NovelToon NovelToon
Ketika Gadis Jatuh Cinta

Ketika Gadis Jatuh Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nur Aini

Namanya Gadis. Namun sifat dan tingkah lakunya yang bar-bar dan urakan sangat jauh berbeda dengan namanya yang jauh lebih menyerupai laki-laki. Hobinya berkelahi, balapan, main bola dan segala kegiatan yang biasa dilakukan oleh pria. Para pria pun takut berhadapan dengannya. Bahkan penjara adalah rumah keduanya.

Kelakuannya membuat orang tuanya pusing. Berbagai cara dilakukan oleh sang ayah agar sang putri kembali ke kodratnya sebagai gadis feminim dan anggun. Namun tidak ada satupun cara yang mempan.

Lalu bagaimanakah saat cinta hadir dalam hidupnya?

Akankah cinta itu mampu mengubah perilaku Gadis sesuai dengan keinginan orang tuanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Aini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 30- Pertandingan Adu Panco

HAPPY READING

🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀

"Ini sih teman gue."

"Sejak kapan lho punya teman modelannya, religius begini?" siswi itu memperhatikan penampilan Yusuf yang tampak meragukan bisa menjadi teman seorang Gadis.

"Biasanya juga teman lho semuanya... preman yang sukanya bikin ricuh," lanjutnya yang tampak kebingungan.

"Udah, lho nggak usah bawel. Entar gue ceritain."

"Ehem." Yusuf yang sedari tadi diam mendengarkan percakapan kedua gadis itu, berdehem hingga mengejutkan keduanya.

"Maaf, apa obrolannya sudah selesai? Bisa kita mulai belajarnya sekarang?" tanya Yusuf tegas dengan tatapan tajam yang ditujukan pada kedua gadis itu secara bergantian.

"Udah deh, Mas, nggak usah sok tua. Kalau mau ngajar, ngajar aja. Nggak usah banyak gaya." Gadis kembali menghenyakkan duduk dikursinya dengan santainya. Sikap tegas dan tatapan tajam Yusuf sama sekali tidak mempengaruhinya.

"Gadis, memang kita sudah saling mengenal sebelumnya. Tapi, itu diluar jam sekolah. Disini saya sebagai guru kamu. Jadi tolong gunakan tata kramanya. Panggil saya pak, bukan mas. Kamu mengerti?" Yusuf menekankan.

Gadis mengibaskan tangannya sambil tersenyum cuek.

"Ya elah, Mas, serius amat jadi orang. Hidup tuh nggak usah terlalu diseriusin. Masalah panggilan aja ribet."

Sikap Gadis membuat Yusuf geleng-geleng kepala. Sejak dulu dia memang sudah menyadari bahwa gadis ini urakan dan slebor. Namun, dia baru sadar ternyata sifat itu cukup parah. Sebagai guru, dia harus bisa bersikap tegas dan sedikit keras pada gadis ini.

"Apa kamu selalu bersikap seperti ini terhadap semua guru yang mengajarmu?"

Gadis tampak berpikir mendapat pertanyaan itu.

"Ya... Tergantung sih, itu guru ribet apa nggak kayak Mas Yusuf," celetuknya.

"Gadis, sekali lagi saya tegaskan, saya disini sebagai guru kamu. Jadi, tolong pahami dan hargai posisi kita sebagai guru dan murid disini, bukan sebagai teman." Yusuf kembali menegaskan. Kesabarannya benar-benar diuji menghadapi siswinya yang satu ini.

"Ternyata Mas Yusuf tuh orangnya resek dan ribet juga ya. Baru juga jadi guru. Gue nih, udah enam tahun di sekolah ini. Lebih parah mana coba?" celetuk Gadis yang mulai kesal.

"Maksudnya, kamu sudah tiga tahun tidak naik kelas?" Yusuf menatap Gadis dengan kening mengernyit karena terkejut mendengar pengakuannya.

Pertanyaannya membuat Gadis sedikit kikuk dan malu.

"Ya... Gitu deh. Tahun ini juga udah ada rencana nggak mau lulus sih." Gadis menggaruk-garuk kepalanya sambil cengengesan.

