NovelToon NovelToon
Samawa Bersama Mu

Samawa Bersama Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: ade azhari

Perbuatan masa lalu yang mencoreng muka orang tuanya membuat menjadi penyesaln terbesar dalam hidup Pria tampan yang membuat orang tuanya di permalukan di rumah sahabatnya ketika datang melar anak gadis nya untuk jadi menantu

sehingga Farhan berpikir tidak akanada satu pun orang yang akan rela dan menerima dirinya jadi menantunya dengan masa lalunya

Tapi takdir berkata lain
farhan jatuh cimta sama teman sekolah sepupunya yang fotonya hanya di lihat sekilas ketika tidak sengaja melihat chet di grup sekolahnya.

Gadis dari kampung halamanya yang bahkan hanya bisa di lohat dan di pandangnya dari media sosial yang sengaja di follownya
akankah Cinta farhan terbalas ketika mengetahui masa lalunya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ade azhari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. Undangan makan malam

Sudah dua pekan Mereka semua kembali dari Padang, aktifitas mulai berjalan normal.

Doni sudah akan meresmikan kafe barunya yang terpaksa di tundanya karena harus pulang ke kampung.

Proyek-proyek yang kini mulai banyak datang ke A J P membuat mereka sibuk, tapi tidak menggangu hubungan LDRnya dengan Istrinya yamg sekarang juga lagi sibuk dengan ke giatan KKNnya.

Andi...agenda gue hari ini apa...Farhan sampai di kantor langsung ke ruanganya dan di ikuti Andi dari belakang.

Pagi ini kita meiting dengan Tim A.

Sebelum makan siang ada pertemuan dengan Klien Andi membacakan satu persatu agenda bosnya , satu lagi jangan lupa nanti malam ada undangan makan malam di rumah Pak Wisnu untuk keluarga loe, loe gak lupa mengabari Om dan tante kan? tampa melihat ke Asistennya , "Ok" jawab singkat Farhan.

"Maaf An, kita harus cari sekretaris buat Loe, gue sudah tidak sanggup menghendel sendiri agenda Loe, sementar kita harus berbagi tugas untuk menemui klien"

Di tatapnya Asisten pribadinya sekaligus sahabatnya. "loe atur aja deh, tapi gue ngak mau yang suka pakai baju adiknya" melanjutkan pekerjaannya

Andi keluar dari ruangan bosnya berjalan ke ruanganya. Tidak ingin berlama -lama, segera di telponnya Kepala HRD menyampaikan perihal perekrutan sekretaris untuk Direktur Utama mereka yang akan di pilih dari karyawan yang sudah ada. "secepatnya buk".

"baik Pak, akan saya usahkan menggu depan sudah ada sekretaris untuk Pak Direktur, jawab maya lalu menutup pangilan telepon.

Menjelang siang mereka sudah keluar dari kantor untuk bertemu kliennya.

Semua agendanya berjal dengan lancar jam lima Farah sudah bersiap siap untuk pulang tidak lupa Andi kembali mengingatkan kembali undangan makan malam di rumah Pak Wisnu

 waktu satu jam untuk sampai di rumah. semua keluarganya sudah di rumah karena tadi siang sudah di kabari undangan makan malam di rumah Pengusah terkenal.

"An, kita pakai baju apanya kesana?" Ernita tampak bingung, pakai baju apa saja lah ma yang penting sopan, ini juga bukan acara resmi kok"kata Farhan ke mamanya, mungkin karena ini pertama kalinya mereka di undang kusus oleh pengusah terkenal.

Farhan segera kekamrnya lalu mengambil smart phonenya segera mencari Kontak istrinya berharap sekarang istrinya dapat sinyal mengingat lokasi KKn Istrinya susah sinyal,

"Asalamualikum..., Bang"

"Waalaikumsalam, alhamdullilah..." Mereka sama tersenyum.

F "di mana sayang?,

K. Lagi di kantor Wali Bang ada pertemuan dengan ibu-ibu PKK" di pindahkannya ke kamera belakang sebentar lalu di putar kembali ke kamera depan.

F. "Sayang mana yang bagus", di tunjukan beberapa baju yang rencananya salah satu mau di pakinya intuk acar makan malam di rumah Pak Wisnu.

