NovelToon NovelToon
Berawal Dari Terpaksa.

Berawal Dari Terpaksa.

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: selvi serman

Berawal dari permintaan sahabatnya untuk berpura-pura menjadi dirinya dan menemui pria yang akan di jodohkan kepada sahabatnya, Liviana Aurora terpaksa harus menikah dengan pria yang akan di jodohkan dengan sahabatnya itu. bukan karena pria itu tak tahu jika ia ternyata bukan calon istrinya yang asli, justru karena ia mengetahuinya sampai pria itu mengancam akan memenjarakan dirinya dengan tuduhan penipuan.

Jika di pikir-pikir Livia begitu biasa ia di sapa, bisa menepis tudingan tersebut namun rasa traumanya dengan jeruji besi mampu membuat otak cerdas Livia tak berfungsi dengan baik, hingga terpaksa ia menerima pria yang jelas-jelas tidak mencintainya dan begitu pun sebaliknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Surat pengunduran diri Livia.

"Oh ya...." Abimana sengaja memasang tampang tak percaya, padahal sebelumnya ia telah mengetahui prestasi yang diraih sang istri dari cerita asisten Purba.

"Iya lah ...bahkan tidak sedikit cowok di sekolahan yang naksir sama aku, ya karena prestasi yang aku raih." saking bersemangatnya Livia sampai tak sadar membahas tentang pria lain dihadapan suaminya.

Waduh.... sepertinya aku sudah salah ngomong. Livia.

Livia menelan salivanya dengan susah payah menyadari perubahan raut wajah Abimana.

"Hahaha....tapi dari semuanya, belum ada yang setampan kamu, mas." tertawa garing.

Mudah-mudahan mas Abi tidak sampai mengamuk. Livia.

Sepertinya usaha Livia tidak sia-sia, aura suram di wajah Abimana perlahan pudar dan tergantikan dengan seutas senyum.

Selamat....selamat .....

"Memangnya sebanyak apa cowok yang naksir padamu, Hem???." entah apa maksud dan tujuan abimana bertanya demikian, yang jelas Livia memilih jalur aman dengan berpura-pura lupa.

"Aku juga tidak ingat soalnya sudah lama banget, mas." Livia mengeluarkan jawaban yang menurutnya paling aman.

"Mas..."

"Hem."

"Apa aku boleh menanyakan sesuatu???."

"Memangnya apa yang ingin kau tanyakan,hm??."

"Tapi janji mas jangan marah ya!!!." menatap pada Abimana yang juga tengah menatapnya.

"Hem."

"Sebenarnya seperti apa perasaan mas Abi padaku, maksud aku_." belum sempat menuntaskan kalimatnya, Abimana sudah membungkam bibir Livia dengan kec-upan.

"Lahirkan seorang anak untukku dengan begitu kau akan tahu bagaimana perasaanku padamu!!!." ujar Abimana setelah menyudahi kecu-pannya.

Jawaban Abimana mampu membuat tubuh Livia terpaku, mulutnya pun keluh tak tahu lagi harus berkata apa.

Tindakan Abimana yang mendorong pelan tubuhnya hingga terlentang di atas tempat tidur mampu menarik kesadaran Livia. "Kamu mau ngapain, mas???." pertanyaan bodoh sebenarnya, sudah tahu tangan suaminya tak lagi terkondisikan masih lagi bertanya demikian.

Sampai akhirnya Livia hanya bisa pasrah mengikuti keinginan suaminya hingga tubuhnya serasa lemas tak bertenaga.

"Segeralah hadir, dengan begitu ayah bisa dengan tenang mengungkapkan perasaan ayah ke ibu kamu, nak!!!." mengusap lembut perut ramping sang istri yang kini telah tertidur lelap karena kelelahan.

Setelah mengecup kening sang istri, Abimana beranjak turun dari tempat tidur hendak menemui asisten Purba. masih di kamar hotel yang sama namun di ada pintu serta dinding pemisah diantaranya, di sinilah Abimana dan asisten Purba berada.

"Atur jadwal konsultasi bersama dokter kandungan!!!. Saya sudah tidak sabar ingin menjadi seorang ayah." pengakuan Abimana berhasil membuat asisten pribadinya tersebut terharu mendengarnya. Tuannya yang tidak terlalu suka dengan anak-anak sekarang justru tidak sabar ingin memiliki seorang anak.

"Apa anda menginginkannya dari Nona Livia, tuan???." entahlah, pertanyaan itu terucap begitu saja dari mulut seorang Asisten Purba, otak cerdasnya seakan tak berfungsi untuk saat ini.

"CK.... memangnya dari siapa lagi...kau pikir istri saya ada berapa." berdecak kesal atas pertanyaan asisten Purba yang menurutnya sangat konyol.

