Sarah

Setelah mengantar Dewi pergi Icha berniat untuk kembali ke asrama,hari ini ia ingin mencuci baju-bajunya dulu pagi ini ,dan baru nanti ia ingin mencari tau tentang ke adaan Naira.

"oh ya ,pulpen ku hilang kemarin!!"gumamnya yang teringat kalau harus membeli pulpen baru ,Icha langsung saja memasuki toko koperasi yang pernah ia kunjungi dengan dewi waktu itu.

ia menyusuri lorong dan berhenti di bagian alat tulis yang tersusun rapi,ia memilih beberapa alat tulis yang dirasanya ia butuhkan.

"baiklah aku akan datang hari ini!!tapi kau yakin dia belum mati kan??"ujar seorang wanita yang terdengar pelan lebih tepatnya berbisik .

mendengar suara itu Icha langsung penasaran siapa yang ada di balik rak tempatnya berdiri,Icha mencoba melihat dari sela-sela barang yang tersusun . matanya terbelalak melihat siapa yang ada di sana, seorang wanita dengan pakaian gamis panjang sedang memunggunginya lengan dengan cadar hitam yang menutupi wajahnya.ia tak berfikir panjang, Icha tau persis siapa wanita yang sedang menelepon itu , yaitu Sarah palsu.

Icha langsung menajamkan pendengarannya apa saja yang di bicarakan wanita itu.

"kurasa ia akan pergi menemui ummi Sarah yang asli di sembunyikan!!"batinnya.

"kau pastikan dia baik-baik saja!!aku akan datang dengan suami ku!!"ujarnya yang masih menelpon dengan tangan yang memegang sebuah buku yang ia ambil di salah satu rak disana.

mendengar itu Icha langsung berbalik badan,ia langsung pergi dari sana dan segera menuju kasir untuk membayar.setelah membayar segera di masukannya beberapa pulpen ke dalam sakunya dan keluar dari tempat itu, setelah di luar ia melihat sebuah mobil berwarna putih sedang terparkir di samping toko itu.

"bagaimana ini!!aku yakin ia akan menemui orang yang di sembunyikannya itu."Icha bingung harus bagaimana dan apa yang harus ia lakukan,ini adalah kesempatan emas supaya tau tempat mereka menyembunyikan ummi Sarah yang asli .

"apa ku ikuti saja!!"gumamnya lagi.lalu ia segera merogoh sakunya ternyata ia hanya mengantongi uang beberapa puluh ribu saja sisa ia membeli pulpen tadi.

"ini tidak cukup!!jika aku naik taksi.tapi tak ada waktu jika harus kembali ke asrama mengambil uang, bisa-bisa mereka pasti sudah pergi!!"gumamnya dan kembali memasukkan uang itu kedalam sakunya.icha langsung menghampiri mobil itu yang ternyata mesinnya masih menyala, dengan hati-hati ia mengecek apa pintu bisa di buka ,yups,, ternyata pintu mobil itu tak terkunci. Ia segera membuka pintu bagasi mobil itu sedikit,ia sengaja tak membukanya dengan lebar supaya tak ada yang melihat dan berniat masuk di bagasi bagian belakang itu, ia melihat terdapat beberapa barang dan sebuah gulungan terpal plastik juga ada di sana.

"ahh aku masuk kedalam benda ini saja!!"batinnya,ia menoleh lagi ke arah toko itu melihat keadaan yang terlihat masih aman , karena mobil itu model minibus jadi bagasinya cukup luas baginya ,apa lagi dengan postur tubuh Icha yang kecil sangat muat dan leluasa baginya.icha langsung masuk dan menutup pintu bagasi mobil itu dan masuk ke dalam gulungan terpal plastik yang tak terikat, dirasa tubuhnya sudah tertutup dengan rapi ia segera masuk dan berbaring.

Nurul keluar dari tempat itu di ikuti satu orang laki-laki pegawai toko yang membawa barang belanjaannya .

"tolong di letakkan di bagasi!!"perintahnya pada pegawai itu , dengan tangannya masih memegang handphone di tangan sedang berbalas pesan pada seorang di sana.

mendengar perkataan orang yang ada di luar jantung icha berdetak cepat,ia hanya bisa menelan ludahnya tanpa bisa berbuat apa-apa.

