NovelToon NovelToon
Tuan Alpha, Sang Bayangan

Tuan Alpha, Sang Bayangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Kebangkitan pecundang / Kelahiran kembali menjadi kuat / Si Mujur / Cinta Murni
Popularitas:207
Nilai: 5
Nama Author: Adrina salsabila Alkhadafi

Arga, seorang remaja yang lahir dari darah daging ayahnya sendiri, tumbuh di rumah besar yang justru terasa asing baginya. Kehangatan keluarga yang seharusnya menjadi tempat berlindung berubah menjadi penjara dingin — penuh tatapan acuh, hinaan, dan kesepian.

Ayah yang dulu ia panggil pelindung kini tak lagi memandangnya. Cinta dan perhatian telah dialihkan pada istri baru dan anak-anak tiri yang selalu dipuja. Sementara Arga, anak kandungnya sendiri, hanya menjadi bayangan yang disuruh, diperintah, dan dilukai tanpa belas kasihan.

Namun di balik luka dan penghinaan yang menumpuk, Arga menyimpan api kecil dalam hatinya — tekad untuk bertahan, dan bangkit dri penderitaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adrina salsabila Alkhadafi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30 Misi Kemanusiaan Wardhana

Tentu! Bab 1 Saga 4 berakhir dengan pengungkapan motivasi Kenzo yang menyentuh: menyelamatkan saudara perempuannya, Akane. Arga dan Laila kini menghadapi dilema moral: apakah mereka akan menghancurkan atau merekrut engineer brilian ini. Bab 2 akan fokus pada verifikasi cerita Kenzo, dan sebuah keputusan berisiko tinggi yang akan menguji batas hacker dan kemanusiaan mereka.

​Berikut adalah Saga 4, Bab 2 (Target 3500 Kata) yang melanjutkan intrik intelijen dan romansa mereka, dengan fokus pada trust issues dan misi penyelamatan.

​📖 Saga 4, Bab 2: Aliansi Tersembunyi, Kebenaran Akane, dan (Naskah Siap Unggah)

​Bagian I: Verifikasi dan Dilema Etika

​Malam itu, penthouse Arga kembali menjadi pusat operasi siber. Laila duduk di samping Arga, wajahnya serius.

​"Aku percaya padanya, Arga," kata Laila, memandang suaminya. "Cara dia berbicara tentang Akane... itu tulus."

​"Tulus atau tidak, log menunjukkan dia adalah Chief Engineer Phoenix Corp, dan Phoenix Corp adalah ancaman terbesar kita," balas Arga, jari-jarinya menari cepat di keyboard. "Aku harus memverifikasi dulu. Aku akan meretas database rumah sakit di Tokyo tempat Akane dirawat."

​Arga menghabiskan dua jam merangkak melalui firewall Jepang yang terkenal ketat. Laila menyiapkan kopi dan menunggunya dengan sabar, mengamati ketegangan di wajah Arga.

​"Ditemukan," kata Arga, akhirnya. Matanya terpaku pada layar, ekspresinya melunak.

​"Apa yang kau lihat?" tanya Laila, mendekat.

​Arga memproyeksikan data medis Akane Takashima. Usia 26 tahun. Menderita Syndrome X—kondisi neurologis degeneratif yang sangat langka. Data menunjukkan, Phoenix Corp memang menawarkan treatment eksperimental, tetapi aksesnya sangat terbatas, dan prognosis Akane memburuk dengan cepat.

​"Dia tidak berbohong, Laila," Arga menghela napas. "Akane membutuhkan teknologi. Dan Phoenix Corp hanya memberikan token padanya. Mereka memeras Kenzo."

​Laila meraih tangan Arga. "Jadi, kita akan menghancurkannya, atau kita akan membantunya?"

​Arga menoleh ke Laila. "Sebagai Tuan Alpha yang lama, aku akan menghancurkannya. Karena dia mencoba mencuri aset negara. Tapi sebagai suamimu, dan sebagai engineer yang tahu rasanya terperangkap di bawah tekanan, aku tahu kita harus melakukan sesuatu."

​"Kita akan merekrutnya," Laila memutuskan. "Kita memberinya AI Logic kita, tapi kita tidak memberinya kode intinya. Kita berikan dia fondasi algoritma yang dia butuhkan untuk mengembangkan treatment Akane sendiri, di luar kendali Phoenix Corp."

