NovelToon NovelToon
Mutiara Hitam

Mutiara Hitam

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikah Kontrak
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: syitahfadilah

Seringkali hal-hal yang menakjubkan berada di tempat yang dipandang sebelah mata. Layaknya mutiara hitam, kecantikannya tersembunyi di dalam kerang yang kumuh.
__________________________________________
"Orang-orang hanya tahu dengan namaku. Menghinaku karena pekerjaanku. Tapi, mereka tidak pernah tahu dengan cerita hidupku."~~~ Ara, gadis berusia 25 tahun itu diberi julukan mutiara hitam oleh warga sekitar tempat tinggalnya karena bekerja disebuah club malam.

Hingga suatu hari, karena insiden kecil membawa Ara kedalam hubungan pernikahan kontrak dengan laki-laki yang bernama Reynan, dengan kata terpaksa. Ara membutuhkan uang untuk biaya operasi ibunya. Sedangkan Reynan membutuhkan istri untuk memenuhi syarat hak waris perusahaan keluarganya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 33. BEBASKAN AKU

'Om akan beritahu di mana Ara, tapi Om hanya ingin kamu menemuinya untuk melepaskan dia dari pernikahan kontrak kalian.'

'Katakan di mana Ara?'

Setelah om Gio memberitahu keberadaan Ara, saat itu juga Rey gegas pergi untuk menemui Ara. Ada banyak hal yang harus mereka selesaikan, ada banyak hal yang harus mereka bicarakan. Tapi untuk mengakhiri pernikahan kontrak? Rey seketika menggeleng, entah kenapa hatinya menolak hal tersebut. Ia juga tidak mengerti ada apa dengan dirinya, perasaan tidak ingin melepaskan itu tiba-tiba saja hinggap dihatinya.

"Ini pasti karena aku merasa bersalah telah merenggut kesuciannya malam itu." Gumamnya sembari menambah kecepatan laju mobilnya.

Rey menegaskan pada dirinya bahwa perasaan enggan untuk mengakhiri pernikahan kontraknya dengan Ara, hanya karena dirinya merasa bersalah, tidak lebih itu.

Tak berapa lama kemudian, mobil Rey pun telah terparkir di pelataran sebuah rumah yang sudah nampak kumuh. Rey turun dari mobilnya dan melangkah pelan menuju pintu rumah itu. Dengan gerakan pelan tangannya terulur mengetuk pintu, namun beberapa kali tidak ada juga yang membukakannya pintu.

"Ara," kali ini ia mengetuk pintu sembari memanggil nama Ara hingga beberapa kali namun tetap sama, tidak ada sahutan dari dalam.

"Orangnya gak ada." Ujar salah satu tetangga Ara yang kebetulan lewat, Rey pun menoleh melihat orang tersebut. Seorang wanita paruh baya bersama seorang anak-anak laki-laki. Mungkin itu cucu atau anaknya.

"Pergi kemana ya, Bu?" Tanya Rey.

"Gak tahu, tadi Saya hanya lihat mereka pergi naik taksi." Ujar ibu tersebut.

"Mereka?" Rey mengerutkan keningnya.

"Iya, Ara pergi sama temannya, sesama wanita malam." Kata ibu itu. Tiba-tiba saja tatapannya berubah menatap Rey, ia yakin pria yang mencari Ara adalah salah satu pelanggan Ara.

"Oh gitu ya Bu, terimakasih informasinya." Ucap Rey.

Ibu tersebut tidak menjawab, dia hanya mencebikkan bibirnya dan menatap sinis Rey lalu pergi. Bisa-bisanya Ara masih bekerja seperti itu disaat dia masih sedang berduka, cibirnya dalam hati.

Rey pun kembali masuk ke dalam mobilnya, dalam hatinya bertanya-tanya kemana Ara pergi. Di saat ia hendak menyalakan mesin mobilnya, sebuah mobil datang dan singgah tepat di samping mobilnya.

Rey mengerutkan keningnya memperhatikan mobil tersebut yang sepertinya ia kenali, "Itu mobil David, untuk apa dia kesini?" Gumamnya. Dan ketika melihat Ara dan seorang wanita turun dari mobil David ia seketika terperangah, dengan cepat ia membuka sabuk pengamannya dan bergegas turun dari mobil.

Ara terkejut melihat kedatangan Rey, bagaimana laki-laki itu bisa tahu rumahnya. Namun, sesaat kemudian ia bersikap santai seakan tidak mengenali sosok laki-laki yang telah berdiri di hadapannya.

"Mau apa kamu kesini?" Tanya Ara dingin.

"Kenapa kamu bisa bersama David?" Rey justru balik bertanya.

"Sepertinya kamu lupa aku ini siapa? Tidak perlu heran melihatku dengan laki-laki manapun."

"Ara," Rey mendesih geram. Yah sebelumnya ia memang selalu mencerca Ara sebagai wanita malam tapi itu sebelum ia merasakan sendiri bahwa Ara masih perawan.

