Kisah seorang Wanita bernama Reyna yang mampu berjuang menghadapi kehidupan dengan iman dan keyakinannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32. Ikatan
Sudah 4 hari Reyna masih di ruang perawatan belum sadarkan diri, kebetulan hari ini keluarga Reyna ngumpul untuk menjaga Reyna, Bram dan kedua kakaknya benar-benar marah dan tidak percaya dengan Rehan yang tega melakukan hal itu, Bram ayah Reyna melarang keras keluarga dari Rehan untuk menjenguk putrinya
"Maaf paman, selama paman di Jakarta sebaiknya paman,Ronan dan Revan bisa menempati apartemen Reyna dulu, kita menjaga Reyna bergantian, biar tidak kecapekkan" kata Alex
"Terimakasih pak Alex, sudah menjaga Reyna dan memperhatikan kami" kata Bram
"Tidak masalah paman, sebaiknya panggil saya Alex saja jika diluar kantor dan pekerjaan" kata Alex
Setelah kepergian keluarga Reyna yang beristirahat di apartemen, Alex duduk disamping Reyna yang masih terlelap dengan tidur panjangnya,menatap dan membelai wajah Reyna
"Bangunlah Rey...apa kau tidak ingin berdebat denganku lagi..,aku merindukanmu...tolong bangunlah, disini banyak orang yang menyayangimu.." kata Alex yang tak terasa menitikkan air mata
"Lex...sabar ya.." kata Leo
"Iya le...semoga Reyna cepat bangun, aku sangat khawatir" kata Alex
"O..iya Lex, kakek sudah ada di apartemen, tadi aku menjemputnya dari bandara" kata Leo
"Oh iya, aku akan pulang sebentar lagi, kita tunggu keluarga Reyna datang" kata Alex
Setelah Ronan dan Revan datang, Alex segera pamit untuk pulang dulu menemui kakeknya, Leo mengantar Alex sampai ke apartemen
"Assalamualaikum kek.." Alex memberi salam
"Waalaikumsalam..Kelihatannya kau sangat capek Alex, bagaimana kabar Reyna, apa masih belum sadar ?" Tanya kakek yang tak lain adalah kyai Rahmat
"Belum kek, maaf aku merepotkan kakek, aku berharap kakek bisa membantuku memulihkan Reyna" kata Alex
"Ya, kakek juga berharap bisa membantumu, bagaimanapun juga Reyna sudah kakek anggap seperti cucuku sendiri"
Selesai menunaikan sholat isyak, kakek dan Alex pergi ke rumah sakit tempat di mana Reyna berada, ternyata kyai Rahmat dan Bram ayah Reyna memang sudah mengenal sejak lama,
"Apa nak Bram sebelumnya sudah menyadari kalau kekuatan dari klan Kusuma diwariskan ke Reyna..?" Tanya kyai Rahmat
"Iya kyai..bahkan saya menyadarinya dari Reyna masih kecil, terimakasih selama ini Kyai yang sudah membimbing Reyna" kata Bram
"sama-sama..kami dari klan Nugraha juga sangat berhutang Budi kepada kakek buyut mu nak Bram.." kata kyai Rahmat
"Iya kyai...tidak saya sangka klan kita masih berhubungan erat, dan bahkan Alex adalah cucu kyai..itu sangat membuat saya tenang, ternyata Rey berada di dekat orang-orang hebat yang melindunginya" kata Bram
***
Selama 2 hari Alex dan Bram berdiskusi tentang saran kyai Rahmat agar Reyna di bawa ke pesantren saja, untuk mendapat perawatan khusus dari kyai Rahmat, akhirnya Bram menyetujui
Alex menyiapkan ruang perawatan khusus yang di sediakan oleh Alex untuk Reyna Selama di pesantren, Reyna dijaga oleh 3 orang perawat dan satu orang dokter secara bergantian
Hari ke 4 Reyna di pesantren
