NovelToon NovelToon
Tetaplah Disini

Tetaplah Disini

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:115.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ayu

Mahendra laki laki tegas dan berpendirian, ia jatuh cinta pada Retno adik tunangannya.
Satu malam Hendra melakukan kesalahan besar pada Retno, sehingga membuat gadis itu pergi meninggalkan kota kelahirannya.
Bertahun tahun Hendra hidup dalam penyesalannya, hingga tujuh tahun kemudian Retno kembali ke kota kelahirannya dengan calon suaminya.
apakah yang akan terjadi pada Retno dan Hendra, apakah kebencian masih menguasai hati Retno? dan masihkah Hendra mencintai Retno?, selamat membaca..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

menetap

Tepatnya jam sebelas malam, Retno baru saja turun dari bus,

ia segera mengambil hpnya di tas dan memesan taksi online.

Ia sengaja tidak memberi kabar pada satupun keluarganya, karena ia ingin membuat kejutan untuk kedua orang tuanya.

Lima belas menit kemudian datanglah taksi online,

si sopir turun untuk membantu memasukkan koper koper dan tas Retno.

Mobil berwarna silver itu melaju sedikit kencang melewati jalanan kota Batu yang di penuhi gemerlap lampu,

masih seperti dulu, malam Minggu tidak pernah sepi, jalanan di penuhi mobil dan motor berlalu lalang, anak muda berboncengan disana sini menuju kota Batu yang selalu nyaman untuk menghabiskan waktu akhir pekan.

Retno menatap keluar jendela mobil, ia mengingat dirinya yang dulu senang sekali berjalan jalan di kota.

Saat jalan mulai menanjak, karena rumah Retno termasuk di dataran yang sedikit tinggi, kabut mulai terlihat, menutupi pandangan Retno ke arah luar.

Yah.. Inilah kota Batu, kota kelahiran Retno, kabut selalu menyenangkan, dulu Retno senang sekali saat kabut memenuhi sekitar rumahnya, karena hawa akan semakin dingin dan ia akan di ijinkan untuk tidak masuk sekolah oleh ayahnya.

Itu di karenakan jalanan yang tertutup kabut sehingga berbahaya bagi pengendara.

Namun yang dirasakan Retno saat pulang kemarin sedikit berbeda, entah kenapa kota Batu tidak sedingin dulu,

Entah karena banyak gedung gedung yang tinggi atau karena sudah banyak pohon dan kebun kebun yang di tebangi.

" Disini mbak?" tanya sopir taksi online membuyarkan lamunan retno, ternyata mereka sudah sampai di depan rumah Retno..

" Eh, iya pak.." jawab Retno tersadar,

Segera Retno keluar dari mobil itu dengan tasnya.

Retno membuka pagar rumah yang hanya di kunci manual itu, tanpa gembok.

Sementara sopir taksi mengeluarkan dua koper besar milik Retno dari dalam bagasi.

" Sudah semua mbak?" tanya si sopir taksi saat semua barang sudah turun,

" oh sudah pak, terimakasih.." ujar Retno sembari memberikan ongkos taksi.

Retno membawa satu persatu kopernya memasuki halaman, setelah semua koper berada di teras, Retno berniat mengetuk pintu, namun sebelum pintu di ketuk, pintu itu sudah terbuka dengan sendirinya.

" Retno??" ternyata Didit yang membuka pintu, laki laki itu tampak kaget,

" Kau pulang lagi??" tanya Didit,

Tapi belum Retno menjawab terdengar suara Gilang berlari,

" siapa tamunya pa?!" bocah kecil itu menyusup disamping papanya guna melihat siapa yang datang,

Raut ya berubah seketika melihat Retno,

" Tante!!!" bocah itu memeluk Retno sampai Retno hampir saja terjungkal ke depan.

" Mama! Mama! Tante pulang lagi!!" katanya begitu keras sampai bisa membangunkan seisi rumah.

Dan benar saja, Ratna berjalan keluar dengan dasternya yang acak acakan.

