NovelToon NovelToon
Hijrah Cinta Casanova

Hijrah Cinta Casanova

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO / Selingkuh / Suami Tak Berguna / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.6M
Nilai: 5
Nama Author: Zaenab Usman

Shafira Sakina Mecca. Gadis cantik, yang baru berumur dua puluh satu tahun. Harus menerima perjodohan dengan pemuda bernama Zayn Athalla yang sudah berumur dua puluh lima tahun.

"Fira, aku tidak menyukai wanita seperti mu, karena yang pantas bersanding denganku hanya para gadis seksi dan menggoda. Bukan serba tertutup seperti mu." ucap Zayn begitu melihat Fira masuk kedalam kamar pengantin mereka. Yaitu di kediaman orang tua Zayn.

"Astaghfirullah, Mas! Kamu---"

"Besok kita akan pindah ke rumah pribadiku, kau tidak boleh ikut campur urusanku, karena pernikahan ini hanya untuk sementara." sela pemuda itu yang benar-benar ingin melampiaskan amarahnya pada sang istri.

Gara-garanya Fira menerima perjodohan mereka. Padahal dia sendiri saja juga tidak bisa menolaknya.

Lalu akan seperti apa kisah rumah tangga mereka? Sanggupkah Fira hidup bersama suaminya yang merupakan Casanova? Apalagi mantan kekasih suaminya hadir kembali dan ingin mengajak Zayn hidup bersama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zaenab Usman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ingatan Masa Lalu.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻

...HAPPY READING......

.

.

"Jika kau takut maka kasih bantal diantara kita." Zayn yang melihat Shafira diam setelah mendengar perkataan pedasnya kembali berkata.

"I--iya," Fira masih tetap tersenyum disertai anggukan kepalanya. Dengan gerakan pelan. Gadis itu memang mengambil bantal guling yang ada dibelakang tubuhnya dan di tempatkan ditengah-tengah.

Sebagai batas untuk mereka berdua. Meskipun kata-kata pedas suaminya sudah biasa ia dengar. Tetap saja sebagai seorang wanita yang selalu berbicara lemah lembut merasa tersakiti dengan ucapan kasar suaminya.

Tidak ada bicara apa-apa lagi. Fira langsung membaca do'a mau tidur dan merebahkan tubuhnya dengan posisi terlentang. Soalnya Fira binggung, mau menyamping kearah kanan. Kakinya sakit, mau miring ke arah kiri maka akan menghadap pada suaminya. Jadinya satu-satunya cara adalah tidur dengan posisi telentang.

"Apakah seperti ini rasanya bila tidur dengan harimau? Kenapa bulu romaku menjadi merinding karena Mas Zayn terus menatapku." gumam Fira yang tidak bisa langsung tidur seperti biasanya.

Di sisi lain kakinya memang sakit karena mungkin obat biusnya sudah habis. Bahkan lebih sakit daripada saat baru terluka tadi. Walaupun luka tersebut tidak lebar. Namun, lumayan dalam.

"Fira," ucap Zayn karena pemuda itu masih duduk bersandar pada kepala ranjang. Akan tetapi sejak dia bicara kasar tadi. Tatapan matanya terus melihat kearah Shafira yang terlihat gelisah.

"Iya?"

"Sampai kakimu sembuh. Kau tidak usah kuliah."

"Tapi aku tidak bisa libur seenaknya, Mas. Apalagi sekarang sudah mau menghadapi membuat skripsi." jawab Fira ikut menatap kearah Zayn.

"Besok biar orang ku yang datang ke kampus Gunadarma untuk membuat surat izin. Jadi kau bisa belajar online saja bersama dosen mu."

"Iya, tidak apa-apa. Kalau memang seperti itu. Aku akan belajar di rumah sampai kakiku sembuh." tahu jika suaminya memiliki watak keras kepala. Akhirnya Fira hanya menurut saja.

