Kembalinya Gadis Cupu

Setelah sibuk berpeluh dan mendapatkan pelepasannya, Kayesa dan juga Kaesang kini terlihat duduk di atas sofa. Keduanya terlihat sedang saling memeluk, Kayesa bahkan terlihat menyandarkan kepalanya pada pundak pria itu.

Keduanya masih mencoba untuk menetralkan degub jantungnya yang seakan berdetak dengan begitu cepat, mereka juga masih mencoba untuk bernapas dengan baik setelah mencapai puncak kenikmatan yang sangat luar biasa.

Bahkan, keduanya masih ada dalam keadaan polos. Hanya selimut tipis yang menutupi tubuh keduanya, itu pun hanya sebatas pinggang saja.

"Sayang, sebenarnya siapa wanita yang sudah berusaha untuk menyingkirkan kamu? Kenapa bisa wanita itu dengan mudahnya mempengaruhi tuan Kylen?" tanya Kaesang.

Kayesa melerai pelukannya dengan Kaesang, lalu dia menatap wajah pria itu dengan lekat. Dia usap pipi Kaesang sampai ke bibir pria itu, tanpa ragu dia bahkan mengecup bibir itu.

"Namanya Kiara, aku juga tidak tahu dia siapa. Tapi, wanita itu benar-benar terlihat begitu cantik. Kiara itu mirip dengan barbie hidup, terlihat sempurna dan tanpa cacat." Tangan Kayesa dengan nakalnya turun dan mengusap-usap milik Kaesang.

Padahal, keringat yang mengucur pada tubuh keduanya saja belum mengering. Namun, Kayesa seakan tidak ada puasnya jika dalam urusan bercinta.

"Sebentar, Sayang."

Kaesang melepaskan tangan Kayesa dari miliknya yang sudah mulai menggeliat, lalu dia bangunan segera mengambil ponselnya. Dia duduk kembali menunjukkan foto Kiara yang sempat dia ambil beberapa hari yang lalu.

"Apakah orang yang sudah mengambil alih pekerjaan kamu adalah dia?" tanya Kaesang.

Karena menurut Kaesang, Kiara pasti akan berusaha untuk membalaskan dendamnya kepada dirinya dan juga Kayesa. Karena mereka yang memang dulu berusaha untuk membunuh Kiara.

"Benar, Sayang. Inilah wanita itu, kenapa ada wanita yang begitu sempurna seperti ini? Kenapa juga kamu memiliki foto wanita itu? Apakah kamu mengenalnya?" tanya Kayesa dengan aneh.

Kaesang tersenyum kecut seraya menatap wajah Kiara yang saat ini begitu sempurna, dia merasa menyesal karena sudah berusaha untuk membunuh wanita itu.

"Kamu tahu, Yang? Dia adalah Kiara, wanita yang kita bunuh malam itu." Kaesang meremat dada Kayesa dengan lembut, lalu memilin ujung dada wanita itu.

Kayesa nampak kaget mendengar apa yang dikatakan oleh Kaesang, wanita itu bahkan langsung menepis tangan Kaesang dari dadanya.

"Maksudnya, wanita itu adalah si culun Kiara?" tanya Kayesa.

"Iya, Sayang," jawab Kaesang.

"Tapi, rasanya itu sangat tidak mungkin. Dia pastinya sudah mati karena jatuh ke dalam jurang yang begitu dalam," ujar Kayesa.

Jika dipikirkan secara logika rasanya memang tidak mungkin Kiara selamat dari kematian, terlebih lagi Kayesa dan juga Kaesang memukul Kiara tanpa ampun sebelum dilemparkan ke dalam jurang.

"Entahlah! Aku juga tidak paham, sepertinya ada yang menyelamatkannya dan membantu dia mengoperasi seluruh bagian tubuhnya. Karena kini Kiara benar-benar terlihat begitu sempurna," ujar Kaesang menyimpulkan.

Kayesa nampak berpikir dengan begitu keras, rasanya kalau untuk melakukan operasi sangatlah tidak mungkin jika full body. Karena untuk itu memerlukan waktu yang lama, kecuali kalau hanya melakukan operasi pada bagian wajahnya saja.

"Tetapi, ini sangat aneh. Kiara seperti seorang wanita yang memuja setan, makanya seluruh tubuhnya jadi bagus. Apalagi wajahnya, dia terlihat begitu sempurna."

"Iya, kah? Memangnya bisa kalau dengan memuja setan wajah wanita itu akan cantik dan sempurna sampai seluruh badannya juga?" tanya Kaesang dengan bingung.

