Kisah Asmara Di Sekolah

Dan aku mulai bertanya

Dalam hatiku sendiri

Sudahkah dia tidak mencintai aku...

Atau mungkin hanya waktu

Yang tak izinkan tuk jumpa

Sungguh aku ingin tahu jawabannya

Oh..

Tak terasa airmata Asma pun mengalir begitu saja, entah apa yang dirasakannya setelah mendengar lagu itu... dia seakan terbawa suasana.

Diapun mengusap kedua air matanya lalu berkata dalam hatinya...

Aku nggak boleh cengeng, Aku harus kuat untuk Ayah dan masa depan Aku.

Asma kemudian menghela nafasnya dengan kasar lalu turun menemani Ayahnya dan membersihkan tubuhnya.

Sesekali Tama juga datang berkunjung untuk menjenguk Ayahnya Asma sekaligus menemaninya. Diapun akhirnya tahu bahwa ibu tirinya Asma ditahan oleh Polisi sehingga dirumah hanya ada Asma berdua dengan Ayahnya. Dia juga membantu Ayah Asma untuk check up rutin ke Rumah Sakit juga terapi agar syaraf anggota tubuhnya bisa berfungsi kembali walaupun membutuhkan waktu yang cukup lama.

Tanpa Asma sadari, AL selalu melihatnya dari kejauhan sebab balkon belakang rumahnya menghadap ke arah pekarangan rumah Asma yang hanya ditutupi beberapa pohon besar. Namun tak menghalangi pandangannya untuk mengintai pujaan hatinya itu.

" Mau sampai kapan berdiri disitu terus ?? " suara EL mengagetkan kakaknya yang sedang diatas balkon yang memang ingin pindah ke kamar belakang lantai atas untuk mencari suasana baru katanya.

" Ya... Sampai kangen gue terobatilah " Jawab AL acuh tak acuh.

" Makanya buruan di tembak, keburu ditikung tahu rasa lo " balas EL membuat AL sedikit memanas apalagi setelah tadi melihat Mobil Tama habis mengantar Ayah Asma dan sang pujaan hatinya itu entah dari mana dan itu bukan Kali pertama.

" Dah... Lo tenang aja, Asma bakal jadi kakak ipar elo kok " ucap AL dengan tersenyum yakin.

" Yang dibutuhkan sekarang adalah bukti, bukan janji " kata EL sambil berlalu meninggalkan kakaknya yang semakin menajamkan pandangannya ke arah Rumah mewah dihadapannya itu.

Tambah pinter ngoceh aja tuh bocah, pikirnya.

" Tapi ada benernya juga sih, mau sampai kapan gue kayak Gini terus " kata AL pada dirinya sendiri.

" Ah... Lama - lama bisa gila gue " ucapnya sambil mengacak rambutnya lalu melangkah masuk ke dalam kamarnya.

.

.

Paginya di Sekolah...

" Udah jam berapa nih, tumben lo telat... Biasanya enggak " ucap Icha ketika Asma terburu - buru ke Lapangan untuk upacara dihari senin.

" Nggak Tau nih, buang - buang air mulu " Jawab Asma sambil menunjuk perutnya. Lalu keduanya pun berkonsentrasi mengikuti upacara dengan khidmat.

Setelah selesai upacara Asma Masih memegangi perutnya sambil berjalan menuju kelas namun ketika mencapai pintu dia terhalang oleh tangan seseorang membuatnya mendongakkan kepalanya.

Netranya bertemu dengan tatapan seorang pria yang membuatnya sempat terkejut dan berkata...

" Kak AL ??? " tanpa banyak kata AL menarik tangannya sambil berjalan sehingga Asma tak jadi memasuki ruangannya.

" Kita mau kemana ??? " Tanya Asma.

" K.U.A eh... UKS maksudnya " Jawab AL sambil menahan senyumnya lalu Asma tak ada pilihan lain selain mengikutinya.

Sesampainya disana Asma langsung diperiksa oleh petugasnya dan diberi obat.

" Gimana ?? Udah enakan ?? " Tanya AL pada Asma yang dijawab anggukan.

" Lo belum sarapan ??? " Asma hanya menggelengkan kepalanya.

" Ya udah kita ke kantin aja yuk " ucap AL sambil menarik tangannya lagi.

" Ta... Tapi.... " jawab Asma terpotong.

" Dahhh... Nggak ada tapi - tapi " AL sambil melangkah menuju kantin berdua Asma. Dia langsung memesan ayam lalapan Dua porsi, segelas susu hangat dan es jeruk.