Lagian dengan kakinya yang terluka. Memang sangat sulit untuk berjalan masuk kedalam kampus. Apalagi untuk sampai ke kelasnya itu harus menaiki tangga.

"Tapi tolong jangan bilang pada mama, jika kakiku terluka. Aku takut mama bercerita pada ibu dan malah membuat mereka khawatir." pinta gadis itu yang sudah kembali duduk karena ternyata bicara sambil baring tidak nyaman.

"Iya," Zyan menjawab singkat. Namun, setelah itu kembali bicara lagi. "Besok aku tetap ke perusahaan. Tapi akan aku usahakan untuk pulang lebih cepat tidak seperti biasanya." jelas pemuda itu.

Tanpa dia sadari demi sedikit tindakannya sudah seperti mana seorang suami yang sebenarnya.

Shafira hanya mengangguk karena terkadang dia sangat binggung pada Zayn. Dalam waktu hitungan menit bisa bicara kasar dan terkadang membuat Fira merasa tersentuh pada setiap tindakannya.

"Kenapa kau malah duduk lagi? Apakah kau takut aku akan membunuhmu saat kau tidur? Ck! Apa untungnya aku membunuhmu." decak Zayn disertai cibiran.

"Tidak! Aku bukan takut dibunuh saat tidur. Karena bila aku orang yang memiliki penyakit jantung. Mungkin sudah mati sejak lama, karena setiap kali Mas berkata. Maaf! Selalu menyakitiku." jawab Fira yang tidak tahan rasanya bila hanya diam saja saat mendengar kata-kata tajam suaminya yang melebihi mulut ibu-ibu berdaster.

"Hei, kapan aku---"

"Sudah malam, mari kita tidur karena aku sangat lelah dan mengantuk. Oya jangan lupa baca do'a dulu." sela Fira tersenyum kecil sambil kembali merebahkan tubuhnya seperti sebelumnya.

Entah mengapa bisa membalas ucapan Zayn membuatnya merasa ingin tertawa sendiri. Bagaimana mungkin Fira memiliki keberanian bicara secara terang-terangan seperti itu.

"Ya Allah! Tolong beri aku kesabaran. Agar tidak ikut menyakitinya. Walaupun dia selalu menyakitiku." tiba-tiba saja Zayn mengigat isi diary istrinya yang tadi dia baca.

Melihat Fira sudah memejamkan matanya. Zayn pun akhirnya tidak mengajak bicara lagi. Dia juga ikut merebahkan tubuhnya dengan posisi yang sama seperti Fira. Mereka sama-sama tidur telentang. Namun, dengan pikirannya masing-masing.

"Jadi benar, Fira menulis dibuku diary itu karena dia merasa tersakiti oleh ku?" gumam Zayn sebelum memejamkan matanya dan ikut tertidur pulas.

Pagi harinya. Zayn mengerjapkan matanya pelan, karena merasa Fira yang dia peluk saat bangun tengah malam. Sudah tidak ada lagi dalam pelukannya.

Lalu pemuda itu langsung duduk sambil melihat ke seluruh ruangan dan ternyata Fira ada di atas karpet. Gadis itu tertidur di sana setelah mengerjakan sholat subuh.

"Kenapa malah tidur di bawah bila sudah mengantuk." ucap Zayn yang terdengar hanya seperti gumaman saja.

"Jam lewat sepuluh," ucapnya lagi sambil menguap berulang kali. Lalu Zayn pun menurunkan kakinya dari atas tempat tidur dan alas kakinya lalu berjalan pelan ke arah Shafira, dan mengangkat tubuh gadis itu untuk dipindahkan ke atas ranjang. Karena Zayn tiba-tiba merasa tidak tega melihat istrinya meringkuk di atas karpet.

Namun, ketika dia baru membaringkan Fira di atas tempat tidur. Mata gadis itu terbuka lebar, karena tadinya dia lagi bermimpi sedang terbang.

