Transmigrasi Villains Mother

Kedua anak yang sedang melindungi satu sama lain itu berbalik melihat kearah suara orang tertawa..

Dan ternyata ah.. itu adalah pria dewasa didepannya membuat mereka menatap pria yang sedang tertawa itu..

"Paman Tenapa paman teltawa?" tanya Alicia bertanya sambil menyembulkan kepalanya dibalik badan kakaknya membuat Alaric menarik kebelakang kepala adiknya itu.

"Adik tetaplah dibelakang kakak!'' ucap Alaric was was menatap pria itu yang malah semakin tertawa..

Entah apa yang lucu menurut Alaric hmm mungkin pria didepannya ini gila???

"Hahhaha" tawa Pria itu entahlah sedari kecil ia tak pernah tertawa selepas ini namun didepan kedua anak ini ia bisa tertawa tanpa beban..

"Apakah dia gila!" gumam Alaric yang masih didengar oleh pria itu yang indra pendengaran nya tajam.

Bukannya marah lelaki itu malah mengusap air mata yang jatuh disudut matanya..

"Aku tidak gila!! hanya saja kalian sangat lucu!" ucap Pria itu membuat Alaric tersentak ternyata pria didepannya ini mendengar ucapannya barusan...

"Lucu?? benal Kata mama Cia juga Cia dan kakak memang lucu!" ucap Alicia lagi-lagi menyembulkan kepalanya dan ditahan oleh Alaric.

"Adik!" decak Alaric.

"Yah kalian memang sangat lucu dan imut membuatku terhibur!" ucap pria itu tersenyum dan entah kemana sifat datar, dingin dan mengintimidasinya itu.

"Yah kami tau!! dan paman tak perlu memberitahunya!" ucap Alaric yang membuat pria itu terkekeh..

"Jadi?" ucap pria itu membuat kedua nya menyeringit tak mengerti..

"Jadi apa paman?'' tanya Alicia tak mengerti.

"Jadi?? mengapa kalian mencampurkan minuman saya dengan obat sakit perut hm?" ucap pria itu mengintimidasi namun entahlah kedua anak ini nampak biasa saja, apalagi anak laki-laki ini yang tetap bersikap tenang seakan ini bukan apa-apa???

Padahal siapapun yang ditatap seperti ini olehnya pasti ketakutan setengah mati baik itu para bangsawan ataupun anaknya sendiri dan mungkin hanya rajanya yang tak terintimidasi oleh tatapannya karna dia. juga memiliki tatapan serupa...

namun anak ini?? bukankah anak ini masih berkisaran 3 sampai 4 tahun?? namun mereka sama sekali tak terintimidasi olehnya ???

Ha... bukankah mereka sebagai bocah terlalu berani?? bahkan tak gemetar sedikitpun???

"Kenapa tak menjawab?" tanya pria itu.

"Apakah harus?" tanya Alaric menatap pria yang fitur wajahnya hampir mirip dengannya...

Hmm apakah harus Alaric berkata jika dia melakukan ini untuk membalas lelaki ini yang Alaric yakini adalah ayahnya yang bajingan..

"Hm tentu kalian punya alasan kan?" ucap pria itu.

"Yah tentu!" ucap Alaric lagi membuat lelaki itu semakin tertarik dengan obrolan ini.

"Apa alasannya sampai kau mau meracuniku?" tanya pria itu tegas.

"Alasannya karna kami tak menyukaimu!!" dingin Alaric menatap pria itu tajam membuat pria itu tersentak namun setelahnya ia tersenyum miring menatap kedua anak itu yang tentu saja membuat kedua anak itu waspada..

"Mengapa kau tidak menyukaiku?''tanya pria itu.

"Kamu jelek!" cibir Alaric membuat pria itu tertohok saar dirinya disebut jelek..

Hei ..apakah anak-anak ini buta ?? dia adalah orang dikerajaan ini yang paling banyak di ajak nikah oleh para putri bangsawan, bahkan mereka diluar sana banyak yang berlomba-lomba untuk menjadi selirnya hanya saja dia tak mau karna menurutnya wanita itu sangatlah merepotkan dan menyebalkan jika bukan karna tuntutan ia tak akan mau menikah...

namun bocah ini mengatainya jelek?? dia yang kesehariannya dipenuhi oleh pujian dan tatapan kagum orang-orang kini dikatai jelek oleh anak kecil ini???

Benar-benar kurang ajar memang...

