Hunter System

Alvin tidak membutuhkan banyak waktu untuk membunuh bos Dungeon itu.

Lizardman yang memiliki tinggi tubuh 2 meter lebih itu bahkan hanya bisa memberikan beberapa serangan sebelum Alvin akhirnya menghancurkan kepalanya hanya dalam 1 kali tusukan tombaknya.

Alvin merasa sedikit pusing dengan pemberitahuan Rimi yang muncul dan terdengar secara beruntun di dalam kepalanya.

Karena itu, dia memilih untuk membuka jendela quest setelah selesai memeriksa jendela statusnya yang kini sudah berada di level 50.

“Waktu penyelesaian questnya enam jam. Apa aku harus membukanya gerbangnya sekarang?”

[“Ya. Kau harus membukanya sekarang.”]

“Apa tidak bisa ku lakukan nanti setelah keluar dari Dungeon ini?”

[“Bos dari quest itu lumayan sukar untuk kau hadapi. Kau mungkin membutuhkan waktu lebih dari 4 jam untuk menyelesaikannya. Dan ingat, aku tidak diizinkan untuk membantumu di dalam questnya karena quest itu juga sejenis ujian bagimu. Kau harus berjuang sendiri."]

“Aku mengerti.”

Alvin akhirnya mengaktifkan gerbang yang akan membawanya pada quest utama bagian kedua.

Namun, sebelum masuk ke dalam gerbang, Alvin juga meninggalkan pesan di tanah yang ia tuliskan dengan tombak jika kebetulan Raymond nanti mencarinya.

......................

Lima monster serangga langsung menyerangnya saat Alvin baru saja masuk ke dalam Dungeon quest nya itu.

Lima laba-laba raksasa itu langsung menebarkan jaring mereka untuk menjerat Alvin yang untung saja sudah memiliki indra yang jauh lebih baik akibat peningkatan status-statusnya.

Alvin berlari dan bergulingan di rumput untuk mengambil waktu mengmati lawan yang dihadapinya.

Alvin yang sudah pernah bertarung menghadapi laba-laba bisa tahu dan mengerti pola serangan mereka.

Tidak seperti saat ia bertemu monster itu untuk pertama kali dulu, Alvin kini dapat mengalahkan mereka jauh lebih mudah. Hal itu juga terbantu dengan jangkauan tombaknya yang panjang.

.........

“Bagaimana cara menyalin skill laba-laba ini?” tanya Alvin pada Sistem saat mengingat dia memiliki kemampuan menyalin skill dari hidden skill Mage nya.

[“Kau tinggal memegang mayatnya dan ucapkan ‘salin skill’.”]

Alvin kemudian mengikuti apa yang Sistem katakan, lalu di hadapannya muncul jendela skill yang ingin ia salin.

...▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎...

...Skill 1 : Spider Webs...

...Skill 2 : Spider Poison...

...▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎...

“Ada dua?”

[“Kau bisa mengambil keduanya atau bisa memilih salah satu.”]

“Jika aku mengambil poison skill dari laba-laba ini, apa poison skill ku yang sebelumnya akan terganti secara otomatis?”

[“Tidak. Poison skill sebelumnya terpisah. Tapi, poison skill milik laba-laba ini jauh lebih lemah dari yang kau miliki,"]

["Walaupun skill ini nantinya akan naik level seiring dengan kenaikan levelmu, poison skill ini juga akan tetap jauh lebih lemah dibandingkan yang kau miliki saat ini."]

“Aku mengerti,” sahut Alvin yang kemudian menyentuh layar transparan di depannya untuk memilih skill spider webs saja.

Alvin bisa merasakan gatal di kedua telapak tangannya saat skill itu terbentuk di dalam jaringan tubuhnya.

Ia kemudian mencoba mengeluarkan skill itu dengan melakukan gerakan seperti tokoh super hero yang pernah ia tonton, namun jaringnya sama sekali tidak keluar.

Sistem tertawa melihatnya dan Alvin juga tertawa kali ini. Ia tahu bahwa jaring-jaring itu bisa ia keluarkan melalui bagian ujung kesepuluh jarinya karena dia bisa merasakan aliran energi sihir disana sejak menyalin skill itu tadi.

[“Kau benar-benar konyol. Apa yang kau lakukan.”]

“Aku hanya sedang membayangkan menjadi super hero dari film lama yang pernah ku tonton,” sahut Alvin yang masih tertawa saat membayangkan kekonyolan itu.

Ia kemudian mengarahkan satu tangannya ke atas pohon dan rajutan jaring laba-laba keluar dari ujung kelima jarinya. Jaring-jaring itu kemudian terputus begitu saja. Padahal ia tadinya berencana untuk menggunakan jaring itu untuk bergelantungan.

Sistem sama sekali tidak memerdulikan hal itu dan malah menertawakan kekonyolan yang Alvin lakukan. Ia justru merasa terhibur karenanya.

Alvin masih terus berusaha untuk membuat jaringnya tidak terputus sampai akhirnya ia berhasil menemukan caranya.