"Mas!" seru Fira kaget karena dia belum bisa mengigat jika tadi ketiduran setelah sholat subuh. Biasanya setelah Sholat subuh Fira akan pergi ke dapur untuk memasak buat sarapan mereka.

Namun, pagi ini karena dia tidak bisa menuruni tangga. Fira pun akhirnya hanya diam didalam kamar.

"Aku hanya ingin memindahkan mu," jawab Zayn juga kaget sampai tubuhnya ikut terjerambab menimpa tubuh Fira dari atas.

Deg!

Deg!

Baik jantung Fira, maupun Zayn. Sama-sama berdegup kencang. Namun, yang lebih para adalah Zayn. Pemuda itu terus menatap bola mata Fira yang indah.

"Ma--mas! A---awas! Ka--kakiku sakit." ucap Fira terbata-bata karena takut bila Zayn melakukan sesuatu padanya.

"Agh! Ma--maaf! Aku mau mandi. Tolong siapa pa--pakain ku." Zayn bangkit dari atas tubuh istrinya dan sama berbicara terbata-bata.

Braak!

Suara pintu kamar mandi yang ditutup kasar oleh Zayn. Tiba didalam, Zayn memegangi dadanya.

"A--aku tidak mungkin menyukai Fira, kan? Perasaan apa ini? Seperti saat pertama kali aku jatuh cinta pada..." Zayn tidak melanjutkan lagi ucapnya.

"Zayn, ingatlah! Jangan pernah jatuh cinta pada siapapun. Wanita itu sama saja karena mereka akan berpura-pura baik bila ada maunya." pemuda itu langsung menghidupkan air shower dan berdiri di bawahnya.

Sambil mengigat kisah masa lalunya bersama wanita yang sudah membuatnya menjadi Casanova.

...Flashback on......

"Zayn, apakah kamu serius mau menikahi Raisa?" tanya Aksa yang segaja datang ke perusahaan sahabatnya untuk memastikan perkataan Zayn satu jam lalu.

"Tentu saja, aku sangat mencintainya. Lagian apa lagi yang ditunggu, bila sudah sama-sama saling mencintai." jawab Zayn sambil meletakan minuman kaleng di hadapan Aksa.

"Apakah kamu yakin jika Raisa sangat mencintaimu?" Aksa minuman tersebut Lalu dibuka dan meminumnya.

"Tentu saja!" pemuda yang sudah mempersiapkan cincin berlian untuk melamar kekasihnya menjawab dengan sangat yakin.

"Zayn, aku bukan ingin ikut campur urusan pribadi mu. Tapi jika kamu mau, tolong selidiki dulu tentang Raisa. Aku berkata seperti ini karena pernah melihatnya bersama pria setengah baya memasuki hotel di jalan XX." ucap Aksa kembali peringati sahabatnya.

"Aksa! Jika kamu tidak menyukai kekasihku. Maka jangan pernah memfitnah Raisa. Dia adalah gadis baik-baik. Raisa tidak pernah meninggalkan sholat. Lalu bagaimana mungkin dia bisa menjadi wanita murahan." sergah Zayn langsung menatap sahabatnya tajam.

"Zayn, tolong percayalah padaku. Aku bukan tidak menyukainya menikah dengan mu. Namun, aku tidak ingin dia hanya menipu mu degan sifat polosnya. Raisa sholat, bukan berarti dia tidak luput dari dosa. Bukan kah berhati-hati itu jauh lebih baik." Aksa yang memiliki sifat sabar tentu tidak akan tersinggung dengan bentakan Zayn.

Apalagi Zayn adalah pemuda yang sangat rajin beribadah dan Aksa tahu itu. Dia tidak ingin Zayn menjadi tidak benar hanya karena pengaruh buruk dari Raisa.