"Rey...apa kau mendengar ku, aku sangat merindukanmu, disini sudah ada gurumu juga kyai Rahmat, dia adalah kakek ku yang akan membantu pengobatan mu, kau tau Rey...aku mencintaimu jauh sebelum kau mengenalku, kau selalu Reyna ku.. gadis yang kuat dan tegar menghadapi semuanya" kata Alex
Hari ke 5 Reyna di pesantren
"Alex..luka dalam Reyna luar biasa berat, kakek sudah semaksimal mungkin berusaha membantunya, tapi sepertinya kakek hampir tidak sanggup lagi" kata kyai Rahmat
"Maksut kakek apa...ayolah kek tolonglah Reyna..jangan menyerah, Reyna segalanya bagiku kek..aku mohon..." Kata Alex
"Sebenarnya ada salah satu cara yang kemungkinan besar bisa menyembuhkan Reyna, tapi apa kau mau melakukannya..?" Kata kyai Rahmat
"Apa kek...katakan, aku akan melakukan apapun" kata Alex
"Memberikan salah satu kekuatan tenaga dalam mu, sebenarnya tenaga dalam itu dulu milik klan Kusuma yaitu kakek buyut Reyna" kata Alex
"Benarkah...bisa kakek ceritakan apa yang sebenarnya terjadi dulu" tanya Alex
"Sebenarnya dulu kakek buyut mu hampir meninggal saat menghadapi salah satu kekuatan klan hitam, berkat bantuan klan Kusuma yang waktu itu merelakan salah satu penyeimbang tenaga dalamnya di berikan kepada kakek buyut mu, klan Nugraha masih ada sampai sekarang, bahkan kekuatan itu di wariskan kepadamu Lex"
"Jadi kekuatan yang aku punya ada yang sebenarnya milik Reyna..apa seperti itu kek..?" tanya Alex
"Begitulah lex...dan sekarang hanya dengan mengembalikan kekutan itu ke tubuh Reyna, kemungkinan Reyna akan segera sembuh" kata kyai Rahmat
"Bantu aku mengembalikan kek, akan aku lakukan apapun untuk membuat Reyna sembuh.." kata Alex
"Cara itu sangat berbahaya Lex...kalau tubuh Reyna tidak bisa menerima dengan baik kekuatan itu, maka nyawamu yang akan jadi taruhannya" kata Kyai Rahmat
"Baik kek..tapi kalau tubuh Reyna menerima, berati aku akan baik-baik saja dan Reyna akan sembuh kan kek?" Tanya Alex memastikan
"Tentu saja, tapi kalian berdua akan terikat satu sama lainnya, bahkan kekuatan batin mu dan Reyna akan saling terpaut erat..akan ada tanda yang sama muncul di dada sebelah kiri kalian, tanda itu akan menghilang kalau Reyna sudah terjamah oleh laki-laki lain" kata kyai Rahmat
"Jadi maksut kakek, sebaiknya Reyna tetap bersamaku kalau tidak ingin kekuatan yang ku berikan menghilang..?" Kata Alex pelan
"Iya...begitulah Lex, jadi pikirkan baik-baik sebelum kamu memutuskan" kata kyai Rahmat
"Aku tidak kan berpikir lagi kek..aku ikhlas melakukanya, demi kesembuhan Reyna, aku berharap yang terbaik kek, apapun resikonya" ucap Alex mantap
"Baiklah, nanti malam akan kita mulai, semoga ini jalan keluar yang terbaik Lex..amin.." kata kyai Rahmat
Malamnya Alex menyerahkan sebagian tenaga dalamnya ke dalam tubuhnya Reyna, di bantu oleh kyai Rahmat,
Saat Alek memulainya, tubuh reyna bergetar hebat menerima tenaga dalam Alex, di luar dugaan ternyata penyatuan tenaga dalan keduanya menimbulkan munculnya cahaya yang luar biasa terang, seketika Kyai Rahmat tersenyum senang karena apa yang dilakukan Alex berhasil lebih cepat
Keesokan harinya, Alex segera menemui Reyna setelah beristirahat semalam, terlihat Reyna masih memejamkan matanya
