Sukma adalah seorang Istri yang ditumbalkan oleh Suaminya untuk memenuhi ambisinya mendapatkan harta kekayaan secara instan, karena Jaka terlilit hutang akibat tergoda oleh seorang pelakor yang bernama Yuli.
Sukma akhirnya dipaksa menikah dengan Raja Genderewo yang bernama Bara.
Dengan berat hati Sukma merelakan dirinya untuk menikah dengan sosok makhluk halus yang sangat ia takuti demi keselamatan Anaknya yang saat ini berada di tangan Jaka.
Awalnya Sukma sudah membayangkan jika sosok Raja Genderewo yang menjadi Suaminya sangatlah menyeramkan. Akan tetapi, dugaan Sukma salah karena ternyata ketika bertemu dengan Sukma, Bara akan memperlihatkan wajah tampannya.
Akankah Sukma terbebas dari ikatan Pernikahannya dengan Raja Genderewo? Atau Sukma justru jatuh hati kepada sosok makhluk halus tersebut?
Baca kisah selengkapnya dalam cerita "Suamiku Genderewo Tampan"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Antika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33 ( mengijinkan Yusuf tinggal di Pesantren )
Sebenarnya Bu Atun dan Pak Parjo tidak ingin berpisah dengan Yusuf, tapi mengingat situasi saat ini yang berbahaya untuk Yusuf jika tinggal bersama mereka, Bu Atun dan Pak Parjo pun dengan berat hati mengijinkan Yusuf untuk tinggal di Pesantren bersama Umi Maryam dan Abi Ahmad.
"Kyai, Saya titip Yusuf ya, sebenarnya kami berat jika harus berpisah dengan Yusuf, tapi mungkin ini yang terbaik demi keselamatan Yusuf. Saya yakin kalau Pak Kyai akan mendidik Yusuf dengan baik, dan untuk semua kebutuhan Yusuf, insyaallah setiap bulan kami akan mengirimnya sekalian menengok Cucu kami," ujar Pak Parjo.
"Terimakasih banyak karena Bapak dan Ibu telah mempercayakan kami untuk merawat dan mendidik Yusuf, insyaallah kami akan menjaga amanah Bapak dan Ibu, serta akan menyayangi Yusuf seperti Anak kandung kami sendiri. Mohon maaf sebelumnya, semoga Ibu dan Bapak tidak tersinggung. Saya bukannya menolak rezeki Yusuf, tapi insyaallah kalau untuk kebutuhan Yusuf, saya akan berusaha memenuhinya, jadi Bapak dan Ibu tidak perlu memikirkan semuanya. Kalau untuk menengok Yusuf, kapan pun Ibu dan Bapak merindukan Yusuf, pintu rumah kami selalu terbuka untuk Bapak dan Ibu," ujar Abi Ahmad.
"Terimakasih banyak ya Pak Kyai. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan Pak Kyai dan keluarga," ujar Bu Atun yang di Amini semuanya.
"Seharusnya kami yang berterimakasih kepada Bapak dan Ibu, karena sudah mengizinkan kami untuk merawat Yusuf, jadi saya bisa merasakan menjadi seorang Ibu yang sesungguhnya," ucap Umy Maryam.
Bu Atun dan Pak Parjo meminta Abi Ahmad dan Bu Maryam untuk menginap di rumah mereka supaya Yusuf juga bisa beristirahat terlebih dahulu setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh, apalagi Bu Atun dan Pak Parjo masih kangen dengan Yusuf.
"Kyai, kalau berkenan sebaiknya untuk malam ini Kyai dan istri menginap di sini, kasihan juga Yusuf kalau harus kembali ke Pesantren sekarang," ujar Pak Parjo.
"Alhamdulillah, terimakasih Pak, kami juga kasihan karena sama Yusuf karena perjalanan yang sudah kami tempuh lumayan jauh," jawab Abi Ahmad.
"Nenek juga masih kangen sama Yusuf. Nanti Yusuf tidur sama Kakek dan Nenek ya," ujar Bu Atun dengan terus memeluk tubuh Yusuf.
"Ibu kenapa belum pulang Nek?" tanya Yusuf yang kembali teringat kepada Sukma.
"Yusuf do'akan Ibu ya, semoga dimana pun Ibu berada, Allah SWT selalu melindungi Ibu," ujar Bu Atun dengan menangis, karena Bu Atun kasihan dengan nasib Sukma.
Kenapa Jaka tega sekali melakukan semua itu terhadap Istrinya sendiri, padahal selama ini Jaka sudah menyakiti Sukma, ucap Bu Atun dalam hati.
......................
Di tempat lain, tepatnya di kerajaan Genderewo, Sukma baru saja terbangun dari tidurnya yang terasa sangat nyenyak, dan saat ini Sukma masih berada dalam dekapan sosok Suami ghaib nya yang begitu tampan di mata Sukma.
Selama ini ternyata Bara yang selalu ada untukku. Kenapa jantungku berdetak kencang saat berada dalam dekapan Bara? tidak mungkin kan aku begitu mudah jatuh cinta kepadanya, ucap Sukma dalam hati dengan terus menatap lekat wajah lelaki yang saat ini memeluknya.
