NovelToon NovelToon
HEL

HEL

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Mafia / Sistem / Hari Kiamat
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: orpmy

Game online yang hampir aku tamatkan, kini menjadi kenyataan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon orpmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. Another New Gameplay

"Langit yang indah"

Aku bergumam saat menatap langit yang begitu cerah. Aku tersenyum, merasa sudah siap untuk memulai masa pelatihan di akademi militer.

Aku pikir tidak akan ada hal yang diluar kendali di hari pertama. Semuanya akan berjalan lancar, melewati masa latihan dan akhirnya menjadi seorang prajurit yang siap berkorban jiwa raga membela negara.

Tapi aku tidak pernah mengira hari pertama masa pelatihan ku akan menjadi serumit ini.

Bangun pagi hari di dalam asrama, aku merasa tidurku tidak nyenyak karena belum terbiasa dengan kasurnya. Setelah menyelesaikan urusan ku di kamar mandi, aku pergi ke kantin untuk sarapan. Setelah menyapa beberapa kadet dan senior, akhirnya aku bisa menikmati sarapanku dengan tenang.

‘Sungguh ini sangat merepotkan’ dalam hati aku menggerutu.

Sebagian besar peserta pelatihan akademi militer adalah lelaki, yang membuat perempuan sepertiku menjadi pusat perhatian. Mereka terus menatapku seperti melihat binatang di kebun binatang. Aku mencoba untuk mengabaikan semua tatapan itu dan memilih untuk secepatnya menyelesaikan sarapan.

Tetapi, aku berhenti sejenak saat melihat berita di televisi yang mengabarkan tentang proses pelaksanaan hukuman mati terhadap seorang pembunuh berantai.

“Aku tidak mengira jika dia akan menjadi seperti itu.”

Di acara itu menampilkan foto sesosok perempuan yang seluruh wajahnya diperban karena mengalami luka bakar yang sangat parah, di sampingnya diperlihatkan foto perempuan itu sebelum mendapatkan luka bakar. Kedua foto berbeda sangat jauh meskipun berasal dari satu orang yang sama.

Satu foto menampilkan sesosok makhluk yang sangat mengerikan seperti diambil dari mimpi terburuk, sementara itu foto yang lain menampilkan keindahan yang sangat mengagumkan, seolah dewa telah mencurahkan seluruh cintanya saat menciptakan perempuan itu.

Adelia Putri, aku sedikit tapi banyak mengenalnya saat masih bermain game Divine Path. Yang aku ingat tentang dirinya adalah dia sangat ambisius dan berkharisma. Beberapa kali kami berseteru hingga bertarung saat tidak ada jalan keluar dari masalah yang kami hadapi.

Dari semua konflik yang aku alami dengan dia, membuatku mengagumi sosok Adelia yang terlihat begitu sempurna. Selain cantik dia juga sangat cerdas, berkuasa dan tentunya sangat kuat.

Dia tahu cara memainkan permainan yang ingin mempermainkan para pemainnya. Ketika Adelia mengumumkan akan menamatkan Divine Path, sebagai orang merasa jika itu hanya omong kosong, tapi aku percaya jika dia bersungguh-sungguh akan menamatkan game itu.

Namun ketika semua orang mulai percaya jika dia akan mengakhiri permainan itu, Adelia justru menghilang.

Semua media menanyakan kemana perginya sang ‘Tokoh Utama’, berbagai berita buruk mulai tersebar dimana beberapa diantaranya mengatakan jika Adelia telah menerima uang dari pihak pengembang game untuk membatalkan rencananya menamatkan Divine Path.

Seperti ditelan bumi, Adelia menghilang tanpa kabar. Pemberitaan mengenai dia pun mulai berhenti, bersamaan dengan menurunnya popularitas game Divine Path.

Aku berhenti bermain game itu karena merasa segalanya berubah setelah menghilangnya seseorang yang aku anggap sebagai rival. Aku kemudian belajar serius agar bisa masuk kedalam akademi militer karena itu merupakan permintaan dari orang tuaku.