Tampak Ratna lebih terkejut dari suaminya, di pandangi adiknya, dari atas kebawah tanpa bertanya, di lihat koper koper besar disamping adiknya.

" Kau ini! Kenapa tidak minta di jemput?!" suara Ratna ketus, setengah marah, namun matanya sudah di penuhi air mata.

Segera di peluk adiknya yang berdiri di hadapannya itu, pelukan yang penuh rasa haru dan terimakasih karena ucapannya di dengarkan dan di turuti oleh Retno.

" Terimakasih karena sudah mendengarkan ku untuk kembali pulang dan merawat orang tua kita bersama sama.." ujar Ratna dengan suara yang lebih rendah, ia masih memeluk adiknya,

" Iya mbak, aku juga berterimakasih karena mbak sudah sabar menjaga ayah dan ibu sendirian selama ini.." ucap Retno juga penuh haru.

Melihat mamanya memeluk tantenya, si bocah kecil ikut memeluk mama dan tantenya,

" Gilang juga mau peluk.." katanya pelan, membuat Didit juga merasa terharu.

" Ayo cepat masuk, di luar dingin.." kata Ratna setelah lama memeluk adiknya.

Pagi ini Ratna terlihat sedikit lelah, namun senyum bahagia tersungging di wajahnya.

Ia menyapa para bawahannya dengan hangat, tidak seketus biasanya.

Sampai di lift dia bertemu dengan Hendra,

" Kau ceria sekali hari ini? apa Didit memberikanmu kejutan?" tanya Hendra di dalam lift.

" Lebih dari itu.." jawab Ratna mengulas senyum,

melihat senyum Ratna Hendra jadi lebih penasaran, laki laki itu menatap Ratna serius.

" Apa itu?" tanya Hendra,

" kau atasan yang terlalu ingin tau terhadap kehidupan pribadi bawahanmu ya?" Ratna seperti sengaja membuat Hendra penasaran.

" Oh.. Jadi begitu caramu sekarang padaku?" kata Hendra sedikit kesal,

" baiklah, aku tidak akan bertanya." saat Hendra mengatakan itu pintu lift terbuka, mereka sudah sampai di lantai yang mereka tuju sehingga Hendra berjalan keluar terlebih dahulu meninggalkan Ratna,

Ratna hanya melihat tingkah Hendra dengan penuh senyum.

" Menyesal kau nanti sok acuh padaku.." ucap Ratna pelan lalu kembali mengulas senyum,

Di langkahkan kakinya menuju keruangan kerjanya.

Sementara Retno sedang sibuk menata barang barangnya,

Rasanya lemari kecilnya sudah tidak cukup untuk semua pakaian yang ia bawa dari Bandung.

" Kau butuh lemari baru nduk?" tanya ibunya yang sedari tadi berdiri di depan pintu sembari memperhatikan putri keduanya itu.

" Tidak usah Bu, nanti saja beli lemari.. Kalau sudah resmi dengan mas Aryo..

Kami akan mencari rumah yang dekat dari sini.." jawab Retno.

" Mau mencari rumah dimana?" suara ayahnya mendekat, dan ikut berdiri disamping ibunya.

" Di dekat sini yah," jawab Retno,

" kau bangun rumah saja, tanahmu kan ada nduk," kata ayahnya memberi saran,

" iya yah, tapi mas Aryo tidak mau, dia mau berusaha sendiri mencari rumah.." jelas Retno,

" mau ngontrak?" suara ayahnya terdengar khawatir,

" belum tau yah," jawab Retno masih sedikit bimbang, tangannya sembari terus mengatur pakaiannya.

Mendengar itu ayahnya menghela nafas pelan,

" Tinggal disini saja dulu setelah menikah.." ucap ayahnya,

" Bukannya tidak boleh ya yah? Di larang ada tiga pasangan di dalam satu rumah.." si ibu mengingatkan, dalam budaya jawa, tidak boleh satu rumah di tempati oleh tiga orang pasangan.

