Kenangan Lama Dan Baru Mora

Kondisi Laila yang telah kembali pulih dan kondisi kandungan juga baik saja. Jaksen menuggu hingga pagi datang untuk dia kembali. Tapi melihat berita yang diberitahukan oleh sekertarisnya membuat semua kacau. Mora yang belum melihat berita itu tidak tahu apa-apa sampai Jaksen kembali ke kediaman Jakalata.

Di depan pintu kamar nenek Mora yang hendak keluar bertatap muka dengan Jaksen. Mora melirik ke belakang langsung menutup pintunya,”Sebaiknya jika kamu ingin bicara dengan nenek tunggu dia dalam kondisi sehat dan tenang.”

Mora kembali ke kamarnya segera berbaring. Dimana Mora sangat lelah dan tidak ingin bicara, berbagai hal dengan Jaksen. Karena Mora menduga kalau sudah ada berita tentang pertunangan dia. Tapi saat Mora mencari berita itu tidak ada sama sekali.

”Apa semua berita telah sudah dihapus semua,”ucap Mora. Mencoba menghubungi Jeremi untuk tahu berita tentang keluarga Jakalata.

Tapi Jeremi belum membalas surat itu hingga dia mendapatkan jadwal untuk kelas besok. Karena ada kelas tambahan untuk ujian kenaikan kelas. Mora yang sudah membersihkan diri hendak ingin bertemu dengan Jaksen. Tapi dia tidak melihat Jaksen,”Kemana semua orang pergi.”

“Nona Mora anda mencari tuan muda Jaksennya. Beliau ada di kamar tuan besar, orang tuanya,’”ucap pelayan Nenek Ira.

“Kurasa meraka ada hal yang harus dibicarakan. Aku hanya ingin berpamitan saja, aku harus segera pulang ke rumah karena besok aku ada kelas,”kata Mora kepada pelayan.

“Saya akan menyuruh sopir untuk mengantarkan nona Mora kembali,”ucap pelayan yang mengantarkan Mora.

Cincin yang sudah dia pungkut saat pesta malam, dengan perasaan sedih dan kecewa. Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa hingga dia meninggalkan kediaman Jakalata. Tapi dia juga memberikan pesan kepada pelayan nenek Ira, untuk memberitahukan kepada nenek Ira jika sudah bangun. Kalau nenek Ira tidak boleh terlalu marah kepada Jaksen. Karena dia juga mengalami masalah dia sendiri.

Di dalam mobil menuju rumah Bram dengan wajah yang kacau dan sedikit kelelahan. Apa lagi Mora merasa kalau ada kejadian seperti itu saat pertunangan dia dengan Jaksen. Tapi saat perjalanan pulang hal yang tidak terduga terjadi. Dimana ada truk yang datang dari arah depan mereka. Sopir yang mencoba menghindar dari truk itu malah menabrak pembatas jalan. Membuat Mora terbentur kursi depan,”Apa yang terjadi pak?.”

Sopir yang melihat ke belakang berkata,”Nona tidak terluka, maafkan saya ada truk yang masuk jalur kita.”

“Aku baik saja pak. Tapi kenapa truk tadi ingin menabrak kita apa pengemudinya mabuk,”ucap Mora.

“Saya juga tidak tahu nona. Saya akan memeriksanya dulu,”kata sopir sambil menghubungi polisi karena ada kecelakaan lalu lintas.

Sopir yang melihat ada satu sopir di dalam truk yang sedang pingsan. Tapi dia tidak sadarkan diri hingga Mora menuggu bersama dengan Sopir. Polisi datang dan berbagai pertanyaan di berikan untuk memberikan kesaksian kalau mereka adalah korban. Setelah ditangani oleh polisi sopir membawa Mora ke rumah sakit tempat yang sama dengan Laila di rawat.

Mora yang tidak tahu itu hanya fokus mengobati luka yang ada didahinya bersama dengan sopir. Mora meminta sopir itu untuk tidak memberitahukan kejadian ini kepada nenek Ira. karena kondisi kesehatannya yang belum stabil. Sopir itu mengangguk hingga Mora ingin pulang naik taksi saja. Tepat di depan kasir Mora ingin membayar dia mendengar gosip untuk para perawat dan dokter di rumah sakit itu. Dimana gosip itu menyebutkan kalau Laila sangat beruntung memiliki kekasih seperti tuan muda Jaksen.

Mora mendengar itu sangat terkejut tapi dia mencoba untuk tetap tenang dan berpikir,”Mungkin nama mereka sama.”