Hingga satu tahun setelah Adelia menghilang, dunia kembali digemparkan oleh kemunculannya. Namun kali ini bukan sebagai pro player yang menawan, tapi dia telah berubah menjadi seorang pembunuh berantai dengan wajah yang sangat mengerikan.

"Aku sulit mempercayai jika keduanya adalah sosok yang sama."

Tatapanku terus tertuju pada televisi yang menampilkan Adelia bersiap menjalani hukuman mati di atas kursi listrik. Namun tiba-tiba televisi dan seluruh penerangan mati, membuatku agak kesal.

Suara sirene terdengar di seluruh area akademi. Merasa ada yang tidak beres, aku segera menyelesaikan sarapanku di dalam kegelapan. Tidak lama kemudian terdengar suara perintah untuk semua kadet untuk berkumpul.

“Ini bukan latihan, negara kita mendapatkan serangan!” teriak seorang komandan.

Semua kadet mungkin akan menganggapnya dengan tidak serius, tapi melihat sesuatu yang aneh di langit semua orang pun mulai cemas. Dalam sekejap langit yang cerah dari di hari pertama ku sebagai peserta latihan berubah menjadi bencana besar.

Monster berjatuhan dari langit, mereka ganas menyerang siapapun yang mereka lihat. Kematian yang tidak terhitung jumlahnya terjadi hanya dalam beberapa jam. Militer sampai kekurangan personel hingga mengirim para Taruna sepertiku ke garis depan.

Semakin lama keadaan menjadi semakin memburuk, kini bukan hanya monster yang harus kami khawatirkan, tapi masyarakat yang menggila akibat fenomena aneh ketika beberapa orang menjadi sangat kuat setelah membunuh juga menjadi masalah serius.

“Ini seperti sebuah permainan.” ucap salah satu rekanku.

Dia benar, keadaan ini seperti sebuah permainan dimana player ajan menjadi kuat setelah mengalahkan monster. Tapi perbedaannya yang mereka bunuh bukanlah monster. Sudah menjadi hal umum bagi player baru untuk mengalahkan lawan yang lebih lemah agar bisa mendapatkan poin pengalaman agar menjadi lebih kuat.

Dengan alasan hasil dari melawan monster tidak sepadan dengan bahaya yang bisa terjadi, mereka yang dibutakan oleh kekuatan memilih untuk menjadikan manusia yang lebih lemah sebagai ladang exp.

Sebagai anggota militer kami ditugaskan untuk melindungi warga. Hingga akhirnya perseteruan dengan kelompok yang melakukan pembantaian tidak bisa di hindari. Aku merasakan perasaan aneh saat untuk pertama kalinya menghilangkan nyawa orang lain.

Meskipun aku tahu jika tindakan ini dibenarkan dalam situasi yang sangat kacau, tapi tetap saja aku merasa bersalah dengan semua yang telah aku lakukan. Letnan Chandra yang merupakan pemimpin dari kelompokku saat ini, memahami perasaanku.

“Membunuh bisa diibaratkan sebagai senjata bermata dua. Saat seseorang sudah yakin ingin melakukan pembunuhan, orang itu juga harus siap jika justru dirinya yang terbunuh.”

Aku berusaha keras untuk menguatkan diri. Tapi setelah banyak kematian yang disebabkan orang mereka yang gila akan kekuatan, aku merasa semua tindakanku memang telah dibenarkan.

“Mereka pantas mati.”

Ini sangat berbeda, aku merasa aneh pada diriku sendiri. Aku merasa tidak ada bedanya dengan para pembunuh itu, kekuatan yang didapat dari membunuh orang lain seakan mempengaruhiku secara perlahan.

Ingatanku saat bermain Divine Path tiba-tiba terlintas di benakku. Aku teringat saat bertemu pertama kali dengan Adelia, dia menatapku dengan tatapan menjijikkan saat melihatku membunuh seekor kencing yang levelnya jauh di bawahku.

“Cari lawan yang sepadan dasar tukang bully.” ucapnya dengan nada merendahkan.

