NovelToon NovelToon
SISTEM PAHLAWAN WANITA

SISTEM PAHLAWAN WANITA

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Epik Petualangan / Dunia Lain / Harem / Penyelamat
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Riizer13

Gala, seorang pemuda hidup sebatang kara yang selalu memegang nasihat orang tua.

"Selalu menolong di dalam langkahmu, jaga perempuan baik-baik, dan bantu orang yang membutuhkan."

Akan tetapi, nasihat orang tuanya tak sengaja membuat Gala celaka di suatu malam, dan hampir terbunuh.

"Akankah aku mati sekarang?" Gala berkata dalam hatinya.

Tiba-tiba....

[Ding! Sistem Pahlawan Wanita terikat!]

Sejak suara itu muncul di kepalanya, takdir Gala berubah sepenuhnya dan penuh keajaiban. Tugas demi tugas yang dikeluarkan sistem, menciptakan sosok Gala yang tak terkalahkan.

Suatu hari, banyak monster dan penjahat dari berbagai dunia berkumpul untuk melawan seseorang.

Gala yang berdiri di depan ribuan wanita hanya tersenyum menghadap mereka semua. "Apakah kalian siap untuk dihancurkan?"

Novel ini hanya fiksi belaka dan khayalan author semata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riizer13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22: Hadiah Kecil untuk Raina

[Hadiah telah disimpan!]

Gala mengangguk kecil mendengar notifikasi dari sistem, kemudian ia melihat Hana yang memandangnya bingung.

"Apa yang kamu inginkan ambil saja. Bawa ke rumahmu, ini bukan tips sama sekali, aku hanya ingin berbagi kepadamu dan tanda aku memberi semangat." Senyuman lembut terbentuk di bibir Gala yang tipis

Hana yang mendengar ucapan Gala tampak bingung sejenak lalu mengangguk. "Terima kasih banyak! Aku sangat beruntung bertemu denganmu! Aku harap aku bisa membalasmu secepatnya!"

Beberapa kali wanita ini menunduk memberi ucapan terima kasih dalam bahasa Inggris. Adanya Gala benar-benar membuat harinya yang suram menjadi indah, tidak ada yang menyangka sama sekali.

Kepala Gala merasa pusing melihat gundukan bola di tubuh Hana berguncang hebat. Hana memang memiliki wajah yang manis ala orang Asia, tetapi tubuhnya sangat panas dengan lekukan luar biasa dan ukuran aset yang tak biasa. Mungkin karena itu juga banyak rekan-rekan kerjanya yang iri.

Tangannya melambai cepat dan berkata, "Tidak perlu seperti itu, aku sangat senang kamu mau menemaniku berbelanja. Hadiah dariku agar kamu terus berusaha melakukan sesuatu di kehidupanmu. Kuharap semua barang itu bermanfaat bagimu."

Menatap Gala, mata Hana menunjukkan banyak sekali perasaan, dia bingung ingin merespons seperti apa. "Iya, aku mengerti. Terima kasih semangatnya!"

"Kalau begitu, aku ingin pamit pulang ke rumah. Sampai jumpa!" Gala tidak bisa lama-lama di sini karena masih ada urusan.

Gala berjalan menjauh dari Hana yang berdiri di depan rumahnya menuju ke gang kecil tak jauh dari sana.

Hana tak bisa menahan Gala karena bukan haknya. Ia hanya melihat Gala yang pergi berbelok dan menghilang karena terhalang rumah.

Cahaya sistem mulai menyelimuti Gala di dalam gang lalu membawanya kembali ke rumah.

"Untungnya masih tidur." Gala melihat Raina yang tertidur pulas di atas ranjang.

Sebelum pergi menyelesaikan misi, dia dan Raina tidur malam bersama seperti biasa. Tentu saja melakukan ritual terlebih dahulu sebelum pergi tidur.

Gala kemudian memisahkan barang belanjaannya yang banyak. Ada sebagian barang untuk dirinya dan sebagian yang lain untuk Raina, oleh-oleh dari Jepang.

Uang yang dihabiskan kira-kira 100 juta rupiah, dan itu benar-benar habis tidak disisakan satu yen pun.

"Sayang, kamu beli ini di mana?!"

Raina yang baru bangun tidurnya terkejut melihat banyak barang-barang di atas meja kamar yang banyak. Masalahnya barang-barang di sana sangat lucu, seperti ada aksesoris kunci, aksesoris ponsel, mainan, dan alat elektronik lainnya. Semuanya versi wanita yang dibuat dengan model feminim.

Gala masuk ke dalam kamar dan tertawa kecil melihat Raina yang terkejut. "Hadiah untukmu, aku membelinya dari teman yang baru saja pulang liburan di Jepang."

"Kapan kamu membawanya? Tadi pagi?" Raina sedikit bingung.

"Benar, barusan dia datang sendiri untuk membawa barangnya lalu pulang lagi." Gala berbohong. Tidak mungkin ia memberi tahu bahwa dirinya habis pergi ke Jepang.

Tidak ada rasa curiga sedikitpun begitu mendengar penjelasan Gala, buru-buru Raina keluar dari selimut dan mengambil barang-barang miliknya.

Akan tetapi, Raina lupa dirinya belum mengenakan pakaian, seluruh tubuhnya terekspos di depan mata Gala.

Duar!

Leviathan yang tertidur langsung bangun penuh energi. Gala melompat cepat menangkap Raina dan membawanya ke atas kasur.

