Juliette, terlahir dari keluarga yang minim simpati dan tidak pengertian.
Membuat ia tumbuh menjadi gadis mandiri dan sulit berekspresi.
Di tengah perjalanan hidupnya yang pahit, ia justru bertemu dengan yang Pria semakin membuat perasaannya kacau.
Bagaimana kelanjutan hidup Juliette?
Akankah ada seseorang yang memperbaiki hidupnya?
Simak kelanjutannya, Behind The Teärs by Nona Lavenderoof.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lavenderoof, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 Berburu Kostum
Dia duduk di kursinya tanpa berkata apa-apa, hanya memandangi makanan yang sudah tersaji di meja.
“Baiklah, kau sudah segar sekarang,” kata Myra, kembali mengambil tempat duduk di seberang Juliet. “Aku siapkan roti panggang dan teh hangat. Jangan bilang kau tidak ingin memakannya.”
Juliet mengambil cangkir teh, menyeruput pelan. Myra memandangnya dengan harapan besar. Setelah beberapa gigitan roti, Juliet akhirnya mendongak.
“Jadi, tentang pesta itu...” Myra memulai dengan hati-hati, matanya berbinar penuh antusias.
Juliet mengangkat alis. “Berhenti menghasutku!”
“Akan berhenti jika kau mau ikut!” Myra menjawab tegas.
“Kau harus ikut, Juliet. Sekali saja. Lupakan kesederhanaanmu. Kita harus bersinar malam itu. Percaya padaku, kau akan menikmatinya!”
Juliet menghela napas panjang, mengusap wajahnya.
“Iya.” katanya akhirnya, menyerah pada semangat Myra yang tak terkalahkan.
Myra melompat dari kursinya, memekik kecil penuh kemenangan.
“Yes! Juliet, kau tidak akan menyesal. Kita akan jadi pasangan paling memukau malam itu!”
*
*
"Kenapa kita tidak ke butik ibumu saja? Padahal aku ingin kesana!"
Tanya Myra, padahal sejak tadi ia meminta untuk melihat-lihat ke butik ibunya, tapi Juliet terus menolak.
"Disana tidak ada tema yang kita cari."
"Tak apa, kita melihat-lihat saja. Mungkin aku akan membeli sesuatu yang aku suka disana. Sudah lama sekali aku tidak mampir ke butikmu."
"Jangan membuang waktu. Jika kau ingin belanja, pergilah kesana sendiri."
Myra menganggukkan kepala sambil memanyunkan bibirnya. Ia melupakan kalau Juliet adalah anak pemilik butik itu, sudah pasti sangat bosan jika berbelanja pun di butik sendiri.
Juliet berjalan pelan di antara deretan gaun-gaun mewah yang berkilauan di bawah lampu kristal.
Pilihannya selalu jatuh pada gaun-gaun sederhana tanpa renda berlebihan, tanpa kilauan yang mencolok.
Ia mengambil sebuah gaun satin berwarna pastel dengan potongan sederhana, lalu menunjukkan pada Myra.
"Aku ambil yang ini." Ucap Juliet dengan datar, memasukkan gaun itu ke keranjang.
Myra memutar bola matanya, merampas gaun itu dari tangan Juliet.
"Juliet, kamu bercanda, kan? Itu bahkan lebih mirip seragam pelayan daripada gaun pesta kerajaan! Kita bicara soal Secrets of the Night di sini. Pesta bertema kerajaan, bukan piknik di taman!"
Juliet menatap gaun itu sekali lagi, merasa sedikit tersinggung namun tahu Myra benar.
"Aku tidak ingin terlalu mencolok. Kenyamanan lebih penting."
"Nyaman? Juliet, pesta ini bukan soal nyaman. Ini soal tampil luar biasa, misterius, memukau! Kalau kamu terlalu sederhana, kamu justru akan jadi pusat perhatian. Tapi dengan cara yang salah. Kamu mau orang-orang berbisik, 'Lihat dia, tidak sesuai dress code!' Itu akan jadi bencana."
Juliet menghela napas panjang. "Aku tidak terbiasa dengan hal seperti ini, Myra. Aku ingin sesuatu yang sesuai dengan diriku."
Myra menggenggam bahu Juliet, menatapnya dengan mata berbinar penuh tekad.
"Mylily, dengar aku baik-baik. Kamu hanya perlu satu malam untuk melangkah keluar dari zona nyamanmu. Ini kesempatan kita untuk bersenang-senang, untuk bersinar. Kamu harus memberikan effort lebih kali ini. Aku janji, kamu akan berterima kasih padaku nanti!"
Sementara Juliet masih mempertimbangkan, Myra dengan cepat kembali ke rak lain, membawa dua gaun yang berlawanan dari selera Juliet.
Yang pertama, gaun merah marun dengan potongan ala kerajaan, dihiasi bordir emas di sepanjang pinggang. Yang kedua, gaun biru gelap dengan kilauan seperti bintang malam, menjuntai anggun hingga ke lantai.
"Baik, pilih salah satu dari ini!" kata Myra dengan nada perintah.
"Tidak ada alasan lain. Ini adalah pesta kerajaan, Juliet. Kalau kamu tidak memakai salah satu dari ini, aku akan menyeretmu keluar dari butik ini dengan paksa!"
Juliet mengamati kedua gaun itu. Kilauan dan kemewahannya membuatnya sedikit ragu, tetapi ada sesuatu yang menarik di gaun biru gelap itu.
Ia memegangnya, merasakan kain halus di tangannya.
"Aku akan coba yang itu." Juliet justru menunjukkan gaun berwarna crem dibelakang Myra.
"KAU INI!" Myra berseru, hampir melompat kegirangan.
"it's okay! Kita sedang membuat sejarah di sini, Juliet. Aku bangga padamu!"
Di sisi lain butik, Myra sudah sibuk sendiri, memegang empat gaun berbeda yang semuanya berdesain heboh.
Hope you enjoy this bab!
Thank you and happy reading!