"Aksa sudahlah! Hentikan omong kosong mu. Aku sangat yakin bahwa Raisa memang jodohku yang dikirim oleh Allah. Karena di setiap sujud ku. Aku selalu berdo'a supaya memiliki istri Sholeha. Agar dia bisa mengajarkan anak-anakku ilmu agama." tampik Zayn yang tetap saja tidak percaya pada ucapan sahabatnya.

"Zayn, selidik saja dulu. Bila terbukti semua ucapanku salah. Maka kau nikahilah dia dan aku akan membiayai semua biaya pernikahan kalian. Aku berjanji---"

"Aksa hentikan! Kau pikir aku tidak memiliki uang, sehingga harus mengharapakan biaya darimu. Sekarang pergilah dari sini dan jangan pernah ikut campur antara hubungan ku dan Raisa. Tapi itu jika kau masih menghargai persahabatan kita." Zayn berbicara dengan mengucapkan kata kau.

Biasanya dia mana pernah seperti itu. Mungkin karena Aksa terlalu ikut campur hubungannya dan Raisa. Jadi Zayn marah, tidak bisa menahan emosinya lagi.

"Oke, baiklah! terserah padamu mau menikahinya atau tidak. Namun, aku harap setelah kalian menikah. Kamu harus berhati-hati." Aksa langsung berdiri dari tempat duduknya.

"Terima kasih atas minumnya. Aku pulang dulu karena aku datang ke sini hanya untuk membicarakan masalahmu dan Raisa. Akan tetapi sepertinya niatmu untuk menikahi Raisa sudah bulat. Jadi aku hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk hubungan kalian berdua." ujar Aksa langsung meninggalkan ruangan Zayn.

"Kenapa Aksa tidak menyukai kekasihku? padahal Raisa adalah gadis yang sangat baik dan yang terpenting kami saling mencintai." gumam Zayn yang tidak mau ambil pusing kepergian Aksa. Meskipun dia mengetahui bahwa sahabatanya pasti kecewa padanya.

Berhubung sore ini Zayn akan pulang lebih awal dan menemui Raisa di Apartemennya. Jadilah pemuda itu kembali melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda karena kedatangan Aksa.

Akan tetapi niat Zayn yang ingin datang ke Apartemen untuk menemui sang kekasih sekaligus melamarnya. Tidak diberitahukan pada Raisa.

pemuda tersebut ingin memberi kejutan untuk sang kekasih. Namun, untuk acara lamaran resminya nanti, barulah Zayn akan membuat acara resmi.

Jam tiga lewat empat. Zayn sudah keluar dari perusahaan. Degan hati berbunga-bunga karena sudah hampir lima hari dia tidak bertemu kekasihnya.

Soalnya Raisa pergi ke luar kota untuk melakukan pekerjaan, dan baru pulang tadi malam. makanya sore ini Zayn langsung datang ke Apartemen yang dia belikan untuk sang kekasih. Agar bisa melepas rindu selama mereka tidak bertemu.

Saat dalam perjalanan menuju Apartemen. Tidak lupa Zayn juga membelikan satu ikat buket bunga yang disukai oleh Raisa. setelah itu dia kembali lagi menjalankan kendaraan mewahnya menuju gedung Apartemen sang kasih.

Semakin dekat Untuk sampai ke Apartemen

Jantung Zayn semakin berdebar-debar, karena merasakan gugup dan bahagia secara bersamaan.

"Raisa... aku sangat yakin setelah melihat cincin ini. Dirimu langsung memeluk." Zayn tersenyum sendiri sambil memasukkan kotak cincin tersebut pada saku jasnya. Saat ini dia telah sampai di depan gedung Apartemen.

Dengan hati yang bahagia. Zayn melangkah masuk ke dalam gedung tersebut. Lalu dia berjalan ke arah lift untuk menuju tempat di mana apartemen Raisa berada.

Ting!

Zayn langsung keluar dari lift dan berjalan kearah pintu Apartemen sang kekasih. Berhubung Apartemen tersebut dibelikan oleh Zayn. yaitu sebagai kado ulang tahun kekasihnya. Jadi dia hafal sandi untuk masuk ke tempat itu.