​"Itu risiko besar," Arga memperingatkan. "Jika Phoenix Corp tahu, mereka akan menargetkanmu dan Nusantara dengan serangan legal atau bahkan fisik yang jauh lebih buruk."

​"Maka kita akan melakukannya secara rahasia. Kita akan menciptakan Aliansi Tersembunyi di dalam Nusantara," kata Laila, matanya bersinar. "Aku adalah umpan, Kenzo adalah agen ganda, dan kau adalah King yang mengendalikan papan catur dari penthouse."

​Bagian II: Negosiasi di Bawah Pengawasan

​Keesokan harinya, Laila menjalankan rencana mereka. Ia memanggil Kenzo ke ruang kontrol pribadinya.

​"Tuan Takashima," kata Laila, suaranya tenang dan profesional. "Saya tahu mengapa Anda ada di sini. Dan saya tahu tentang Akane."

​Kenzo terkejut. Wajahnya memucat. "Nyonya Wardhana, saya bisa jelaskan..."

​"Anda tidak perlu menjelaskan. Saya sudah memverifikasi data medis saudara perempuan Anda," potong Laila. "Phoenix Corp memeras Anda. Dan Anda mencoba mencuri AI Logic saya untuk menyelamatkan nyawa."

​Kenzo menunduk. "Saya minta maaf. Saya sangat mengagumi kode itu, dan saya putus asa."

​"Kami tidak akan menyerahkan kode inti. Itu adalah aset negara," Laila menyatakan. "Tapi kami menawarkan aliansi. Anda membantu kami menjatuhkan Phoenix Corp dari dalam, membuktikan upaya mereka mencuri kode Nusantara. Sebagai imbalan, kami akan memberikan Anda akses terenkripsi ke fondasi algoritma AI Logic yang Anda butuhkan untuk mengembangkan treatment Akane."

​Kenzo menatap Laila, tidak percaya. "Anda percaya pada saya? Setelah saya mengakui rencana saya?"

​"Saya tidak percaya pada Anda," Arga, yang diam-diam mengawasi melalui live-feed dan headset tersembunyi Laila, menyela. "Tapi saya percaya pada cinta seorang engineer pada keluarganya. Anda akan menjadi agen kami, Tuan Takashima. Jika Anda berkhianat, saya akan memastikan Phoenix Corp dan Kejagung mendengar tentang Syndrome X Akane. Mereka tidak akan pernah mendapatkan teknologi yang mereka butuhkan."

​Kenzo mengangguk, menyadari bahwa ia telah terperangkap, tetapi ia juga menemukan harapan. "Saya akan melakukannya. Saya akan menjadi mata-mata Anda di dalam Phoenix Corp."

​Aliansi Tersembunyi resmi dimulai.

​Meskipun aliansi telah terbentuk, ketegangan tetap ada. Laila kini harus menghabiskan lebih banyak waktu dengan Kenzo, berpura-pura menjadi mentor, sambil diam-diam menyuntikkan fondasi algoritma yang terenkripsi ke dalam server pribadi Kenzo.

​Arga, yang harus mengawasi dari penthouse, menghadapi ujian kepercayaannya sendiri. Ia melihat live log komunikasi Laila dan Kenzo, mengamati setiap interaksi, setiap tawa, setiap diskusi teknis yang intens.

​"Kau menghabiskan waktu hingga tengah malam lagi dengan agen kita, Istriku," kata Arga suatu malam, saat Laila kembali ke penthouse. Nadanya tidak marah, hanya mengandung kecemburuan yang tersembunyi.

​Laila tersenyum, berjalan ke Arga dan memeluknya erat. "Cemburu, Suamiku?"

​"Aku tidak cemburu," Arga menyangkal, tetapi pelukannya erat. "Aku hanya... protective. Kenzo adalah engineer yang brilian. Kau berdua memiliki chemistry kode yang sama. Dia juga tampan."

​Laila menatap mata Arga. "Kode terbaikku, Arga, adalah kode yang kita bagi bersama. Bukan kode yang kubagi dengan Kenzo. Kenzo hanya mendapatkan fondasi algoritma lama. Kau mendapatkan Kode Intiku, setiap malam."

​Laila mencium Arga, ciuman yang memadamkan setiap keraguan.

​"Aku tahu," kata Arga, akhirnya. "Aku hanya butuh konfirmasi. Sandiwara kita sudah terlalu lama. Terkadang aku lupa mana yang nyata dan mana yang code switch."