K. "yang biru muda, Abang mau kemana? Farhan mengembalikan ke kamera depan, Sakinah dapt melihat suami gantengnya malah sudah tidak pakai baju,

F. "harusnya kamu di sini sayang, Abang ada undangan makan malam"

K. "ganteng ngak yang ngundangnya, kalu ganteng aku titip salam"😂😂😂

F. "gak udah tua"jawab Farhan,🫥

Udah dulunya abang mau mandi dulu"

K. "iya, Love you Bang" Kina mematikan pangilan Farhan, karena malu ini untuk pertama kalinya dia mengatakan perasaannya.

Jangan di tanya suaminya pasti senang banget sayang belum.sempat di balas istrinya sudah lebih dulu mematikannya.

Tepat jam tujuh mereka semua berangkat, ke rumah Pak Wisnu.

"Wih...mewah semuanya rumah orang di sini, komentar Fani

"Do'akan aja ya dek suatu hari nanti kita bisa pindah ke sini" serempak semuanya menjawab "Aamiin.."

'Kalu mama mah gak mau tingal di sini, mama udah betah di tempat kita sekarang, mama do'a kan kalian suatu hari nanti bisa punya rumah juga di sini"

"Aamiin.." mereka bertiga kompak menjawabnya. Tidak lama mereka sudah samapi di depan rumah mewah.

"Da ini rumahnya, gedek bangetnya"kata Doni sepontan, "jangan norak Dong"

Di bukanya kaca mobilnya "selamat malam pak" Farhan tampak minta izin ke satpam rumah mewah yang di depannya tidak lama gerbang di buka mereka di persilahkan masuk.

Dari dari dalam rumah seorang Wanita paruh baya membuka kan merekan pintu dan dii persilahkan masuk.

tidak pernah sama sekali terbayang oleh Farhan akan di sambut oleh laki Laki paruh baya d dengan wajah yang berseri-seri.

Selamat datang Farhan ini momen yang paling saya tunggu-tunggu" pria yang masih terlihat tampan di usia yang sudah tidak muda lagi memeluk rekan bisnisnya ini.

"Kenalkan Pak, Ini Papa Ismail dan Mama Ernita"

Pak Wisnu menjabat dengan erat tangan Pak Ismail, " Pak Ismail tahu kenapa saya mengundang kalian semua kesini, saya ingin tahu siapa orang hebat di belakang Anak muda yang hebat ini".

"Anak saya tidak ada apa-apanya pak di bandingkan dengan anda" kata Ismail ke rekan bisnis anaknya

Wisnu tidak berhenti memeluk Ismail dengan erat seakan mereka sahabat yang lama tidak bertemu.

Fahan juga tidak lupa memperkenalkan ke dua adiknya.

dari dalam wanita paruh baya denga gamis wana khaki dan hijab denga warna senada juga keluar dengan sumringah, juga Anak laki- Laki satu satunya, ' ma kenalin ini loh anak muda yang sering Papa ceritakan"

Wisnu memperkenalkan keluarga nya ke keluarga Farhan tapi yang tidak di duganya, wah...kalu sama ini Mama tau pa...Ernita apa kabar waktu itu kita belem sempat ngobrol banyak, sekarang ketemu disini. "Baik sangat baik", Ermita tidak pernah menyangka perkenalan mereka di mall waktu itu ternyat tidak di lupakan oleh wanita kaya ini

reaksi yang sama juga di tunjukan anaknya " apa kabar bro.. Irwan malah menyapa Doni dengan sangat akrab begitu juga dengan Doni, " kalu ini gue kenal Da, teman tongkrongan gue ini, loe tau Da, ini investor di kafe kita. Termasuk dengan kafe yang akan di buka di tiga kota" Farhan tidak pernah sama sekali mengira kalu keluarganya sudah kenal dengan keluarga Pak Wisnu.

"Dan si cantik ini, yang sering mama ceritakan ke papa, calon menantu Mama". Fani menjadi malu ketika di katakan calon menantu pada hal mereka tidak punya hubungan apa-apa

 bukan tampa alasan Sinta mengatakan itu karena sudah berapa kali dia melihat anaknya selalu memandangi foto gadis yang sekarang berdiri di depan mereka , bahkan tampa sepengetahuan Anak dan Suaminya dia membayar orang untuk mencari tahu siap gadis yang di sukai anaknya itu, teryata pernah Koas di rumah sakit miliknya sekarang juga sudah Internship di rumah sakit yang sama.

