NovelToon NovelToon
Where Are You?

Where Are You?

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga / Persahabatan / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Agnettasybilla

Kalea Ludovica—murid paling keras kepala seantro SMA Bintang dan salah satu murid yang masuk dalam daftar jajaran murid paling disegani disekolah. Masa lalunya yang buruk karena sering dikucilkan keluarga sampai kematian sang adik membuatnya diusir dari rumah ketika masih berusia tujuh tahun.
Tuduhan yang ia terima membuat dirinya begitu sangat dibenci ibunya sendiri. Hingga suatu ketika, seseorang yang menjadi pemimpin sebuah geng terkenal di sekolahnya mendadak menyatakan perasaan padanya, namun tidak berlangsung lama ia justru kembali dikecewakan.

Pahitnya hidup dan selalu bertarung dengan sebuah rasa sakit membuat sebuah dendam tumbuh dalam hatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agnettasybilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 32

...- happy reading, dear -...

...***...

Hari ini adalah hari tersial untuk Kalea. Dengan wajah lelah ia harus menghadapi hukuman dari guru piket sejak satu jam lalu membersihkan halaman belakang sekolah karena dihukum akibat telat masuk sekolah. Ia tidak ingat jam.

Salahnya juga mengiyakan permintaan kakaknya untuk duel bermain PS kemarin malam sampai pukul setengah dua sampai paginya ia merasa kantungnya tidak bisa ia tahan lagi. Sementara langit mulai menghitam membawa gumpalan awan tebal diatas sana. Angin berhembus membuat bulu kuduknya meremang sekejap. Kedua sahabatnya juga tidak ada niat untuk menolongnya di situasi seperti ini.

Sejenak ia menghentikan kegiatannya lalu menatap sekeliling, terlihat sepi bahkan tidak ada orang yang berlalu lalang di taman belakang sekolah ini. Suara-suara aneh dari balik pohon-pohon besar dekat tembok sekolah menambah suasana mencekam. Ia bersusah payah menelan ludah menetralkan jantungnya yang siap meledak kapanpun.

Segera Kalea mempercepat gerakan menyapunya. Sejak tadi, Kalea merasakan dirinya sedang diamati, lantas ia memantapkan jiwanya untuk menoleh kebelakang. Tidak ada apa-apa di sana. Namun, ketika tangannya meraih kembali sapu terjatuh di rumput Kalea merasakan kakinya melemas hampir ambruk saat merasakan bahunya seperti disentuh.

"Kaleaaaaa... " Sebuah bisikan dengan menyebut namanya terdengar dari belakang membuat gadis itu menoleh cepat.

"Si—siapa?" ujarnya gelagapan lalu celingak-celinguk mencari suara yang memanggilnya.

"Hantu!"

"Aaaaaaaa...." Kalea berteriak histeris, berjongkok dengan kedua tangannya menutup rapat telinganya. Teriakannya berhenti saat terdengar tawa nyaring dari seorang laki-laki.

"Sial..." ujar Kalea dalam hati melihat teman-temannya mempermainkan dirinya. Zion, Letta, Ana juga sahabat kakaknya sukses membuat jantungnya copot. Mereka hanya menertawakan wajah ketakutan Kalea.

"Apa engga ada kerjain lain selain ngagetin gue?" gerutu Kalea memukul lengan Zion menggunakan sapu yang ia pegang.

"Adit yang nyuruh dek! Argh!" celetuk Zion. Refleks Kalea melempar sapu ditangannya ke arah Adit dan spontan menghindar.

"Gak punya hati bangat ya ngerjain gue kayak gini. Udah tau gue sendirian malah di takut-takutin."

"Lo sih nyapu ajah serius amat," sahut Letta berdiri disebelah Ana sambil menyilangkan tangan.

"Kita semua pada jamuran tau nungguin lo depan gerbang sekolah. Iya kali kita ninggalin lo sendirian disini," timpal Ana.

"Gue gak nyuruh buat lo semua nungguin gue. Lagian kerjaan gue udah mau siap kok."

"Serius nih lo yakin masih mau lanjutin hukuman lo ini. Cuaca mendung gini gak enak bangat kalau nyapu mending ngopi," kata Adit.

"Itu mau kakak, bukan Lea!" cetus Kalea membuat Adit menyunggingkan bibirnya.

"Tumben masih disini, biasanya udah pergi."

"Noh.. calon pacar lo gak izinin kita pulang kalau lo gak ikut pulang juga. Heran gue sama itu anak, punya pelet apa lo dek sampai Gabriel rela nungguin lo berjam-jam," kata Bobby.

"Orangnya mana?"

"Di depan sekolah. Katanya kak gabriel mau bareng lo pulang. Cieee..." kata Letta.

