NovelToon NovelToon
Gadis Pembayar Hutang

Gadis Pembayar Hutang

Status: tamat
Genre:Romantis / Badboy / Patahhati / Balas Dendam / Tamat
Popularitas:1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Nafi'

Jangan lewatkan juga "DITAKDIRKAN MENCINTAIMU" dan "NGUMBARA CINTA"



Mengandung adegan dewasa 21+ jadi bijaklah dalam membaca.

Seorang dokter cantik bernama Ziya Almahiyra yang harus membayar hutang ayahnya dengan menjadi pembantu dirumah Aditya Dewa Bagaskoro tanpa gaji sedikitpun selama satu tahun.

Lalu bagaimana dengan cita citanya yang ingin mendirikan klinik sendiri,untuk menolong sesama, meringankan rasa sakit yang diderita pasien?

Ayahnya yang bangkrut karna hutang menggunung.Membuat sang ayah mengidap sakit jantung.Sang kakak bernama Nabila Sahara yang selalu pergi ke klub bersama teman temannya seperti tidak mau tau akan keadaan yang menimpa keluarga, adalah persoalan rumit bagaikan benang kusut yang tak mampu Ziya uraikan.

Aditya Dewa Bagaskoro menikahi Ziya. Kebahagiaan pun menghampiri keduanya. Namun apa jadinya jika ternyata ibunya tidak menyetujui pernikahan itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nafi', isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Alergi

"Ziya, tuan muda memanggil dirimu."

"Iya, Cak."

Ziya merapikan sedikit bajunya yang kusut lalu mengetuk pintu.

"Masuk."

Aditya masih sibuk membelakangi Ziya. Dia masih asyik dengan bunga anggrek bulan di tangannya. Lalu berjalan menuju balkon kamarnya.

Ziya terpengarah kagum melihat kamar Aditya yang luas, ini baru pertama kalinya dia menginjakkan kaki di kamar ini. Penghuni kamar yang tidak mau kamarnya dibersihkan oleh selain Cak Ali, membuat pembantu lain,tidak pernah ada kesempatan melihat kamar ini, desainnya pas dengan warna abu abu dan putih, maskulin banget.

"Kenapa masih disana, sini ke balkon."

Aditya berteriak lagi. Ziya terkagum dengan keindahan kamar Aditya sedikit tersentak.

"Bentar, foto apa tadi ya." Sekilas seperti ada foto yang dia kenali.

"Hai kau kemari cepat." Dipanggil lagi.

"Ah iya." Jawaban yang mungkin dia sendiri mendengar nya.

Ziya sudah sampai di balkon, dilihatnya beberapa bunga terjajar rapi disana. Aditya meletakkan bunga anggrek ditengah, agar terkena sinar matahari. Ada lagi satu bunga lili yang terdapat di penyangga besi.

"Wah indahnya, harum lagi." Tanpa permisi Ziya menghirup dan meraba bunga lili dengan takjub.

"Apa kau menyukainya."

"Saya, tentu saja, saya menyukai setiap bunga, harum dan keindahannya alami, bunga adalah pewarna alam yang membuat ketenangan bagi yang melihatnya." Tersenyum, lalu menatap lagi bunga didepannya.

"Bunga apa yang paling kau sukai." Aditya masih sibuk memberi beberapa pupuk pada bunga kesayangannya.

"Aku menyukai anggrek, karna aku ingat pesan seseorang. Bunga ini mungkin tak secantik bunga lainnya, tapi bunga ini mengajarkan tentang perjuangan dalam kehidupan. Begitulah dia bilang, anggrek memang sering menempel, karna begitulah Tuhan memberinya kehidupan, tapi, dia tidak pernah meminta sari makanan dari yang ditempelnya, bahkan dia memberi keindahan saat berbunga."

"Apakah kau mau menjadi angrekku?"

"Hahh." Ziya cengo dan menatap Aditya dengan banyak pertanyaan dikepalanya.

"Iya Ziya, aku ingin kau menjadi angrekku, aku ingin dirimu memberi keindahan pada hidupku."

Keduanya terdiam, Ziya melirik kesana dan kemari memikirkan sebuah jawaban, tapi nihil otaknya kosong saat ini. Mungkin karena pangkat dokternya turun berubah jadi pembantu mungkin otaknya cerdasnya ikut turun.

Aditya ingin tertawa melihat tingkah Ziya yang lucu, bawaannya yang biasanya kalem, kini duduk mematung menatap Aditya dan bola matanya yang menari diiringi bulu mata lentik. Ritme berkedip pun berubah lebih cepat.