Seprtinya saya tidak perlu memperkenalkan keluarga saya , mereka sudah kenal semua , Wisnu merangkul Ismail papa Fahan masuk kerumah besar, mereka makan malam mereka serasa sedang Reuni .

Setelah selesai makan mereka semua pindah keruangan tamu, "Uda pasti lupa kan sama saya" Irwan lebih dulu memulai bicara, Farhan melihat ke Irwan seriu , sedangkan Wisnu dan Sinta istrinya hanya melihat interaksi mereka berdua begitu juga denga keluarga Farhan.

Kita pernah tinggal di kamar yang sama dulu di Pesantren Uda dulu mengajarkan saya membaca Al quran.

dengan Sepontan "kamu Wawan"

Dengan reflek mereka berpelukan, "sudah lamanya kita tidak bertemu", gue gak tahu apa jadinya gue kalu seandainya loe gak merangkul gue waktu itu, Terim kasih da, loe sudah mau mengajarkan gue untuk mengaji, pada hal loe tahu berapa kali gue mau lari dari sana. Tapi loe tidak pernah menyerah.

Entah sudah berapa jam mereka bercerita panjang, tidak terasa malam sudah larut, jam sebelas malam mereka izin pamit pulang .

"Wan jadi kapan nih papa sama mama datang buat melamar Dokter cantik nih" Wisnu menepuk pundak anaknya.

"Aku mah, siap kapan ja pa, aku mah terserah Bu Dokter aja"." Bagai mana tu Pak, Mau tidak menerima anak saya ini jadi mantu Bapak", sebelum mereka benar -benar keluat dari rumah, "saya mah ngikut anak saja Pak, yang penting mereka bahagia dan paham Agama sudah, masalah yang lain saya serah.kan sama tuhan" .

Mereka pamit untuk pulang kerumahnya, mungkin karean sudah malam perjalan terasa sangat dekat,jalan mulai sepi ketika mereka pulang .

Pagi harinya...

Fani bergegas turun dari lantai dua rumahnya, pagi ini dia si minta untuk mengantikan temanya piket karena sakit,

'Fan..! kenapa buru-buru nak sarapan dulu" Ernita memangil anaknya yang langsung keluar dari rumah tampa menyentuh sama sekali sarapan yang sudah di siapkan Bik Ina dan mamanya,

Lalu kembali lagi ke dalam "Dong antar gue dong pakai motor"

Doni turun dan bergegas ke garasi mengeluakan motornya , kalu Fani sudah meminta diantar dengan motor iti artinya dia benar- benar sudah sudah terlambat

Tandanya Doni juga harus mencari jalan tikus agar sepupunya tidak terlambat sampai di Rumah sakit.

Akhirnya sampai juga, Fani membuka helmnya di berikannya ke sepupunya Fan gue pikir loe harus memikirkan omongan Pak Wisnu semalam"

"Dong mereka itu cuma bercanda, Irwan tu bisa mendapatkan cewek yang lebih dari gue, udah ah gue telat nih' pergi masuk . Sedangkan Doni kembali pulang,

Menjelang sore Fani sudah bersiap untuk pulang kerena tadi datang di antar Doni artinya Pulangnya harus pesan taxi.

"Fani..." mendengar namanya di pangi , melihat 'Irwan kamu di sini?" kata Fani

"iya nih, tadi mama mengabari kalu lagi ada di sini ,kebetulan aku juga lada dekat sini habis meiting ya sekalian mampir sebentar" Irwan menjelaskan kenapa dia ada di rumah sakit siang ini.

Sebenarnya kedatangan Irwan ke rumah sakit memang ingin bertemu dengan Fani, hanya sekedar aji mumpung.

Teryata dia memang beruntung, baru saja mobilnya parkir sudah di lihatnya gadis impiannya di lobi Rumah Sakit.

"kamu mau pulang?,

Fani mengguk"lagi nunggu taxi, tadi pagi aku di antar Doni.