Namun, setelah menutup pintunya lagi. Zayn mendengar suara aneh dari kamar Raisa. Dia melangkah pelan untuk memastikan Apakah suara itu suara dari televisi atau memang nyata.

Aaaaah!

Aaaah!

"Sayang ini sangat nikmat. Aku mencintaimu." suara Raisa yang tubuhnya sedang dikungkung oleh seorang pemuda dari atas.

Namun, Zayn tidak tahu siapa orangnya. Karena posisi pemuda itu lagi membelakangi pintu masuk kamar, yang kebetulan tidak dikunci dan terbuka sedikit. Maka dari itu dia bisa menyaksikan sendiri seperti apa kelakuan bejat kekasihnya.

Padahal tadi siang untuk membela Raisa. Pemuda tampan itu sampai berdebat dengan sahabatnya sendiri bahkan mengancam persahabatan mereka hancur.

"Aaah Beby, aku sangat menyukai setiap penyatuan yang kita lakukan. Aku juga sangat mencintai." jawab laki-laki yang masih terus berpacu pinggulnya maju dan mundur.

Aaah!

Aaah!

"Augh.. Adi, aku sudah mau keluar." lenguh Raisa karena sudah hampir mendapatkan pelepasan untuk ketiga kalinya Karena mereka sudah melakukan perlombaan panas tersebut dari satu jam yang lalu.

Deg!

"Benarkah laki-laki itu adalah Adi sahabatku atau bukan? Tidak-tidak! Adi tidak mungkin menghianati persahabatan kami." gumam Zayn yang sudah meremas bunga yang ia bawa menggunakan satu tangannya sehingga bunga tersebut hancur begitu saja sama seperti hatinya saat ini.

Tidak disangka niat hati datang ke Apartemen tersebut untuk memberi kejutan pada Raisa. Akan tetapi justru dia sendirilah yang dibuat terkejut. Melihat wanita yang dia cintai tengah melakukan pergumulan panas bersama seorang laki-laki.

Bahkan lebih parahnya lagi Raisa terus melafalkan bahwa dia sangat mencintai laki-laki itu.

"Tahanlah! Aku belum keluar." ucap pria yang dipanggil Adi oleh Raisa. Lalu karena dia juga ingin mendapatkan pelepasan dari puncak penyetuan mereka. Semakin mempercepat gerakan pinggulnya.

Namun, disaat sudah mau sampai pada pelepasan. Mereka dibuat kaget karena pintu kamar sudah ditendang sangat keras oleh Zain.

Braaak!

Suara pintu yang di tendang.

Kedua pasangan anak manusia yang dalam keadaan tubuh sama-sama polos. Tidak memakai sehelai benang pun. Langsung menghentikan kegiatan mereka.

Meskipun dengan mengeram kesal karena dia belum bisa selesaikan misinya. Adi tetap mencabut si Lele tunggal dari inti Raisa yang sudah banjir sejak tadi.

"Za--zayn! Sa--sayang! Tolo---" Raisa tidak menyelesaikan ucapannya karena Zayn sudah berbicara lebih dulu.

"Jadi seperti ini kelakuan kalian berdua saat di belakangku? Kenapa kamu tega melakukannya, Adi? bukankah kamu tahu jika Raisa adalah kekasihku?" tanya Zayn degan kecewanya.

Dia memang tidak memukul keduanya, karena untuk apa juga harus terlihat rendah di hadapan dua orang sampah yang sama-sama sangat menjijikan di matanya.

"Zayn, jangan sal---"

"Kenapa tega menghianati cintaku, Raisa? Kenapa kalian tega menghianatiku seperti ini? Apa kurangnya aku sehingga kau tega menduakan aku dengan laki-laki brengsek ini?" Zayn tetap berbicara setenang mungkin. Walaupun hatinya sudah hancur berkeping-keping.

