Kiara Azalia Alexander.
Kiara sifatnya cuek, dingin, dan tak tersentuh.
tetapi jika di depan keluarga nya Kiara akan berubah menjadi bar-bar, dan manja.
Kiara tidak pernah pacaran atau dekat dengan pria manapun, " padahal ia sangat cantik". tetapi tidak ada yang berani mendekatinya.
hingga suatu hari Kiara dan teman temannya pindah sekolah di high school BINA BANGSA, dan itu awal mula kehidupan Kiara tidak setenang dulu.
Kiara yang tidak pernah dekat atau berhubungan dengan lelaki harus pusing dengan ucapan ucapan yang tidak bermanfaat dari Gavin,
Ya! Evandra Gavin Dirgantara,
Gavin adalah most wosted di high school BINA BANGSA.
"Bagaimana Kiara menghadapi sikap Gavin?"
apakah kiara berhasil menjauhkan dirinya dari Gavin? atau malah sebaliknya?"
Yuk simak terus kelanjutan nya!!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunga lestary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menghukum Tante menor
Mereka semua telah tiba di hotel saxu, Kiara, Dwi dan Biel menghampiri para cowok. "Dimana istri saya?" Tanya Ardian. "Selow pak tua, Kita masuk ke dalam dulu, Dan jangan lupa janji bapak sama saya" Jawab Dwi Menaik turunkan alisnya. Para cowok penasaran dengan janji yang di buat Dwi dengan bokapnya Aksa.
Aksa membawa mereka ke dalam, mereka semua berhenti di ruangan 08. Hingga terdengar lah suara laknat dari dalam.
"Ah...Ah... Sayang lebih kencang lagi"
"Lebih enak sama saya atau sama suami kamu" Ucap lelaki itu di tengah aktivitas mereka. "Jelas enakan kamu sayang Ah... Ah.. Ah..."
"Tapi kapan kamu tinggalkan Ardian, Aku ga suka liat kamu dekat dekat dengan dia"
"Kamu tenang aja sayang, Sebentar lagi harta Ardian Menjadi milikku, Dan saat itu juga aku akan ninggalin dia"
Ardian tak tahan lagi mendengar perkataan mereka berdua, Ardian menendang pintu tersebut sampai terbuka, Terpampang lah Citra istrinya berhubungan badan dengan lelaki asing.
Emosi Ardian semakin besar, Ardian menampar Citra, Plak!! Plak!! Plak!! "DASAR JALANG GA TAU DI UNTUNG!! UDAH BAIK SAYA SAMA KAMU, TAPI GINI BALASAN KAMU!! SEKARANG JUGA KAMU SAYA TALAK!!" Teriaknya menggelegar.
Jika kalian tanya dimana Kiara dan yang lain? Mereka semua berada di luar, biarkan Para orang dewasa yang menyelesaikan masalah mereka sendiri.
"M-mas.. Aku bisa jelasin" Citra buru buru memakai pakaiannya. "Mas, ini ga seperti yang kamu lihat, Aku di paksa sana dia" Tunjuk citra ke arah lelaki itu. Lelaki itu pun marah di jadikan kambing hitam oleh citra, "AKU GAK PERNAH MEMAKSA KAMU CITRA!!" Tegas lelaki itu.
"Saya ga peduli urusan kalian, Kamu jangan pernah menginjakkan kaki mu di rumah saya!!" Ucap Ardian keluar menghampiri anak anak. Ardian mendekati Dwi, "Sesuai janji, saya serahkan sama kamu"
Ardian mendekati Aksa, dan memeluknya. "Maafin Ayah selama ini ga percaya sama kamu, Setelah kejadian ini ayah akan lebih percaya kamu dari pada orang lain" Ardian merasa bersalah kepada sang anak. "Aku ga mau di jodohin sama Bella" Ucap Aksa tiba tiba. Ardian menuruti keinginan sang anak, "Ayah bebaskan kamu mencari calon istri" Aksa hanya berdehem saja.
"Sayang kamu ga bisa dong talak aku gitu aja" Ucap citra mendatangi mereka. Citra ingin mendekati Ardian tetapi di halangi sama Dwi, "Eits ga bisa!!" Dwi merentangkan kedua tangannya. Dwi membawa wanita itu ke dalam mobilnya, "Ayo ke markas, Gue ada bisnis penting" Teriak Dwi menggelegar.
Mereka semua berpamitan kepada Ardian dan menuju ke markas. "Rangga!! Iket nih Tante menor di tiang itu" Perintahnya. Rangga pun menurutinya, dari pada dirinya yang di ikat sama Dwi. "Lepaskan saya anak kecil!!" Teriak Citra bergerak kesana kemari. "DIAM!!" Teriak Dwi menggelegar, sampai membuat citra takut.
Dwi mengubah ekspresi nya menjadi ceria, dia mengambil belati miliknya dan mendekati citra. Tanpa basa basi citra menusuk perut citra tanpa ampun, Jleb! "Akh!!! Sakit!! Tolong lepaskan saya!!! Ampun!!!" Teriak citra.