" Lain Kali ijin aja kalau sakit, nggak usah dipaksa masuk kelas " nasehat AL setelah suapan pertama dan Asma hanya mengangguk sambil tersenyum. Membuat AL gemas dan mengacak rambutnya hingga pipi Asma merona malu dibuatnya.

Diapun melihat sekitar kantin yang sepi dan berkata...

" Kak, emang kak AL nggak apa - apa bolos gara - gara nemenin Aku ??? " Tanya Asma dengan ragu.

" Buat lo apa sih yang enggak " senyum AL sesaat lanjut menyuap makanan ke mulutnya membuat Asma sedikit terharu dengan perlakuannya. Lalu tiba - tiba...

" AL... Dicariin bu Ningsih tuh dikelas "

" Lo kan ketua kelompok tiga, ada yang mau dijelasin katanya buat kelas tambahan nanti " ucap seorang perempuan yang tak lain adalah Jovila yang memang satu kelompok belajar dengan AL.

AL lalu menghembuskan nafasnya dengan kasar setelah melihat Jovila, kemudian dia berbicara kepada Asma...

" Lo nggak apa - apa gue tinggal sendiri ??"

" Nggak apa - apa kok, ini juga udah mau habis " Jawab Asma sambil melirik makanannya.

AL lalu menyeruput habis es jeruknya dan membayar semua yang dimakannya bersama Asma.

" Oke bye... " ucap AL sambil tersenyum dan melangkah menuju kelasnya yang diikuti oleh Jovila dengan smirk-nya.

Asma hanya menaikkan kedua bahunya karena tak mengerti arti dari senyuman Jovila untuknya, lalu tak lama diapun kembali ke kelasnya untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar disana.

.

.

Malamnya dirumah AL...

" AL.... " panggil Saga

" Iya Pah... " jawab AL disela - sela makan malam bersama.

" Kamu udah ada rencana belum, mau lanjut kuliah dimana?? " Tanya Saga pada anak pertamanya.

" Paling disini aja Pah... "

" Banyak juga kan kampus favorit disini, bisa jalur beasiswa lagi... " jawab AL setelah mengunyah makanannya.

" Tapi Papa maunya kamu di Amerika aja, gimana?? ".

" Soalnya Papa punya cabang perusahaan disana biar kamu sekalian belajar "

" Kan kamu juga yang bakal meneruskan usahanya Papa " jelas Saga pada anaknya.

" Gimana menurut Bunda??? " Tanya Saga pada istrinya.

" Betul juga sih kata Papa, tapi Dari AL juga kan Pah... Kita ga bisa maksa karena dia udah Dewasa" Jelas Ara membuat Saga mengangguk setuju.

AL langsung tampak murung membuat EL berkata...

" Kakak tenang aja, nanti kalau liburan EL pasti jalan - jalan kesana. Beneran deh.. " ucap EL sambil tersenyum mengembang.

" Itumah maunya Elo aja kan jalan - jalan ke Amerika " ucap AL membuat EL paham situasi.

" Oh iya Pah gue lupa, Kak AL takut ditikung soalnya "

" ishhh... Pa'an sih " Keluh EL setelah kakinya dicubit AL yang berada disampingnya.

" Maksudnya gimana " Tanya Saga penasaran membuat AL melototkan matanya pada EL.

" M... maksud EL... disana kan banyak pembalap dijalanan tuh, jadi kak AL takut ditikung gitu " jawabnya sekenanya.

" Ah kamu bisa aja EL "

" Menurut kamu gimana AL ??? " Tanya Ara sambil menatapnya lekat.

" AL pikir - pikir dulu deh... "

" Lagian kan AL juga.. belum Ujian Akhir kan ??" Tanya AL pada orang tuanya.

" Sure " Jawab Saga melanjutkan makannya. Kemudian setelah selesai makan Saga menuju ke ruang kerjanya sementara EL membantu mamanya membereskan peralatan makannya untuk dicuci oleh Bi Inah. Sedangkan AL langsung ke kamarnya dilantai atas, diapun menjadi bimbang. Ingin selalu berada didekat pujaan hatinya tapi Papanya pun membutuhkannya.

Sepertinya akan jadi malam yang panjang membuat pikiran AL berkelana kemana - mana hingga sulit tidur. Tiba - tiba senyumnya terbit seraya menggenggam ponselnya dan mengetikkan sesuatu disana...

TING !!!

Ponsel Asma berbunyi tanda notifikasi pesan masuk lalu dia berkata...

" Malam - malam Gini, siapa ya?? " lalu dia mengecek layar ponselnya.

Assalamualaikum Asma, Save nomer gue yah

By AL 😊