NovelToon NovelToon
HEL

HEL

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Mafia / Sistem / Hari Kiamat
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: orpmy

Game online yang hampir aku tamatkan, kini menjadi kenyataan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon orpmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Konsep dasar dari sebuah Rahasia

Untuk membuat Ratu peri masuk ke dalam pusaran tornado api, Nia mengorbankan dirinya dengan mendorong makhluk itu kedalam pusaran. Ratu peri menjerit keras saat tubuhnya terbakar oleh sihir yang dia ciptakan sendiri.

Hingga saat Nia berpikir jika dirinya juga akan bernasib sama, namun tiba-tiba kain perban melilit tubuhnya lalu menarik Nia sebelum masuk ke dalam pusaran. Kain perban ini berasal dari dari perban yang melilit tubuhku.

Menggunakan Winggedleaf dalam jumlah besar, aku terbang untuk menyelamatkan gadis bodoh itu.

“Lia!.”

Nia sampai menangis saat tahu jika telah diselamatkan. Melihatnya seperti itu membuatku yang sebelumnya ingin memarahinya karena melakukan hal bodoh dengan menjatuhkan diri ke dalam pusaran tornado api, kini tidak tahu harus mengatakan apa.

Di atas tornado api yang masih menyala kami berdua masih dapat mendengar suara teriakan Ratu peri, beberapa saat kemudian suara itu lenyap membuat Nia berpikir jika Ratu peri telah mati oleh sihirnya sendiri.

Tetapi, aku dapat merasakan energi Ratu peri di dalam tornado api yang berarti jika monster itu masih hidup. Dan seperti yang aku duga, Ratu peri yang telah berhasil mengendalikan diri mencoba untuk keluar dari pusaran tornado api.

“Gyaa, sialan!.” Nia sangat terkejut melihat Ratu peri yang tiba-tiba muncul dari dalam pusaran.

Tangan raksasa Ratu peri hendak menerkam kamu, tapi tiba-tiba tubuh Ratu peri berhenti. Aku tersenyum melihatnya seperti itu, “Saatnya makan” ucapku. Nia tidak mengerti apa yang aku katakan, tapi Melihat reaksi Ratu peri yang terkejut membuatnya sadar jika sesuatu telah terjadi.

“Graaaaa!” Ratu peri berteriak saat tubuhnya ditarik kembali ke dalam pusaran tornado api oleh sesuatu. Nia tidak dapat melihat apa yang menarik Ratu peri karena sebagian tubuh monster itu masih di dalam pusaran.

Tidak lama kemudian notifikasi penaklukan bos monster tersebut di seantero area tutorial, menandakan jika Ratu peri telah dikalahkan. Setelahnya kami pun segera turun dari langit menggunakan Winggedleaf karena sebentar lagi tornado api akan menghilang.

***

Kami berbaring di bawah pohon, merasakan kelelahan yang begitu luar biasa setelah pertarungan dengan Ratu Peri.

“Ne, Lia. Sebenarnya apa yang terjadi dengan Ratu Peri?.” Tanya Nia yang masih penasaran.

Aku menghela nafas panjang, tidak tahu apa yang harus aku katakan pada gadis kepo ini. “Monster itu telah dimakan oleh penghuni peti mati ini.” balasku sambil menunjuk peti mati yang selalu aku bawa.

Tetapi bukannya puas dengan jawaban yang aku berikan, Nia justru semakin penasaran dan terus bertanya tentang makhluk yang ada di dalam peti mati.

“Ini adalah senjata rahasia ku, apa kau ingat?.” aku mencoba memperingatinya agar tidak bertanya lebih jauh.

“Ya teru?.” tetapi dia justru bersikap seperti orang idiot.

Bletak! Pada akhirnya aku yang terlalu kesal menjitak kepala Nia hingga membuat dia berguling-guling di tanah.

“Untuk apa itu!.” dengan air mata di pelipis matanya, dia bertanya tujuanku menjitak kepalanya. Membuatku semakin kesal.