"Maafkan saya, tuan."

Sungguh, asisten Purba tidak dapat mengutarakan rasa senang dihatinya setelah mendengar semua itu.

Selamat nona Livia, sekarang anda telah sepenuhnya memenangkan hati tuan Abimana. Asisten Purba.

"Satu lagi... saya tidak ingin sampai ibu bertindak kelewat batas!!!." Abimana yakin jika saat ini ibu pasti sedang menyusun rencana untuk mendukung Thalia kembali padanya.

"Baik, tuan."

*

Dua hari kemudian.

Livia terlihat sudah siap dengan pakaian kerjanya, setelah dua hari tidak berangkat kerja akibat kurang enak badan. seperti biasa, Livia menumpangi taksi online menuju gedung Galaxy group.

Semangat membara yang tadinya berkobar dihati Livia padam seketika menyaksikan meja kerjanya telah di tempati oleh orang lain.

"Nona Liviana..." Zevano yang kebetulan keluar dari ruangannya menyapa Livia. dari gurat wajah Zevano terlihat jelas oleh Livia, jika atasannya tersebut cukup terkejut dengan kedatangannya.

Di dalam ruangan Zevano, Livia duduk di depan meja kerja tuannya tersebut seraya menatap sebuah surat yang baru saja disodorkan Zevano padanya.

Ini pasti kerjaannya asisten si*alan itu.Livia.

Kesal, sudah pasti. Lagi pula siapa yang tidak kesal, ternyata alasan kini meja kerjanya telah ditempati oleh orang lain karena seseorang telah mengirimkan surat pengunduran dirinya ke galaxy group.

"Apa kamu baik-baik saja??.

Pertanyaan Zevano direspon Livia dengan seulas senyum palsu. "Iya tuan, saya baik-baik saja. Tujuan saya datang ke sini hanya untuk membereskan barang-barang saya." Livia terpaksa berdusta.

"Baiklah. Untuk dedikasi kamu selama ini, perusahaan akan mentransfer sejumlah uang ke rekening kamu sebagai pesangon sekaligus tanda terima kasih atas kerja keras kamu selama ini, Nona Liviana." ujar Zevano selaku CEO perusahaan.

"Terima kasih atas kebaikan anda, tuan."

Jujur, Livia ingin sekali menumpahkan air matanya. dua tahun bukan waktu yang sebentar, dan sekarang ia harus meninggalkan tempatnya bekerja tersebut dan tak akan kembali lagi. Ini semua pasti kerjaan suaminya yang memerintahkan asisten Purba. Mungkin kalau saat ini kedua pria itu ada dihadapannya, Livia sudah menjambak Abimana dan asisten pribadinya tersebut hingga mengaduh kesakitan bahkan sampai botak bila perlu, saking kesalnya Livia pada keduanya.

1
Ida Miswanti
Yakin Berani Nona Livia🤣
Mrs.Riozelino Fernandez
ya sudah mending kerja di perusahaan Abi aja Liv...
Mrs.Riozelino Fernandez
😅😅😅😅😅
Dinarra
ungkapin dulu perasaannya padahal biar livia ga bertanya2 abi🥲
Inah Ilham
asal kamu tau ya Mas Abi, perempuan itu butuh pengakuan dan validasi setelah apa yg kamu katakan diawal pernikahan dulu
Mrs.Riozelino Fernandez
haddeuh Abi...
mulut mu itu pernah ngomong apa ke Livia,coba ingat2 dulu...
😒😒😒😒
Mrs.Riozelino Fernandez
mulai narsisnya 😅😅😅
Dinarra
makanya ungkapin dong abi
Bina Rahel Sembiring
bagus sekali si purba kasih masukan buat si abi
Linda Sari
saya suka cerita novel ini
Ida Miswanti
Alur ceritanya bikin gemes dag dig dug🤗
Ida Miswanti
tuh AsPur aja tau🤭😆
sagi🏹
lanjut kak
Mrs.Riozelino Fernandez
greget liat Abimana yang sok cool tiap ngomong ma Livia...
blom lagi liat mertua Livia...
Mrs.Riozelino Fernandez
setuju nih ma si Purba...
Rini
good purba 👍
Rizqitaaa 🍓
suka dengan cerita yang gak bertele tele begini, 😁😁 lanjut kak...semangat nulisnya 🤗
Mrs.Riozelino Fernandez
ayooo Abi bujuk istrimu...
istri ngambek itu bahaya lho...
ntar kamu gak dapat jatah ronda lagi 😂😂😂😂
picii
bagus
Putri Chaniago
jgn pedulikan Livia itu urusan Abimana
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!