Keikhlasan Hati Anita

***

Negara X

Hari hari Danil lalui seperti biasa merasa tak memiliki beban berbeda dengan Anita yang berada jauh di sana harus berjuang kembali memulai hidup, di samping itu Sandra juga sudah mulai luluh terhadap anaknya, ia hanya yakin semua ini sudah menjadi suratan takdir untuk Danil dan Anita.

Hari ini sepulang kerja Danil berencana memperkenalkan Jessi kepada mamanya karena sejauh yang ia lihat mamanya sudah memaafkannya jadi menurutnya inilah waktu yang tepat apalagi dengan Jessi yang selalu mendesaknya untuk ketemu dengan mamanya.

Tututuuuttttt....

Suara panggilan telepon yang langsung mendapat jawaban dari sang penerima.

"Haloo sayang...Kamu kangen ya sama aku".Ucap sang penerima dari seberang sana.

"Kamu tau kan aku merindukanmu setiap saat...Kamu lagi di mana sekarang".Ucap Danil dengan jurus gombalnya.

"Aku di apartemen aja nih..Bosenn".Balas Jessi memelas.

"Nanti pulang dari kantor aku jemput kamu ya buat ketemu mama".Jelas Danil.

Jessi yang mendengar akan ketemu dengan calon mertuanya menjadi kegirangan.

"Kamu serius sayang...Waaahh aku harus dandan cantik nih supaya mama langsung jatuh hati sama aku".Girang Jessi.

"Terserah kamu lah..Yaudah aku tutup ya..Daaa".

Setelah memberitahu Jessi akan niatnya, Danil segera melanjutkan pekerjaannya agar nanti ia bisa menjemput Jessi tepat waktu.

***

Sedangkan di tempat Jessi setelah mendengar kabar bahwa ia akan segera bertemu dengan calon mertuanya berniat untuk pergi shopping agar penampilannya sempurna dimata Sandra pikirnya.

Ini kesempatan aku untuk menarik hati mama mas **D**anil.Gumam Jessi kemudian merampas tasnya berlalu menuju Mall.

Sedari dulu Jessi sudah tak sabar untuk menikah dengan Danil karena menurutnya semakin cepat ia menikah semakin cepat pula ia menjadi nyonya di keluarga Wijaya, awalnya yang menjadi penghalang untuk mereka menikah adalah Anita tapi selepas Anita kini tinggal Sandra.

Disebuah Mall besar di kota ini Jessi yang kegirangan menghambur hamburkan uang Danil sehingga tak sengaja menabrak wanita setengah baya yang tengah balanja juga.

Bruughhhhh....AUWWWWWW..

"Kalau jalan hati hati dong...Kalau badan saya lecet gimana kamu gak bakal bisa ganti".Bentak Jessi

"Maaf ya bukannya kamu yang nabrak saya".Balas wanita setengah baya itu.

"Kurang ajar kamu yaa..Kamu gak tauu ya siapa saya..Saya adalah calon nyonya WIJAYAAAAA".Ucap Jessi sombong.

Sedangkan wanita yang menjadi sasaran Jessi menjadi terkejut mendengar nama keluarganya tapi ia berusaha menyembunyikan keterkejutannya.

"Oh yaa..Calon nyonya Wijaya ya maaf kalau gitu saya gak tau".Ucap Sandra merendah ia mau melihat seberapa kurang ajarnya wanita yang ada didepannya itu yang mengaku calon nyonya Wijaya.

"Kagettt kan..Makanya jangan macam macam sama saya".Seringai Jessi meninggalkan Sandra yang masih menatapnya.

Sandra hanya menggeleng tak habis fikir dengan kelakuan wanita tadi"Dasar anak jaman sekarang".

Saat hendak meninggalkan Mall Sandra kembali teringat dengan ucapan wanita itu yang mengaku calon nyonya Wijaya."Siapa yaa wanita itu".Fikir Sandra.

Tetapi tak terlalu mau memikirkan ia memilih pergi dari sana.

KEDIAMAN WIJAYA

Sebelum tiba Danil sudah lebih dulu menghubungi sang mama bahwa ia akan mengenalkan seseorang kepadanya.

Sandra yang sedang berada di kamarnya tak menyadari bahwa Danil sudah tiba di ruang keluarga bersama seorang wanita.