“Apa kau sungguh tidak tahu konsep dari sebuah rahasia? Jika aku memberitahumu maka itu bukan lagi sebuah rahasia.”

Termakan oleh emosi membuatku berkata dengan nada tinggi hingga hampir saja melepaskan [Roaring thunder]. Namun sebagai balasannya Nia justru tertawa terbahak-bahak melihatku marah-marah. Seketika aku paham jika gadis itu hanya sedang mempermainkan aku

Tawa Nia seketika berhenti saat melihat aku bersiap memberinya banyak jitakan di kepalanya. Suara tawa yang sebelumnya bergema kini berubah menjadi rintihan kesakitan dan permintaan maaf.

***

“Hueee... kenapa kau bertindak begitu kasar padaku. Jika kau memperlakukan aku dengan sedikit lebih lembut, aku pasti akan menerimanya dengan senang hati”

“Caramu berbicara membuat ini semakin ambigu.”

Selesai beristirahat kami memutuskan untuk kembali. Matar para peri kebanyakan telah hangus terbakar oleh tornado api, meskipun kecewa karena tidak bisa menjual materialnya tapi kami cukup puas dengan hadiah yang kami dapatkan dari mengalahkan Ratu peri.

Masing-masing dari kami mendapatkan 300 keping emas dan sebuah kotak equipment tingkat Besi. Saat membuka kotak milikku, aku mendapatkan sekantong benih.

"Aku sungguh tidak tahu jika benih adalah sebuah perlengkapan" aku mengambil benih dari dalam kantong itu, tapi aku tidak tahu benih apa itu.

Dari rincian item juga hanya menyebutkan ‘Sekantung’ benaih yang membuatku tidak kebingungan.

“Buwaahahaha, mungkin para dewa menginginkanmu untuk segera bertani.” Nia tertawa terbahak-bahak sambil memamerkan cincin yang dia dapat dari kotak miliknya.

Tidak sepertiku yang mendapatkan item yang bisa dibilang merupakan item sampah. Nia justru sangat beruntung karena mendapatkan item yang sangat berguna.

Cincin bulu, seperti namanya cincin ini memiliki kemampuan untuk mengurangi bobot penggunanya hingga seringan bulu. Selama menggunakan cincin ini penggunanya tidak perlu khawatir mati karena jatuh dari ketinggian, atau penggunanya bisa terbang hanya dengan memanfaatkan tiupan angin.

“Padahal poin keberuntunganku tinggi, tapi kenapa gacha ku masih ampas?.”

Sepanjang perjalanan Nia trus membanggakan cincinnya di depanku, hingga akhir aku yang menjadi marah menarik telinganya dengan kuat.

***

Dari kejauhan kami melihat tembok yang terbuat dari kayu. Seperti pembangunan tempat perlindungan atau basecamp berjalan dengan baik. Dengan ini sepertinya kamu bisa lebih mudah menghadapi event yang akan terjadi di masa mendatang.

Chandra yang melihat kami kembali segera mendatangi kami. Nia yang merupakan seorang prajurit segera memberikan hormat pada atasannya, dia terlihat begitu serius, sangat berbeda dengan gadis bodoh yang sebelumnya bersamaku.

Letnan dua itu bertanya tentang penaklukan Ratu peri yang kabarnya telah tersebar ke semua orang di area tutorial. Karena ini bukanlah masalahku yang merupakan warga biasa, aku memilih untuk meninggalkan Nia dan Chandra.

Aku tidak khawatir jika Seandainya Nia mengatakan yang sebenarnya tentang pertempuran yang baru saja kami lakukan. Meskipun akan lebih baik jika Nia menyembunyikan tentang kebenaran itu demi keamanannya sendiri.

‘Karena kiti tidak tahu orang yang kita percayai apakah itu teman atau musuh dalam selimut.’

Memasuki base camp aku melihat masih banyak orang yang bekerja keras membangun tempat tinggal dengan bahan yang mereka dapatkan dari toko.

“Sungguh sebuah pemborosan.”