Huph.... padahal biasanya ia tak peduli dengan pandangan orang-orang namun saat di katai oleh bocah didepannya entahlah ia merasa tak terima..

"Apakah matamu bermasalah?" decak pria itu.

"Mata kakak tak belmasalah, kakak benal paman memang jelek sepelti kadal itu!" ucap Alicia menujuk ke arah tokek yang ada di sebrang jendela membuat lagi-lagi pria itu berdecak tak terima..

Apa-apaan dirinya disamakan seperti kadal jelek itu..

Huh.. apakah bocah-bocah ini matanya sehat apa perlu ia bawa anak-anak ini ketabib???

Belum menjawab sebuah ketukan pintu terbuka pun terdengar..

Cklek) seluruh orang yang ada disana melirik kerah pintu.

"Makanan sudah siap!! apakah kalian ingin makan sekarang?'' ucap Seseorang lembut membuat anak-anak itu menganggukkan kepalanya dan yah.. itu suara ibunya.. memang siapa yang mempunyai suara selembut sutra yang dimiliki oleh ibunya itu bahkan leleki itu juga tertegun ditempatnya..

"Kami mau makan sekarang mah!" ucap Alaric cepat.

"Hm benal Cia juga, udah lapal!! mau makan !" ucap Alicia mengelus-elus perutnya membuat sang ibu tersenyum.

"Yasudah ayo kita kemeja makan!" ucap Ellena namun matanya bergulir menatap ke arah pria di sebelahnya..

"Emm tuan apa anda mau saya bawakan makanan kesini?? atau mau makan bersama kami?'' tanya Ellena sopan.

"Bersama!" ucap pria itu singkat membuat Ellena menganguk.

Namun saat akan berdiri lukanya terasa sakit..

"Aws" desis pria itu membuat Ellena replek memegangi tangannya..

"Biar saya bantu!" ucap Ellena terdengar lembut diindra pendengaran pria itu membuat jantung pria itu berdetak lebih cepat..

Degg.

Jantungnya berdetak kencang saat tangan wanita itu menyentuh tangannya...

rasanya ... ah entahlah ia merasa jantungnya berdetak lebih cepat membuat ia berfikir mungkin jantungnya bermasalah karna racun itu..

yah.. jantungnya pasti bermasalah setelah diracuni..

entahlah tapi.. ia merasa sangat nyaman dan bahagia?? ehh bahagia?? entahlah ia tak tau bahagia itu apa karna dirinya tak pernah merasakan kebahagiaan itu..

'Ada apa ini kenapa wajah ku tiba-tiba memanas??' gumam Pria itu dalam hati saat wajahnya berdekatan dengan wajah wanita didepannya..

Mereka pun berjalan menuju kemeja makan dan ternyata disana sudah tersedia banyak hidangan makan namun terlihat aneh dimata pria ini.

'Makanan apa ini?? apa ini makanan kuda?? kenapa wanita ini memasak rumput?' batin pria itu yang melihat berbagai macam olahan sayuran hijau yang tidak pernah ia makan karna itu makanan kuda menurutnya..

Ellena yang melihat pria disebelahnya terdiam pun berdehem pelan, ia tau didunia ini belum banyak yang memakan sayuran karna menurut mereka sayuran sama saja dengan rumput mungkin?? dan pria disebelahnya ini pastilah seorang bangsawan yang tidak pernah makan makanan seperti ini.

"Silahkan duduk !" ucap Ellena dan diangguki oleh ketiganya..

Alicia dan Alaric sudah dengan semangat mengangkat piringnya, tak sabar ingin mencoba masakan ibunya yang selalu enak dimata mereka.

Laki-laki itu yang melihat kedua anak yang antusias pun menjadi penasaran dengan makanan yang dimasak oleh wanita ini...

'Hm sekali-kali mencoba makanan kuda tak masalahkan!' batin pria itu.

Ellena yang melihat kedua putra dan putrinya yang antusias pun langsung mengambil piring mereka masing-masing...

"Ingin makan dengan apa sayang?" tanya Ellena membuat entahlah.. pria itu wajahnya memerah entah kenapa..

'Sebenarnya ada apa denganku?' batin pria itu bertanya-tanya sedari tadi wajahnya terus memanas dan jantungnya berdetak cepat entah kenapa karna ia sama sekali tak pernah merasakan ini, hm mungkin ini adalah efek samping dari racun??

*

*

*

Maaf baru up lagi soalnya kemarin ada acara hhe....

Makasih yang udah mau baca❤️❤️❤️❤️