WARNING. Bijaklah dalam membaca ada dua satu plus plus nya di sini. 📣
Yumna gadis muda yang tinggal seorang diri di sebuah desa.
Terpaksa harus menikah dengan laki-laki yang tidak dia kenal.
Hanya karena salah paham, warga memaksa Yumna untuk menikah dengan david, laki-laki yang dia tolong semalam.
Bagaimana kah kisah Yumna dan David selanjutnya?.
Akankah benih-benih cinta hadir di hati mereka?.
Lalu akankah pernikahan mereka di terima oleh keluarga David??.
Sedangkan David sendiri sudah di jodohkan oleh orang tuanya.
penasaran???
yuk tambahkan ke favorit jangan lupa like and komen nya juga ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon M.J.M, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembali bersama
"David?" panggil Ajeng saat dia sudah tiba di ruang VIP tempat Yumna di rawat.
"Ya ampun, Yumna kamu nggak apa-apa kan?" tanya Ajeng khawatir.
"Saya nggak apa-apa nyonya," jawab Yumna canggung, Ajeng mendekat dan duduk di samping brankar Yumna.
"Yumna, kamu nggak boleh panggil saya nyonya lagi, kamu itu kan istri David, jadi panggil aja mamah ya!" pinta Ajeng, Yumna hanya mengangguk dan tersenyum tipis.
"Mah, di mana Brian?" tanya David karena dia tidak melihat adiknya itu.
"Ya malam pertamaan lah Dav, masa kamu nggak tau," Ajeng menjawab dengan tersenyum jail pada David.
"Enak banget dia malam pertamaan, gara-gara dia Yumna hampir minggat, untung aja Yumna pingsan," keluh David dan langsung menelpon Brian.
"Kamu mau ngapain Dav?"
"Mau nelpon Brian lah."
___________
* Di kediaman keluarga Broto *
"Sayang buruan dong!" titah Brian pada Diana yang sedang di kamar mandi.
"Bentar dong," sahut Diana dari dalam.
"Pake mandi-mandi segala, bau acem nya pun aku suka," gerutu Brian.
Ceklek
"Astaga baru ke luar dia, ngapain aja sih? ngerumpi dulu sama kaca? atau sama sabun? udah di tungguin dari tadi juga," cecar Brian, Diana hanya terkekeh.
"Malah ketawa ngeledek lagi," sungut Brian, kemudian dia masuk ke dalam kamar mandi, sedangkan Diana menuju tempat tidur.
"Jangan dulu tidur," pesan Brian dari dalam kamar mandi.
Diana hanya tersenyum dan meluruskan kakinya di kasur, seharian berdiri dia merasa sangat lelah sekali, Diana yang ke lelahan akhirnya merebahkan tubuhnya berniat untuk beristirahat walau cuma sebentar, tapi belum Diana memejamkan matanya Brian sudah keluar dari kamar mandi.
"Kok malah tiduran?" protes Brian sambil mengeringkan rambutnya.
"Pegel dan capek banget," jawab Diana, Brian tersenyum dan menghampiri Diana.
"Mau aku pijitin nggak?" tanya Brian.
"Boleh, tapi pijitin aja ya, jangan aneh-aneh!"
"Maksud kamu aneh-aneh itu apa? apa kaya gini?" tanya Brian, dan langsung mere*mas bukit kembar Diana.
"Ahh," de*sah Diana membuat Brian menyunggingkan senyuman, dia langsung menindih tubuh Diana, dan mulai mencium dan melu*mat bibir itu dengan rakus, Brian juga memaksa Diana menjulur li*dah kemudian dia menghisap li*dah seperti sedang menge*mut permen.
Tangan Brian tidak tinggal diam, dia mera*ba, mere*mas membuat Diana semakin gelisah, Brian menaikan baju Diana hingga memperlihatkan bukit kembar yang indah itu.
Dengan perasaan menggebu Brian langsung melahap Puti*ng merah muda tersebut hingga meloloskan desa*Han dari Diana.
Setelah puas bermain-main dengan bukit kembar tersebut Brian membuka kain yang menghalangi bagian inti dari Diana, dia membukanya dengan paksa.
Triiiing triiiing triiiing
Ponsel berdering, Brian menoleh sebentar untuk melihat siapa yang menelponnya, saat di lihat yang menelponnya adalah David dia mengabaikannya.
"Siapa?" tanya Diana.
"Mas David," jawab Brian, lalu kembali memulai permainan yang sempat terhenti itu, dia mulai memasukkan adiknya ke dalam liang kenikmatan milik Diana, dia memejamkan matanya ketika merasakan kenikmatan, tapi.
Triiiing triiiing triiiing
Ponsel Brian kembali berdering, Brian merasa geram.
"Angkat dulu sayang! takutnya penting" usul Diana, Brian yang sudah mulai merasakan kenikmatan itu langsung menggeleng, dia membiarkan ponselnya berdering hingga terputus sendirinya, dia ingin menggerakkan pinggulnya, tapi.
Triiiing triiiing triiiing
Ponsel Brian kembali berdering membuat Brian merasa geram, dia berjalan mengambil ponselnya yang ada di nakas.
"Ya, hallo," ketus Brian.
📞"Bisa ke rumah sakit sekarang?" tanya David di sebrang sana.
"Memangnya ada apa? mas nggak apa-apa kan?" Brian mulai khawatir saat mendengar rumah sakit.
📞"Udah pokoknya ke rumah sakit xxx sekarang," perintah David.
"Tapi mas ini kan malam pertamaku, aku sudah memulai masa harus berhenti di tengah jalan?" rengek Brian, berharap David dapat mengerti karna David juga sudah menikah.
📞"Enggak, pokoknya sekarang, aku tunggu dua puluh menit lagi."
"Tapi----"
Tut Tut
telpon di putus sepihak oleh David, membuat Brian benar-benar geram.
"Ada apa?" tanya Diana penasaran.
"Kamu mau ikut ke rumah sakit nggak?"
"Emang siapa yang sakit?"
"Udah jangan banyak bertanya, kalau kamu mau ikut, cepat ganti baju! aku mau mendiamkan si junior ku dulu" ketus Brian, dan dia melenggang masuk ke kamar mandi.
______
Di sebrang sana David tertawa terbahak-bahak, dia yakin Brian pasti saat ini sedang marah, karna malam pertamanya di ganggu oleh David.
"Kamu itu apa-apaan sih mas, kasian adik kamu," kata Yumna seraya mencubit lengan David.
"Biarin aja, aku seneng banget kalau dia kesiksa begini," jawab David dengan tertawa terbahak-bahak, Ajeng, Yumna dan Panji pun ikut tertawa.
BERSAMBUNG...
