Pemuda Pengamen Jalanan Dan Gadis Desa Yang Kaya

Kita kembali di ulang tahun asmi setelah selesai Acara tinggalah asmi dam yelsa yang masih berada di kos-kosan asmi, yelsa menceritakan semua tentang keterlambatannya menghadiri acara ulang tahun asmi.

" sekali lagi aku minta maaf iya mi karena aku datang di pesta ulang tahunmu tidak tepat waktu,  tadinya aku sudah minta izin sama bos aku untuk pulang lebih awal malah aku tidak di kasih izin sama bosku.  " yelsa dengan wajah bersalah.

" engga apa-apa sa yang penting pas kamu datang semua teman-teman belum pada bubarkan. " asmi dengan nada menggoda.

Walaupun asmi bicara seperti itu tetap saja rasa bersalah kepada asmi yelsa jadi tidak enak hati,kalau saja bos yelsa mengizinkan yelsa untuk pulang lebih awal pasti yelsa bisa membantu asmi mempersiapkan acara pesta ulang tahun asmj, sebelumnya yelsa sudah berjanji akan membantu mempersiapkan acara ulang tahun asmi ternyata tidak sesuai harapan yelsa karena bosnya yelsa tidak mengizinkannya.

Tidak beberapa lama yelsa pamit pulang kepada asmi, seperti biasa yelsa meminta asmi untuk berangkat bersama lagi jika ingin berangkat kerja,. Sebab tempat kerja asmi dengan yelsa masih satu arah.

Dipagi harinya seperti yang sudah dijanjikan yelsa dengan asmi  waktu malam tadi, yelsa pun mampir ketempat asmi saat itu jam 06:30 sedangkan mereka masuk kerja jam 8-9 pagi karenakan jarak antara kos-kosan asmi dengan kerjaan mereka memakan waktu kurang lembih 1 jam karena mereka tidak memiliki kendaraan mereka sudah terbiasa berjalan kaki,. Setelah tiba di kosan asmi yelsa  mengetuk pintu kosan asmi.

" assalamualaikum...  Mi kamu sudah siap belum. " salam yelsa

" nanti.. sa aku aku berisin make up dulu. " asmi menjawab salam yelsa.

Tidak berapa lama asmi pun keluar dari kamarnya.

" ayo berangkat..." ajak asmi kepada yelsa.

Mereka pun melangkah untuk berangkat bekerja,  dengan perjalan agar tidak merasa lelah karena jarak kekerjaan mereka sangatlah jauh mereka bercerita membahas tentang pemuda yang berada di pesta ulang tahun asmi itu.

" ngomong-ngomong cowo yang semalam itu namanya siapa aku lupa. " tanya yelsa.

" namanya mas jeka,  kenapa kamu naksir iya... " jawab asmi

" ah..  Engga aku kira cowo itu tukang air yang biasa langganan di restoran kita soalnya dari segi dari perawakannya sama sih hi.. hi.. hi.. " Yelsa jadi tertawa saat malam itu kalau mas jeka dikira tukang air yang mereka kenal.

" wus.. Ngawur kamu gantengan mas jeka dari pada tukang air itu, kalau aja aku belum punya pacar aku mau jadi pacarnya. " Asmi membayangkan jika menjadi pacarnya betapa senengnya ia tidak memperhatikan jalan sehingga asmi terselandung dan hampir jatuh.

" Astagfirullah... Aduh hampir aja aku jatuh. " terkejut asmi pas kakinya tersandung.

" hahahaha...  Makanya kalau lagi jalan jangan menghayal jadi terselandungkan, terus kalau kamu ingin jeka jadi pacar kamu dadan mau kemanain. " yelsa ketawa terbahak-bahak melihat keadaan asmi

" kan sudah aku bilang kalau belum punya pacar. " tambah yelsa.

Yelsa dan asmi bercerita ngalor-ngidul hingga terasa mereka pun hampir sampai di tempat mereka bekerja,sebelum mereka memasuki kekerjaan mereka masing-masing mereka janjian lagi jika pulang nanti yelsa mampir ketempat kerjaan asmi untuk pulang bersama lagi.

" mi.. Nanti selepas pulang kerja seperti biasa aku ketempat kamu iya. " yelsa menawarkan diri untuk asmi.

" oke... " asmi dengan jari berbentuk 0.

Mereka pun kemudian bekerja,tetapi kalau asmi masih jauh jarak tempat kerjaannya  kurang lebih 100 meteran dari tempat yelsa bekerja, setelah asmj sampai asmi langsung membuka restoran tersebut dan mulai bekerja begitu juga dengan yelsa,mereka sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

Terangnya siang hari kini berganti menjadi gelapnya malam hari ditempat yelsa jam menunjukkan 8 malam saat itu yelsa sedang merapikan restorannya karena jam segitu yelsa Siap-siap untuk pulang.