Bara yang merasakan pergerakan tubuh Sukma secara perlahan membuka matanya. Senyumannya kini mengembang ketika melihat wajah cantik yang selama ini selalu dirindukannya.
"Sayang, ternyata Permaisuriku sudah bangun," ujar Bara dengan suara serak khas bangun tidur.
Bara kemudian mengecup kening Sukma dengan sayang, dan semua perlakuan Bara kepada Sukma, selalu membuat hati Sukma merasa hangat.
Semua ini masih seperti mimpi bagi Sukma, karena sedikit pun Sukma tidak pernah menyangka jika sosok makhluk halus yang menikahinya begitu menyayangi dirinya.
Semoga saja Bara memang menyayangiku dengan tulus, karena dulu aku selalu mengira Mas Jaka juga tulus kepadaku, tapi ternyata seiring waktu, Mas Jaka juga berubah, bahkan tega mengkhianatiku, batin Sukma.
"Aku tau kalau semua ini tidak akan mudah untuk kamu Sukma, apalagi setelah pengkhianatan yang dilakukan oleh Jaka, tapi aku berjanji, aku akan selalu menyayangimu dengan segenap jiwa dan ragaku. Apa kamu mau aku membalaskan dendam kamu kepada mereka?" tanya Bara.
"Tidak Bara, biarlah Tuhan yang membalas perbuatan jahat mereka. Jika aku balas dendam terhadap orang yang telah menyakitiku, berarti aku sama jahatnya dengan mereka," jawab Sukma.
"Hati kamu sungguh mulia sayang, tapi jika suatu saat ada orang yang mengusik Permaisuriku, aku tidak akan segan-segan untuk menghancurkannya," ujar Bara dengan mendekap erat tubuh Sukma.
"Apa aku boleh bertemu dengan Anak kita?" tanya Sukma.
"Tentu saja, Alex dan Alexa pasti akan senang jika bertemu denganmu."
"Jadi nama mereka Alex dan Alexa? apa mereka adalah dua Anak kecil yang selalu masuk ke dalam mimpiku?" tanya Sukma.
"Iya sayang kamu benar. Ya sudah, kalau begitu sekarang kita mandi dulu," ujar Bara dengan mengangkat tubuh Sukma untuk membawanya ke dalam kamar mandi, dan Sukma selalu merasa terhipnotis oleh Bara, sehingga Sukma selalu pasrah dengan semua perlakuan Bara kepadanya.
Beberapa saat kemudian, Sukma dan Bara keluar dari dalam kamar mereka untuk menemui Alex dan Alexa yang sedang melatih ilmu kanuragan mereka di sebuah lapangan yang berada di belakang istana. Ketika Alex dan Alexa melihat Sukma, mereka langsung saja berlari menghampiri Ibu yang selalu mereka rindukan.
"Bunda, akhirnya kita bisa berkumpul kembali," ujar Alexa dengan memeluk tubuh Sukma, begitu juga dengan Alex.
Sukma merasakan kehangatan saat memeluk kedua Anaknya.
"Maafkan Bunda jika selama ini tidak pernah mengetahui keberadaan kalian." Seandainya Yusuf juga berada di sini, kebahagiaan yang aku rasakan pasti akan lengkap. Semoga dimana pun kamu berada, kamu selalu baik-baik saja Nak, lanjut Sukma dalam hati.
"Kami tau kalau Bunda sangat merindukan Yusuf. Bunda jangan khawatir ya, saat ini Yusuf baik-baik saja, bahkan Yusuf sudah bertemu dengan Kakek dan Neneknya," ujar Alexa.
"Bara, apa benar Yusuf sudah bertemu dengan Kakek dan Neneknya?" tanya Sukma.
"Benar Sukma, karena aku yang menyuruh Kyai Ahmad supaya meminta ijin terlebih dahulu kepada Bu Atun dan Pak Parjo, supaya mereka tidak merasa khawatir terhadap Yusuf, apalagi Yuli telah mengambil semua uang mereka, bahkan mobil pick up Pak Parjo juga mereka bawa kabur saat membawamu ke Jakarta," jawab Bara.
"Kasihan sekali Ibu dan Bapak, karena Anak kandungnya sendiri sudah tega melakukan semua itu. Apalagi Ibu dan Bapak sudah tua, mereka pasti merasa kesepian jika Yusuf juga tidak ada," gumam Sukma yang kembali menangis.
"Saat ini terlalu bahaya untuk Yusuf jika tinggal bersama Kakek dan Neneknya, karena Jaka dan Yuli pasti akan kembali mencari Yusuf ke sana, makanya aku menitipkan Yusuf kepada Kyai Ahmad. Kamu tenang saja, meskipun Yusuf tidak tinggal bersama mereka, tapi Yusuf akan selalu ada untuk mereka, dan mereka juga akan sering bertemu. Yusuf akan tumbuh menjadi Anak yang Saleh, kamu pasti akan merasa bangga kepadanya," ujar Bara.
Semoga ada cerita yang baru?/Drool//Drool/
next ku pantengin yang selanjutnya...