NovelToon NovelToon
Kutemukan Cinta Bersama Denganmu

Kutemukan Cinta Bersama Denganmu

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Lari Saat Hamil / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:235.9k
Nilai: 5
Nama Author: Raira Megumi

Sadiyah, seorang gadis yatim piatu, terpaksa harus menerima perjodohan dengan cucu dari sahabat kakeknya. Demi mengabulkan permintaan terakhir sahabat kakeknya itu, Sadiyah harus rela mengorbankan masa depannya dengan menikahi pria yang belum pernah ia temui sama sekali.

Kagendra, pengusaha muda yang sukses, terpaksa harus menerima perjodohan dengan cucu dari sahabat kakeknya. Disaat ia sedang menanti kekasih hatinya kembali, dengan terpaksa ia menerima gadis pilihan kakeknya untuk dinikahi.

Setelah pernikahan itu terjadi, Natasha, cinta sejati dari Kagendra kembali untuk menawarkan dan mengembalikan hari-hari bahagia untuk Kagendra.

Apakah Sadiyah harus merelakan pernikahannya dan kembali mengejar cita-citanya yang tertunda? Akankan Kagendra dan Natasha mendapatkan cinta sejati mereka?
Siapa yang akan bersama-sama menemukan cinta sejati? Apakah Sadiyah dan Kagendra? Ataukah Natasha dan Kagendra?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raira Megumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. Cemburu

Masih flashback…

Di ruang kerjanya, Kagendra segera mengambil ponselnya yang memang sengaja ia tinggalkan tadi. Ia memijit nomer Sadiyah tapi panggilannya tidak mendapatkan respon. Beberapa kali ia menelepon tapi tidak diangkat oleh Sadiyah. Karena kesal ia membanting ponselnya ke lantai yang untungnya lantai itu dilapisi karpet tebal sehingga ponselnya tidak hancur.

“Aaaaaaaargh….,” teriak Kagendra meluapkan emosi yang ia sendiripun merasa heran kenapa ia bisa sekesal itu.

Kagendra mencari ponsel yang ia lempar tadi dan menemukannya tergeletak tak berdaya di bawah kolong meja dekat sofa. Ia mengambilnya lalu menghubungi seseorang.

“Yan, gue tunggu di sasana tempat biasa.” Kagendra menghubungi sepupunya Arfian.

“Ngapain?” tanya Arfian di seberang sana.

“Gue pengen nonjok orang,” jawab Kagendra asal.

“Sialan,” umpat Arfian.

“Atau gue datang ke kantor lo terus gue acak-acak kantor lo,” ancam Kagendra.

“Berengsek lo, tunggu gue 1 jam lagi. Gue lagi banyak kerjaan. Dasar sialaan.” Terdengar umpatan Arfian yang walaupun mengumpat masih menyetujui keinginan Kagendra untuk tarung di atas ring.

Kagendra melonggarkan dasinya dan beranjak menuju lemari tempat menyimpan peralatan olahraganya.

2 jam kemudian….

Kagendra telah berada di sebuah sasana boxing tempat ia rutin berlatih boxing dengan sepupunya Arfian, satu jam yang lalu. Ia semakin kesal karena sudah 1 jam lebih ia menunggu sepupunya datang. Pada jam siang seperti ini, tidak banyak orang yang berlatih di sasana tersebut dan tidak ada seorangpun yang ia kenal sehingga tidak ada orang yang bisa ia ajak bertarung di atas ring.

30 menit kemudian, Arfian datang dengan wajah cengengesan.

“Maaf, Bro. Telat banget. Lagian gak biasanya lo ngajak sparing jam segini,” protes Arfian yang terpaksa meninggalkan berkas-berkas pekerjaan demi mengabulkan permintaan gila sepupunya itu.

“Ganti baju!” perintah Kagendra tegas.

“Ya ampun, muka lo garang banget. Santai, Bro.” Arfian bergegas ke ruang ganti untuk mengganti pakaian kerjanya.

