Kami saling mencintai , pernikahan kami sudah tinggal menunggu hari, tapi sepertinya takdir ku harus berpisah darinya. Karena sebuah kecelakaan yang menyebabkan calon suami ku meninggal dunia.
Damian, adalah putra semata wayang keluarga Adi ningrat, karena itulah aku terseret dalam masalah keluarga mertuaku saat calon pewaris tunggal mereka telah tiada.
Orang yang telah kuanggap Ibu kandungku sendiri memintaku bahkan memohon kepadaku agar aku mau membantu keluarga mereka.
Betapa terkejutnya aku mendengar permintaan dari calon Ibu mertua ku. Beliau memintaku untuk tidak membatalkan pernikahan .
Aku akan tetap menikah bukan dengan calon suamiku tapi dengan calon Papa mertuaku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Yunus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31
Damar keluar dengan membanting pintu kamar Bening, menelpon seseorang untuk melakukan hal entah apa
Lantas langkahnya menuju kamar Widuri, memberitahukan bahwa dia akan memindahkan Bening dari rumah mereka, meski terkejut Widuri tak berani menanyakan sepatah katapun, karena wajah suaminya yang begitu kentara akan amarah.
Ponsel Bening Damar masukan di dalam kantong jasnya, entahlah pria yang bersetatus suami Bening itu seperti seorang moster yang begitu menyeramkan
Kembali Damar meminta para maid membantu Bening berkemas, malam ini juga Damar mengirim Bening di salah satu rumah singah yang berada di daerah terpencil, namun pengamanan begitu terjaga , bahkan hampir setiap sudut terdapat Cctv hanya kamar mandi dan kamar pribadi yang tak ada kamera pengawas.
Sedangkan dirinya sendiri justru pergi ke pulau seribu dengan Widuri menyelesaikan pekerjaan yang ada kendala.
Widuri hanya terbengong melihat kekacauan yang di timbulkan oleh sang Suami, apa yang sebenarnya terjadi sehingga Damar begitu marah dengan istri barunya, apa Bening terlalu menuntut??" namun itu hanya bisa Widuri tanyakan dalam benaknya, nyatanya tak sepatah kata pun keluar dan berani bertanya pada Damar
Hampir empat Minggu damar mengungsikan Bening, di tempat barunya Bening tetap mendapatkan segala keperluan nya, dari pekerjaan rumah, koki, satpam semua ada yang mengerjakan, tidak sekalipun Bening menginjakkan kakinya keluar sejak pertama kali dirinya dikirim kesini oleh Damar, bahkan Bening tak mendapatkan ponselnya, karena ponsel itu dibawa oleh Damar ke pulau seribu.
Bening POV
Aku begitu terkejut, saat malam itu pak Damar begitu saja memaki dan membentak ku, jujur luka lama yang Ia goreskan belum lah sembuh, ditambah sifat Ibu Widuri yang seperti memojokkan ku dan kembali aku mendapatkan kekasaranya pada ku.
Meski tak bermain fisik namun hatiku tersayat luka yang begitu dalam, mereka yang memasukan ku kedalam biduk rumah tangga nya, tapi kenapa mereka bersikap seperti akulah seorang yang menumpang, aku di bawa kesebuah bangunan yang hampir satu bulan ini ku tempati bersama bebera maid, semua pekerjaan dikerjakan oleh mereka bahkan memasak
Sedangkan hariku begitu sunyi dan juga sepi, meski segalanya ada disini namun batinku nelangsa, aku bukan wanita yang terlahir dari keluarga sederhana, se banding dengan mereka aku juga tidak pernah hidup dalam kekurangan, kasih sayang maupun harta selalu kudapatkan.
Lantas siapa mereka, yang memperakukan ku layaknya seorang tahanan, fisik ku tak terluka tapi batinku remuk redam, andai keluargaku mengetahui keadaan dan prilaku mereka padaku aku yakin Kakak-kakak ku tak akan pernah tinggal diam
___________
Damar POV
Hampir satu bulan aku menyelesaikan pekerjaan yang begitu menguras emosi dan energi, hari ini barulah aku dapat bernafas lega karena permasalahan menemukan titik terang
Pukul 8 pagi tadi Widuri terbang ke Paris, seperti biasa dirinya akan liburan setelah pekerjaan yang melelahkan
meski aku pergi bersama Widuri ke pulau seribu ini, namun nyatanya kami tidak selalu menghabiskan waktu bersama, karena kendati masalah rumit yang kami hadapi, bahkan kadang dalam 24jam aku dan Widuri hanya berjumpa 2 sampai 3jam saja saat mengistirahatkan tubuh sejenak.
Kini masalah telah usai, masalah pembangunan gedung yang runtuh dan banyak memakan korban jiwa ini adalah proyek Damian yang terbengkalai saat dirinya tiada, sayang aku lambat mengetahui proyek ini sehingga banyak dimanfaatkan oknum tak bertanggung jawab, yang ingin menjatuhkan nama perusahaan, untung saja cepat tertangani sehingga segala ganti rugi dan lain sebagainya berjalan damai tanpa tuntutan hukum, meski menguras tenaga dan juga materi namun semua telah terselesaikan dengan tuntas