"Zayn, aku terpaksa melakukannya, karena aku memiliki hu---"

"Sekarang cepat kalian tinggalkan Apartemen ini, karena ini adalah Apartemen ku." sela Zayn langsung pergi dari kamar itu meninggalkan Raisa yang menangis sambil mengatakan minta maaf padanya.

... Flashback off... ...

Praaank!

"Aaaaghkkk! Brengsek! Kalian brengsek!" teriak Zayn melempar kaca yang ada didalam kamar mandi. Sehingga kaca tersebut hancur berantakan di lantai.

Tok!

Tok!

"Mas, Mas Zayn! Mas baik-baik saja kan?" panggil Fira karena merasa khawatir pada suaminya.

"Mas, ada---"

Kleeek!

Zayn sudah membuka pintu kamar mandi dengan kasar pula. Sama seperti dia menutupnya tadi.

"Mas, Mas ba---"

"Mana baju ku?" sela pemuda itu sudah keluar dari kamar mandi mengunakan handuk yang melilit pada pinggangnya.

"Itu, diatas tempat tidur," jawab Fira seraya menundukkan pandangan mata agar tidak melihat dada bidang suaminya yang terpampang nyata.

... BERSAMBUNG... ...

1
Rahma Lia
Luar biasa
Sari Ana
kisah tentang Aksa judulnya apa ya??
Merry Merr
Luar biasa
Sitidin Nabil
salam dari Malaysia🤗aku tidak tau mau komen seperti apa,cuma mau bilang semangat terus ya dalam penulisan❤️
ZaeV92: Salken juga kakak. Terima kasih🥰🥰🙏🙏
total 1 replies
Maryam Renhoran
Alhamdulillah
happy ending,,,
Mksih yaa thor, sebuah pembelajaran tentang sabar dan ikhlas, i like🫰🥰
al rizal
zayn shafira🥰
Suty Chuang
Luar biasa
bundabilal
keknyo bakal ketemu nih fira sama zayn plus raiso 😅..tropi???edehh thor spt nama toko di kotaku jambi heheh
bundabilal: salam kenal juga mak author🙏...
ZaeV92: was dari jambi juga, salken kakak. Mak Autor juga dari jambi🥰🥰
total 2 replies
Yus Warkop
sabaaar .safira bentar lagi kalo udah lihat dalaman kamu suamimu gak bakalan bisa tidur nyenyak
Majotiku
Luar biasa
MUTIARA RAMADHANI
zayn wk wk wk wk wk
Zahra dila Dila
bagus
Jossy Jeanette
karya kak thor ini mmng sll keren..cerita alur gaya bahasanya bagus..yg pasti ada pembelajarannya..
ZaeV92: Amin ya rabb🤲🤲 Terima kasih kakak😘😘🙏🙏
Jossy Jeanette: wah senangnya di koment sama kak othor😍 sehat dan semangat berkarya selalu ya kak 🙏💐
total 3 replies
Jaza Dita
klu q kog lebih seneng nabila sama sean ya,, maaf ya kak semuanya 🙏🙏

krna klu nabila sama Sean dia bisa membimbing sean, seperti safira bisa membimbing zayn 😁🙏🙏
ZaeV92: 🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Nenie Chusniyah
luar biasa
Ria
Luar biasa
Lina Yulianti
alhamdulillah novel yang menginspirasi thor
ZaeV92: Terima kasih, kakak🥰🥰
total 1 replies
Datu Zahra
ada aku Azkara, sini jemput aku dirumah
Lilik Juhariah
berpenampilan lah sedikit terbuka saat dgbsuami jgn kalah sama pelacur itu, jgn tertutup , perkara mau noleh apa gk yg penting usha
Lilik Juhariah
sy gk setuju jika ada istri modelan gini, oke.sabar Sholehah tapi membiarkan perbuatan zina di rumahnya adalah dosa Krn tdk mengingatkan , mengingatkan itu hrs tegas bkn menye menye,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!