Mora keluar dari rumah sakit. Saat hendak naik taksi sekilas dia berpapasan dengan Jaksen yang masuk ke dalam rumah sakit.  Mora sempat menoleh untuk memastikan tapi sopir taksi sudah memanggil Mora membuat dia langsung masuk dan mengabaikan apa yang dia lihat barusan. Di rumah Mora yang masuk tidak melihat ada siapa-siapa termasuk pelayan yang tersisa. Mora yang mengabaikannya segera masuk ke kamar dan membaringkan tubuhnya.

Tapi saat dia berbaring dan melihat ponselnya. Jeremi telah mengirim dua berita yang berkaitan dengan keluarga Jakalata. Tapi sebelum Mora membuka file itu Jeremi memberikan catatan untuk tidak kaget dan bersedih setelah melihat beritanya. Mora membuka file pertama dimana berisi tentang Jaksen yang mengabaikan tunanganya, memilih kekasihnya di rumah sakit. Mora membaca judulnya sangat ingin tahu isinya dimana isinya Jaksen pergi karena memilih menolong kekasihnya yang ingin bunuh diri.

Di beritanya juga memberitahukan kalau Jaksen bertunangan dengan Mora karena desakan dari orang tuanya. Melihat tanggal dimana kekasih yang dimaksud dalam berita itu dengan waktu Jaksen pergi dari acara pertunangan dia. Mora tersenyum setelah membaca isi artikel yang diberitakan. Tapi belum sempat dia membuka file kedua Bela datang ke kamar Mora.

“Bagaimana pertunangan kamu, apa berjalan baik kakakku yang baik,”kata Bela. Mora melihat sedikit dan melihat wajah dari Bela yang terlihat bahagia.

”Apa kamu senang melihat aku menderita. Kamu sama saja ternyata dengan mereka yang percaya dengan gosip,”ucap Mora sedikit membela.

“Semua yang kamu lihat itu benar. Jika tidak kenapa mereka menghapus semua postikan tentang kamu dan kekasih gelap Jaksen itu. Coba kamu pikirkan tunangan kecil kamu yang sudah direbut. Sekarang tunangan baru memilih kekasih yang tidak kamu kenal. Mora...Mora kamu sangat menderita sekali, lebih baik kamu mati saja dari pada kamu menderita,”ucap Bela yang langsung pergi.

Mora yang tidak ingin percaya dengan gosip itu melihat file kedua. Dimana isinya kalau kekasihnya hamil. Jaksen yang menuggu dan menjaga kekasihnya hingga pagi. Ada dokter bagian kandungan juga mengatakan kalau kondisi kandungan L baik-baik saja.

”Apa semua ini. Apa Jaksen dan keluarganya sedang mempermainkan aku,”kata Mora yang masih percaya dengan Jaksen.

Waktu terus berlalu dimana Mora yang sudah kelas tiga SMP harus belajar giat. Jadi kesempatan untuk bertemu dengan Jaksen hanya pada hari sabtu dan minggu di rumah nenek Ira. Selama mereka belum menikah Jaksen harus mengajak Mora untuk bertemu di rumah nenek Ira di hari sabtu dan Minggu. Untuk hari lain Mora tidak bisa bertemu dengan Jaksen karena sibuk. Mora yang juga tidak bisa bertemu karena aktivitasnya untuk menghadapi ujian kelulusan SMP.

Keduanya hidup di dunia yang berbeda. Tapi disisi lain tanpa sepengetahuan Mora Jaksen bertemu dengan Laila yang hamil. Mora yang bertanya tentang berita itu kepada Jaksen tapi karena hari sibuk. Mereka tidak bisa bertanya satu sama lain. Di setiap bertemu Jaksen selalu membawa beberapa dokumen untuk dia selesaikan sehingga Mora tidak ada kesempatan untuk bertanya soal kejadian itu. Di hari kedua dia meting dan hari berikutnya juga sama, tapi Mora yang tetep sabar karena dia yakin Jaksen tidak akan menyakitinya.

Waktu ujian kelulusan tiba, Mora yang sudah memilih kemana dia akan bersekolah nanti dengan menempatkan standar nilai yang sesuai untuk sekolah yang di tuju. Karena Mora tidak ingin identitasnya ketahuan oleh Bram sebelum dia tahu kebenarannya. Soal kematian ibunya yang masih diselidiki oleh Putra Jaya. Orang yang membunuh ibunya menggunakan truk sudah mati saat di temukan. Putra Jaya yang kehilangan jejek dibalik orang itu masih berusah mencari tahu. Tapi apa Mora akan tahu kebenaran kematian ibunya bagaimana hubungan Jaksen dengan Mora?.