Lanjutan dari novel GADIS MISTERIUS
"Apakah kau mencintaiku?" tanya Satya pada Salwa
"Aku akan mencintai suamiku dengan sepenuh hatiku dan aku mencintai suamiku karna Allah" kata Salwa tersenyum
Satya diam dengan segala penyesalan nya. Satya benar benar menyesal telah menyia nyia kan wanita sebaik Salwa. Betapa bodohnya Dia selama ini memilih Bella yang bahkan tidak mencintai nya dengan tulus dan malah menyia nyiakan Salwa yang mencintai nya dengan tulus.
Kisah rumah tangga yang banyak penghiatan di dalam nya. Kesabaran dan ketulusan seoarang istri akan membuat nya sadar. Inilah kisah Satya dan Salwa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 28
Salwa baru selesai melakukan periksa dan USG. Salwa melihat perubahan raut wajah sang dokter kandungan yang dikenal bernama Sinta itu. Salwa sudah tahu apa yang dokter itu fikirkan. Sekarang Salwa benar benar was was takut sang dokter akan memberi tahu semuanya pada Satya. Salwa belum siap, Dia takut Satya akan merasa kasihan padanya. Salwa belum bisa melupakan semuanya, Salwa belum bisa menerima Satya lagi.
Salwa mau periksa bersama Satya pun cuma terpaksa karna di depan Syaida. Salwa tidak mau Syaida mengetahui semuanya, Salwa tidak mau Syaida kefikiran dan akan menganggu kesehatan nya.
Mereka telah duduk di kursi yang berhadapan dengan dokter. Dokter Sinta menyerahkan obat yang harus Salwa minum dan Salwa pun langsung menerimanya dan memasukan dalam tas selempang nya.
"Jadi begini, Keadaan Salwa sekar....."
"Saya tahu keadaan saya dokter" Salwa memotong ucapan dokter yang Dia sudah tahu apa yang akan dibicarakan.
"Jika anda sudah tahu kena..."
"Saya pergi dulu Dokter, saya masih ada urusan" Salwa langsung berdiri dan menggandeng tangan Satya keluar.
Dokter hanya mengerutkan keningnya merasa bingung dengan tingkah Salwa. Satya juga bingung dengan tingkah istrinya yang sangat aneh. Satya merasa ada yang di sembunyikan oleh Salwa.
"Sayang tunggu" Satya menghentikan langkah Salwa
"Jangan panggil aku kaya gitu" kata Salwa lembut
"Kenapa emang nya? kamu kan istri aku" Satya mengerutkan kening nya
"Karna aku belum bisa melupakan semuanya. Aku juga tidak bisa percaya seratus persen pada kamu kalau kamu sudah berubah. Maaf aku belum bisa" kata Salwa menunduk takut Satya akan marah dengan ucapan nya
"Aku ngerti. Memang semua yang aku lakukan padamu sangatlah keterlaluan" Satya meraih dagu Salwa dan mengangkat wajah nya agar menatap Satya
"Tidak perlu takut, ungkapkan lah semua yang ingin kau ungkapakan padaku. Aku tidak akan marah" kata Satya tersenyum
"Kita pergi sekarang, aku mau ketemu Syaida" Salwa memalingkan wajah nya dan langsung pergi meninggalkan Satya
.................
Salwa sedang berada dikamar kosan nya sambil memandang hasil USG yang tadi di lakukan di rumah sakit. Air mata telah menetes mengenai foto USG itu.
"Semoga kamu bisa bertahan sayang. Kuatkan Bunda suapaya bisa melahirkan mu dengan selamat" ucap Salwa sambil terisak
Bohong jika Salwa tidak mengkhawatirkan keadaan dirinya dan bayinya. Salwa hanya mencoba tegar dan menutupi nya dari semua orang. Salwa tidak mau semua orang memandang nya kasihan termasuk Satya.
Salwa belum bisa melupakan semua yang Satya lakukan padanya. Salwa hanya bersikap biasa aja terhadap Satya karna Salwa bukan lah orang yang suka jutek dan judes pada orang lain. Sekalipun marah Salwa akan tetap lembut meskipun mengomel. Tidak seperti orang marah pada umumnya.
.................
Di rumah sakit Syaida sedang duduk bersandar pada tempat tidur yang sudah dinaikan agar Syaida nyaman.
'Kenapa aku merasa kalau ada yang di sembunyikan oleh kaka ya. Dia mungkin bisa berbohong pada orang lain. Tapi kaka tidak akan bisa berbohong padaku' batin Syaida
Syaida sama lembutnya dengan Salwa, wajahnya pun tak kalah cantik. Syaida dan Salwa harus hidup mandiri sejak mereka ditinggal ibunya dan ayahnya yang pergi begitu saja. Saat itu Salwa baru lulus SMA dan Syaida kelas 1 SMA. Salwa terpaksa tidak melanjutkan sekolah nya karna harus membiayai sekolah adiknya.
Beruntung nya Syaida anak yang pintar dan cerdas sehingga Dia bisa mendapat beasiswa untuk masuk ke universitas yang cukup terkenal di kota A. Tapi semuanya berubah setelah kecelakaan itu menimpanya. Syaida tidak tahu bagaimana nasib beasiswa nya secara Dia koma selama kurang lebih 8 bulan.
Ceklek
Pintu terbuka dan langsung membuyarkan fikiran Syaida. Gio tersenyum manis ke arah Syaida.
"Bagaiman keadaan mu sekarang Syaida?" tanya dokter Gio
"Saya sudah lebih baik Dokter" jawab Syaida tersenyum
Gio pun memulai memerikasa keadaan Syaida. Setelah selesai memeriksa Syaida Gio pun tersenyum padanya.
"Semuanya baik, kamu bisa pulang lusa kalau keadaan mu setabil seperti ini" kata Gio
"Terimakasih banyak Dokter" Syaida tersenyum manis
"Baiklah sekarang kamu istirahat. Saya permisi dulu" pamit dokter Gio
"Iya dokter" kata Syaida
Gio pun keluar dari ruangan Syaida dengan senyum senyum sendiri. Entah apa yang Gio fikirkan hingga Dia terlihat sangat bahagia.
'Tidak dapat kaka nya, adiknya juga tidak papa' fikiran Gio melayang kemana mana sambil terus tersenyum sendiri.
...............
Salwa kembali meringis menahan sakit di kepala dan perutnya. Salwa meringkuk di tempat tidur dengan air mata telah membajiri pipinya. Salwa terus menyebut asma Allah dan beristigfar saat merasa sakit yang luar biasa.
"Allahuakbar"
"Astagfirullah Hall'adzim"
Salwa menangis dan terus berdoa berharap rasa sakit nya bisa berkurang. Darah kental yang mengalir dari lubang hidung nya sudah tidak dihiraukan lagi. Kali ini rasa sakit nya benar benar sangat lama sampai Salwa tidak kuat dan memjamkan matanya.
**Bonus Visual
Dinda Nur Syaida**
Kamu pasti dibohongi lgi sama bpk mu tdk sakit Salwa entah utk apa uang itu mendingan utk biaya berobat adik dan dirimu