Perjalanan seorang pemuda yang hanya seorang pengamen jalanan bertemu dengan gadis desa yang kaya didesanya, disaat mereka menjalan hubungan ternyata pihak keluarga sigadis tidak merestui hubungan mereka karena pemuda yang dicintai oleh gadis tersebut adalah pengamen jalanan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JEKAFIYU CHANNEL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ROMANTISNYA JEKA DAN YELSA
Ke esokan harinya di rumah pak tukimin di mana ibu warsih sedang di dapur bersama rina. sedangkan jeka berada di belakang rumah sedang memberikan pakan kambing dan sedangkan pak tukimin sendiri sudah berangkat bekerja di rumah keluarga yelsa.
tempat tinggal pak tukimin berada di sebuah pegunungan, sedangkan tempat tinggal yelsa berada di sebuah kota.
cuaca di daerah pegunungan begitu sangat sejuk, apa lagi jika di waktu subuh.kita bicara saja mulut kita seperti orang sedang merokok karena di saat subuh cuacanya sungguh sangat dingin. sobat juga pasti merasakan seperti itu jika berada di sebuah pegunungan dan sobat juga pasti memakai jaket agar tidak terlalu dingin hehehe.
di halaman rumah terdengar bunyi lakson mobil di halaman rumah, lalu ibu warsih yang sedang memasak dengan rina. langsung bergegas menemui suara mobil tersebut.
setibanya di halaman rumah, ternyata yang datang tersebut adalah pak tukimin bersama yelsa.
" DEN.. ADEN... SINI KELUAR ADA NON YELSA DATANG. " teriak ibu warsih memanggil jeka yang berada di kandang kambing.
" assalamualaikum... " ucap yelsa di ikuti pak tukimin.
" wa'alaikum salam... " jawab ibu warsih.
yelsa mencium tangan dengan takzim dan ibu warsih pun mencium tangan pak tukimin dengan takzim.
" maaf bu mas jekanya ada di mana iya. "tanya yelsa.
" ada non di belakang lagi kasih makan kambing, non ternyata den jeka rajin juga iya, kata den jeka kalau badan tidak bekerja terasa sakit semua. " jawab ibu warsih.
" iya bu di rumahnya saja jeka kata ibunya sesudah sholat subuh ia sering bantu ibunya, membuka dagangannya dan mengantarkan pesanan nasi uduk. " timbal jeka.
" pantas pas selesai sholat subuh den jeka ingin bantu ibu, ibu sebenarnya sudah melarangnya tapi den jeka memaksa, iya sudah sama ibu suruh mencari rumput yang ada di kebun tetangga, maaf sebelumnya den jeka jadi bantu ibu. " ucap ibu warsih.
" tidak apa-apa bu jika itu ke mauannya,.. oh iya bu saya permisi ke belakang dulu untuk melihat mas jeka. " pamit yelsa kepada ibu warsih.
" iya neng silahkan... " sahut ibu warsih.
lalu yelsa pun menuju ke belakang di mana jeka berada, jeka yang sedang membersihkan kandang kambing, yelsa secara mengendap-ngendap mendekati jeka.
" dooorrr.. " jahil yelsa mengejutkan jeka, jeka yang terkejut oleh ulah yelsa sehingga jeka tersungkur.
" astagfirullah al'azim... neng ngagetin aje iye kamu. " ucap jeka. sampai pakaian jeka menjadi kotor.
" hehehe... " yelsa terbahak-bahak melihat ke adaan jeka yang pakaiannya menjadi kotor karena ulahnya.
" awas iye... sini peluk aye. " goda jeka.
" gak mau.. " yelsa mundur ke belakang.
" kenape mundur...biasrnye juge main peluk, jadi sekarang peluk mas ye. ayo sayang peluk aye kangen mau di peluk. " goda jeka lagi.
" gak.. gak mau.. "
" ayo sayang peluk. " ucap jeka sambil merentangkan tangannya minta di peluk.
" aaahh.. gak mas...awas saja kalau dekat-dekat aku. " ancam yelsa. jeka malah tertawa makin mendekat kepada yelsa.
yelsa melihat jeka makin mendekat yelsa pun lari dari ke jahilan jeka, maka terjadilah kejar-kejaran seperti film india.
keluarga pak tukimin mengampiri mereka berdua karena terdengar teriakan yelsa. pak tukimin dan sekeluarga berlari menghampirinya takut terjadi terhadap yelsa.
" hahaha... jangan mas aku gak mau nanti badanku kotor. " ucap yelsa. melihat tingkah laku mereka pak tukimin dan sekeluarga terkekeh melihatnya.
" pliiss.. " mohon yelsa kepada jeka.
" iye sayang... iye udeh aye mau mandi dulu, gara-gara eneng pakaian dan badan aye jadi kotor. " ujar jeka. yelsa terkekeh melihat ke adaan jeka.
berapa menit kemudian jeka lalu menghampiri yelsa yang berada di ruang tamu bersama ibu warsih dan juga rina, sedangkan pak tukimin berada di teras depan rumah.
" tadi maaf iya mas, telah mas seperti itu. " ucap yelsa merasa bersalah terhadap jeka.