"ya Allah..ya Allah!!"batinnya begitu berisik ,ia hanya bisa berdo'a dengan debaran jantung yang tak terhitung lagi cepatnya.

pegawai itu dengan sigap membuka bagasi yang di perintahkan."buk ,bagasinya penuh!!"ucapnya yang melihat ternyata bagasi itu penuh dengan beberapa barang.

mendengar teriakan pria itu , Nurul langsung menoleh dan segera menghampiri.karena ia juga masih sibuk dengan ponselnya jadi ia tak terlalu memperhatikan isi bagasi itu.

"ohh ya ,aku baru ingat!!terpal itu belum ku keluarkan.ya sudah taruh saja di sini!!"ucapnya sambil membuka pintu tengah mobil itu.

dengan cepat pegawai itu menutup kembali pintu bagasi tadi dan segera meletakan barang-barang itu di kursi penumpang yang ada tengah , setelah selesai ia menutup kembali mobil itu dan segera pergi dari sana.

melihat keperluannya sudah selesai, Nurul langsung masuk ke dalam mobil di bagian pengemudi dan segera meninggalkan tempat itu,tanpa ia menyadari kalau ia tak hanya membawa barang belanjaannya ia juga membawa seorang anak yang sedang bersembunyi di dalam bagasi mobilnya.

"baiklah kita ketemu di tempat saja!!"ujar yang berbicara di balik telepon lalu mematikan sambungan telepon itu dan memutar musik sedikit kencang.

Icha yang sedari tadi berbaring di balik gulungan terpal itu segera membuka bagian kepalanya untuk mengambil nafas karena mobil ini sudah berjalan menuju suatu tempat,kini hanya badannya saja yang masih di dalam bungkusan plastik itu. Icha segera memposisikan tubuhnya senyaman mungkin walaupun sebenarnya tetap saja tidak nyaman karena ia harus berdesakan dengan dengan barang-barang di sana ,ia tak tau akan dibawa ke mana ia hanya berharap semoga tindakannya tidak sia-sia dan ia baik-baik saja.

di lain tempat motor yang di ke darai oleh Rahmat dan Dewi melaju kencang menuju alamat yang di berikan oleh pak Didin , motor matic itu melaju dengan lincah melewati mobil-mobil yang ada di jalanan , matahari yang terik tak menjadikan mereka getir untuk mencapai tujuan mereka kali ini.

setelah perjalanan kurang lebih tiga jam melewati perkebunan perbukitan akhirnya mereka tiba di gerbang sebuah bangunan tua yang terlihat sudah usang bertuliskan YAYASAN NURHASANAH.

"sepertinya benar alamatnya!!"ujar Dewi yang kembali melihat kertas yang ada di tangannya.

Dewi dan Rahmat langsung turun dari motor dan segera berdiri di depan gerbang yang masih tertutup.

"assalamualaikum!!!"teriak Rahmat yang berdiri tepat di depan gerbang.

"permisi!!"ternyata Dewi juga memanggil ke arah dalam. Beberapa kali mereka memanggil akhirnya keluar seorang wanita yang masih muda keluar dari sana dan segera menghampiri mereka yang ada di luar.

Setelah sampai di depan pintu gerbang,ia sedikit heran dengan kedatangan dua orang asing itu.

"walaikumsalam!!"

melihat wanita yang di balik pagar itu Dewi langsung tersenyum.

"ada apa ya mas??"tanya wanita itu yang menatap ke arah Rahmat yang masih mengenakan helm di kepalanya.

"ah kami mencari alamat ini!!"ucap Rahmat yang segera memberikan kertas itu pada wanita di balik pagar.

"ini benar alamatnya!!anda mencari siapa,?ada yang bisa saya bantu?"ujarnya, sambil mengembalikan lagi kertas yang baru saja ia lihat.

"kami mencari pak Didin!!"jawab Rahmat.

"pak Didin!!"ia terdiam sejenak.

"kalau begitu masuk dulu mas dan mbaknya!!"ucapnya kembali lalu segera membuka pagar dengan lebar supaya Rahmat dan Dewi bisa masuk membawa motor mereka.