Tok tok tok..

"Masuk".Ujar Sandra dari dalam.

Muncullah bi Sumi "Maaf nyonya..Tuan muda sudah menunggu nyonya di bawah".Ucap bibi memberitahu.

"Ohh iya bi bilang ke Danil saya akan segera turun".Balas Sandra sebelum bi Sumi pamit keluar.

Tak tak tak..

Suara hentakan sepatu sedang menuruni anak tangga.

"Maa..Kenalin ini Jessica".Ucap Danil saat mamanya tiba didepannya.

Sandra dan Jessi masing masing dibuat kaget, terlebih kepada Jessi ternyata wanita yang tadi siang ia maki adalah calon mertuanya sedangkan Sandra hanya menatap datar seolah olah ia tidak terkejut.

"Hai tante..Aku Jessi".Jessi mengulurkan tangannya berusaha menutupi keterkejutannya.

Tanpa menerima uluran tangan Sandra hanya duduk begitu saja.

"Duduklah"Pinta Sandra.

"Jadi ini seseorang yang kamu maksud nil?".Tanya Sandra menelisik menatap datar Jessi.

Sedangkan Jessi yang ditatap begitu menjadi tegang seakan tak mampu bernafas.

"Iya maa..Jessi adalah kekasih Danil, dan sebentar lagi kami akan menikah".Jelas Danil yang membuat Jessi kembali mendongak seperti mendapat angin segar.

"Iya tante..".Timpal Jessi seakan melupakan ketegangannya.

Sandra hanya melirik tajam sejenak kepada Jessi kemudian beralih menatap Danil.

"Jangan bilang karena wanita ini kamu menceraikan Anita".Tebak Sandra tajam.

"Kami memang saling mencintai ma".

"Jadi benar wanita ini menjadi perusak hubungan kamu dengan Anita..IYYAAA".Bentak Sandra yang mulai emosi.

"Saya tidak pernah merusak hubungan mas Danil tante".Bela Jessi memberanikan diri

"DIAMMM KAMUU...Saya tidak bertanya sama kamu".Tunjuk Sandra geram.

"Maa..Mama tenang dulu ini tidak seperti yang mama fikirkan".Ucap Danil berusaha menenangkan emosi mamanya.

"Bagaimana bisa mama tenang kalau ternyata ada orang ketiga diantara rumah tangga kalian".Geram Sandra.

"Sudahlah ma..Itu sudah berlalu aku dan Anita juga sudah pisah ma..Biarkan aku menikahi Jessi".Ujar Danil memelas.

"Mama tak sudi mempunyai menantu wanita ular seperti dia..Sombong dan tak punya sopan santun".Sandra menatap tajam Jessi yang tengah menunduk takut.

"Maksud mama?".Tanya Danil yang merasa bingung dengan ucapan mamanya.

"Tadi mama ketemu dia..Padahal dia yang menabrak mama tapi malah dia yang memaki mama".Jelas Sandra dengan tatapan masih mengarah Jessi.

"Mungkin Jessi tidak sengaja ma".Kata Danil berusaha membela.

"Terserah kamu..Yang jelas menantu mama hanya satu yaitu Anita dan gak akan tergantikan".Ucap Sandra lagi menatap sinis Jessi.

"Ma Anita sudah bukan menantu mama".Protes Danil tak terima.

"Sampai kapan pun Anita tetap menantu mama dan tak akan terganti kecuali kamu mendapat pengganti yang seperti Anita".Ujar Sandra beralih menatap Danil.

"Dan yang pastinya bukan wanita ular seperti dia".Lanjutnya kemudian berlalu begitu saja.

Heningg....

"Yang.....".Ucap Danil dan Jessi bersamaan.

"Maafin mama ya...Mungkin mama lagi gak mood aja hari ini".Danil memulai.

"Terus bagaimana jika mama kamu gak mau menerima aku".Ucap Jessi.

"Kamu tenang aja aku akan berusaha membujuk mama ya".Jawab Danil mengusap lembut pipi kekasihnya.

Jessi hanya mengangguk.

Setelah pertemuan yang tak sesuai ekspektasi itu kini Danil mengantar Jessi untuk pulang.

.

.

.

.

Jangan lupa tinggalkan like dan vote

Terima kasih

Assalamualaikum💚