nya?" ucapnya memohon,bahkan hingga saat ini Renata tidak peduli kalau Keyna nanti akan membenci nya,yang terpenting ia terlepas dari ancaman duda itu.
plagiat pergi menjauh...
follow aku, like, komentar dan vote aku yaaa🥺agar novel ini bersinar 💥
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haasaanaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 33
Di pagi hari Keyna sarapan seorang diri,tanpa ditemani oleh sang suami dan Chalista.
"Kemana mereka?apa jangan jangan lagi honeymoon ya?"gumam Keyna didalam hati,ia menghela nafas panjang,Keyna tidak tahu sampai kapan dia harus hidup dengan rumah tangga yang seperti ini.
Tiba tiba saja Chalista muncul dengan rambut yang acak acakan, seperti habis bertempur saja
"Heh gadis miskin,dimana Ezra?"tanya nya pada Keyna
"Aku tidak tahu"
Chalista merasa jengah akan Ezra,yang tidak ada gunanya sama sekali untuknya.
Tiba tiba saja Ezra datang dengan wajah yang datar tanpa ekspresi seperti biasanya
"Chalista.."panggilnya,seketika Chalista langsung berlari memeluk pria itu.
"Aku merindukanmu sayang"ucap chalis,ia memeluk Ezra erat.
"Aku juga,mari kita sarapan bersama"ajak nya,mereka duduk berhadapan dengan keyna yang masih memakan sarapannya.
Keyna berusaha tidak menganggap keberadaan dua sejoli itu,ntah kenapa dirinya merasakan nyeri dihatinya melihat kemesraan yang pastinya disengaja oleh chalis untuk membuat nya iri
"Heh gadis miskin, cepat habiskan makanan mu! Setelah itu cuci piring!"perintah chalis,Ezra hanya diam menikmati makannya.
"Aku tidak mau,kau saja yang cuci piring sana"sahut Keyna,ia asik menikmati makanannya tanpa memedulikan chalis yang menatap nya kesal.
"Sayang lihat keyna!dia tidak mematuhi ku"adu nya kepada Ezra.
"Keyna jangan membangkang!"seru Ezra dengan suara tegas,Keyna menghela nafas nya panjang.
"Terserah,aku muak melihat kalian"ucap Keyna, mendengar itu Ezra geram.
"Apa maksud mu?"tanya nya dengan suara berat,keyna tahu pasti pria itu akan marah.
"Aku muak melihat kalian, termasuk aku juga muak melihat dirimu tuan Ezra Pradipta" ucap Keyna,ia bangkit dari duduk nya.
Ezra merasakan hati nya sungguh tidak terima Keyna bicara seperti itu,ia ikut bangkit menghampiri Keyna yang telah jauh darinya
"Keyna!kau benar benar bosan hidup ha?!!"bentak Ezra,Keyna terhenti dari langkah nya,ia membalikkan badan melihat Ezra yang menampilkan wajah kesal nya.
"Ezra, sudahlah.. dia anak kecil,suka bicara sembarangan" ucap Chalista
"Gadis itu emang pembangkang,kau saja kenapa menikahi wanita seperti itu?kenapa tidak kau ceraikan saja dia"timpal Chalista.
Ezra menghela nafas nya panjang, melihat tidak ada respon dari Ezra,Keyna pergi menuju kamarnya.
"Ezra,aku kan sudah kembali, sebaiknya kau tinggalkan saja dia..jadilah milikku seutuhnya"ucap Chalista,ia meraih tangan Ezra untuk duduk di sofa ruang tengah.
"Mama akan marah jika aku mencerai kan nya"sahut Ezra,ia memijit pelipisnya yang terasa pusing. Mendengar itu membuat Chalista mencoba menahan kemarahannya.
"Mama mu yang mempersulit,atau kau yang sudah menyukai wanita itu?"tanya chalis
"Chalis!omong kosong apa yang kau bicarakan itu?!"bentak Ezra, chalis tersentak mendengar nya.
"Kau membentak ku?kau kasar kepadaku?"
"Maafkan aku sayang.. bukan maksud ku untuk.."
"Ah sudahlah"potong chalis,ia pergi menuju keluar Mansion.
"Chalista,kau mau kemana?hei maafkan aku"teriak Ezra,tapi wanita itu terus berjalan tanpa pamit kepada nya.
"Huh ini semua gara gara Keyna"umpat Ezra, dengan amarah dihati,Ezra berjalan menuju kamar Keyna,tanpa mengetuk pintu ia masuk kedalam kamar itu.
Terlihat lah keyna yang sedang berganti pakaian,Ezra menelan Saliva nya
"Keyna.."
"Ah tuan..kau mau apa?"tanya Keyna,ia menutup tubuh nya dengan pakaian yang belum ia pakai,Ezra merasakan darah nya bedesir kala melihat kulit putih mulus Keyna.
Ntah kemana pergi nya kemarahan nya tadi, Ezra mengunci pintu lalu berjalan mendekati Keyna
"Aku tidak bisa menahan nafsu ku,jika dekat dengannya"gumam Ezra didalam hati,ia mendekati Keyna yang berjalan mundur hingga terjatuh di kasur.