"Aah!! Jangan sekarang! Aku ingin melihat barangnya!!"

Sayang sekali, serangan Gala tak bisa dihindarkan, Raina terkena serangan Leviathan begitu dalam.

Permainan pun kembali terjadi di pagi menjelang siang selama beberapa jam. Mereka benar-benar gila karena permainannya sangat intens selama berjam-jam tanpa istirahat.

Raina sudah beradaptasi dengan permainan Gala meski tubuhnya adalah tubuh manusia biasa.

"Sayang, aku ingin pergi jalan-jalan bersama teman-teman kerja nanti jam dua siang. Apakah boleh?" Raina yang berada di pelukan Gala bertanya manja.

Gala menatap Raina beberapa detik sambil berpikir lalu menjawab, "Boleh, asalkan kamu jangan lama-lama perginya, kalau bisa sebelum malam kamu sudah pulang."

"Oke, aku mengerti!"

Sebelum jam 2 siang tiba, Gala dan Raina menghabiskan waktu berdua dalam melakukan kegiatan apa pun. Sesekali juga mereka bermanja-manja di sela kegiatan.

Kebetulan hari ini mereka berdua libur kerja, tak masalah dengan kebebasannya bersama.

"Sistem, aku ingin memutar lotere!" Gala teringat dengan hadiah misi semalam.

Gala duduk di kasur sambil memandangi tubuh Raina yang tengah duduk melihat cermin. Dia sedang merias wajahnya, bersiap-siap pergi.

[Selamat kepada tuan rumah mendapatkan Pedang Patah!]

Tanda tanya muncul di atas kepala Gala melihat hadiah yang ia dapatkan sekarang. "Pedang patah? Untuk apa dijadikan hadiah?" ucap Gala di dalam hatinya.

Tanpa banyak berpikir Gala berjalan menuju toilet kamar untuk melihat secara langsung

Pedang Patah dari sistem.

Cahaya emas yang terang jatuh di atas telapak tangan Gala dan sebuah pedang dengan bilah setengah hancur muncul begitu saja.

Gala memandangi setiap detail dari pedang patah tersebut. Hasilnya memang tidak ada yang spesial, tapi anehnya pedang patah ini cukup berat.

"Aneh, ini sangat berat, padahal aku memiliki fisik super bukan fisik manusia biasa lagi." Gala merasa aneh pada berat pedangnya.

Daya angkat Gala tidak main-main, mengangkat truk bisa dilakukan dengan mudah. Truk pun tidak begitu berat rasanya, bahkan batu dengan berat berton-ton masih bisa Gala angkat tanpa mengeluarkan banyak tenaga.

Bisa dibayangkan betapa beratnya pedang patah ini. Gala mengira-ngira empat sampai lima orang dewasa pun tidak bisa mengangkat pedang patah ini sedikit saja.

Whoosh! Krak!

Gala terkejut saat melihat tembok toiletnya retak saat dirinya melambaikan pedang dengan santai.

Terasa seperti ada angin yang keluar dan menabrak tembok hingga menciptakan retakan yang lebar.

"Tunggu, ada yang tidak beres dengan pedang satu ini." Gala merasakan hal yang tak biasa dari pedang di tangannya.

Untuk memastikan lagi bahwa dugaannya benar, Gala melambaikan pedang patah ke depan dan sebuah energi tak terlihat keluar dari bilah pedang.

Bum!

Ledakan kecil terjadi di dalam toilet, retakan pada tembok makin melebar dan hampir hancur membuat lubang.

"Sayang! Kamu tidak apa-apa di dalam!"

Raina menggedor pintu kamar mandi, memanggil Gala dengan panik. Ia sempat mendengar suara keras dari toilet, takut ada apa-apa dengan Gala dan cepat-cepat memeriksa.

"Aku baik-baik saja di sini," Gala menjawab cepat.

Setelah Gala keluar dari toilet, Raina tercengang melihat kerusakan di dalam, menatap Gala penuh kecurigaan. "Bagaimana ini bisa terjadi?"

"Tidak tahu, tiba-tiba saja temboknya rusak."

"Mana mungkin bisa terjadi kalau tiba-tiba dengan sendirinya?" Raina tidak percaya.

Gala hanya diam dan tersenyum tak menjawab. Memang ia sekarang tidak tahu ingin menjawab apa. Tak ada alasan lain.

"Panggilkan saja tukang bangunan untuk memperbaikinya, itu masih bisa diperbaiki," ucap Gala ringan.

Tak ada penolakan dari Raina dan ia segera memanggil pihak perumahan untuk membenarkan tembok toilet.

Setelah Raina berangkat, Gala tiba-tiba mendapatkan sebuah misi sistem. Namun, ekspresi wajah Gala berbeda.

"Misi dari Hana?"

1
Mas Alif
kan kata nya gak bisa bahasa jepang
THIRTEEN: Inggris Pak, nanti dijelasin
total 1 replies
Mas Alif
gala ngomong pakek bahasa apa we?
badakpunah
nice
badakpunah
alurnya cerita sama kosa kata bagus thor.


lanjutkan.
Katsumi
lah ini Nobel lu toh 🗿
🛌
lu dari mana authorr gw kangen tau GK tiba² ngilang /Sob//Sob/
🛌: ooh udah kerja ya dikira nya masih SMA loh🫠
THIRTEEN: Kerja euy sekarang mah
total 3 replies
Tara
another sistem story
syyy
mnjdi pman 10pnakn ga dilnjutin?
THIRTEEN: nanti mungkin
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!