Hampir satu jam, Kagendra dan Arfian bertarung di atas ring tinju. Pelipis Arfian sedikit terluka hasil pukulan Kagendra, begitu pula bibir Kagendra yang sedikit sobek akibat pukulan balasan Arfian.

“Udah lega. Bro?” tanya Arfian.

“Hm,” jawab Kagendra datar.

“Gue pulang,” ujar Arfian tanpa menanyakan lebih jauh masalah yang menimpa sepupunya itu karena ia yakin jika Kagendra ingin bercerita maka sudah dipastikan Kagendra akan bercerita padanya.

“Thanks, Bro,” sahut Kagendra.

Kagendra dan Arfian, selain sepupu, mereka juga sahabat. Mereka seumuran dan sekolah di tempat yang sama dari mulai TK sampai SMA. Arfian adalah satu sahabat dari sedikit teman yang Kagendra miliki. Selain Arfian, ada Rudi yang selalu hadir setiap ia membutuhkan. Arfian adalah seorang sepupu sekaligus sahabat yang mampu tetap berada di sisinya saat ia berada dalam keterpurukan. Arfian yang masih mau berteman dengannya saat ia menjadi anak yang paling menyebalkan. Arfian masih mau menemaninya saat Natasha dulu meninggalkannya. Sekarang, Arfian masih mau mengabulkan permintaan konyolnya untuk bertarung di atas ring, tanpa banyak pertanyaan.

Arfian sepupunya itu pun sedang dilanda masalah percintaan. Gadis yang dicintainya menghilang dan sampai sekarang belum diketemukan. Kagendra dan beberapa anak buahnya berusaha untuk ikut membantu mencarinya tapi sampai sekarang belum ada hasilnya. Gadis yang dicintai sepupunya itu bersembunyi dengan cerdik.

***************

Sayang, aku kangen…..

Kagendra membaca sebuah pesan teks yang dikirim Natasha. Setelah membersihkan diri dan mengganti baju olahraganya, ia langsung melajukan mobilnya ke gedung apartemen Natasha.

“Sayang, aku kangen. Sehari saja tidak bertemu sudah membuat aku menderitar” rayu Natasha saat ia memeluk Kagendra.

“Empat tahun kamu tidak merasakan rasa rindu itu walau tidak bertemu dengan aku,” sindir Kagendra.

“Aku tahu aku salah. Maafkan aku, babe,” bujuk Natasha sambil mengecup bibir Kagendra.

Kagendra merasa heran, kenapa sekarang jantungnya tidak berdegup kencang seperti biasanya jika ia bertemu dan bermesraan bersama Natasha. Ia tidak bisa lagi mengartikan kerja jantungnya yang malah akan berdegup kencang jika ia menatap Sadiyah. Kagendra menggelengkan kepala dengan cepat mengusir bayangan Sadiyah yang tiba-tiba saja mampir di pikirannya.

“Kamu kenapa sayang? Wajah kamu sedikit pucat. Mau aku pijit?” tawar Natasha dengan suara mendesah.

“Hm,” sahut Kagendra sambil membaringkan tubuhnya di atas sofa, kepalanya berada di atas pangkuan Natasha.

Natasha mulai memijit kepala Kagendra dengan lembut dan sesekali memberikan ciuman di wajah Kagendra.

“Kapan kamu akan menceraikan dia?” tanya Natasha tiba-tiba.

“Huh, apa?” tanya Kagendra, pandangannya masih lurus menatap langit-langit unit apartemen milik Natasha.

“Kapan kamu menceraikan dia?” ulang Natasha.

“Setelah dia melahirkan anak aku,” jawab Kagendra tidak yakin.

Kamu sudah menggaulinya?” tanya Natasha. Perasaan cemburu tentu saja menyeruak dalam hatinya.

Kagendra menggeleng.

“Kapan kamu akan melakukannya?” tanya Natasha tidak sabar.

