Harap Bijak dalam membaca, menyangkut konten dewasa
ini hanya imajenasi semata. Bukan benar adanya
" Adinda maura" menjalani pernikahan di usia muda 19 tahun dengan "Rudy hermawan" yang berusia 21 tahun dan harus kandas karna perselingkukan
bagai mana kehidupan adinda setelah bercerai dengan rudy
akankah adinda menemukan kebahagiaanya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon "Emy", isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Dalam Hidup ini akan ada orang yang datang dan pergi silih berganti. Ada yang datang dan membawakan kita kebahagiaan. Ada yang datang membawakan kita , **h**anya sebuah kenangan. Ada juga yang hanya sekedar singgah tetapi sangat bermakna. Dan ada juga yang datang membawakan kita pembelajaran yang sangat berarti.
Matahari sudah mulai naik sedikit meninggi. Padahal waktu masih menunjukan jam 5. 15 menit. Adinda terbangun karna semalam tidak menutup benar tirai kamar milik Viky. Adindaa duduk di tepi jendela kaca memandangi pancaran sinar pagi , yang begitu indah.
Adinda menarik sedikit selimut untuk menutupi bagian tubuhnya. Adinda berbicara dengan lirih. '' Ya Allah segala sesuatu semua milikmu. Dan akan kembali lagi padamu. Tetapi bolehkan aku sedikit egois. Aku hanya ingin kebahagian ku dan rasaku padanya begitu juga dia padaku. Saling mengikat bukan hanya dalam sebuah hubungan ikatan janji Suci. Namun hati , jiwa , dan raga yang akan senantia bersama. Dalam keadaan sepahit apapun. ''
Adinda tanpa sadar menitikan air mata. Menatap hamparan luas di depannya. Tetapi pikirannya entak pergi kemana. Lalu tangannya ingin menyeka air mata. Namun, belum sempat Adinda mengangkat tanganya.
Viky lebih dulu menyeka air matanya. Lalu memeluk tubuh Adinda dari belakang. Menyandarakan kepalanya di bahu milik Adinda .'' Sayang aku tidak bisa berjanji kau tidak akan menangis . Dalam setiap waktumu menemaniku. Akan tetapi aku berjanji tidak akan menghianatimu. Berusaha tetap setia menemanimu, apapun yang terjadi kedepannya nanti.''
Tangan kekar Viky masih setia memeluk tubuh Adinda. Mengikuti arah pandangan Adinda di luar jendela kaca. Dan Viky memberikan satu kecupan di pipi adinda.
Cup
'' Trimakasih, Trimakasih kau mau menerimaku yang tidak sempurna ini. '' Tangan Adinda menjulur mengusap pucuk kepala lalu bagian pipi Viky. Karna posisi Viky yang meletakan kepalanya di bahu Adinda. Memudahkan Adinda memeluknya tanpa menoleh dan membalikan tubuh.
Pandangan Adinda masih setia ke luar jendela . '' Padahal Mas pantas mendapatkan yang jauh lebih baik. Bahkan yang jauh lebih sempurna. Yang masih belum tersetuh lelaki lain . Mas pantas mendapatkan gadis pe... '' belum sempat menyelesaikan ucapanya bibir Adinda di bungkam oleh jari telunjuk Viky.
'' Ussstttt jangan teruskan . Aku memilihmu karna kau yang terbaik. Dan yang paling sempurna untuk menyempurnakan ku. Jadi mulai saat ini , jangan berfikir yang tidak tidak lagi.''
'' Aku mencintaimu dan sangat menyayangimu. Walau aku tau kau bukan yang pertama singgah di hatiku. Tetapi aku pastikan kaulah yang akan terakhir singgah di hatiku. '' Ucap Viky memeluk erat tubuh Adinda. Dengan membenamkan kepalanga pada leher Adinda
Cup
Cup
Cup
'' Mas ... '' Rengek Adinda yang merasakan sentuhan di area sensitif miliknya.
'' Hemmmm '' jawab Viky yang tidak menghentikan aktifitas tanganya di bawah sana. Viky malah asyik bermain dan menciumi leher Adinda dengan lembut.
'' Massss .... '' Adinda mengulang memanggil Viky dengan sedikit mendesah
'' Iya sayang .... Kenapa mau lagi ?'' tanya Viky menggoda
Adinda reflek mengangguk , Viky terseyum kemenangan melihat jawaban Adinda. Akan tetapi Adinda tersadar Lalu memegang tangan Viky . '' Kalau Adinda hamil, ''
'' Mas akan bahagia kalau kau hamil . Tidak masalah bagi mas. Karna itu yang mas inginkan.'' Lalu Viky mencium Adinda. Memulai kembali permainan panas yang semalam di lakukannya. Adinda sudah bagai candu bagi Viky. Saling memberikan kehangatan dan kepuasan masing masing. Mereka berdua terbuai dalam kenikmatan sampai tak terasa sudah 2 kali pelepasan.
🍁🍁🍁
'' Tante Cicil mau kemana Queen ikut. '' ucap gadis kecil yang terus saja mengikuti kemana sisil pergi. Lisa hanya mengikuti kemana Queen pergi.
'' Tante mau ke halaman belakang ayoo . '' Sisil menggandeng kedua gadis kecil yang selalu saja mengikutinya. Tetapi sisil suka, karna ada kebahagian tersendiri saat bersama mereka.
