Surga Cinta Impian

"Yaaah, kali aja Lo tergerak sedikit mungkin masih ada sisa rasa yang tertinggal gitu."

Masih jelas diingatan Oliver kata-kata dari salah satu sahabat Tasya tadi siang. Niat hati ingin melepas rindu dengan istrinya siang ini ia pulang cepat setelah menyelesaikan banyak pekerjaan nya lebih awal.

Tiba-tiba mood nya rusak gara-gara pembicaraan tak berguna antara Tasya dan sahabatnya itu. Beruntung nya Tasya tidak menanggapi lagi sahabat nya yang bermulut ceriwis tersebut.

Tasya yang menyadari Oliver datang di dekatnya mengakhiri panggilan video lalu menghampiri suaminya. Sepanjang siang Oliver memasang wajah masam dan bertekuk tidak sedap dipandang.

Sebisa mungkin Tasya memberikan pelayanan terbaik untuk suaminya. Hingga menjelang sore Oliver mengajaknya jalan-jalan mencoba mengusir rasa gundah yang bersarang di dalam hatinya. Tentu saja hal ini membuatnya begitu senang dan segera bersiap-siap.

Mengerti dan ingat betul betapa posesif nya Oliver terhadapnya, Tasya sengaja memilih pakaian yang sedikit berbeda dari biasanya. Kali ini outfit nya celana panjang gombrong, kaos berwarna gelap yang ditambah dengan jaket berbahan jeans agar menutupi kemolekan tubuhnya.

Tidak ketinggalan masker dan kacamata hitam sebagai pelengkap guna menutup wajahnya agar terhindar dari pandangan dari lelaki yang seakan hendak memangsa Tasya di mata Oliver.

"Gimana?" tanya Tasya sebelum ia melangkah keluar.

"Kenapa jadi begini?" Oliver sedikit heran dengan perbedaan outfit Tasya hari ini.

"Aku menyimpan kecantikan ku hanya untuk suamiku seorang." goda Tasya seraya menurunkan kacamata hitamnya lalu mengedipkan sebelah matanya.

Tasya justru terjebak dengan ucapannya sendiri hingga Oliver malah tergoda dan membatalkan niatnya mengajak Tasya jalan-jalan. Kini Oliver menggendong Tasya ke kamar lalu mencumbu nya begitu ganas.

"Makanya kamu jangan suka mancing aku, sayang." ucap Oliver dengan seringai yang dipenuhi kabut n@f$u di matanya.

Akhirnya lagi dan lagi permainan di atas ranjang menjadi penutup malam indah Tasya dan Oliver.

*******_______*******

Setelah beberapa hari tidak ada kabar lagi dari sahabat nya, Tasya kini mencoba mencari tau informasi lengkap tentang Fadli. Sosok yang pernah mengisi hatinya meskipun tidak begitu lama.

Kenangan itu kembali terulang. Perjalanan cinta Tasya dan Fadli bermula di semester ke 6. Diawali dengan pendekatan yang cukup santai, di akhir semester merekapun mengikat janji dalam hubungan yang jelas.

Semua orang mendukung hubungan mereka, terkecuali Claudia yang merupakan anak baru di jurusan mereka. Entah apa yang membuatnya begitu tertarik dengan Fadli hingga ternyata menjadi perebut kekasih orang lain.

Dengan berbagai trik yang dilakukan nya, Claudia berhasil menjerat Fadli dan akhirnya Tasya meminta putus. Semua jalan komunikasi dimatikan Tasya agar tidak diganggu oleh Fadli. Ia memutuskan untuk fokus dengan skripsi yang sudah masuk judul dan disetujui oleh dosen pembimbing nya.

Masa-masa indah bersama Fadli walau hanya beberapa bulan menjalin cinta nyatanya begitu membekas di hati Tasya karena Fadli adalah cinta pertama nya. Pacaran backstreet yang dijalani nya penuh tantangan rasanya.

Bagaimana tidak? Petuah ayah sejak pertama kuliah adalah diizinkan berpacaran jika mereka satu iman. Sedangkan Tasya dan Fadli tidak bisa menolak rasa cinta yang hadir di antara mereka berdua. Sehingga hanya secara rahasia hubungan ini bisa mereka jalani.

Tidak banyak info yang menjelaskan secara rinci mengenai kasus Fadli. Pengaruh kekuasaan ayah Claudia begitu kuat hingga beritanya hanya berupa inisial dan garis besar pidana yang ditimpakan pada Fadli.

Tanpa terasa Tasya tertidur di sofa saat mencari informasi satu-satunya mantan terindah nya tersebut.