“Entahlah,” jawab Kagendra lelah. Lelah karena harus terus mengusir bayangan Sadiyah yang setiap saat selalu mengganggunya. Bahkan saat berduaan bersama Natasha, bayangan Sadiyah hadir, bukan hanya dalam pikirannya saja tapi di setiap sudut ruangan. Kagendra bisa merasakan tatapan Sadiyah yang tajam sekaligus sedih.

“Sebelum kamu melakukannya dengan dia. Aku mau kamu melakukannya denganku,” tuntut Natasha.

Kagendra bangun dari berbaringnya.

“Tidak bisa!” jawab Kagendra tegas.

“Kenapa tidak bisa? Kamu mencintai aku, akupun mencintai kamu. Kita saling mencintai. Aku rela kau yang mengambil keperawananku. Aku rela jika itu kamu,” ujar Natasha putus asa. "Kamu yang mengambil ciuman pertamaku, tidak masalah jika kamu juga yang mengambil... "

“Tidak bisa. Itu tidak boleh. Aku akan melakukannya jika kamu sudah sah menjadi istriku. Aku tidak ingin menambah dosa dengan menggauli kamu tanpa ikatan pernikahan,” jawab Kagendra tegas.

Kagendra tahu bahwa tindakannya bersama Natasha ini sangat salah. Tapi ia tidak bisa menahan dorongan hati yang begitu merindui Natasha selama empat tahun lebih.

“I love you,” ucap Natasha. Ia mulai menciumi wajah Kagendra dan bibirnya lama berada di bibir Kagendra.

“Cukup!” Kagendra mendorong tubuh Natasha.

“Sayang,” rayu NatashaNatasha. Tangannya melingkari leher kagendra.

“Aku pulang dulu.” Kagendra melepaskan tangan Natasha dengan sedikit kasar.

Tubuh Natasha meluruh saat Kagendra meninggalkannya. Rasa takut menyeruak, ia takut kehilangan Kagendra, laki-laki yang sangat dicintainya. Ia benar-benar menyesal telah meninggalkan Kagendra demi karirnya. Semua pencapaiannya terasa sia-sia jika tidak ada Kegendra di sisinya. Jika mampu mengulang waktu, ia akan memilih bersama Kagendra alih-alih mengejar karir dan impiannya. Sekarang, ia baru menyadari bahwa impian terbesarnya bukanlah karir di dunia modeling, tapi menjadi istri dari seorang Kagendra.

Di dalam mobil yang sedang melaju menuju apartemennya, potongan demi potongan adengan tadi siang di restoran kembali berkelebat dalam pikiran Kagendra. Wajah Sadiyah yang tersenyum pada laki-laki lain terus menghantuinya. Ia pun menginjak pedal gas dalam-dalam ingin segera tiba di apartemen.

Flashback end

*************

1
Mulyati Hilal Ahmadan
Luar biasa
Mulyati Hilal Ahmadan
suami egois
Mulyati Hilal Ahmadan
suami yang kasar wajib di tinggalkan.
Gadis
Luar biasa
khoirulanam
bagus ceritanya
Tutiks
lanjut lagi dong up nya
Anna Kusbandiana
sangat menarik, dibacanya enak
Raira Megumi: terima kasih sudah baca ceritanya...
total 1 replies
Yunda
ok
Rini Haryati
lanjut thor
semangat
Maliqa Effendy
yang duku adalah pria...kok gantung thor
Tutiks
lanjut lagi up nya
ayanty
semua kesalahan seolah2 ada di kagendra semua,sadiyah juga pergi tanpa ada konfirmasi,apa yg sebenarnya terjadi
Tutiks
mana up nya lagi .....ditunggu selalu up nya
Tutiks
lanjut lagi up nya
Tutiks
up nya dong ditunggu selalu
Tutiks
lanjut lagi up nya
Ayu ambar Erlangga
lnjut thor bkn rtngga bahagua blkan lgi
Tutiks
lanjut lagi dong up nya
Tutiks
lanjut lagi up nya
Wiwik Daryanti
ayo up lg semngt trs untk nulisny
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!