"Buahahahaha." Tak tahan menahan tawa, sedangkan Ziya dibuat bingung oleh tingkah Aditya.

"Kau menggemaskan sekali Ziya. Menikahlah denganku ya, agar aku tidak gila karna perasaanku."

Hahhhh, kenapa dengan tuan muda, kenapa otakku semakin kosong melihat tingkah laku dia yang sekarang ya. Apa menikah, tak salah dengarkah aku?"

"A..apa yang kamu bilang tadi?" Masih dalam mode terkejut dan bingung.

"Yang mana, memang apa yang kau dengar?"

Menaikkan satu alisnya, pura pura tak ingat.

"Yang tadi lho, itu, tuan bilang katanya...!"

Tak mungkin kan aku bilang kalau dia...

"Bilang apa?"

" Ayo katakan saja."

"Ziya, aku bilang apa?" Memberondong dengan banyak pertanyaan.

"Ziya, aku bilang apa tadi, ayo katakan."

"Itu...anu menikahlah denganku ya, agar aku tidak gila karna perasaanku." Ziya menggigit bibir bawahnya karna malu.

"Baiklah, hari jum'at besok datang ke masjid."

Tuan songong ini, makin menyebalkan, aku sudah menebalkan muka, menirukan ucapannya malah bicara lain lagi. Huhhh ya sudah pastilah hari Jum'at ke masjid, kan pasti jum'atan.

"Ziya.."

"Ah iya tuan."

"Kau harus dihukum ya, karna panggil aku tuan. Ingat hari jum'at ke masjid, jangan lupa bilang juga sama kakakmu Nabila ya." Mengelus pipi Ziya. Ziya tersentak lalu mundur kebelakang.

"Kenapa saya harus ke masjid?"

"Tadikan sudah dibahas?"

Aditya nggak mau menjelaskan tujuannya dengan jelas.

Apa yang dibahas, otakku kok lemot banget sehh. Memukul kepalanya pelan.

Pasti dia bingung, haha salah sendiri, berani ikut Winda tanpa minta persetujuanku.

"Aduh kok gatal ya." Ziya tiba tiba menggaruk tubuhnya.

"Kenapa kamu?" Aditya mendekat memeriksa.

"Jangan dibuka, aku minta bantuan sama yang lain saja."

Hendak berdiri, tapi tiba tiba merasa tubuhnya lemas. Aditya langsung membawanya ke dalam dan menidurkannya di ranjang.

"Katakan padaku Ziya, apa yang harus aku lakukan?" Melihat wajah Ziya yang tampak pucat, padahal tadi tidak seperti itu.

"Mungkin aku digigit serangga."

Ingin membuka hijabnya, tapi malu, dia merasa gatal dan juga sakit saat di garuk, badannya terasa panas.

"Coba lihat."

Dengan sigap Aditya menarik hijab Ziya, tak sadar karena panik.

"Kau lancang." Ziya melotot.

"Diam kau, lihat bengkak begitu, dan ini apa ini, masih ada yang menempel." Pipi bawah Ziya nampak bengkak merah.

"jangan disentuh, itu bisanya masih menempel." Telat, karna Aditya sudah mencabutnya.

"Cepat buang." Ziya panik padahal dia yang disengat lebah, takutnya Aditya akan mengalami hal yang serupa.

"Ini sudah lepas dari pemiliknya, mana bisa menyengat." Aditya membuangnya santai.

"Hai, bengkaknya makin membesar, mukamu makin memerah dan bengkak."

Aditya pun menelpon Cak Ali.

"Cepat kau kemari." Panik mematikan handphone.

"Aku telpon dokter ya" melihat Ziya yang sepertinya kesusahan bernafas. Langsung menghubungi dokter.

"Aditya, jangan. Ambilkan aku obat di kamarku saja. Dan suruh Cak Ali bawa air hangat atau es untuk mengkompres bekas gigitan ini." Dengan menahan sakit Ziya memberi tahu, bibirnya terasa mulai membengkak.

"Kau kau jangan bergerak, jangan kemana mana."

Duduk disamping Ziya, sebentar memegang tangan Ziya lalu menciumnya.

"Kau kau jangan kenapa kenapa Ziya, aku belum menyatakan cinta kau jangan kenapa napa dulu."

Ziya yang mendengarnya hanya terdiam, kepalanya terasa berat dan matanya berkunang-kunang. Terakhir dia mendengar suara Cak Ali masuk kamar.

