jangan lupa...
like yg banyak
komen jangan lupa..
love you
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ariadna regr I.F.A, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
lina-ku
If they don’t accept you for who you are, then they are not worth it
...----------------...
...----------------...
...----------------...
*queen membuka matanya perlahan. menyesuaikan pencahayaan disekitar. dia mengedarkan pandangannya ke segala arah.
dia melihat Alvaro sedang tidur disofa entah mengapa hati terasa hangat. dia menyenderkan kepalanya di ranjang. mengambil air yang diletakkan disampingnya. namun malah menyenggol nya sampai ajtuh dan pecah*.
pyaar...
*varo pun membuka matanya dan melihat kearah queen yang sudah bangun.dia beranjak menghampiri queen."anda sudah sadar nona?"
queen mengangguk lesu. dia melihat gelas yang pecah karena dia senggol. Alvaro pun segera mengambilkan air lagi untuk queen.
queen meminum air itu hingga habis. dan memberikannya kembali kepada varo."sudah berapa lama saya disini?"
"anda tidak sadar selama 3 jam lamanya. dan sekarnag sudah sore. apakah anda lapar?"tanya Baros etelah menjelaskan kondisi nya
queen menggeleng pelan tanda tak mau. varo mendengus.dia keluar dari ruangan itu meninggalkan queen yang heran.
20 menit kemudia varo kembali dengan membawa bubur ayam. dia meletakkan bubur itu dan duduk disamping queen.
varo mulai membuka bubur ayam itu dan mulai menyendok kan bubur itu menyuapi queen."makan lah nona!!"
queen menutup mulutnya. dia menggeleng tak mau.alvaro pun terus membujuk queen."nona makanlah apakah anda ingin terus dirumah sakit. jika anda tak kunjung smebuh anda akan terus dirawat disini"
queen memikirkan perkataan varo. lalu mengangguk paham dan membuka mulutnya. Alvaro tersenyum melihat queen patuh.
setelah selesai makan dan minum obat Alvaro membaringkan queen dan menyelimuti nya. queen terus menatap Alvaro."mengapa kau mau bersusah payah merawat ku tuan?"
"karna aku ingin. sikapmu yang dingin selalu mengingatkan ku pada gadis yang sangat aku cintai. cara bicara bahkan sikap pun kalian sama persis"ucap varo
queen tau kalau varo sedang membicarakan tentang dirinya pura pura tak tau."siapa dia?apakah orang yg bertunangan dengan anda waktu itu?"
Alvaro menggeleng pelan."bukan dia. gadis yang aku cintai sudah istirahat dengan tenang diatas sana."
queen tau Alvaro sangat sedih jika berbicara tentang kematian 'palsu' dirinya waktu itu."jika kau mencintai nya kenapa kau mau bertunangan dengan wanita itu?"
Alvaro menatap sendu kearah jendela."itu karna orang tuaku ingin agar aku tak terlalu berlarut dalam kesedihan karena kehilangan. mereka ingin aku mulai bisa melupakan gadis itu dan membuka hati untuk gadis lain."
queen berhenti bertanya dan dan mulai tidur. Alvaro menatap queen yang muali menutup matanya."apakah aku boleh memanggilmu Lina nona?"
queen membuka matanya sedikit dan tersenyum tipis tapi masih terlihat oleh Alvaro "tentu saja panggil aku senyaman mu tuan"
alvaro tersenyum senang."terimakasih Lina. kau juga panggil saja aku varo"
queen mengangguk paham dan mulai tidur. Alvaro berdiri dan mengecup kening queen."walau kau bukan lina-ku setidaknya dengan memanggilmu Lina bisa mengobati kerinduan ku selama ini. terima kasih."
Alvaro berjalan keluar ruangan queen.*saat sudah menutup pintu dia melihat 2 sekretaris queen sudah ada disana.alvin membungkuk dihadapan Alvaro."tuan alterio terimakasih karena sudah merawat nona kami"
Tris juga ikut membungkuk."sekali lagi kami mewakili R'X corp berterimakasih karena tuan alterio bersedia merawat nona kami"
Alvaro mengangguk. dan pergi meninggalkan mereka. di luar dia sudah di tunggu oleh kevin.alvaro berbalik dan kembali menatap rumah sakit itu."queen kau telah membuat hati ku kembali hangat"
dan Alvaro pun pergi bersama sekretaris nya*.-