Semua siswa yang menyimak perdebatan mereka, berusaha menahan tawa karena merasa lucu. Sedangkan Yusuf hanya bisa menarik nafas kasar.

"Kamu tidak kasian sama orang tua kamu? Tentunya mereka kecewa. Anak yang mereka harap bisa menjadi kebanggaan, sama sekali tidak peduli dengan pendidikannya." Yusuf menatap Gadis dengan tatapan prihatin. Bukan padanya, melainkan pada kedua orang tuanya.

Apalagi, menurutnya tuan Vanno dan nyonya Najwa adalah orang yang baik. Kasian sekali harus memiliki anak seperti ini.

"Mas, gue kasih tau ya. Bokap sama nyokap gue tuh udah punya segalanya. Perusahaannya aja ada dimana-mana. Jadi mau gue belajar atau nggak, mau lulus atau nggak, nggak akan ngaruh buat mereka," jawab Gadis dengan entengnya.

"Tapi, apa mereka senang dengan kelakuan kamu yang seperti ini? Atau, mereka suka mengeluh kecewa?" Yusuf menatap Gadis lekat.

"Kalau mama sama oma sih, nggak terlalu ya. Tapi kalau papa sih..." Gadis masih saja bersikap cuek dan santai

"Aduh, ngapain sih bahas-bahas soal keluarga gue? Mending kita bahas soal kehidupannya Mas Yusuf aja. Kemarin kan pertanyaan aku belum selesai, orang tua aku udah keburu datang. Jadi sebenarnya, Rebecca itu siapa sih, Mas? Dia itu benaran pacar Mas atau bukan sih?" tanya Gadis yang masih belum hilang rasa penasarannya perihal masalah itu.

Apalagi setiap mengingat sosok Rebecca yang dia duga adalah pacarnya Yusuf, entah kenapa selalu membuat hatinya terasa panas. Rasanya dia tidak terima jika kemungkinan itu benar adanya.

Semua orang terkejut dan tidak menyangka kalau Gadis akan mengajukan pertanyaan secara gamblang seperti itu. Menurut dugaan mereka, sepertinya dia ada rasa dengan guru baru itu. Belum pernah mereka melihat seorang Gadis segitu keponya dengan kehidupan pribadi orang lain, selama masalahnya tidak ada hubungannya dengan perkelahian atau kekerasan.

Sedangkan Yusuf semakin kesal dan malu dengan pertanyaan itu. Dia menatap para siswa yang tampak tersenyum dan saling berbisik.

"Gadis, cukup. Sekali lagi saya tegaskan, saya ini guru kamu, kamu murid saya. Jadi apapun yang ingin kamu bahas, pastikan itu ada hubungannya dengan sekolah atau mata pelajaran, bukan dengan masalah pribadi." Yusuf mengkretakkan giginya.

"Ya udah, terserah Mas Yusuf aja deh kalau nggak mau jawab. Gini aja, gimana kalau kita adu panco? Kalau aku yang menang, Mas Yusuf harus ceritain siapa itu Rebecca, semuanya. Terus nggak usah lagi deh, sok-sokan jadi guru yang tegas. Gimana?" tantang Gadis.

"Terus, kalau saya yang menang? Saya dapat apa?"

"Mas Yusuf maunya apa?"

🌻🌻🌻🌻🌻

Begitu jam istirahat tiba, mereka semua berkumpul ditaman belakang. Gadis dan Yusuf duduk di kursi yang saling berhadapan dengan sebuah meja didepan mereka yang digunakan untuk meletakkan siku mereka. Lengan keduanya terjalin. Seluruh tenaga mereka keluarkan untuk menenangkan permainan panco tersebut.

Ratusan murid dengan antusiasnya menyaksikan pergulatan itu. Mereka merasa sayang untuk melewatkan pertunjukan seru itu.

Mereka semua bertepuk tangan dan meneriaki nama Gadis. Mereka yakin, Gadis lah yang akan memenangkan permainan itu karena belum pernah ada orang yang mampu mengalahkan Gadis yang dikenal sebagai jagoan sekolah itu.

Apalagi seorang guru dengan penampilan rapi dan pembawaannya yang alim dan religius. Mereka tidak yakin akan mampu mengalahkan seorang Gadis.