'' Siang tan '' Alex memberi salam, karna baru saja bangun . Semalam Alex pulang larut malam . Setelah mengantar Nindy bersama Tia terlebih dulu.
'' Siang , baru bangun jam segini nak?'' tanya mama Ratih
Alex berjalan mendekati mama Ratih dan memberikan kecupan di pipi sang mama.
Cup
'' Mahh , semalam Alex pulang larut malam. Nganter Nindy sama Tia dulu. ''
'' Duduk sini lex tante mau tanya sesuatu. '' mama Viky memanggil Alex duduk di sebelahnya. Lalu Alex berlalu dan langsung duduk di dekat tante Milla
'' Tante mau tanya persiapan pernikahan Viky Adinda sudah sampai mana? ''
'' Semua sudah beres tan , Tante tenang aja '' jawab Alex dengan mengambil minumam yang ada di meja makan.
'' Mama gak usah terlalu cemas akan acara pernikahan Viky. Demikian juga dengan Varah . Devan sudah mempersiapkan segala sesuatunya. '' suara Devan dari arah pintu,Berjalan mengdekati sang mama.
'' Lisa sama Queen mana mah ?'' tanya Devan yang mencari kedua gadis kecilnya.
'' Mereka biasa sama Sisil di belalang .''
'' Bukan itu yang mama cemaskan Dev, Lex . Tapi Viky, bagaimana jika Adinda mengetahui kalau Queen anak kandungnya sendiri dan juga Rudy '' ucap Milla yang merasa kawatir.
'' Mah Devan yakin Adinda perempun bijak, Lagian semua bukan kesalahan Viky. Semua karna Devan yang menukarnya. ''
'' Mama juga sedikit kawatir Lex . '' ucap mama Ratih.
'' Mama Tente tenang lah , pasti semuanya baik baik saja. '' ucap Devan menenangkan mama milla dan tante ratih
'' Mil doakan saja yang terbaik buat mereka yach. '' Ratih juga berusaha menenangkan dirinya sendiri.
'' Aku yakin Adinda bisa mengerti dengan kondisi yang dia Alami. Dan aku juga yakin walaupun Rudy kelak mengetahui yang sebenarnya . Adinda tidak akan pernah kembali pada rudy lagi. Aku mengenal Adinda dengan baik. '' Ratih berbicara apa yang memang menurutnya Adinda bisa melalui dan berfikir bijak mengambil keputusan.
'' Papa ... papa ...'' teriak kedua gadis kecil yang usianya sama . Mereka berdua berlari menghampiri Devan yang masih duduk di kursi rodanya. Berlari saling mengejar satu sama lain.
'' Awas nanti jatuh de ... '' panggil sisil yang mengejar mereka berdua.
'' Astaga ... apa apaan ini '' mama Ratih dan mama Milla terkut dengan kondisi mereka bertiga yang basah.
'' Sisil ....'' panggil mama Ratih geram
'' Sorry mah ... heee. Itu kedua cucu mama sama tante duluan . Ya udah sekalian aja basah .'' jawab Sisil dengan menunjukan deretan giginya yang putih.
'' No papa cuman dikit kok ... tante Sisil yang banyak banyak '' jawab Queen yang sudah berada di samping, memegang kakinya Devan. Sedang kan Lisa memegang satu kaki sebelahnya.
'' Owhh jadi cuman dikit ... '' jawab Devan dengan mengusap puncuk kepala Queen dan Lisa bersamaan. Terlihat jelas seyum bahagian Devan . Saat bersama Lisa dan Queen. Seakan semua beban yang di pikul hilang
'' Sini , Sini sama om Alex . Lisa Queen, Papa Devan basah semua nanti di peluk kaya gitu. '' Panggil Alex merayu keduanya agar mau melepaskan kaki Devan.
'' No Om ... Nanti Hidung lisa sama Queen om cubit. Sakit tau om ... '' jawab Lisa di balas anggukan oleh Queen
'' Iya betul , Sakit om .'' balas Queen mengiyakan apa yang lisa ucapkan.
'' Ya sudah tante mau ganti baju dulu. Sama om Alex sama Oma dulu ok. '' ucap Sisil kemudian berlalu meningalkan mereka semua.
'' Ok tante '' jawab mereka berdua bersamaan.
Devan mengangkat tubuh Lisa,'' wahh anak papa tambah berat sekarang, ''
'' Kan oma, bunda kasih makannya banyak banyak. Kata bunda biar cepet gede. Nanti biar bisa kaya tante sisil naik sepeda. '' ucap Lisa
'' Papa papa gendong .'' ucap Queen menarik narik celana panjang milik Devan
'' Sini sama Om Alex aja, Kasian papa Devan . '' Alex berjalan menghampiri Queen lalu mengangkat tubuh Queen
'' Jangan cubit Hidung Queen , sakit. '' ucap Queen yang menutup hidung dengan kedua tangan mungilnya
Alex Mencium gemas pipi Queen berkali kali . Cup Cup cup '' om gemesss Deh ... ''
'' Sudah om sudah geli. ''
'' Alex sudah sudah ... '' ucap mama Ratih memperingatkan Alex
Lalu alex dan Devan berlalu meninggalkan kedua wanita parubaya itu . Membawa kedua gadis kecil yang selalu membuat ulah itu berganti pakaian.