Xena Olivia janda cantik berusia 35 tahun sengaja merayu Oliver King Maxime pacar Bianca anak tirinya, yang berusia 14 tahun lebih muda darinya untuk menjadi simpanannya karena dia berpikir Oliver mendekati Bianca hanya untuk menghabiskan hartanya saja.
"Jadi simpananku,maka aku akan memberikan semua apa yang kau butuhkan",tawar Xena.
" Apa kamu yakin?",tanya Oliver.
"Tentu saja,asal kamu mau berpisah dari Bianca".
"Bagaimana kalau aku minta kita bercinta minimal 3 kali dalam semingu ,apa kamu juga sanggup? ",tantang oliver.
Oliver King Maxime pemuda tampan sang casanova kampus putra satu satunya pemilik Maxime Corp.sudah membuat Bianca jatuh cinta setengah mati padanya dengan rela melakukan apa saja untuk membuat Oliver mau menjadi kekasihnya meski Oliver selalu menolaknya.
Penasaran?,silahkan baca kelanjutannya.
🤗🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27. Kabur Dari Oliver.
Xena terbangun dan merasa seluruh tubuhnya terasa sangat sakit terutama dibagian inti tubuhnya.
Diliriknya Oliver yang masih tertidur dengan posisi tetap sama seperti tadi malam setelah mereka selesai melakukan pelepasan dasyat bersama.
Dengan pelan Xena menyingkirkan tangan Oliver yang berada diatas tubuhnya lalu segera bangun dan bermaksud pergi dari sana sebelum Oliver bangun untuk meminta penjelasanya tentang masalah keperawanannya nanti.
Xena perlahan turun dari ranjang bermaksud untuk memunguti pakaian miliknya yang tadi malam sudah dilemparkan Oliver kesembarang tempat.
Dengan menahan sakit diinti tubuhnya Xena mengendap endap mencari pakaian miliknya dengan cahaya remang remang yang membuatnya tidak bisa menemukan selembarpun pakaiannya.
"Sial kemana bajingan kecil itu melempar semua bajuku',gerutu Xena kesal tapi tidak berani bersuara keras karena takut Oliver terbangun.
Karena merasa frustasi dan tidak bisa menemukan apa yang dicarinya akhirnya Xena memilih mengenakan apa yang berhasil ditemukannya dilantai kamar hotel itu dan ternyata pakaian yang berhasil ditemukannya adalah kemeja milik Oliver.
Meski kesal Xena tetap memilih memakai kemeja itu,lalu dengan tetap mengendap endap dia pergi meninggalkan kamar itu dan segera masuk kedalam mobilnya sebelum ada yang melihat penampilannya yang berantakan saat itu.
***
Sementara itu dikamar Hotel**
Oliver yang sebenarnya sudah terbangun dari tadi tapi sengaja masih pura pura tidur untuk melihat apa yang akan dilakukan Xena setelah bangun tidur, segera menelentangkan tubuhnya yang masih polos dan tersenyum puas sambil bergumam mengingat apa yang baru saja dilakukan Xena sebelum pergi tadi
"Dasar perempuan gila bisa bisanya dia kabur setelah memberikan keperawanan pada lakilaki",gerutu Oliver dengan senyum terkembang dibibirnya.
"Kalau perempuan lain pasti sudah meminta pertanggung jawaban tapi ini... astaga Xena!,kamu benar benar sudah membuatku gila!!",teriak Oliver dengan berguling guling diatas ranjang hotel itu karena merasa sangat bahagia mendapatkan kenyataan bahwa dia adalah pria pertama yang sudah menyentuh perempuan berusia 35 tahun yang sekarang sudah menjadi istrinya itu.
"Mulai sekarang dan seterusnya kamu hanya akan menjadi milikku!" ucap Oliver dengan berguling mencium bekas dimana Xena tadi baru tertidur.
Tapi kebahagiaan Oliver tidak bertahan lama karena tiba tiba ponselnya berbunyi,dengan malas Oliver mengambil benda pipih yang ternyata tergeletak dibalik tumpukan baju Xena yang sekarang sudah hampir tidak berbentuk lagi itu.
"Untung saja kamu tidak keluar memakai ini kalau kamu pergi dengan pakaian robek seperti ini akan kukurung lagi kamu hari ini",gumam Oliver dengan mengambil ponselnya untuk melihat siapa yang sudah mengganggu khayalan indahnya tentang Xena tadi.
Saat dilihatnya Jack yang baru saja menghubunginya Oliver bermaksud meletakkan kembali ponselnya dan ingin melanjutkan apa yang sedang dilakukannya saat itu sambil menunggu waktu untuk ikut Daddynya bekerja siang ini.
Tapi belum sempat Oliver meletakkan ponselnya benda itu kembali berbunyi membuat Oliver memaki karena kesal.
"Sial!, apa maunya si Jack ini sih",gerutu Oliver dengan mengangkat telponnya.