"Ara, ukuran pakaianmu dengan Sela sama saja kan?" Tanya David yang menyembulkan kepalanya di pintu mobil.

"Iya," jawab Ara sambil mengangguk pelan.

"Baiklah kalau begitu, aku akan mengajak Sela hari ini juga untuk membeli gaun pengantin dan kamu segera selesaikan urusanmu dengannya." Ujar David sembari melirik Rey.

"Sela, ayo." Ajak David.

Sela mengangguk kemudian lekas masuk kedalam mobil David.

"Membeli gaun pengantin, apa maksudnya ini?" Tanya Rey menatap Ara. Namun wanita itu memalingkan wajahnya.

"Tidak usah bertanya apa maksudnya, selesaikan saja pernikahan kontrakmu dengan Ara karena aku sudah tidak sabar untuk segera menggelar pernikahanku." Sahut David sambil menyeringai tipis lalu menutup kaca mobilnya. David pun segera melajukan mobilnya meninggalkan pelataran rumah Ara.

"Katakan, apa maksud David berkata seperti itu, huh? Siapa yang akan menikah dengannya? Jangan bilang kalau kamu yang akan menikah dengannya?" Tanya Rey beruntun, nafasnya seketika saja naik-turun mendengar perkataan David.

Ara tidak menjawab, ia merogoh tas selempangnya, mengeluarkan sebuah amplop tebal lalu mengulurkannya pada Rey. "Di dalamnya berisi sejumlah uang yang kau berikan untuk biaya operasi ibuku. Sekarang aku kembalikan uangmu dan akhiri pernikahan kontrak kita. Aku tidak mau lagi berurusan denganmu atau keluargamu." Ujarnya.

"Oh jadi benar, kau yang akan menikah dengan David." Rey tersenyum masam, namun hatinya terasa bergemuruh. Ia yakin uang yang saat ini dikembalikan Ara pasti pemberian dari David.

"Ambil saja uangmu dan bebaskan aku." Kata Ara seraya memalingkan wajahnya kearah lain.

Rey menatap amplop tebal yang terulur dihadapannya dengan sengit. Ia benar-benar tidak menyangka jika David akan menikungnya dengan cara seperti ini. Dan Ara, bisa-bisanya dia meminta bantuan pada David.

"Baik, aku akan kabulkan permintaanmu." Kata Rey dengan tegas lalu mengambil amplop tebal tersebut dari tangan Ara. Tatapannya begitu tajam menatap Ara.

"Tapi kamu harus ingat satu hal Ara, kemanapun kamu pergi kamu tidak akan pernah bisa melupakan aku. Kamu memintaku untuk melupakan kejadian malam itu tapi lihat saja, justru Kamu sendiri tidak akan bisa melupakannya. Dan siapapun yang akan menjadi suamimu nanti, bayang-bayang ku akan terus menghantui mu. Kau tidak akan bisa melupakan bahwa akulah laki-laki pertama yang telah merenggut kesucianmu!" Rey tersenyum sinis, lalu segera masuk kedalam mobilnya. Dengan perasaan yang bergemuruh ia melajukan mobilnya meninggalkan pelataran rumah Ara.

"Kamu memang laki-laki pertama yang mengambilnya, tapi kamu bukan siapa-siapaku, jadi tidak alasan bagiku untuk terus mengingatmu." Gumam Ara sembari menatap laju mobil Rey yang kian menjauh.

1
Jue
Mungkin saja David dan Ara sepupu dari pihak Ibu Ara Rania .
Mira Rista
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
echa purin
/Good/
zian al abasy
Luar biasa
Cod Cod Dulu
tp aku ko g seneng ya liat mereka baikan,masih ingat kata kata Rey yg slalu menghina Ara.
Cod Cod Dulu
Luar biasa
Cod Cod Dulu
mulai baca udh suka nih kathor
Anonymous
keren
Sri Endah B. A
Luar biasa
Nurlinda: terima kasih kk 🤗❤️
Sri Endah B. A: bagus bgt karyamu thor
total 2 replies
Jumaiyah Iyah
lagi kasmaran😆😆😆🥰
Aurora
gantian Ara yg cemburu
novianti suryani
Luar biasa
Kamsiyah
jln crita nya mantap,,walau jrg komen tp ku suka....mogs sukses ...y.....????!!!!!
Nurlinda: aamiin, terima kasih kk, mampir juga di karya lainnya 🤗🤗🤗
total 1 replies
Caca Marica
Luar biasa
Erni Nofiyanti
istri ke 2 papa gio mana?
Magda lena
Luar biasa
Vivo Smart
😅😅
Vivo Smart
bravo David 👍setuju.
jdi orang kok nggak tau terimakasih banget
Vivo Smart
kebiasaan Rey sukanya menuduh orang tanpa mencari tau kebenarannya. udah kayak emak emak kang gosip aja
Vivo Smart
sokooor Rey... anakmu taunya papanya orang lain bukan kamu, yang selalu ada dan mencurahkan kasih sayang nya ke Rayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!