​"Yang nyata adalah ini," Laila berbisik, menyentuh cincin pernikahan mereka. "Dan yang nyata adalah misi kita. Sekarang, mari kita lihat, apakah Kenzo memberikan kita titik lemah Phoenix Corp."

​Beberapa hari kemudian, Kenzo berhasil memberikan data yang mereka butuhkan.

​"Nyonya Wardhana," lapor Kenzo melalui sambungan terenkripsi. "Phoenix Corp tidak akan menyerang Nusantara secara langsung. Mereka akan menggunakan celah hukum. Mereka tahu bahwa hak cipta kode Anda tidak berlaku di luar negeri."

​Arga dan Laila terkejut. Mereka hanya mengamankan hak cipta di Indonesia.

​"Phoenix Corp akan mengajukan gugatan di Den Haag, mengklaim bahwa kode AI Logic Nusantara melanggar paten global yang mereka miliki," jelas Kenzo. "Mereka akan menuntut pembatalan penggunaan kode itu di semua proyek internasional Nusantara di masa depan."

​"Sial! Itu adalah serangan legal yang cerdas," seru Arga. "Kita harus mematenkan ulang kode Laila secara global sebelum gugatan itu diajukan!"

​"Terlambat," kata Laila. "Proses paten global membutuhkan waktu berbulan-bulan. Mereka akan mengajukan gugatan dalam dua minggu."

​"Tidak," kata Kenzo. "Ada satu cara. Phoenix Corp memiliki satu file rahasia—"The Origin File"—yang membuktikan bahwa mereka mencuri ide awal AI Logic dari Engineer Indonesia 20 tahun lalu. Jika Anda mendapatkan file itu, Anda bisa membuktikan bahwa paten global Phoenix Corp adalah palsu."

​"Di mana file itu?" tanya Arga.

​"Di vault digital kantor pusat Phoenix Corp di Tokyo. Itu adalah vault yang tidak bisa diretas. Hanya saya yang tahu kode fisik dan passwordnya," Kenzo mengakui.

​"Anda ingin kami terbang ke Tokyo dan mencuri file itu?" Laila bertanya.

​"Tidak. Saya akan mencurinya. Saya akan terbang kembali ke Tokyo untuk perawatan Akane. Saat saya di sana, saya akan masuk ke vault," kata Kenzo. "Tapi saya butuh Anda untuk menembus firewallnya dari Jakarta. Itu akan menjadi firewall terkuat di dunia. Hanya pasangan Wardhana yang bisa melakukannya."

​Arga dan Laila menatap layar. Misi mereka meningkat menjadi international heist.

​"Ini adalah ujian terakhir kepercayaan, Kenzo," kata Arga, nadanya sangat serius. "Jika kau berkhianat, tidak hanya kau yang hancur, Akane juga."

​"Aku tidak akan berkhianat," janji Kenzo. "Aku mendapatkan fondasi algoritma yang kubutuhkan. Sekarang, aku akan membebaskan Akane dan diriku dari Phoenix Corp."

​Arga mengangguk. "Baik. Laila dan aku akan terbang ke Singapura, di mana kami bisa meretas tanpa terdeteksi oleh jaringan Indonesia. Kau akan terbang ke Tokyo. Kita akan berkomunikasi melalui kanal terenkripsi."

​Laila meraih tangan Arga. "Bulan madu kedua kita, Suamiku? Tapi kali ini dengan tujuan yang jauh lebih berbahaya."

​Arga tersenyum, penuh tekad. "Justru itu yang membuat pernikahan kita sempurna, Istriku. Kita selalu meretas musuh sambil merayakan cinta kita."

1
Rabi'ah
ceritanya lumayan bagus loh, kok gak rame
putri lindung bulan: mungkin karena baru,semoga kedepannya lebih rame lagi,makasi ya,selalu suport
total 1 replies
putri lindung bulan
Rumah seharusnya tempat berlindung, tapi baginya rumah adalah penjara.
Dihina, disakiti, diabaikan — hingga akhirnya ia memilih pergi, membawa luka yang berubah jadi kekuatan.
Bertahun-tahun kemudian, dunia berbalik.
Anak yang dulu diremehkan, kini berdiri di atas cahaya keberhasilannya.
mari masuk ke dunia Tuan alfa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!