Terjebak Menikahi Tetangga Kosan

Saat akan pulang kerja tiba-tiba Hania menerima telpon dari Azril.

"Halo Nia, kamu gimana, kamu gak papa kan. Aku mohon maaf atas berita yang beredar ini. Perusahaan aku akan menangani ini semua." Ujar Azril.

"Iya aku gak papa kak, yaudah kak udah dulu ya aku mau pulang ni." Jawab Hania langsung mematikan telpon.

Hania pun akan berjalan keluar untuk pulang dan langsung naik taksi. Sesampainya di rumah Hania langsung pergi ke kamar dan membersihkan diri.

Tak lama kemudian Satya juga kembali dari kantor dan diam tak berkata apapun. Hania ingin ngobrol dengan Satya namun Satya hanya diam saja tanpa mempedulikan Hania dan langsung menuju kamar mandi.

Telpon Satya berbunyi yang tak lain adalah telpon dari Naura. Hania melihat nama Naura disana. Satya langsung mengangkat telpon dari Naura dan berbicara cukup lama dan kadang tertawa tanpa menyadari bahwa Hania memperhatikannya. Hania merasa kesal melihat kelakuan Satya hingga pada akhirnya dia memutuskan untuk tidur ke kamar tamu.

Sudah satu minggu Hania dan Satya tidak saling berbicara hingga pada malam harinya Hania melihat ke kamar dan menemukan surat pengajuan untuk cerai di atas tempat tidur dan membaca bahwa itu adalah gugatan cerai Satya. Betapa marahnya Hania melihat itu dan langsung menandatangi Satya

"Oh jadi ini mau kamu sat, kamu mau cerai. Segitu inginnya kamu sama wanita itu." Ujar Hania marah.

"Ini keinginan kamu dan Azril kan, kalian yang menghianati aku." Jawab Satya dengan tak kalah marahnya dengan Hania.

"Oh jadi hanya sebatas itu kepercayaan kamu sama aku. Oke aku kabulkan keinginan kamu ni silahkan ajukan. Aku tunggu surat panggilannya." Ujar Hania sambil melemparkan surat cerai ke wajah Satya.

Hania pun langsung mengambil pakaiannya dan barangnya seperlunya dan berlalu meninggalkan rumah.

Satya pun merasa marah dan kesal. Dia pun melemparkan surat cerai itu.

"Segitu inginnya kamu kembali sama Azril ya Nia, kenapa kalian berdua harus melukai dan membuat luka yang baru dihatiku. Aku kira aku tidak akan mengalami penghianatan yang sama kedua kalinya, ternyata hal yang sama terulang lagi." Gumam Satya yang meneteskan air matanya dan menangis.

Dilain tempat Hania pun memutuskan untuk tidur di tempat Shandira karena dia belum sempat untuk mencari penginapan.

"Nia, kamu kenapa nangis. Kamu nggak papa? Yaudah kamu masuk dan istirahat dulu. Kalo udah siap baru cerita sama aku." Ujar Shandira sambil menenangkan Hania.

Hania pun masuk ke rumah Shandira dan mulai menenangkan dirinya. Dia pun mulai menceritakan semua kejadian yang terjadi antara dia dan Satya tanpa terlewat satupun. Shandira mendengarkan dengan seksama sambil terus menenangkan Hania yang terus menangis tanpa henti.

Keesokan Harinya.

Hania dan Shandira berangkat ke Rumah Sakit bersama, walaupun dalam keadaan yang sedang kacau, tapi Hania tetap profesional menjalankan tugasnya sebagai dokter. Di rumah sakit sudah ada Azril yang menunggu Hania.

"Nia, kamu gimana kabar, kamu kenapa kayak keliatan nangis." Tanya Azril.

" Kak Azril ngapain kesini, bukan urusan kakak." Jawab Hania sambil meninggalkan Azril namun ditahan oleh Azril.

"Nia, kamu marah sama kakak karena berita itu? Kakak beneran gak tau kenapa bisa ada berita seperti itu. Tapi beritanya sudah di take down oleh perusahaan kakak. Kakak benar-benar minta maaf ya Nia." Ujar Azril.

" Iya aku tau kok kak, cuma aku gak mau aja ada berita yang muncul lagi kalo kakak sedang sama aku. Udah dulu ya kak, aku mau masuk ke dalam dulu." Ujar Hania.

Hania pun pergi meninggalkan Azril dan masuk ke ruangan prakteknya. Saat di ruangan praktek tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.

Tok tok tok

"Masuk" Ujar Hania mempersilahkan orang yang mengetuk pintu masuk.

"Hania, boleh kakak masuk?" Tanya Cindy.

"Oh boleh kok kak. Silahkan duduk kak." Ujar Hania.

"Nia, kamu gak papa? kakak baca berita kamu dengan CEO surya grup. Mbak lihat waktu itu Reza belain kamu di depan rumah sakit. Hubungan kamu sama Reza gimana?" Tanya Cindy.

"Aku gak papa kok kak. Iya waktu itu kak Reza bantuin Nia terhindar dari para wartawan. Nia sama kak Reza itu gak ada hubungan apa-apa mbak. Itu nggak seperti yang mbak Cindy bayangkan. Kak cindy kesini mengkhawatirkan kak Reza kan?" Tanya Hania.

" Nggak kok Nia, kakak hanya khawatir sama hubungan kalian berdua." Jawab Cindy.

"Kak Cindy tenang aja, Nia sama Kak Reza beneran sama-sama gak ada perasaan apa-apa ini murni kerjasama." Ujar Hania.

"Nggak gitu Nia, Yaudah baguslah kalo Nia baik-baik saja. Kakak mau kembali ke ruangan dulu ya." Ujar Cindy.

"Siap kak cin" Jawab Hania

Hania pun mulai melakukan aktivitas dan kegiatannya walaupun sedang merasa kacau.

Please Like and Comment ya kakak-kakak cantik dn ganteng, kiss dari author my chika.. 😘😘 biar semangat terus up nya.