" oh iya ya.." jawab ayahnya,

" Sementara ngontrak tidak masalah yah, sejujurnya mas Aryo sudah mengambil perumahan di Surabaya, tapi karena rencananya berubah, jadi yang disana harus di jual dulu.. Pelan pelan.." jelas Retno perlahan agar kedua orang tuanya mengerti,

" Owalah.. Aryo anak yang baik nduk.." kata ayahnya pelan, Aryo memang mempunyai nilai lebih di mata ayah dan ibu Retno, Aryo adalah laki laki yang sopan dan penyabar.

" Tentu saja yah.." jawab Retno tersenyum,

" lalu bagaimana dengan pekerjaanmu nduk?" tanya ibunya,

" Saya akan mencari sekolah pelan pelan Bu, dan selama saya belum bekerja, saya berencana membantu ayah di kebun.." Retno tersenyum manis, seakan ingin memberikan ketenangan kepada kedua orang tuanya,

mendengar itu ayah dan ibu Retno saling berpandangan,

" Kau benar tidak apa apa nduk?"

" apanya yah?"

" pulang kesini?"

" tidak yah, Retno memang ingin bersama ayah dan ibu, bukankah sudah cukup selama ini Retno jauh?" jawaban Retno membuat ibunya dan ayahnya merasa terharu.

" Ya sudah nduk.. Jika itu keputusanmu.. Tapi ingatlah untuk selalu bicara pada ayah dan ibu, jangan kau simpan segala kesulitan mu sendiri.. Kau putri kami.." ucap ayah Retno,

" nggih yah.. Retno mengerti apa yang ingin ayah sampaikan, tapi Retno sudah bukan remaja lagi yah.. Retno juga harus belajar untuk menyelesaikan permasalahan Retno sendiri..

Retno ingin seperti mbak Ratna.."

" Kalau Ratna sih terlalu tegas nduk, sampai sampai hampir marah setiap hari..

Jangan..! Jangan tiru mbakmu..!" kata ibunya, mendengar itu Retno tertawa, pagi ini sungguh indah pikirnya, ia bangun dengan melihat senyum ceria dari kedua orang tuanya, juga tatapan mata yang di penuhi semangat yang baru, apakah seharusnya ia pulang dari dulu?.

1
dyul
sederhana, enak di baca.... ada typo sedikit, tapi tak mengurangi makna, semangat menulis mbak ayu
ayuningdianti: terimakasih kak.. sy akan berusaha LBH baik..😊🙏
total 1 replies
dyul
akhir bahagia.... 😍
dyul
nurut mbak.... jgn berlarut, life must go on
dyul
Laila..... jgn sedih terus kasian si mbok😭
dyul
😭😭😭😭😭
dyul
wah.... mbok.... 😭😭😭🤫
dyul
hehehe.... mas ilham ini sat set, gercep.... bikin Laila meleleh🤭🤭
dyul
yes.... sah....., mas ilham... ikut bos ketemu jodoh, cie.... pengantin anyar..... 🤣🤣🤣
dyul
waduh..... si mbok keren sat set.... jgn sampai mantu idaman hilang🤣🤣
dyul
Mas ilham.... mbok ya lamaar langsung, gak sabar kalian sah😍😍😜
dyul
Tuh.... agresif..... kata pak bos.....
Dia aja kasih DP duluan, sampai Retno masuk angin🤣🤣🤣🤣
dyul
tuh.... mas Hendra.... kayak ilham sat set.... 🤣🤣🤣🤣
dyul
hahaha..... tak kirain terjadi hal2yg di inginkan..... ternyata abis ungkapin rasa, di ketok pintunya🤣🤣🤣
dyul
aw... aw..... meleleh hati adik bang🤣🤣🤣
dyul
Adu.... du.... sweet mas ilham😍😍😍
dyul
Duh mbak.... utg di temukan.... bisa2 di unboxing org gak di kenal
dyul
Sah..... 😭😭😭
dyul
cie.... dpt nomor telp
dyul
so sweet..... tembak langsung dong😜😍
dyul
am..... pegimane ada tempat plg....?
girang kan🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!