Kesempatan yang tidak boleh di lewatkan pewaris Rumah Sakit ATMAJAYA

"kamu bareng aku saja, aku mau ketemu mama sebentar kok, tunggu di sini jangan pergi, aku tidak terima penolak ok" belum di jawab Irwan sudah lebih dahulu pergi meniggalkan Fani.

Irwan begegas keruangan mamanya sebentar sekedar setor wajah, karena tujuannya memang tidak untuk bertemu mamanya hanya sekedar alasan ke gadis incerannya.

Sepuluh menit, Irwan sudah kembali lagi ke tempat Fani berdiri.

"yuk", mereka sama - sama ke parkiran. "aku gak merepotkan kamu kan?" Fani takut kalu akan merepotkan teman lamanya.

"Aku mah sangat mau di repotkan kamu Fan," melirik sebentar ke gadis yang duduk di kursi penumpang, fani jelas malu.

"Kita mampir ke kafe sebentar boleh" berharap gadis yang di kaguminya menerima tawarannya.

"Apa kamu ngak ke kantor? Aku malah gak enak nanti kamu telat" fani melihat ke Irwan.

"Kamu tenang aja, tampa persetujuan Fani mereka malah sudah parkir di depan Kafe.

"Yuk..., kita minum di sini dulu sebentar"

Mereka akhirnya turun dari mobil masuk ke kafe lanta dua.

Tidak lama waiter memberikan buku menu ke mereka,

"kamu mau makan apa? fani membaca menu sebentar, lalu menutupnya kembali.

"aku masih kenyang, kalau minum es jeruk aja boleh". Memberikan kembali buku menu ke Irwan.

"ok, es jeruk dua sama nasi goreng kampung, kamu benar gak mau makan?

Gak aku tadi udah makandi kantin jadi masih kenyang.

mereka sama-sama diam. "Fan.., soal yang semalam.

Fani tahu apa maksud Teman lamanya ini "santai aja Wan aku ngak masalh kok di becandai begitu namanya Orang tua".

"tapi aku serius Fan," Irwan tidak memutuskan pandanganya ke gadis yang duduk di depannya, membuat Fani salah tingkah.

Obrolan mereka berhenti sejenak, ketika waiter mengantarkan pesanan mereka."terima kasih" lalu tersenyum.

"Fan, kita sudah sama -sama Dewasa, artinya aku tidak lagi pacar tapi istri, kamu pasti tahukan maksut aku,Fani diam tidak tahu harus jawab apa.

"Aku tidak minta kamu jawab sekarang kok, kamu mungkin kaget aku ngerti, tapi aku harap kamu beri aku kesempatan untuk kenal kamu lebih dekat lagi.

Sambil terus makan nasi goreng pesanannya, kamu benar gak mau makan?, enak loh, Fani mengeleng.

Setelah nasi gorengnya habis, "Fan...aku memang tidak sempurna bahkan aku pernah terjerumus ke jalan yang salah, buruknya aku Uda Farhan tau, tidak akan pernah aku rahasiakan".

Irwan kembali diam.

"Wan, aku tidak pernah mempersoalkan masa lalu orang, tapi masalahnya aku belum siap untuk menikah secepatnya".lalu menunduk

"aku juga gak minta kamu untuk menikah cepat kok, aku akan tunggu kamu, sampai kamu siap".

"Fani kembali menatap Irwan beri aku waktu" tersenyum

"Aku akan beri kamu waktu sebanyak yang kamu mau". Lalu melihat jam yang melingkar di tangan kirinya. " pulang yuk, kamu pasti capek" mereka turun dari lantai dua kafe menuju parkiran, dan masuk mobil lalu keluar melaju dengan kecepatan sedang.

Lima belas menit mobil Irwan sudah berhenti di depan rumah Fani.

"makasih ya Wan, mampir dulu"

Aku yang terima kasih Fan, sudah mau memberi aku kesempatan untuk bicara serius sama kamu, sampaikan salam aku sama Om dan Tante. "maaf aku gak mampirnya, mau langsung ke kantor aja.

1
DreamHaunter
Gemesin banget sih tokoh utamanya, bikin hati meleleh😍
Nakayn _2007
Author penulisannya keren banget, kepikiran terus beli cerita lainnya😍
ade azhari: terima kaaih kk, baru belajar nikk mohon dukingannya ya/Heart//Heart//Rose/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!