Mungkin ini adalah sisi negatif akibat membuat warga awam merasa nyaman karena tidak perlu khawatir dengan serangan monster atau perbuatan jagat dari mereka yang dibutakan oleh kekuatan.

Tidak adanya ancaman membuat warga justru fokus pada aspek kenyamanan. Mereka membuang koin yang mereka miliki untuk sesuatu yang tidak berguna. Padahal menggali tebing untuk dijadikan sebagai goa adalah cara paling efisien untuk bertahan hidup.

“Orang-orang seperti mereka akan kembali ke dunia yang keras tanpa mendapatkan apapun dari tempat pelatihan.”

Berhenti memikirkan warga yang melakukan pemborosan, aku pergi menuju kantin karena mencium bau harum. Jumanto sebagai koki memasak olahan dagi yang terlihat lezat. Aku sempat merasa ragu dengan olahan dagi Jumanto, khawatir dengan jenis daging yang koki itu gunakan.

Tapi setelah menyakinkan aku jika dagi yang digunakan adalah daging dari hewan yang di buru oleh Jo Wira dan yang lain, aku pun merasa lega dan berniat mencobanya. Tapi belakang aku sadar jika saat ini aku sedang mengendalikan tubuh Forest child.

“Bagaimana aku bisa makan dengan wujud ini. Apakah aku perlu mengeluarkan tubuh asliku dari dalam peti mati.”

Mendengar ucapanku membuat Jumanto sangat terkejut. Entah apa yang dia pikirkan tentang tubuh asliku hingga membuatnya sangat ketakutan dengan rencana yang tidak mungkin aku lakukan.

“Jika semua orang tahu bahwa tubuh asliku ternyata hanya sebuah akar yang membusuk. Mereka pasti akan menertawai ku.”

Jumanto yang sadar dengan masalah saat ini, segera memberiku air putih.

“Air putih?”

“Ya, bukankah tanaman membutuhkan air?.”

Aku tidak tahu apakah Jumanto memang hanya bersikap logis atau justru dia sengaja meledekku. Setelah meninggalkan kantin, aku mendengar sorakan warga di depan pintu masuk.

Sorakan itu ternyata ditujukan untuk kelompok Jo Wira yang baru saja selesai berburu. Melihat tim pertama telah kembali, aku segera memerintahkan tim ke dua untuk melakukan eksplorasi.

Tim kedua ini dipimpin oleh Samdo.

1
Khairunnisa
🥰🥰
Adrian Syifa
lanjutkan thor semangat
Adrian Syifa
halo thor
gw kangen
Fiorentina' EVRENZAN
◡̈⋆🄷🄴🅈(*´∇`)ノ thor
Fiorentina' EVRENZAN: /Sweat//Sweat/
Orpmy: luar biasa /Facepalm/
total 4 replies
Fiorentina' EVRENZAN
semangat kk
Adrian Syifa
hai thor

sebuah pupuk, aku suka novel genre gini
Fiorentina' EVRENZAN
Hai kak
Adrian Syifa
selalu menunggu karyamu thor
Orpmy
bang tadi saya sudah konfirmasi masuk group, tapi kok nggak ada grupnya?
Fiorentina' EVRENZAN: ya kah
total 1 replies
Fiorentina' EVRENZAN
wow penamaan yang keren /Grin//Grin//Grin/
Fiorentina' EVRENZAN
nama yang aneh sekali
Fiorentina' EVRENZAN
(ノ◕ヮ◕)ノ* heh kamu 👉👤
Adrian Syifa
ketar ketir dia
Adrian Syifa
tinggalkan komen
Fiorentina' EVRENZAN
nice to be the best way
Fiorentina' EVRENZAN
first Communion
Adrian Syifa
bukan yang pertama baca tapi pertama komen

keluarlah tubuh sejati
Orpmy: terimakasih
total 1 replies
Adrian Syifa
sebenernya bentuk peri itu kek apa ya banyak banget ilustrasinya

btw nia pake karakter cwo di dalam game ternyata
Fiorentina' EVRENZAN
wow
Adrian Syifa
petualangan baru dimulai
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!