Setelah semuanya selesai menutup restoran yelsa lalu melangkah ketempat asmi bekerja,sesampainya ditempat restoran asmi restorannya belum tutup karena tutup ditempat itu sekitar jam 9 malam sehingga yelsa membantu asmi bekerja.. Berapa jam kemudian restoran asmi mulai Siap-siap untuk tutup setelah semuanya selesai mereka lalu melangkah untuk pulang.

Seperti biasa agar tidak terlalu lelah dalam perjalanan pulang mereka bercerita kembali.

" ngomong-ngomong sa waktu itu aku pulang kampung, kamu pernah menyuruh aku untuk mampir kerumah kamu mengambilkan koper yang berada disamping lemari kamu itu, aku kesana sesuai alamat yang kamu kasih keaku, aku kaget pas sampai ditempat rumah kamu ternyata kamu anak orang kaya juga kukira kamu sama seperti aku orang miskin. " Asmi bertanya kepada yelsa tentang dirinya.

" mi.. Yang kaya itu orang tua aku bukan aku tetapi orang tua ku." Jawab yelsa tentang jati dirinya.

yelsa tidak ingin jika asmi merasa minder jika memiliki sahabat seperti yelsa orang yang berada.

" iya aku tau sa tetapi kamu kenapa kejakarta Dan mau bekerja sedangkan kamu sudah memiliki segalanya." Asmi bingung terhadap yelsa.

kenapa yelsa bisa kejakarta dan bekerja ditempat orang lain menjadi pelayan restoran sedangkan jika yelsa mau ia bisa bekerja meneruskan bisnis orang tuanya.

" sebenarnya aku kabur dari rumah karena aku tidak mau di jodohkan oleh orang tua ku, lagi pula aku juga sedang belajar bagaimana rasanya saat menjadi bawahan. " Yelsa bercerita kepada asmi kenapa yelsa kejakarta dan bekerja menjadi pelayan restoran.

" mungkin aja orang tua mu menjodohkan kamu sama pilihannya agar kamu hidup bahagia dengannya. " asmi mengandai-andai

" asal kamu tau iya mi pria itu adalah playboy yang memiliki cewe di mana-mana dan orangnya pun suka mabuk-mabukan ah..  Aku jadi jijih mengingat perilakunya. " Yelsa pun menceritakan pria yang ingin di jodohkan oleh orang tuanya.

" emangnya kamu tidak menyampaikan semuannya tentang sifat pria itu kepada orang tua mu" tanya asmi

" sudah mi tapi mereka tidak percaya karena aku tidak ada bukti dan orang tua ku bilang itu asumsi aku aja. " jawab yelsa

" oh.. Maaf jika aku mengorek pribadi kamu. " asmi dengan nada menyesal.

" tidak apa-apa... Tapi kamu jangan bercerita sama yang lain iya tentang jati diri aku yang sebenarnya oke. " jawab yelsa dengan tersenyum.

" oke..." asmi pun semangat 45.

Tidak terasa mereka pun sudah sampai di kos-kosan asmi .

" mi..  Jangan lupa iya kamu jangan menceritakan jati diriku aku sama siapa pun, janji. " Yelsa memberi jari kelingking tanda asmj harus berjanji kepadanya.

" janji... Sudah sana pulang bau tau kaya wedus badan kamu he.he.he." Meledeki asmi kepada yelsa.

" sialan.. kamu iya sudah aku pulang kamu juga jangan pacaran aja sama dadan nanti ada dikamar nanti ada orang ketiga." Yelsa pun balik meledeki asmi.

" bangke.. Makanya kamu cari pacar jangan jadi jomblo akut. " asmi mencubit yelsa

" wee.. Biarin aja emang aku mikirin, udah yu aku pulang dulu Assalmualikum... " yelsa pun beranjak pergi.

" Walaikum salam... Hati-hati nanti ada aki-aki godain kamu jomblo akut hahaha... " asmi menggoda yelsa.

Asmi pun langsung masuk dan Siap-siap untuk mandi lalu tidur,  sedangkan  teka terus menuju kos-kosannya mandi lalu istirahat. Tetapi yelsa tidak langsung tidur ia teringat kata asmi tentang jeka.

"(  wus.. Ngawur kamu gantengan mas jeka dari pada tukang air itu, kalau aja aku belum punya pacar aku mau jadi pacarnya. )" Begitulah yang ada di dalam pikiran yelsa tentang jeka.

" emang sih gantengan mas jeka tapi kan belum tau kalau mas jeka sudah punya pacar apa belum, aduuhh... Kenapa aku mikirin mas jeka sih mendingan tidur ah. " yelsa lalu menguap.

Yelsa pun langsung tidur agar hari esok badan terasa segar saat bekerja kembali .