Karena rasanya di zaman yang sudah modern ini tidak akan ada yang namanya memuja setan, seluruh tempat di ibu kota sudah terlihat begitu terang. Mau di mana mereka melakukan pemujaan, pikir Kaesang.

"Bisa, Sayang. Bisa saja dia memuja setan dan menumbalkan orang agar dia bisa terlihat dengan begitu sempurna," jawab Kayesa.

"Hem! Ini sangat aneh dan tidak masuk akal, untuk mencari buktinya juga begitu sulit. Lalu, apa yang akan kamu lakukan kepada Kiara?" tanya Kaesang.

"Besok dia akan tampil untuk acara peluncuran produk baru di perusahaan besar, bagaimana kalau kita permalukan dia?" ujar Kayesa meminta persetujuan kepada Kaesang.

"Caranya?" tanya Kaesang.

"Apakah kamu masih mempunyai foto-foto Kiara yang dulu?" tanya Kayesa.

Untuk sesaat Kaesang terdiam, dia seolah sedang mengingat-ingat apakah dirinya pernah mengabadikan wajah Kiara lewat foto.

Tidak lama kemudian, Kaesang tersenyum karena Kiara sering meminjam ponsel miliknya. Lalu, dia mengabadikan momen kebersamaan mereka lewat ponsel milik Kaesang.

"Sebentar," ujar Kaesang.

Pria itu nampak mencari foto lama di dalam galery ponselnya, tidak lama kemudian Kaesang nampak tersenyum dengan begitu lebar.

Ada banyak foto Kiara saat bersama dengan dirinya, wanita itu terlihat tersenyum dengan begitu manis. Namun, Kaesang seperti enggan untuk berfoto dengan Kiara.

Ada juga beberapa foto Kiara masih dalam keadaan culun, dia di foto sendirian dengan gaya lucu. Dia seolah sengaja meninggalkan banyak foto untuk Kaesang, agar pria itu tidak melupakan Kiara.

"Kita bisa menggunakan foto ini untuk mempermalukan Kiara," ujar Kaesang.

"Bagaimana kalau kita juga membuat video editan, kita buat Kiara seolah-olah sedang tidur dengan seorang pria. Aku tahu siapa orang yang bisa membantu kita," ujar Kayesa.

"Boleh, Sayang. Aku setuju," jawab Kaesang dengan senyum licik di bibirnya.

Jika Kaesang tidak bisa memiliki Kiara, jangan salahkan dirinya jika dia berusaha untuk menghancurkan mantan kekasihnya itu, pikirnya.

"Kalau begitu, aku pergi dulu. Aku akan menemui orang itu," ujar Kayesa.

Dengan cepat Kayesa bangun dan kembali memakai pakaiannya, Kaesang sampai menatap Kayesa dengan tatapan anehnya.

"Mau ke mana?" tanya Kaesang seraya menghampiri Kayesa.

Kaesang bahkan langsung memeluk Kayesa dari belakang, lalu dia mengecupi pundak polos wanita itu. Kayesa yang sedang merapikan rambutnya langsung melepaskan diri dari Kaesang.

"Aku akan pergi untuk meminta tolong kepada orang itu, jangan lupa untuk mengirimkan foto wanita culun itu," jawab Kayesa.

"Tapi, ini sudah sangat malam. Bagaimana kalau kita bercinta lagi?" tanya Kaesang.

Kayesa ingin menemui orang itu saat ini juga, karena tentunya dia ingin membayar pria itu dengan tubuhnya. Lumayan tidak mengeluarkan uang bukan, lebih irit, pikirnya.

"Lebih cepat lebih baik, Yang." Kayesa dengan cepat berdandan, agar penampilannya bisa terlihat lebih baik.

Walaupun memang bau tubuh Kaesang masih sangat menempel di tubuhnya, tetapi Kayesa dengan cepat menyemprotkan minyak wangi ke seluruh bagian tubuhnya.

"Ya ampun!" keluh Kaesang yang melihat Kayesa seakan mandi dengan minyak wangi.

"Aku malas mandi, Yang. Aku pergi dulu, besok sore aku akan menemui kamu. Kita harus melakukan misi, jangan lupa kamu juga harus print foto-foto si culun. Biar gampang," ujar Kayesa.

"Oke! Aku akan menunggu kamu, aku akan melakukan apa yang kamu mau." Kaesang mencium bibir Kayesa dengan begitu mesra sebelum wanita itu pergi.