Dendam Roh Kaliztra

Apakah Kaliztra akan bangun kembali dari kematiannya...? Pertanyaan ini muncul dari dalam benak pak Abdul.

Seorang lelaki tua yang merawat lokasi pemakaman tersebut.

Ia menyaksikan kejadian itu dan berdiri tak jauh dari kuburan Kaliztra.

Saya harus memberitahukan pristiwa ini kepada keluarganya. Kata pak Abdul didalam hati. Kemudian bergegas pergi dari tempat itu.

*********

Sebelum melakukan sholat isya, seperti biasa ibu Jamilah akan mengambil air wudhu. Saat akan membuka keran, tiba tiba kakek Sani menghampirinya...

" Jamilah, ada tamu mencarimu..." Kata orang tua lelaki dari ibu Jamilah ini.

" Siapa yang datang, ayah?"

" Pak Abdul namanya...Beliau adalah Pengurus pemakaman."

" Oh, tolong ayah temani ya. Saya mau menjalankan Sholat isya dulu..."

" Baiklah..." Kakek Sani lantas menemui pak Abdul kembali diruangan tamu.

" Ada apa ya...Kenapa pak Abdul menjumpai saya...?" Ibu Jamilah bertanya tanya sendiri.

Setelah melakukan ibadah, ibu Jamilah segera menemui pak Abdul.

" Gimana khabar anda? Ada apa gerangan, pak...kok tumben datang kesini...?" Tanyanya sambil tersenyum.

" Alhamdulillah bu, saya dalam keadaan baik..." Jawab pak Abdul. " Oh iya bu, saya kesini mau menyampaikan sesuatu hal..." Lanjutnya lagi.

" Tentang apa ya, pak? "

" Saya telah menyaksikan kuburan Kaliztra sedang mengalami sesuatu yang sangat aneh! "

" Hah, hal aneh bagaimana pak dan Kapan anda melihatnya?!" Ibu Jamilah tetkejut.

" Tadi, setelah rombongan anda keluar dari pemakaman... Maxam Kaliztra mendadak bagaikan hendak terbongkar, secara sendirinya...!"

" Asataga!!! " Kakek Sani ikut kaget mendengarnya.

Beberapa saat ketiganya saling bertatapan serta menampakan wajah penuh kekhawatiran...

" Ayah...Bagaimana ini, Ayah...?" Ucap ibu Jamilah. Ia kini terhenyak dalam duduknya.

" Tenanglah nak, sabar dulu ya." Kakek mengusap usap bahu putri semata wayangnya tersebut, terus berkata lagi kepada pak Abdul...

" Selanjutnya, apa yang terjadi pak? Apakah kuburan cucu saya menjadi rusak dan hancur atau gimana, ya...? "

" Maaf kek, setelah itu...Saya tidak tahu lagi...Saya langsung saja bergegas pergi... Saya sudah sangat ketakutan! " Jawab pak Abdul.

Kakek mengangguk anggukan kepala mendengarnya.

Kini semuanya terdiam kembali. Masing masing bertanya tanya didalam hati, apa yang akan dilakukan mereka untuk membuktikan kejadian tersebut. Lalu...

" Bagaimana kalau kita melaporkan pada pak Rt dan mengajak beberapa orang warga pergi kesana? " Ujar Kakek sani tiba tiba.

" Iya kek, menurut saya sebaiknya begitu..." Sahut pak Abdul.

" Jamilah, bagaimana menurut kamu, nak? " Kakek menatap pada wajah ibu Jamilah.

" Iya Ayah, saya setuju. Kalau bisa, kita minta juga pada pak Rt...untuk ikut bersama kita..."

" Baiklah, sekarang mari kita pergi kerumah pak Marga..."

Kakek pun beranjak. Diikuti pak Abdul dan ibu Jamilah. Ketiga orang ini lantas beriringan menuju kekediaman pak Marga.

Dalam sepuluh menit mereka telah berhadapan dengan pak Rt setempat.

Kakek segera mengatakan niatnya. Setelah memahami, pak Marga memanggil tiga orang tetangganya.

" Tolong kalian ikut kami sekarang..." Kata pak Marga.

Para warga yang telah ada disitu, mengangguk lantas semuanya bersama masuk kedalam mobil pak Marga. Untuk mendatangi kelokasi kuburan Kaliztra berada.

" Ya Allah Ayah...!!! " Ibu Jamilah reflek berteriak kecil.

Tubuhnya terasa tegang sambil memandang kelubang maxam anaknya...

" Astarfirullah hal adzim...Siapa yang telah melakukannya?! " Balas Kakek Sani dengan suara kaku.

Pak Rt, para warga dan pak Abdul hanya tampak melongo bersama perasaan yang sangat mencengkam.

" Ini sudah jelas! Bahwa dengan sengaja, ada orang yang telah mengambil jasad milik Kaliztra...!" Ujar pak Marga.

" Benar pak...Kuburan ini tak ada lagi isinya...Astqrfirullah hal adzim..." Sela ketiga warga hampir bersamaan.

Ibu Jamilah merasa sedih sekali. Ia tak menyangka, mayat putrinya akan hilang dicuri orang...

Sungguh pilunya nasib Khaliztra. Mendiang mati dibunuh dengan cara yang kejam. Sekarang jasadnya pun hilang dari dalam lobang kuburnya...

Ya Allah, belum habiskah penderitaan tragis putri saya...? Bisik hati ibu Jamilah.

Ia hanya bisa terseguk seguk menangis didalam pelukan ayahnya...

**********

Info tentang hilangnya jasad Khaliztra segera menyebar kemana mana.

Hal ini pun diketahui oleh kekasih Khaliztra...Yang bernama Doni Armada.

menurutnya, semua kejadian tersebut harus segera dilaporkan kepihak yang berwenang. Agar dapat diusut dan diselesaikan secara seksama.

" Apakah benar kesimpulan para warga disini, pak? " Tanya Doni pada Pak Marga.

Disuatu kali ia datang menjumpai pak Rt, untuk meminta kejelasan akan topik yang sedang beredar dikomplek tempat tinggal almarhumah tersebut.

" Entahlah,...Saya belum bisa menyimpulkan apa apa...Kalau tentang gosip gosip dari semua penduduk disini sih demikianlah adanya..." Jawab Pak Marga.

" Sebisanya sih...Tolong anda jangan ikut mempercayainya, Kita harus mendoakannya, kasihanilah mendiang..." Lanjutnya lagi.

Doni tampak membisu. Didalam benaknya juga berpikiran yang sama dengan pak Marga.

Warga warga hanya bisa memperkeruh keadaan saja. Maklumlah, ini biasa terjadi. Karena adanya orang orang yang kerjaannya hanya usil dan bergibah, tanpa memikirkan efek sampinya.

Dan memang terbukti...Sejak kejadian itu, dikomplek kekediaman mendiang Khaliztra, setiap malam mulai terasa sunyi senyap...

Kini para warga menyimpulkan, Kaliztra telah gentayangan, Mencari tubuh istri sipembunuh...

Karena jantungnya telah berada didalam dada Erita. Yang sekarang entah dimana keberadaannya...

Masyarakat pun juga merasa takut dan cemas...Mereka takut akan didatangi atau tanpa sengaja, melihat kemunculan dari penampakan hantu Khaliztra tersebut.

Yang pasti suasananya sekarang, begitu terasa sangat mencekam!

Bersambung....

"