"Rey...apa kau mendengar ku, apa kau sudah bangun...Rey..?" Kata Alex
Tangan Alex berniat membelai muka Reyna,tapi yang terjadi tangan Reyna reflek mencekal kuat tangan Alex dan membuka matanya
"Hai..kau sudah sadar Rey...ya Alloh syukurlah Rey..." Kata Alex dengan tersenyum senang
"Terimakasih pak Alex..kyai Rahmat sudah menceritakan semuanya,saya sudah sadar dari semalam"kata Reyna sambil tersenyum
"Bagaimana kalau kita mencoba kekutan kita, saya sudah penasaran pak" kata Reyna
"Boleh..tapi tolong mulai hari ini panggil aku Alex saja, biar gak kelihatan tua banget aku Rey.." kata Alex sambil nyengir
"Baiklah..Alex, ayo kita mulai" kata Reyna
Mereka berdua menuju tanah luas yang berada agak jauh dari pesantren
Reyna memulai aksinya, dia sendiri juga tidak percaya gerakannya begitu kuat tidak seperti biasanya, badannya terasa ringan,
Begitu juga dengan Alex yang melihat Reyna dengan tatapan tajam, karena gerakan dari Reyna sungguh sangat menakutkan, Alex selalu waspada dengan gerakan Reyna
Sesaat kemudian Reyna berhasil menendang perut Alex sempurna, membuat Alek mundur beberapa langkah ke belakang, Alex malah tersenyum puas melihat Reyna melakukannya
"Hebat kau Rey...kemajuanmu sangat pesat, gerakan mu hampir menyamai ku" batin Alex sambil tersenyum ke Reyna
Selesai berlatih Reyna dan Alex segera menemui kyai Rahmat
"Assalamualaikum kyai..." Ucap Reyna memberi salam
"Waalaikumsalam salam.." jawan kyai
"Apa kakek memanggil kita..?" Tanya Alex
"Iya..kakek akan membicarakan rencana mu, mengingat keadaan kalian yang saling terhubung" kata kyai
"Oh..iya kek,aku ingat, tapi aku akan meminta persetujuan Reyna terlebih dahulu kek" kata Alex
"Rey..kamu tau keadaan kita seperti apa kan, untuk itu Bagaimana kalau kita menikah..?"
"Apa..maaf, ini terlalu cepat untukku Lex, aku masih.." kata Reyna sambil tertunduk
"Tidak apa-apa, aku akan menunggumu sampai siap, tapi bisakah kamu belajar untuk menerimaku, karena kita adalah satu Rey" kata Alex
"Ingat Rey... Wanita dan laki-laki bukan muhrim tidak di bolehkan untuk saling berdekatan apalagi bersentuhan, apa kamu bisa menanggung dosanya?" Kata kyai Rahmat
Reyna langsung terdiam, dan berfikir sejenak dengan tenang
"Baiklah Kyai...saya bersedia menikah dengan Alex, tapi pernikahan yang sah menurut agama saja, setelah saya yakin bisa menerima Alex saya bersedia menikah sah secara hukum"
"Baik..besok kita lakukan disini" kata kyai Rahmat
"Iya kek..aku sudah siap" kata Alex bahagia
"Maaf Aku minta satu hal lex.. sebaiknya kita rahasiakan dulu hubungan ini, sampai nanti aku memantapkan hati menikah sah denganmu" kata Reyna
"Baik..aku mengerti" kata Alex datar
Keesokan harinya diadakan pernikahan secara agama saja dalam suasana yang sederhana, hanya ayah Reyna yang hadir sebagai wali. Seperti permintaan Reyna pernikahan dirahasiakan
Hari-hari selanjutnya dimanfaatka Alex dan Reyna untuk terus berlatih tenaga dalam dan bela dirinya ,hingga mencapai tingkat tertinggi, tentu saja Alex masih tetap dominan.
kasian rey donk klo ketularan
entar bapak dan kakaknya mulutnya julid😅