Love Me Please, Honey

Beberapa hari setelahnya, hubungan antara Edgar dan juga Valerie perlahan membaik. Mereka yang awalnya enggan untuk saling berbicara, sekarang mulai terbuka satu sama lain. Valerie yang dulu begitu membenci Edgar kini bersikap lebih lembut pada pria itu. Bahkan tak jarang keduanya mulai sering makan bersama dan juga mengobrol disetiap waktu senggang mereka.

Walaupun terlihat biasa saja namun perubahan hubungan keduanya benar-benar jauh lebih baik dari sebelumnya. Edgar pun merasa senang karena usaha nya selama ini untuk mendapatkan Valerie sepenuhnya sudah mulai menunjukkan hasil. Meskipun wanita itu belum mengungkapkan balik perasaannya, Edgar sama sekali tidak mempermasalahkannya. Baginya, sikap Valerie yang perlahan berubah menjadi lebih hangat kepadanya saja sudah lebih dari cukup.

Malam itu, mereka berdua tengah berada di balkon rumah yang menghadap kearah taman yang indah. Suasana sejuk malam hari yang dipenuhi dengan bunyi jangkrik dari kejauhan, menciptakan melodi alami yang menenangkan. Dan juga langit-langit malam yang kala itu dipenuhi bintang-bintang berkelap-kelip, menambah keindahan suasana itu.

Namun entah mengapa, tiba-tiba Edgar merasakan ada firasat buruk yang sulit ia jelaskan. Dirinya merasa seolah akan ada sesuatu yang kembali meretakkan hubungannya dengan Valerie. Tapi ia kali ini benar-benar berharap agar hal itu sama sekali tidak terjadi dan hanya sekedar pikiran buruknya semata.

"Edgar?" Panggil Valerie. Yang seketika langsung membuyar kan lamunan Edgar.

"Ya?" Sahut Edgar.

"Apa yang sedang kamu pikirkan?" Tanya Valerie sembari menatap wajah Edgar. Sejak tadi, dirinya terus memperhatikan pria itu yang tampak terlarut dalam pikirannya sendiri, seolah mengabaikan keberadaannya yang sedang berada di sampingnya.

Edgar kemudian tersenyum tipis kepada Valerie "kalau...saya bilang, saya sedang memikirkan anda, apa yang akan anda lakukan?" Jawabnya dengan senyum menggoda sembari mendekatkan wajahnya dengan wajah Valerie.

Wajah Valerie pun langsung berubah merah merona setelah mendengar ucapan pria itu. Dirinya kemudian dengan cepat menahan wajah Edgar yang semakin mendekat dengan kedua tangannya.

"Ka,kamu sedang berpikiran jorok tentang ku ya?!!!" Ucapnya sembari menatap tajam kearah Edgar.

Sedangkan Edgar langsung terkekeh kecil mendengar ucapan Valerie. Dirinya kemudian mengalihkan pandangan kearah langit malam itu untuk menyembunyikan kegelisahan nya.

"Tidak kok, aku hanya sedang memikirkan hal yang tidak penting saja" ucap nya berbohong, lalu menutup kedua mata nya sembari menikmati angin malam yang berhembus mengenai kulit wajahnya.

Valerie terus memperhatikan Edgar, dirinya merasa bahwa ada sesuatu yang tidak mau diungkapkan oleh pria itu. Namun, untuk saat ini, ia memilih untuk berpura-pura percaya saja pada ucapannya, walaupun sebenarnya ia dapat melihat kekhawatiran yang menyelimuti wajah Edgar.

'ada apa ya?' pikir Valerie penasaran.

Semakin lama, angin malam semakin berhembus kencang. Tubuh Valerie mulai menggigil saat merasakan hawa dingin yang menusuk kedalam kulit nya.

"Angin nya mulai tidak enak, sebaiknya kita segera masuk ke dalam rumah saja" ajak Edgar sembari merangkul bahu Valerie dengan lembut.

Tanpa penolakan, Valerie langsung mengangguk setuju mengiyakan ajakan Edgar. Mereka berdua kemudian berjalan bersama masuk ke dalam rumah itu untuk menghangatkan diri.

💓💓💓

Di tempat lain, tepatnya sebuah kafe. terlihat seorang pria tengah duduk sendirian di kursinya. Dengan kedua tangan menopang kepalanya, dirinya sedang merasakan sakit yang berdenyut di pelipisnya.

Bahkan gelas kopi yang ia pesan sedari tadi sudah lama dingin dan terabaikan di hadapannya, karena pikirannya yang sedang dihantui berbagai masalah yang tak kunjung usai.

Dalam kebisingan kafe, tiba-tiba dirinya teringat dengan seseorang yang pernah bersamanya begitu lama.

"Sudah lama sekali aku tidak menghubungi wanita itu..." Ucap pria itu yang tak lain adalah Dion.

"Aku jadi sedikit merindukan nya" sambung nya sembari tersenyum menatap ke layar ponselnya yang menampilkan nomor kontak Valerie.

To be continue~

_________________________________________

Capek lah ngasih alesan terus, kalau misalkan author gak update berarti lagi sibuk di real life ya. Jadi hampura(maaf)🙏