Aisyah Hadirah Nazifa seorang gadis cantik yang sering di sapa Aish datang ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan di salah satu Universitas ternama. Tetapi, saat hari pertama kuliah harus dipertemukan oleh pria dewasa berwajah bule bernama Malvyn Carlson Abraham dalam sebuah kejadian yang mengharuskan Aisyah masuk ke dalam penjara pria itu.
Penjara yang tidak mampu membuat Aish keluar begitu saja.
Mau tahu kelanjutan nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Windii Riya FinoLa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Malvyn tidak ingin mengambil resiko lebih dari dua hari berada di Rumah Sakit. Ia tidak ingin Aisyah di sentuh pria lain.
"Kyaaa.. Kenapa bapak menggendongku?" pekik Aisyah setelah perlengkapan nya telah dibereskan oleh John dan Johan, mereka bersiap hendak kembali pulang.
Malvyn menurunkan Aisyah kembali ke brankar membuat Aisyah heran. "Apa apa?"
"Kenapa masih memanggilku, bapak? di depan orang saja manggil aku, suamiku!" rajuk Malvyn duduk kembali.
Aisyah menatap Malvyn aneh. Bagaimana tidak aneh? lagi-lagi ia heran dengan tingkah Malvyn yang berubah-ubah. "Suamiku. Ayo kita pulang," rengek nya dan terjadi lagi, wajah Malvyn bersemu merah dan itu sangat lucu menurut Aisyah.
Tanpa mengatakan apapun, Malvyn menggendong Aisyah kembali. Sebenarnya ada kursi roda, namun agaknya suami dari gadis itu lebih suka membawa beban berat.
Beban berat?
No. Aisyah tidak berat, batin nya.
Beruntung di Rumah Sakit tersebut menyediakan lift khusus VIP yang langsung menuju basement sehingga Malvyn tidak akan menjadi bahan perhatian warga Rumah Sakit disana.
Aisyah meringis ketika mencoba menggerakkan pergelangan kaki nya. Ia yakin bila dirinya membutuhkan tukang pijat kaki patah bukan ke Rumah Sakit.
Aisyah menoel lengan Malvyn ketika sudah di dalam mobil dan pria itu langsung menoleh kearahnya. "Suamiku. Kayaknya aku butuh tukang pijat," ucapnya membuat dahi Malvyn berkerut.
"Kamu capek? nanti aku pijit di rumah," tutur Malvyn tersenyum tipis mendengar ucapan Aisyah karena akan melihat tubuh istri kecilnya, lagi.
Hah!!
Jiwa kelaki-lakian Malvyn naik kepermukaan hanya karena hal sepele begini. Belum juga diizinkan Aisyah untuk menyentuh lebih dari ciuman. Bagaimana jika sudah diberi izin?
Malvyn menatap Aisyah dengan seksama kemudian mengecup bibir ranum itu dan memeluknya.
"Tetaplah bersamaku. Aku sudah datang padamu," gumamnya yang masih didengar oleh Aisyah.
Tubuh Aisyah mematung mendengar ucapan Malvyn. Ia seperti mengingat suara yang tak asing baginya. Ingin rasanya bertanya, tetapi lidah nya kelu untuk mengatakan sepatah kata pun.
Aisyah terpejam manakala pelukan itu semakin erat sehingga ia dapat mendengar detak jantung Malvyn yang begitu kencang, sama hal dengan jantung nya.
Sebenarnya Aisyah penasaran mengapa jantung mereka sama-sama berdegup kencang dan ingin menanyakan hal itu. Namun entah mengapa menjadikan nya nyaman dalam pelukan Malvyn. Aroma tubuh bercampur parfum prianitu membuat ya merasa damai.
Sementara John dan Johan yang berada di kursi depan merasa haru melihat Malvyn seperti itu.
Sesampainya di gedung apartemen Malvyn kembali menggendong Aisyah hingga sampai ke dalam apartemen nya.
Malvyn merebahkan tubuh Aisyah dan membantu duduk, tak lupa ia meletakkan bantal di belakang tubuh Aisyah agar lebih nyaman bersandar pada headboard.
"Tetap disini," kata Malvyn hendak meninggalkan Aisyah tetapi tangan nya dicekal oleh istrinya itu.
"Mau kemana?" tanya Aisyah.
"Aku harus kembali bekerja, Ais. Kamu tetap disini. Nanti akan ada yang menemanimu, jangan buat ulah."
Aisyah mencebik menatap Malvyn sebal. "Aku gak buat ulah. Kamu saja yang datang marah-marah. Dasar tukang marah," gerutu Aisyah tidak terima atas apa yang dikatakan Malvyn. Ia memaling wajah dengan kedua bersidekap di dada.
Menggemaskan sekali.
Itulah yang dilihat atas tingkah Aisyah yang sedang protes. Malvyn tidak marah sama sekali, ia pun duduk di tepi ranjang, sisi Aisyah.
"Maaf. Aku yang salah," ungkap Malvyn membuat Aisyah tercengang tetapi segera mengubah mimik wajah menjadi cemberut kembali.
Aisyah hanya berdehem. Tetapi selanjutnya ia terkejut atas perlakuan Malvyn kepadanya.
Malvyn kembali memeluk dan mengecup pucuk kepala Aisyah. "Aku akan tetap disini menemanimu."
❤️
Pagi Desember
Maaf hanya sepenggal. Di rumah mertua lagi ada acara. Aku mau jadi menantu kesayangan dulu ya🤭
malvyn emang genderuwo bule nyebelin ..bilangnya cinta tapi terus menyakiti Aisyah ..