"Apa? Ampun Lo bilang? HAHAHAHA" Ucap Dwi tertawa. "Dia kaya punya dua kepribadian ga sih?" Bisik Rangga ke Biel. "Lo belum tau Kiara sama lexa lebih sadis dari Dwi" Jawab Biel tersenyum miring. Menurut nya ini belum seberapa, dibandingkan dengan Kiara sama lexa yang menyiksa musuhnya, bisa membuat nya mual.
Dwi mengubek ngubek perut Citra dan mencabut nya, "Akh!!! Lepas!! Ampun!! Ampun!!" Racaunya kesakitan. Dwi mendekatkan belatinya ke arah kepala citra, "Otak ini yang merencanakan sesuatu untuk membunuh sahabat gue" Dwi menancap kan belatinya ke kepala citra, Jleb!! Hingga citra pun menghembuskan nafas terakhirnya.
Mereka semua membiarkan Dwi bermain main sampai puas dengan Mayat citra. "Gini doang udah mati" Celetuknya. Mampu membuat Rangga ketar ketir, "Dia tancap kepalanya, dia obok obok perutnya, gimana ga mati tuh orang" Batinnya.
Dwi pun langsung membelah perut wanita tua itu, mengambil organ tubuhnya di mulai dari jantung, hati, ginjal, dan mencongkel matanya. Dwi menggabungkan Organ tersebut dengan organ milik Bella, "Sayang.. Nanti suruh anggota kamu jual ini ke pasar gelap, Nanti hasilnya kita bagi dua" Ucapnya Tersenyum senang.
Vino mendekati sang istri, Membawanya membersihkan diri. Gavin menyuruh anggotanya menjual organ tersebut ke pasar gelap dan membawa mayat mereka ke Leon.
***********
Mereka semua berkumpul di kantin bercanda ria, Hingga tiba tiba Gisel dan antek anteknya menghampiri mereka. Para wanita merasa tak senang dengan kehadiran Gisel.
"Ngapain Lo kemari?" Dwi menatap sinis Gisel dan 2 teman lainnya. "Terserah gue dong mau ngapain" Jawab Gisel tak suka. "Sana Lo pergi!! Buat semak aja" Ucap Dwi mengusir Gisel.
Gisel tak menghiraukan ucapan Dwi, Atensinya mengarah ke Biel, "Kalo Papah ngajak Lo pulang, Lo ga usah mau!" peringat Gisel. "Why?" Tanya biel Mengerutkan dahinya. "Gue ga mau papah lebih sayang sama Lo ketimbang gue, Jadi gue peringati Lo, jangan pernah mau balik ke rumah, Atau Lo habis di tangan gue!!" Ancam Gisel.
"Punya nyawa berapa Lo? Ngancam ngancam biel" Tanya Dwi sinis. "Jangan sampai Lo beda alam duluan sebelum nyentuh Biel" Celetuk Kiara. Mereka semua menertawakan Gisel yang sok sok an mengancam biel, belum tau aja bekingan nya siapa.
"Sempet Lo nyentuh cewe gue sedikit pun, Gue habisin nyawa Lo detik itu juga" Ancam Danzel balik menatap tajam Gisel. "Sel ayo lah kita pergi, Gue takut sama mereka" Ajak Naila menghindari mereka. Gisel pun mau tidak mau menuruti ucapan Naila, Mereka bertiga meninggal kantin.
*********
"Vin Lo ga mau pulang?" Tanya Kiara. "Kamu ngusir aku?" Tanya Gavin balik. "Mana ada aku ngusir" Jawabnya cemberut. Gavin terkekeh melihat wajah imut Kiara. "Aku boleh mampir ke rumah kamu?" Tanya Gavin meminta izin. Kiara mengangguk kan kepalanya, Mengajak Gavin masuk kedalam rumah.
"Lo tunggu sini, gue mau ganti baju dulu" Ucap Kiara meninggal kan Gavin sendiri. Arion yang melihat ada orang asing pun mendekati nya, "Lo siapa bro?" Tanya Arion tak suka. "Gue pacar kakak Lo" Jawab Gavin tersenyum miring. "Mana mungkin kak Kiara mau sama cowok jelek kaya Lo" Jawab Arion sinis.
Gavin Menatap permusuhan ke Arion, "Untung adik ipar, Kalo bukan adik ipar udah gue lempar ke kandang Leon" Batinnya mencoba tersenyum ramah. "Gak cocok Lo bang Senyum kayak gitu, jadi kaya tembok es berjalan" Ejek Arion memandang remeh Gavin.
Gavin yang geram dengan Arion, mengangkat tubuh Arion ke atas, " WOY TURUNIN GUE!!! KAKAK!!! TOLONG AKU!!!" Teriak Arion. Kiara yang mendengar keributan pun turun kebawah, "Astaga Gavin... Vin Lo lepasin gak adek gue!!" Ucapnya meminta Gavin menurunkan Arion. "Dia bikin aku kesel kia!!" Jawabnya. "Kalo kamu ga turunin Arion sekarang juga, kamu ga usah Deket Deket sama aku lagi!!" Ancamnya. Akhirnya Gavin pun menuruti permintaan Kiara, Dari pada dirinya tak bisa dekat dengan Kiara.