"Oleskan salep ini, pada area yang digigit. Kompres area yang digigit dengan es yang dibalut handuk, atau kain yang direndam di air dingin. Cara ini berguna untuk mengurangi nyeri dan bengkak. Dan ini berikan setelah dia sudah siuman, pastikan dia makan terlebih dahulu."

Aditya duduk ditepi ranjang, dengan mata sendu. Menggenggam erat tangan Ziya. Ada rasa bersalah dihatinya. Sebenarnya dia bermaksud untuk menghabiskan waktu bersama Ziya, tapi malah kejadiannya seperti ini.

"Abang, apa yang terjadi?"

Syita baru pulang dari bersepeda dengan Winda, langsung diberi tahu oleh Cak Ali, yang kebetulan bertemu di tangga. Dia juga sudah diberitahu namun basa basi aja nanya.

"Ziya alergi gigitan serangga." Syita melihat wajah Ziya yang nampak bengkak separuh.

"Kenapa jadi begini kak, seperti gagal oplas aja." Celetuk Syita.

"Keluar sana, daripada bikin pusing saja."

Aditya geram.

"Yeyy akukan juga ingin tahu keadaan kak Ziya." Cemberut. Aditya masih nampak berkaca kaca, sesekali mengusap air matanya, memeriksa suhu tubuh Ziya, dan mengompres, begitulah berulang kali, berharap Ziya cepat tersadar kembali.

"Syitaa... kau kenapa?" Tiba tiba Winda nyelonong masuk.

"Aditya, ini pasti gara gara kamu kan, kau apakan adikku?" Melotot dan berkacak pinggang.

"A..ku

"Aku apa hahh?"

"Ada apa ini?"

**Bersambung....

Halo readers semuanya, terima kasih sudah membaca karya aku, mohon dukungannya, berupa like, komen dan vote, juga rate lima, love you all**

1
Ita Mei Lestari
Marina thoorr
Ran Tea
Luar biasa
Les Tary
zea adalah ziya yg lupa ingatan ya thor
Les Tary
sepertinya mama Maya hrs dikasih pelajaran biar kapok
Putri: Hai Kak, mampir yu ke karya ku "Dia Rain" seru kok walau baru terbit/Drool/
total 1 replies
Thasiroh Dita
luar biasa
Thasiroh Dita
luar biasa
Indh Fitrya
aditya lemot udh tau gitu kenapa g langsung menegahi malah udh di tabrak baru datang
Indh Fitrya
sebenarnya kembar gak sih,,,kog kayaknya malah marina yg tau rahasia tisya dan syita.harusnya kalo kembarkan aditya udh curiga.
Indh Fitrya
apakah syita kembar?????
rosalia rosalia
hadehhjjj....crtnya membuat q bingung.....hmmmmmmm
Elwi Chloe: Hai, ka. Baca novelku juga yuk! "Benih Tuan Leon"

Suatu hal yang harus dia pertaruhkan untuk mendapatkan uang, yakni tubuhnya sendiri. Jecy berakhir menghabiskan satu malam bersama seorang milyarder muda bernama Leon, pria yang terkenal dengan tempramen buruk. Hidupnya kacau ketika sang nenek meninggal dan dia mengetahui bahwa dia hamil.
total 1 replies
Dyon Ayaskelana
😅😅😅
ending yang membanggongkan
suti markonah
masa iya ada novel pemeran utama ny mati smua,aneh
Li5naJait
ngak jelas, berliku2 hanya utk mematikan zeya aza, untung diskip
Li5naJait
trlalu berbelit2 dan makin pusing ngak ada ujung, mana pemerannya banyak bgt, bingung dgn semua hubungan yg ada
Li5naJait
Nabila sgt egois, saat dia sndiri tahu dr awal bahwa kedua org tua Zafran masih hidup
Li5naJait
kenapa aku merasa bahwa Maya sgt hebat dgn semua kejahatannya, hingga saat ini dia masih baik2 aza, padahal semua org tahu perbuatan jahatnya trhadap ziya trmasuk Aditya
Lina Tobing
kasih senyum buat ceritanya ...ok di lanjut thor..semanggat💪
Nafi' thook: terima kasih
total 1 replies
Lina Tobing
Bismillah semoga ceritanya seru yaa
Betty Nurbaini
ujung2nya jatuh cinta... blum perna nemu cerita cewek yg pada akhirnya gak menikah sama penganiaya...
Mercy Sondakh Watti
haaaaa!!!
Nafi' thook: kenapa kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!