"Hemmm, ada apa?",tanya Oliver dengan suara seolah baru bangun tidur saat itu.
"Bagaimana keadaanmu sekarang? ",tanya Jack terdengar khawatir.
"Baik",jawab Oliver dengan Malas sambil memeluk bantal bekas tidur Xena tadi dimana dibantal itu masih tercium aroma harum perempuan itu dan membuat gairah Oliver langsung bangkit hingga ekspresi saat Xena berada dibawah tubuhnya kembali terbayang.
"Sial! ",maki Oliver tanpa sadar ditelpon yang membuat Jack langsung bertanya.
"Apa yang terjadi padamu,apa pengaruh obat itu masih ada sekarang?",tanya Jack khawatir.
"Tidak ada, aku hanya sedang kesal saja",ucap Oliver dengan bangkit dari ranjang dan berjalan menuju kamar mandi untuk segera mandi agar pikirannya tidak terus teringat pada Xena sekarang.
"Dimana kamu?",tanya Oliver pada Jack yang belum juga mematikan panggilannya saat itu.
"Sedang menuju kehotelmu ada apa? ",tanya Jack lagi.
"Bawakan aku satu stel baju ganti formal",pinta Oliver pada Jack.
"Tapi aku sekarang sudah dilobi hotelmu",ucap Jack kesal karena kalau dia menuruti perintah Oliver berarti dia harus kembali kerumah Oliver dan itu letaknya cukup jauh dari hotel Oliver sekarang.
"Kalau begitu belikan saja dari butik dekat situ karena, sebentar lagi aku harus bertemu Daddyku untuk menemui klien penting".
"Hanya stelan kemeja formalkan",ucap Jack lagi,karena biasanya Oliver selalu membeli sesuatu atas dasar merek benda.
"Ya dan carikan yang paling biasa",perintah Oliver yang membaut Jack ingin protes tapi diurungkannya dan memilih mengiyakan apa yang pinta Oliver.
"Ini bajumu",ucap jack dengan mengangsurkan paperback kepada Oliver.
"Terimakasih,dimana Mario? ",tanya, Oliver pada Jack yang saat itu sibuk mengamati kondisi kamar hotel yang baru saja digunakan Oliver.
"Jack! ",panggil Oliver lagi setelah dia selesai berpakaian.
"Oh Mario kuliah",jawab Jack dengan masih mengamati kondisi kamar itu yang berantakan dan tentu saja yang paling menarik perhatiannya, adalah tumpukan baju wanita yang dimasukkan Oliver kedalam paperback bekas bajunya tadi.
" Apa dia yang sudah membantumu tadi malam",tanya Jack langsung.
"Hemmm",jawab Oliver dengan berjalan keluar dari kamar itu.
"Siapa dia? ',tanya Jack tanpa bisa mengendalikan dirinya untuk menanyakan hal itu pada Oliver.
Tapi bukannya menjawab pertanyaan Jack Oliver malah berlalu pergi meninggalkan Jack lalu masuk kedalam mobilnya.
"Aku harus bekerja sekarang,terimakasih untuk semuanya" ucap Oliver dengan melambai kearah Jack yang hanya bisa mengangkat bahu melihat apa yang dilakukan Oliver padanya.
"Kebiasaan",gerutu Jack lalu naik kemobilnya.
***
Sementara itu setelah pergi dari kamar hotel Oliver Xena langsung menuju Apartemen Vania yang saat itu sedang kosong,karena tidak mungkin dia pulang kerumah keluarga Sander hanya mengenakan kemeja seorang pria yang menutupi tubuh polosnya saat itu.
Sampai diApartemen Vania hal pertama yang dilakukan Xena adalah merendam tubuhnya dengan air hangat didalam bathub agar rasa nyeri dan lelah dari sisa percintaannnya dengan Oliver berkurang, karena tidak lama lagi dia ada janji untuk makan siang dengan klien penting.
Selesai membersihkan diri Xena segera mencari baju Vania yang bisa dipinjamnya untuk dipakainya bekerja hari itu.
Xena memeriksa seluruh walk inicloset milik Vania berharap ada baju normal yang bisa dipakainya untuk pergi menemui kliennya siang itu tapi hampir semua bagian walk inCloset Vania diperiksanya dan Xena juga sudah mulai pusing melihat deretan baju yang tergantung disana karena ternyata model baju Vania semua diluar ekspetasinya.
Hingga akhirnya dia memutuskan memakai baju Vania yang berwarna hitam karena menurutnya hanya itu baju disana yang terlihat lebih sopan dibandingkan baju Vania yang lain,meski bagian dada baju itu juga lumayan rendah tapi masih bisa dimaklumi saat dipakai dibadannya karena bagian dada Xena tidak sebesar milik Vania jadi baju Vania itu masih terlihat pantas dipakai untuk pergi bertemu kliennya hari itu.
(Kira Kira ini bajunya 😊😊).