naresh membenci nara, begitu pun sebaliknya. tapi apa jadinya jika keduanya menikah karena tak sengaja kepergok tidur bersama?
pernikahan kilat itu membuat naresh marah besar karena satu bulan lagi dia akan menikahi kekasihnya.
dengan keadaan pernikahan yang buruk, bagaimana nara menjalani pernikahan nya apalagi dengan naresh yang malah bertunangan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DnieY_ls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
galau
Tampak nya pertunangan antara naresh dan vania berhasil, di lihat dari poto yang di posting oleh wanita itu di media sosialnya. Memang tak memperlihatkan wajah, hanya badan dan tangan nya saja. Tetapi nara tahu jika itu adalah naresh.
Seketika dirinya kini tidak fokus. Sesuatu yang mengganjal di hatinya membuatnya merasa hampa. Nara tak tahu kenapa, tetapi dia mempatenkan dirinya sendiri untuk jangan berharap.
Ayolah nar, jangan kayak gini. Lo pasti bisa, lo benci kan sama dia? Jangan bego gini. Dia gak suka sama lo, dia benci sama lo. Berhenti berharap, lo juga pasti dapet lelaki yang lebih baik. Batin nara bergejolak hebat. Tak bisa di pungkiri dia bersedih akan hal ini.
Apa yang harus dia lakukan sekarang? Nara ingin menghapus harapan ini. Dia belum siap bertemu dengan naresh sekarang.
“Nar!”
Nara mengerjapkan matanya terkejut, dia menatap marlin yang tadi menepuk pundaknya. Lalu menggelengkan kepalanya pelan.
“Lo kenapa? Ngelamun terus?” tanya marlin heran.
Nara menggeleng pelan, jangan sampai teman teman nya tahu dia galau gara gara mereka. “gue numpang nginep di rumah lo dong lin, dua hari aja. Gue gak mau pulang ke apar” ujar nara.
Marlin yang bingung seketika mengerti dengan temannya. “Jangan bilang lo gak mau pulang ke apar karena naresh abis tunangan sama vania kan? Lo galau?”
“Enggak lah. Gue cuma pengen suasana baru aja” nara beralasan. Padahal sebenarnya memang begitu.
Marlin tidak percaya pada sangkalan nara, tetapi dari pada nara cemberut dia pun mengalah saja. “Iya iya deh. Lo boleh nginep di rumah gue, sekalian gue ajak sadrina sama pelia” kata sadrina setuju.
Nara melebarkan senyumnya. “oke oke. Makasih sadrina sayang udah ngeboleh gue nginep” ujar nara dengan nada centil.
Marlin mendorong bahu temannya itu yang hendak memeluknya. Dia tak suka di sentuh sentuh dan bukan tipr pysical touch.
“Tapi lo harus minta izin dulu sama naresh. Gitu gitu, dia tete suami lo nar. Gak mau gue bikin lo durhaka” ujar sadrina.
“tenang aja, gue bakal izin dulu” nara mengacungkan jempolnya.
Baiklah, selama dua hari dia tidak akan bertemu dengan naresh dulu. Seenggaknya untuk sekarang dia bisa melupakan pria itu dan membunuh harapan nya.
…
Seperti ucapan nara tadi, dia tak pulang ke apartemen tetapi pulang ke rumah marlin. Sebelum ke rumah wanita itu, nara dan marlin mengantar pelia dan sadrina yang ke kost dahulu.
Barulah setelah itu mereka ke rumah marlin. Satu satu nya yang tinggal di sini meski hanya sendiri karena orang tuanya sudah meninggal.
“oke guys, gue pertama yang mandi” ujar sadrina sambil membawa handuknya masuk ke kamar mandi.
Ini bukan pertama kalinya mereka menginap jadi mereka sudah leluasa. Nara mendudukan dirinya di pinggiran ranjang, di temani pelia yang sudah merebahkan tubuhnya disana.
Marlin sedang ke bawah katanya mencari bi rina yang bekerja di rumah itu. Dan membiarkan ketiga temannya beristirahat di kamar.
Nara membuka ponselnya, tidak ada yang menarik. Dia membalas pesan yang di kirimkan adam padanya. Tetapi sejak dia memberi pesan untuk menginap di rumah marlin pada naresh, pria itu hanya melihatnya saja tanpa membalas.
Tidak ada yang seru, nara melempar ponselnya asal ke atas ranjang. Lalu berbaring setengah badan di atas ranjang.
Tingkah nya tak luput dari pelia yang sedari tadi memperhatikan wanita itu. Dia memutuskan untuk mendekat sedikit.
“Sebenarnya lo kenapa sih nar? Jujur aja sama gue, lo galau kan gara gara naresh tunangan sama vania kan?” tanya pelia. Kepala mereka bersebelahan meski berbeda arah.
naresh ketemu nara yh sdg jalan sm adam..posisi jadinya seri ya naresh
lanjut thor