Alvin pun menggunakan jaring untuk bergelantungan dari satu pohon ke pohon lain menuju lokasi monster berikutnya.

[“Kau sudah kehilangan 25% mana point karena pergi dengan cara ini.”] Sistem mengingatkan.

“Aku tahu. Aku akan berhenti saat sudah berada di dekat lokasi monster dan memulihkan mana point ku lagi.”

......................

Sama seperti di lokasi sebelumnya, Alvin juga bertemu dengan monster laba-laba raksasa di lokasi kedua.

Sama seperti sebelumnya, Alvin bisa menghabisi semua laba-laba tanpa perlu membutuhkan banyak waktu.

Kesulitan baru ia dapatkan di lokasi ketiga, lokasi terakhir sebelum lokasi bos Dungeon berada.

Lawannya kali ini adalah ratusan nyamuk yang memiliki ukuran tubuh yang sama dengan seekor kucing.

Yang membuat Alvin sangat kesulitan adalah suara dari sayap nyamuk yang sangat berisik.

Suara berisik dari kepakan sayap itu juga mengandung energi sihir yang membuat Alvin merasa seluruh daratan tempatnya berdiri seakan bergoyang. Ia juga mulai berhalusinasi karenanya.

Belalai nyamuk yang terus menyerangnya juga sangat mengganggu. Belalai yang memiliki ujung setajam pedang itu memang tidak bisa menembus armor kulit yang ia kenakan, namun tiap kali belalai itu menyerang, sengatnya meninggalkan cairan yang menempel di armor lalu meledak beberapa saat kemudian.

Melihat Alvin berjalan berputar-putar tanpa arah jelas akibat halusianasi yang ia dapatkan dari suara kepakan sayap nyamuk, juga sesekali terpental karena cairan yang nyamuk tinggalkan meledak di tubuhnya, Sistem tertawa.

Ejekan dari Sistem membuat Alvin mendongkol. Ia akhirnya menggunakan job Mage dan menggunakan poison skill.

Hanya dalam 3 menit kemudian, ratusan nyamuk yang tadinya berkerumun di sekitarnya, jatuh dan tewas seluruhnya.

“Jika kau tidak diperbolehkan membantu, setidaknya jangan menertawakanku, ok?"

[“Yah, ini seperti menonton pertunjukan yang sangat menghiburku. Harusnya sejak awal kau gunakan poison skill saja, hahahaha. Kau konyol!”]

“Bukankah kau meminta ku untuk melatih kemampuan bertarung?”

[“Oh, maaf. Aku lupa mengatakan kalau kau boleh menggunakan semua skill mu dengan bebas di Dungeon ini. Hahahaha…”]

‘Sial. Dia sedang mengerjai ku kan?’

.........

[“Kau tidak ingin menggunakan insect qonqueror mu? Kau bisa membuat laba-laba tadi dan nyamuk-nyamuk ini untuk menjadi pengikutmu.”]

Alvin tersenyum. Ia memang sudah merencanakannya sejak tadi, namun memang tidak tertarik untuk menjadikan laba-laba sebagai pengikutnya.

Berbeda dengan nyamuk-nyamuk yang sepertinya akan sangat banyak membantu jika harus berhadapan dengan monster yang bisa terbang. Dengan adanya nyamuk-nyamuk ini, dia akan bisa bertarung dengan lebih mudah baik di darat maupun di udara.

“Gunakan insect qonqueror.”

Alvin melihat ratusan nyamuk yang tadinya hangus setelah terkena poison skill nya kini hidup kembali dengan keadaan kulit yang telah kembali normal.

'Ini sangat keren. Belum pernah ada kan hunter yang bisa membuat monster-monster Dungeon menjadi sekutu?'

Namun sayangnya, masih ada ratusan nyamuk yang tersisa disana yang tidak dihidupkan karena terbatasnya slot yang ia miliki.

[“Kau bisa memasukkan sisanya ke inventory. Walaupun ini monster peringkat C tapi aku membutuhkan mereka untuk membuat armor mu lebih bagus lagi.”]

Alvin mengikuti apa Sistem katakan dan memasukkan semua mayat nyamuk ke inventory nya.

“Tapi, bagaimana dengan nyamuk-nyamuk yang jadi pengikut ku ini? Tidak mungkin kan aku membawa mereka kesana kemari saat tidak sedang bertarung?”

[“Kau tinggal menonaktifkan skill mu.”]

“Ah, begitu… Nonaktifkan insect qonqueror.”

Setelah Alvin menonaktifkan skill nya, sebuah portal sihir tiba-tiba muncul di dekatnya dan semua nyamuk itu terbang masuk kedalamnya.

“Apa itu sejenis gerbang Dungeon?”

[“Sejenis. Tapi itu hanya tempat hidup bagi nyamuk-nyamuk itu. Setiap jenis serangga yang berbeda akan memiliki habitat dan gerbang mereka masing-masing.”]