Dan, keyakinan mereka pun terbukti setelah beberapa menit kedua petarung itu saling berusaha untuk menjatuhkan lengan lawannya masing-masing, akhirnya Gadis berhasil menjatuhkan lengan Yusuf hingga menghantam meja.

"Yeaaayy, hidup Gadis!" semua penonton bertepuk tangan sambil bersorak kegirangan.

"Kuat ya kamu." Yusuf menatap Gadis dengan melongo saking takjubnya.

"Makanya, udah dibilangin, jangan ngeremehin Gadis." Gadis berkata dengan sombongnya.

Yusuf hanya mengangguk membiarkan anak itu menikmati kemenangannya.

"Oke, kamu hebat. Bisa kita lanjut?"

"Siapa takut?"

Pertandingan pun dilanjutkan. Keduanya saling menggenggam dan menyatukan lengannya masing-masing. Para murid kembali heboh dan ricuh saat kedua petarung itu berusaha mengerahkan kekuatannya dengan sekeras mungkin.

Berulang kali Gadis hampir berhasil menjatuhkan lengan Yusuf, namun Yusuf selalu mampu menahannya, begitu juga sebaliknya.

Hingga beberapa saat setelah saling berusaha, akhirnya Yusuf berhasil menjatuhkan lengan Gadis. Dan hal itu cukup mengejutkan semua orang. Pasalnya, mereka belum pernah melihat ada orang yang berhasil mengalahkan Gadis. Ini adalah pemandangan yang cukup langka.

"Satu, satu." Yusuf menyunggingkan senyum kemenangan.

"Coba lagi," seru Gadis mulai ketar-ketir karena tidak menyangka bisa kalah.

Yusuf dengan senang hati meladeni. Pertarungan pun kembali berlanjut. Gadis yang mulai gelisah akan kalah, kini berusaha lebih keras lagi.

BERSAMBUNG

1
blecky
pernikahan setingan...g ti judul AE thor jdi pernikahan setingan
blecky
syngx cintax g tulus tp krm sebuah misi
blecky
nek ktmuan trus hancur htine gadis
blecky
jgan blng Yusuf hrus Nerima gadis ckup blng bntu gadis biarlah cinta hadir dgan sndirix biar g trtekan nantix
blecky
kapokkkk mslah prinadi d campur dgan mslah kerja....yusuf udh g butuh dia skrng lgi mndidik brandalan yg klak akan membwa yusuf akan berada setra dganmu
blecky
gadis trlaluan bodoh tdk bsa mlhat...dgan adax orng tua yg g perduli dgn apa yg u peebuat itu menunjukan jka orng tua tk perduli Dan cnta sma u..tp kyk e percuma Komen cma d angp angin lalu ma author...mndinhbg usah Komen toh g pntg jga
blecky
halah SI yusuf bertele2 Dan membuat mslah mudh jdi sulit
blecky
hahaha nangis
blecky
hahaha
rahma NA
sip
rahma NA
bagus
Nur Aini: makasih kak🥰
total 1 replies
blecky
apakahbakan trjdi cekcok dgn gadis
blecky
200jta ckup buat oprasi Dan muga klak gk ada bnci antra Rebecca dan gadis ...muga sja gdi s bsa berubh jdi genius biar g tinggl kelas...nakal g papa tp jgan smpai tinggal klas
blecky
ayo dis u bsa bntuk dia dgn biayai oprasi
blecky
detik2 gadia berubh jdi lbih baek d lingkungan bu santaindan yusuf...ykutx gadis Dan Rebecca jdi nerantemmkrn cwok
blecky
hrusx nakal boleh tp jgan smpai tinggal kelas...nakal tp juara klas tu bru keren
blecky
jgan buat bgtu thor...d perjelas ska biar Rebecca bhgia dgn tirta...udh jlas udh ada yg sngt mncintai knoa mncrinyg g jlas sic bev
blecky
kyakx tirta baek..bec u ma tirta biar gadia ma yusuf
blecky
tinggl kelas smpai 3 thn kok banga
blecky
aduh nanti la jdi musuhan Krn 1 lelaki
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!