"Tuan.. sadarlah.."lirih Keyna,Ezra merampas pakaian yang berada ditangan Keyna,ia menyeringai kala melihat tubuh polos gadis kecil itu.
"Tuan aku masih kecil,usia kita beda jauh bukan?jika kau menyentuh ku, maka kau adalah seorang pedofil"ucap Keyna,ia berusaha menyadarkan Ezra yang mata nya berkilat gairah.
"Aku tidak peduli" sahut pria itu,keyna menelan Saliva nya kasar.
"Kau harus peduli tuan.."
"Kenapa?"tanyanya,ia duduk disamping Keyna lalu meraih tangan wanita itu untuk duduk di pangkuan nya.
Keyna hanya diam,ia menatap Ezra dengan tatapan sendu
"Seorang istri wajib melayani suami nya bukan,dan aku menagih hak ku"ucap Ezra,ia mencium leher Keyna dengan lembut.
"Hak apa?kau saja tidak pernah menafkahi ku"ucap Keyna ketus,ia berusaha memberontak.
"Tenanglah..soal menafkahi aku akan beri untukmu"ucap Ezra,ia merasa segala sesuatu saat ini sangat tidak bisa ia tahan.
Ezra mel**** bibir Keyna dengan lembut dan penuh gairah, ciuman itu terus turun hingga menuju boba milik gadis kecil itu.
Semakin keyna memberontak,Ezra semakin bergairah
"Aku harus apa?ayolah Keyna berpikir!"gumam Keyna didalam hati,ia menjerit kecil kala Ezra meninggalkan bekas di dada nya.
"Ezra..aku tidak mau!"ucap Keyna,ia menangkup wajah Ezra untuk menatap nya.
"Sial! wajahnya sungguh tampan"batin Keyna,ia menatap bibir Ezra yang sedari tadi menciuminya.
Saat Ezra akan mulai mencium Keyna, handphone milik wanita itu berdering
"Sejak kapan kau punya handphone?"tanya Ezra,ia mengambil handphone Keyna di nakas.
"Heri?siapa dia?" Tanya Ezra,ia menatap Keyna tajam. Keyna gugup,ia harus bilang apa agar Ezra tidak curiga.
"Kakak sepupu ku,iya kakak sepupu ku"
"Kakak sepupu?"
"Iya tuan, aku lupa memberi tahu, kemarin aku bertemu dengan nya,lalu dia memberi ku handphone ini"jelas Keyna,ia menatap Ezra yang sedang menelisik wajah nya.
"Aku tidak bohong!"ucap Keyna mantap.
"Aku percaya padamu"ujar Ezra,ia meletakan handphone itu dinakas.
"Puaskan aku hari ini,apa kau mau?"tanya nya dengan suara lembut,Keyna merasa sangat aneh dengan sikap Ezra yang berubah-ubah.
"Seperti kemarin malam kan?"
"No..aku harus merasakan ini.."sahut nya,ia meraba inti keyna membuat gadis itu melotot tidak percaya.
"Aku tidak mau"
"Kau harus mau!"ucap Ezra tegas,ia membawa Keyna untuk berbaring lalu melucuti semua pakaian keyna yang tersisa.
Persetan dengan pedofil atau apalah,yang terpenting Ezra harus merasakan hal yang belum pernah ia rasakan itu.
Awalnya Keyna memberontak,tapi dengan ancaman yang selalu dibisikkan pria itu membuat Keyna akhirnya pasrah.
"Ini akan sakit,jadi kau tahanlah"bisik Ezra,Keyna mengangguk pasrah.
Setelah melakukan pemanasan akhirnya Ezra memasukkan nya kedalam inti keyna,membuat gadis itu melenguh kesakitan.
Ezra mencium bibir Keyna untuk meredakan rasa sakit,dan akhirnya Keyna mulai merasakan nyaman dengan apa yang ia rasakan.
Dan siang itu adalah hari bergairah bagi mereka, Ezra sangat kagum akan nafsu nya yang begitu besar kepada Keyna,karena ia tidak bisa seperti ini dengan Chalista.
Ezra melakukan banyak gaya kepada Keyna,Keyna sudah berulang kali keluar tapi Ezra belum juga terlihat ingin keluar.
"Ahh..tuan..ahh.."desah Keyna,kini ia berada di atas tubuh pria itu, dengan pinggul nya di bantu oleh Ezra untuk bergerak.
"Ternyata kau tidak Impoten!"umpat Keyna,Ezra menyeringai.
"Kau telah menyembuhkan ku,maka jangan pernah berpikir untuk meninggalkan ku"ucap Ezra,ia membalikkan badan hingga kini berada diposisi awal.
Lalu Ezra menggempur Keyna dengan cepat,lalu ia merasakan milik nya membesar dan Keyna semakin mendesah kencang dan akhirnya Ezra merasakan pelepasan dalam inti keyna,ia mencurahkan semua dalam rahim wanita itu.
Keyna bergetar,tubuh nya sangat lelah mengimbangi nafsu Ezra yang telah lama terpendam.
Ezra tergeletak disamping wanita itu,ia memeluk Keyna erat,lalu tertidur lelap. Keyna menatap langit langit kamar dengan tatapan bimbang
"Aku harus apa sekarang?"gumam Keyna didalam hati.