Sebagai seorang player baru , aku merasa terhina olehnya. Aku segera menantangnya bertarung tanpa peduli dengan perbedaan level kami dan hasilnya mudah diketahui, aku kalah telak.

Terkapar tidak berdaya, aku memintanya untuk segera membunuhku. Jika saat itu Adelia melakukan apa yang aku minta, aku pasti akan berhenti bermain Divine Path, namun dengan alasan tidak ingin membuat nilai karmanya minus karena melakukan pembunuhan, akhirnya Adelia meninggalkan aku begitu saja.

Sejak saat itu aku bertekad untuk membalas Adelia terhadap penghinaan yang aku rasakan. Tapi dia seperti puncak gunung yang tumbuh semakin tinggi saat aku berusaha mendakinya. Usaha balas dendam ini seperti perjanjian yang tidak pernah berakhir, Tapi entah kenapa aku menikmati perjalanannya.

Kehancuran tidak bisa dicegah, pasukan kami berusaha mencari warga yang masih selamat, beberapa kali kami bentrok dengan kelompok yang memuja akan kekuatan. Aku berusaha mengendalikan pikiranku agar tidak terhasut oleh bisikan kekuatan.

Suara asing itu kembali terdengar saat kami berniat memindahkan warga ketempat yang lebih aman. Berikutnya lubang hitam menghisap kami, memuntahkan seluruh kelompok beserta para warga ketempat yang tidak diketahui.

Pada titik ini aku pikir tidak akan berjumpa kembali dengan rival yang aku kagumi. Namun melihat sekelompok tahanan yang berasal dari penjara yang sama di mana dia ditahan, membuatku mulai berharap untuk bisa bertemu kembali dengannya.

Seakan takdir kita menang sudah digariskan, dia berhasil selamat dari hukuman mati dan berdiri ditempat ini beserta tahanan lainnya. Meskipun dia terlihat tidak seperti yang aku ingat, tapi perasaan nostalgia yang aku rasakan meyakinkan aku jika dia memanglah Adelia.

Dia tidak akan mengingatku karena ini adalah dunia yang berbeda dengan Divine Path. Dan mungkin itu akan sedikit melukaiku, tapi biarlah.

Tujuanku di permainan kali ini, aku bersumpah akan menjadi lebih baik darinya.

***

[Author: Jika ada yang bingung, chapter kali ini adalah POV dari Nia Lestari]

1
Khairunnisa
🥰🥰
Adrian Syifa
lanjutkan thor semangat
Adrian Syifa
halo thor
gw kangen
Fiorentina' EVRENZAN
◡̈⋆🄷🄴🅈(*´∇`)ノ thor
Fiorentina' EVRENZAN: /Sweat//Sweat/
Orpmy: luar biasa /Facepalm/
total 4 replies
Fiorentina' EVRENZAN
semangat kk
Adrian Syifa
hai thor

sebuah pupuk, aku suka novel genre gini
Fiorentina' EVRENZAN
Hai kak
Adrian Syifa
selalu menunggu karyamu thor
Orpmy
bang tadi saya sudah konfirmasi masuk group, tapi kok nggak ada grupnya?
Fiorentina' EVRENZAN: ya kah
total 1 replies
Fiorentina' EVRENZAN
wow penamaan yang keren /Grin//Grin//Grin/
Fiorentina' EVRENZAN
nama yang aneh sekali
Fiorentina' EVRENZAN
(ノ◕ヮ◕)ノ* heh kamu 👉👤
Adrian Syifa
ketar ketir dia
Adrian Syifa
tinggalkan komen
Fiorentina' EVRENZAN
nice to be the best way
Fiorentina' EVRENZAN
first Communion
Adrian Syifa
bukan yang pertama baca tapi pertama komen

keluarlah tubuh sejati
Orpmy: terimakasih
total 1 replies
Adrian Syifa
sebenernya bentuk peri itu kek apa ya banyak banget ilustrasinya

btw nia pake karakter cwo di dalam game ternyata
Fiorentina' EVRENZAN
wow
Adrian Syifa
petualangan baru dimulai
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!