***

"Ekhem..." Kalea berdehem pelan dengan berdiri disebelah Kalea, membuat cowok yang sedang memainkan ponselnya menoleh sambil tersenyum selebar mentari memamerkan deretan gigi putihnya.

"Ehmm, benar kakak mau pulang bareng Lea?"

Pertanyaan bodoh itu lolos dari mulut Kalea membuat kerutan tebal di kening Gabriel. Ia langsung melirik ke arah teman-temannya yang kompak membuang muka.

"Engga. Siapa yang bilang?"

Kalea mengerutkan dahinya. Kepala gadis itu perlahan-lahan berputar ke arah teman-temannya.

"Manis bangat bohongnya. Iya kalau iya, gak kalau gak Kak," cecar Kalea meraih helm di stang motor Gabriel.

"Lo kata gue kucing panggil manis," gumam Gabriel

"Emang. Kucing manis, hahaha."

Gabriel menatap Kalea yang tersenyum riang. Tidak tahan dengan senyuman gadis itu, tangannya Gabriel refleks mengelus puncak kepala Kalea.

"Terus ajah terus, kalau bisa sampai besok pagi!" celetuk Adit dan Bobby barengan. Hal itu mengundang tawa receh dari mereka.

Kembali pada Gabriel yang sibuk mengamati wajah cantik Kalea dari jarak dekat.

"Lapar gak?"

"Lapar bangat, bang!" seru Adit. Yang ditanya siapa yang jawab siapa.

"Gue gak nanya sama lo!" seru Gabriel memicing sinis.

"Gue kan sehati sama Kalea. Iyakan dek?"

Kalea tersenyum. "Iya kak."

Sementara Zion sedang berpikir tempat mana yang asik untuk makan jam segini.

"Gimana kalau kita makan di tempat yang ada di Jl. Mawar ajah. Gue dengar itu rekomen bangat," ujarnya membuat mereka mangut-mangut.

"Gak pake lama, skuy .. skuy!" sahut Adit mulai menyalakan mesin motornya.

Saat Letta hendak menuju motor Adit, Zion dengan cepat menarik pergelangan tangan Letta membuat gadis tersebut berhenti begitu dekat dihadapan Zion hampir keningnya menabrak dada cowok itu. Letta mendongak menatap gapura kabupaten di depannya.

"Bareng gue ajah, jangan sama Adit. Banyak modusnya." Adit yang tak terima dibilang seperti itu langsung turun dan merangkul pundak Letta membuat Zion mengeraskan rahangnya.

"Jangan mulai Dit. Tinggal tulang lo entar.." celetuk Bobby membuat Adit tertawa menggelegar.

"Naik..." titah Zion kepada pada Letta yang masih tersenyum.

Akhirnya mereka semua berlalu dari lingkungan sekolah dengan Kalea bersama Gabriel, Letta dengan Zion, Adit tidak ingin sendiri lantas mengajak Ana dengannya, serta Bobby bersama Haris.

Sesampainya ditempat tujuan, Adit tiba-tiba tiba saja turun dari motor milik Bobby dan tanpa aba-aba langsung mengandeng tangan Ana lalu keduanya lebih dulu masuk meninggalkan yang lain dibelakang.

"Kesurupan tuh anak," cecar Bobby melihat Adit dengan berani menggandeng Kalea masuk dalam kafe.

Bobby memanggil pelayan pria yang berdiri didekat kasir. Pria tersebut datang dengan catatan kecil dan pena ditangannya.

Mereka hanya memesan makanan secukupnya. Tak butuh waktu lama menu mereka pesan datang membuat Kalea tidak sabaran.

"Astaga Lea makan satu-satu kenapa?" celetuk Letta melihat mulut Kalea penuh dengan nasi goreng miliknya dicampur bakso dari mangkuk milik sang kakak."

"Gue lapar Let habis kerja keras."

"Iya gue tau, tapi kita lagi diluar sekolah jangan samain kantin sekolah dengan kafe gini. Malu diliatin orang."

"Hidup gue bukan untuk mereka nilai Let, selama gue nyaman ya it's okay," celetuk Kalea menikmati makanan dalam mulutnya.

Satu setengah jam kemudian.

Mereka menyudahi kegiatan makan mereka. Kalea berjalan lebih dulu ke luar kafe dengan menenteng dua kantong plastik berisi ayam geprek yang Gabriel belikkan untuknya. Gadis itu berlari-lari kecil seperti anak kecil yang gembira di berikan sebuah permen lolipop.

"Kenapa sih adik lo itu?" ujar Bobby menyenggol lengan Zion.

"Gila bangat makannya tadi, bakso gue ludes cuman dia doang yang makan. Belum lagi tuh dua bungkus ayam geprek ditangannya. Kecil-kecil doyan makan."

"Gimana lagi gue bilang, gitu-gitu adik gue juga kali..."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!