" no. problem neng... " jawab jeka.
" mas mau kopi, nanti aku buatkan. " ucap yelsa .
" boleh.. " sahut jeka memberi senyuman dan langsung melangkah menuju pak tukimin berada. yelsa pun melangkah menuju ke dapur untuk membuatkan kopi untuk jeka.
di saat jeka ingin melangkah keluar, jeka melihat gitar yang berada di kamar rina.
" rin.. itu gitar punye kamu. " tanya jeka.
" bukan mas itu punya mamasku, mas jeka mau pinjam. " sahut rina.
" kalau di izinin. " ujar jeka.
" boleh kok... bentar iya mas aku ambilkan. " sahut rina lagi, rina lalu melangkah ke kamarnya untuk mengambilkan gitar untuk jeka.
" ini mas gitarnya, saya tinggal dulu iya mas mau nyuci pakaian. " ucap rina.
" oh iye rin silahkan.. terima kasih iye rin. " ujar jeka.
rina lalu meninggalkan jeka, jeka pun nenuju ke depan rumah menemani pak tukimin yang berada di teras.
" maaf pak numpang duduk iye. " ucap jeka kepada pak tukimin.
" iya silahkan den.. " sahut pak tukimin.
" itu gitar sudah lama tidak terpakai semenjak anak saya sudah menikah, jadi senar gitarnya sedikit kendor. " ujar pak tukimin.
" kagak ape-ape pak, senarnye juge masih oke cume harus di setel dulu. " jawab jeka.
jeka lalu nenyetel gitar tersebut. di saat sedang nenyetel gitar muncul yelsa membawakan kopi untuk jeka.
" sini non duduk. " ucap pak tukimin mempersilakan yelsa untuk duduk di kursi yang pak tukimin duduki.
" terima kasih pak, sudah pak tukimin duduk saja. " sahut yelsa merasa tidak enak hati kepada pak tukimin.
" gak apa-apa non saya juga mau ke belakang mau ngobrol sama istri saya. " ujarnya pak tukimin lalu pergi meninggalkan mereka berdua.
" itu gitar siapa mas. " tanya yelsa.
" ini gitar anak pak tukimin yang pertame, ini gitar berade di kamar rina. " jawab jeka.
" lalu kamu sudah izin belum untuk mengambil gitar. " tanya yelsa lagi.
" udeh minte izin ame neng rina, dan neng rina sendiri yang mengambilkannye. " sahut jeka. yelsa cuma menganggukan kepalanya.
di saat jeka sedang menyetel gitarnya yelsa memandangi wajah jeka. tidak membutuhkan lama gitar pun kini sudah di betulkan oleh jeka sehingga awalnya suara gitarnya tidak enak di dengar (fales) kini menjadi sudah enak di dengar.
" neng mau nyanyi ape. " tanya jeka.
" seterah mas saja. " jawab yelsa.
" neng bise nyanyi lagu dangdut. " tanya jeka lagi.
" bisa mas lagunya yang tersayang penyanyinya imam s arifin. " jawab yelsa.
" oke.. " sahut jeka. lalu jeka pun memainkan gitarnya sesuai lagu yang di pinta yelsa.yelsa pun mulai bernyanyi.
" yang kau sangat kucinta.
yang kau paling kusayang.
hidup matiku aku serahkan.
hanya untukmu sayang. " yelsa.
" cuma kamu...
cuma kamu di hatiku.
dunia ini hampa ku rasa.
tanpa dirimu ada di sisiku. " jeka.
sampai disini saja iya sobat, kalau ingin tau lanjutan lagunya cari di youtube iya hehehe..
di balik jendela ada pak tukimin, ibu warsih dan juga rina yang sedang mendengarkan mereka bernyanyi.
" ternyata suara den jeka bagus yo pak. " bisik ibu warsih kepada suaminya.
" iya tentu den jeka kan adalah seniman jalanan, soal bernyanyi itu sudah biasa bagi den jeka. " jawab pak tukimin.
" pantes suaranya enak dan non yelsa pun sama suaranya bagus. " sahut ibu warsih.
tetapi di dalam hati rina merasa cemburu melihat ke mesraan mereka.
" andai saja yang berada di dekat mas jeka, hati ini seneeeng banget, ibu dan bapak juga kenapa puji mba yelsa juga tidak tau apa. aku anaknya merasa cemburu. " gumam rina di dalam hati.
rina lalu meninggalkan kedua orang tuanya melangkah menuju kamarnya. sedangkan pak tukimin dan ibu warsih masih mendengarkan yelsa dan jeka bernyanyi.
ketika lagunya hampir selesai pak tukimin beserta ibu warsih menghampiri yelsa dan jeka.
" wah... suara kalian sama enak di dengar, sampai-sampai kami asyik mendengarkannya. " ucap ibu warsih.
" iya saya juga sampai joget mendengar kalian nyanyi. " sahut pak tukimin.
mereka yang tidak tau menjadi terkejut melihat ke datangan pak tukimin beserta istrinya. setelah mereka mendengar pujian dari pak tukimin dan ibu warsih. mereka merasa malu dibuatnya.
